NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Bos Galak

Terpaksa Menikahi Bos Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:84.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dwiezy

Mempunyai Bos yang super galak, jutek, nyebelin dan kampret banget mungkin tak pernah terpikirkan oleh Safea Alexander apalagi harus terjebak dalam menjalankan pernikahan terpaksa pada kesepakatan?Berawal dari Safea Alexander yang tak sengaja mengetahui rahasia Bosnya yang bernama Lucas Dirgantara itu, kini dirinya harus berakhir menjadi istri dari Tuan Lucas.

Ini adalah cerita sekretaris konyol dalam menghadapi Bos nya yang galak. Rasanya udah jatuh ke timpa tangga pula. Dapatkan Safea bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwiezy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perdebatan Bos Dan Sekretaris

Menit berganti jam, dan tibalah waktunya untuk beristirahat. Jam makan siang yang sangat di syukuri pegawai kantor sepertinya. Berasa dapat bonus pokoknya.

"Kita langsung ke kantin yuk. Anak - anak sudah pada di sana." ucap Bunga sambil merapikan kertas yang ada meja kerjanya.

Safea mengangguk dan hendak berjalan ke kantin. Namun terdengar bunyi telepon dari meja kerjanya hingga membuat Safea memutuskan untuk menerima telepon terlebih dahulu dan akan menyusul Bunga dan Bisma ke kantin kantor setelah urusannya selesai.

"Hallo.." ucap Safea saat panggilan telepon itu terhubung.

"Safea!" Suara dari sebrang telepon itu terdengar mengerikan hingga membuat Safea sendiri bergidik ngeri.

"Eh, iya, Pak. Kenapa ya?" jawab Safea sedikit terbata.

"Kamu salah, kamu harus di hukum biar besok - besok tidak mengulangi kesalahan kamu lagi!" Putus Lucas tiba-tiba.

"Lho kok, mana bisa begitu, Pak! Saya kan nggak tahu tentang kesalahan saya apa, Pak. Kenapa tiba-tiba saya harus di hukum? Lagian saya itu bukan anak SD lagi, yang kalau salah itu harus ada hukumannya." protes Safea.

"Kamu lagi - lagi melawan saya. Apa kamu ingin gaji kamu itu saya potong?"

Mendengar hal itu, sontak saja Safea langsung menggelengkan kepalanya. "Jangan gitu dong, Pak? Masa iya, gaji saya di potong. Jangan menindas orang yang lemah. Pak Lucas kok tega sih?"

Lucas memutar bola matanya malas. Ya, sekretaris nya itu seperti kebanyakan drama.

"Sudahlah. Dari pada berdebat sama kamu. Lebih baik kamu ambilkan pesanan makan siang saya yang sudah datang dan sekarang si pengantar makanan itu sedang berada di lobby."

"Ish. Baru saja merasa lega, sudah di suruh - suruh lagi."

"Memang itu hukuman untuk kamu. Karena membuat laporan saja harus di revisi sampai yang ketiga kalinya."

"Saya mau tanya deh, Pak? Sebenarnya saya ini sekertaris bapak atau pembantu bapak sih? Untuk hal kecil pun, perasaan Pak Lucas selalu minta tolong ke saya. Padahal, sekertaris bapak bukan saya seorang." ucap Safea dengan segala kekesalannya memberanikan diri berbicara seperti itu pada Bosnya.

"Siapa yang bilang seperti itu. Saya tidak pernah mengatakan kalau kamu itu sebagai pembantu. Saya hanya minta tolong sama kamu." ucap Lucas dengan santainya dan tanpa merasa bersalah sekalipun.

Safea menghela nafasnya lelah, "Pak Lucas tau gak sih? Kalau doa orang yang terzolimi itu, di jabah oleh Allah SWT."

"Saya tahu. Tapi saya tidak pernah menzolimi kamu, saya itu tadi hanya meminta tolong. Seharusnya kamu bersyukur. Dengan menolong saya, kamu bisa mendapatkan pahala."

"Sudah deh, Pak! Saya malas untuk berdebat dengan Pak Lucas! Pak Lucas tadi meminta saya untuk mengambil pesanan makanan siang yang ada di lobby kan, ini saya mau ambil." ucap Safea. Tanpa banyak bicara lagi, Safea langsung memutus panggilan telepon dari Bosnya itu secara sepihak. Safea tidak memperdulikan jika Bosnya itu akan kembali tantrum karena sudah berani memarahinya.

Padahal, baru dua bulan Safea bergabung di perusahaan Asia Group dan menjadi sekretaris dari Lucas Dirgantara. Namun dia sudah mengalami hal yang seperti itu. Entahlah, kalau itu sampai setahun bisa - bisa Safea bisa terkena serangan stroke lebih awal.

Safea menghela nafasnya. Kalau terus - menerus menghadapi bosnya itu, bisa - bisa Safea akan tua lebih cepat. Wajahnya akan keriput karena sering emosi saat berhadapan dengan Bos-nya. Belum lagi, akan berakibat darah tinggi. Dan itu tentunya tidak baik untuk kesehatan.

Tidak berselang lama, Safea akhirnya kembali. Dia membawa makanan yang sudah di pesan oleh Bosnya itu.

"Ini Pak. Saya sudah ambil pesanan makan siang bapak di lobby. Sekarang Pak Lucas mau apalagi?Apa perlu saya suapin juga?"

Ya, kali ini Safea benar-benar sudah geram.

"Ya, kalau itu yang kamu mau. Kenapa saya harus menolaknya." jawab Lucas to the points.

Boleh tidak sih, jika Safea ingin memberikan racun pada Bosnya itu.

"Astaghfirullah!" gumam Safea pelan.

Ya, Safea hanya bisa beristighfar dan mengelus dadanya. Ingat, orang sabar itu di sayang Allah. Dari pada terus menerus kesal seperti ini.Safea lebih baik mengalah saja.Toh, mengalah bukan berarti kalah. Eh, tapi mereka bukan sedang ikut dalam perlombaan ya. Tau ah, intinya Safea merasa lelah dan tidak mau menanggapi Bosnya itu lagi. Capek! Gitu - gitu aja terus, paling Safea yang salah. Dan Safea pun harus secepatnya keluar dari ruangannya Lucas untuk pergi ke kantin kantor dan makan siang di sana. Karena untuk menghadapi Bosnya itu Safea harus membutuhkan energi yang sangat besar.

"Kamu mau kemana, Safea?" tanya Lucas, saat melihat Safea hendak melangkahkan kakinya keluar dari ruangannya.

"Saya mau pergi ke kantin kantor, Pak. Ini kan sudah jam makan siang. Saya lapar, Pak Memangnya Pak Lucas saja yang lapar."

"Bukankah tadi kamu bilang ingin menyuapiku? Kenapa sekarang tidak jadi? Jangan plin plan seperti itu dong, Safea?" ucap Lucas mengingatkan kembali.

Safea yang sudah hendak keluar dari ruangan CEO itu pun langsung memutar tubuhnya. Safea tidak percaya, jika Bos-nya itu menganggap ucapannya tadi itu adalah hal yang serius.

"Begini Pak Lucas yang terhormat. Bapak kan masih memiliki dua tangan dan keduanya masih bisa digunakan dengan baik,bukan? Kenapa sekarang Pak Lucas meminta saya untuk menyuapi bapak? Bapak kan sudah besar dan lebih tepatnya hampir tua. Apa bapak tidak malu sama anak kecil. Mereka aja sudah bisa makan sendiri loh?"

"Tapi saya hanya mengikuti apa yang sudah kamu katakan tadi. Makanya jangan bicara macam-macam, kalau tidak bisa bertanggung jawab dengan apa yang kamu ucapkan." ucap Lucas.

"Astaghfirullah." ucap Safea pelan. Dan ya, lagi - lagi Safea harus kembali beristighfar.

"Ah itu, tadi saya hanya sedang bercanda saja, Pak. Masa Pak Lucas mengaggap hal seperti itu serius sih, jangan aneh - aneh deh!"

"Oh... bercanda. Kirain beneran." ucap Lucas.

Sumpah ya, ini Safea sangat kesal sekali dengan Bosnya. Apalagi saat melihat wajah sok cool dari Bos-nya itu dan tidak ada tanda-tanda merasa bersalah sedikitpun kepadanya.

Safea menghela nafasnya. "Sudah ya, Pak. Saya sudah sangat lapar nih dan butuh tenaga. Karena nanti masih mau lanjut kerja lagi." ucap Safea setelah itu langsung membalikkan badannya dan membuka pintu ruangan CEO itu setengahnya saja karena suara dari Bosnya itu kembali menghentikan langkahnya.

"Kamu mau kemana?"

Sedangkan Safea kembali menghela nafasnya. "Pak Lucas ini tuli atau pikun sih? Kan tadi sudah saya bilang, Pak. Saya itu mau ke kantin untuk makan siang karena sudah lapar. Lagi pula jam istirahat juga hampir habis. Jadi saya harus pergi ke kantin, Pak." entah keberanian dari mana Safea berani berkat seperti itu pada Bos-nya.

"Ouh, sekarang kamu sudah berani ya! Mau aku potong gaji kamu."

"Eh, jangan Pak. Lagian Pak Lucas baperan amat sih."

"Ya sudah. Kalau begitu Kamu jangan keluar dari ruangan ini."

"Tapi Pak, saya kan lapar? Pak Lucas mau menyiksa saya ya? Atau mau bikin saya mati karena kelaparan?" ucap Safea memberanikan dirinya lagi untuk berbicara seperti itu pada Bos-nya.Karena Safea juga tidak bisa menahan emosinya yang sudah meluap. Masa hanya gara - gara ingin makan siang saja harus di atur - atur juga.

"Jangan ngegas dulu. Saya itu-" belum sempat Lucas menyelesaikan ucapannya Safea langsung memotongnya.

"Itu karena Pak Lucas yang selalu bikin saya emosi!"

"Padahal aku cuma mau bilang, kalau kamu itu tidak usah pergi karena makan siang yang sudah kamu ambilkan untukku ini terlalu banyak."

Mendengar ucapan dari Bosnya itu, sejenak Safea pun terdiam dan jadi salah tingkah sendiri.

"Ah..., ternyata seperti itu ya, Pak!" Ucap Safea yang merasa malu.

***

Hay... hay! Kalian yang sudah baca Bab ini jangan lupa kasih like nya dong untuk author.D

Kalau ada yang mau ngasih 🌷atau ☕ juga boleh kok hehehe. Seperti biasa author juga mau mengingatkan pada para reader ku. Yuk, kasih sajen vote nya untuk author. Komentarnya juga jangan sampai lupa yah

1
Rian Moontero
mampir thoorr🖐🤩
Melia Gusnetty
aiiss...si bodoh safia...mau2 aja d kasih terong...
mau nya kasih pelajaran dl...lama sikit kek ketemu nya...ini sebentar aja...gk seruuu...
Melia Gusnetty
lemah jadi laki lu cas...ufh menjengkel kn...gk tegas lagi..goblok...😏😏
Elen Gunarti
safea masa panggilan untuk suami Lucas gitu 🤭 krg gimana ya
Sri Musdalefi Indra
ahh lucas ngak tegas,laki" kelewatan banget menyemenyenya
winwin
bagus
winwin
semangat terus up nya thor
Elen Gunarti
double up thor 👍
Elen Gunarti
ayo Thor double up thor, dibuat bucin dong 👍
Elen Gunarti
double up trs thor
4U2C
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 ya sayang pak LUKAS kulkas 🤭🤭🤭🤭
Elen Gunarti
double up thor
Elen Gunarti
double up thor 👍
Elen Gunarti
dibuat bucin dong thor
Elen Gunarti
ljut Thor
Warnity Thewe Cuttee
maaf thor kyanya cwe nya kurang imut 🙏🤗
4U2C
playboy??? ya kah,,tiga bulan bulan SAFEA dan LUKAS sudah bersama memang SAFEA pernah melihat LUKAS gonta-ganti pasangan,,heran deh,,yang selama tiga bulan itu bukankah kalian selalu bersama FEA,rumor??? setelah tiga bulan bersama masih percaya pada rumor,,reader yang baca ini pun dapat menilai LUKAS seperti apa FEA setelah bersama kamu tiga bulan.
Ani
Safea ini bikin bengek pak bos dan para readers.
Ani
Aamiin
Mbing
anunya keanuan kenapa???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!