NovelToon NovelToon
Dikira Pembantu, Ternyata Istri Mafia

Dikira Pembantu, Ternyata Istri Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Roman-Angst Mafia / Penyesalan Suami
Popularitas:13.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sindya

"Bagaimana rasanya saat menemukan istrinya yang selama ini ia sia-siakan ternyata menjadi seorang pelayan di rumah sahabatnya?"


Nabilla meletakkan secangkir kopi pada tamu majikannya dan saat melihat tanda lahir di punggung tangan Nabila, Amran terkesima dan menatap tajam mata wanita yang sudah ia campakkan tiga tahun ini.

Nabilla gadis yang berusia 20 tahun dengan kesehariannya mengenakan pakaian syar'i lengkap dengan cadarnya.

Ia harus menerima kenyataan pahit setelah tiga bulan bertahan di rumah suaminya, ia harus pergi dari kediaman suaminya karena karena perselingkuhan sang suami. Lagi pula pernikahan mereka hanya sebuah terpaksaan sebagai syarat untuk mendapatkan kedudukan dan harta sang kakek.

"Ikuti kisah cinta mereka yang berakhir dengan tragis!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Undangan Makan Malam

Hari-hari Amran kembali bewarna. Kini ia bekerja memiliki tujuan hidup. Berangkat pagi selalu didoakan istrinya dan pulangnya pun di sambut oleh sang istri dengan makanan yang lezat. Dan setiap malam tidak pernah absen olahraga malam dengan lengerie warna dengan model yang cukup unik. Nabilla tidak pernah menolak apapun yang di minta suaminya.

Siang itu, Nabilla mendapatkan lagi kiriman lengerie model baru berwarna putih. Kain tipis itu segera dikenakan Nabilla namun terasa agak sedikit sempit di bagian dada hingga separuh belahan dadanya yang montok menyembul indah membuat siapapun yang melihatnya pasti langsung menerkamnya. Nabilla yang terlalu polos melayangkan protes pada suaminya dengan melakukan video call saat suaminya sedang melakukan meeting.

Bagi Amran, apapun yang berkaitan tentang Nabilla selalu saja ia prioritaskan karena saking traumanya ditinggal kabur oleh Nabilla.

Amran melirik ponselnya dengan tulisan my life, langsung diangkat oleh pria berusia 27 tahun ini.

"Sebentar, aku mau terima telepon dulu," ucap Amran menjauhi ruang rapat karena ada panggilan video call dari Nabilla.

Amran segera menggeser tombol hijau itu dan tidak main-main langsung disuguhi pemandangan yang menakjubkan dari Nabilla.

"Mas. kenapa lengerienya sempit banget? Bagian dadanya nggak muat, masa sampai keluar begini?" protes Nabilla membuat jakun Amran naik turun.

"Sial..! kenapa kamu malah memperlihatkan melon importmu, baby. Baiklah aku pulang sayang. Siapkan makan siang ku!" ucap Amran langsung menuju pintu lift dan tidak pedulikan lagi meeting yang tinggal setengah jam lagi selesai.

Melihat situasi sang bos, tentu saja Arlan mengerti tingkah Amran yang saat ini sedang bucin berat dengan sang istri." Dasar si bos! Dulu mengingkari sekarang nempel kayak perangko," umpat Arland yang langsung menghandle meeting tersebut.

Amran membuka pintu dengan cepat dan melihat istrinya sedang duduk sambil membuka ponselnya dengan lengerie putih yang masih menempel ditubuhnya." Baby..!" sapa Amran yang langsung menghampiri Nabilla yang spontan berdiri dengan lengerie sempit itu.

"Mas kenapa pulang? inikan belum waktunya pulang?" tanya Nabilla.

"Aku mau makan siang di rumah saja, sayang," jawab Amran.

"Tunggu ya, mas! Nabilla siapkan dulu," ujar Nabilla sambil beranjak pergi.

"Makan siangku sudah ada padamu. Untuk apa kamu menyiapkannya. Kamulah makananku," jawab Amran sambil memeluk tubuh istrinya dari belakang dengan tangan yang sudah menggapai dua gundukan kenyal milik Nabilla.

Makan siang yang penuh kenikmatan itu, memuaskan dahaga jiwa mereka karena harus menebus tiga tahun yang terbuang. Lenguhan panjang keduanya menikmati percintaan panas itu hingga memasuki waktu ashar dengan tenaga yang terkuras hingga keduanya menyerah untuk berhenti.

"Mas. Kita mandi bareng ya lalu sholat berjamaah," Ucap Nabilla.

"Iya sayang. Oh, iya. Keluarga Wira mengundang kita untuk makan malam di restoran karena hari ini putranya baru sembuh dari khitan," ucap Amran.

"Astaga. Arsen sudah di khitan, kenapa kita tidak diberitahu sayang?" tanya Nabilla yang sudah berada di dalam bathtub.

"Mereka tahu kita dalam suasana bulan madu. Makanya malam ini mereka mau mengundang kita makan malam. Persiapkan dirimu, sayang dan jangan terlalu akrab dengan Arsen karena bagaimanapun juga dia itu seorang pria walaupun usianya masih kecil," cegah Amran posesif.

"Iya sayang. Tapi, jangan terlalu keras padanya karena ia anak piatu," ujar Nabilla.

"Tapi kamu bukan ibunya dan aku harap, jangan mengambil bagian dalam hidupnya yang membuat ia bergantung padamu," ucap Amran.

"Iya mas. Insya Allah, aku akan jaga sikapku dan aku mohon mas juga jaga sikap mas agar anak itu tidak sakit hati dengan perubahan sikap kita padanya," pinta Nabilla.

"Sikap kamu Nabilla, bukan sikap aku," timpal Amran.

Nabilla terlihat serba salah dengan sikap posesif Amran yang buatnya terlalu berlebihan pada Arsen yang baru berusia delapan tahun itu.

...----------------...

Di tempat berbeda, Arsen tampak gagah dengan penampilannya yang sore itu mengenakan kemeja dan celana jins. Ia juga memesan bunga mawar dan kartu ucapan buat mami Nabilla sebagai bentuk kasih sayangnya kepada Nabilla yang sudah banyak berjasa dalam hidupnya.

"Ayah."

"Hmm!"

"Apakah aku boleh duduk dekat dengan mami Nabilla?" tanya Arsen pada Wira yang sedang memasang dasinya.

"Ayah harap kamu menjaga sikapmu pada mami Nabilla karena mami Nabilla punya suami yang galak dan dia tidak suka istrinya bersikap ramah pada pria tampan sekalipun itu kamu Arsen," ucap Wira memberi pengertian pada putranya untuk menjaga sikapnya saat bertemu Nabilla nanti.

"Kenapa paman Amran harus cemburu pada anak kecil sepertiku, ayah? lagian siapa yang mau pacaran dengan mami Nabilla? kalau paman Amran cemburu sama ayah dan uncle Reno, Arsen mengerti ayah," ucap Arsen kritis.

"Apakah sudah siap semuanya?" tanya Nadine pada keluarganya.

"Sudah Tante Nadin. Ayo kita berangkat. Oma tidak ikut?" tanya Arsen saat tidak melihat Oma Irene.

"Lutut Oma lagi sakit. Jadi tidak bisa ikut kita," ucap Nadin.

Reno yang baru turun dari tangga nampak gagah dengan aroma parfum yang begitu harum." Uncle Reno sangat tampan malam ini, seperti mau kencan sama gadis cantik saja. Padahal mau ketemu sama mami Nabilla. Uncle, nggak naksir kan sama mami Nabilla?" tanya Arsen membuat Reno terperangah.

"Siapa tahu di restoran nanti, uncle Reno bisa kecantol dengan gadis cantik," ucap Nadin untuk menenangkan Arsen yang cukup cerewet malam ini.

Mereka berangkat dengan dua mobil. Reno membawa mobilnya sendiri. Sementara Wira bersama putranya dan Nadine yang terlihat sangat cantik malam ini. Setibanya di restoran yang dituju, Amran melingkarkan tangannya ke pinggang Nabilla seakan memproklamirkan kemesraan mereka didepan dua pria kesepian. Sementara Arlan yang malam itu turut diundang nampak gagah berjalan di belakang pasangan Nabilla dan Amran.

"Assalamualaikum, Mamii Nabilla!" Arsen memberikan buket bunga mawar merah dan kuning yang dibawanya untuk Nabilla.

"Waalaikumuslam Arsen. Terimakasih ya sayang. Dan ini hadiah untuk Arsen. Semoga Arsen tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan dan bermanfaat bagi sesama," ucap Nabilla.

"Terimakasih atas kadonya, mami dan paman Amran," ucap Arsen mencium tangan Nabilla dan Amran secara bergantian.

Wajah Amran yang terlihat sangat dingin membuat Arsen gregetan padanya." Paman Amran lagi sakit gigi?" tanya Arsen saat duduk di sebelahnya.

"Paman Amran lagi sariawan," ucap Nabilla untuk mengamankan situasi.

"Tapi, mami Nabilla. Apakah dirumah mami Nabilla nyamuknya galak-galak?" tanya Arsen sambil memperhatikan leher kokoh milik Amran.

"Tidak ada satu ekor nyamuk di rumah mami Arsen. Kenapa kamu ngomong begitu sayang. Ayo di makan makanannya!" ucap Nabilla.

"Kalau tidak ada nyamuk, kenapa leher paman banyak bentol merahnya?" tanya Arsen dengan polosnya.

Glekkkk...

"Itu hasil karya dari istriku," jawab Amran membuat wajah Nabilla sudah seperti kepiting rebus saat ini.

Wira dan Reno nampak cemberut tapi Nadin dan Arlan cekikikan. Amran sengaja berkata begitu karena Wira dan Reno masih memperhatikan mata indah istrinya dan itu sangat membuat ia tidak nyaman.

1
Erry Zaidah Luthfiyah
aq suka bangt karya² anda author, menginspirasi bngt dlm kehidupan sehari², kdg baca ada hal yg menggugah peningkatan keimanan, saat iman kita lg down.
pokoknya the best outhor ni.
ditunggu karya² emas lainnya ya، lope² sekebon ya othor.
fans dari jambi
Nispu Wati
Ya Allah coba nyata,betapa sejahteranya
Rakyat
Erry Zaidah Luthfiyah
seandainya presidenku spt pak amran n nabila, pasti rakyat akan sejahtera
girlcant
good
Nispu Wati
Itu pasti modus pembunuh bayaran
Agar bisa menangkap tamara
Dan membunuh EL
girlcant
ya Allah/Sob//Sob//Facepalm/
girlcant
ngakak ya Allah/Sob//Sob//Sob/
anabellaruby💝
🤣🤣🤣🤣 tambah lagi pusing nya amran
anabellaruby💝
wah Nabilla nya cerdik Thor aku salut...
anabellaruby💝
/Drool//Drool//Drool/
anabellaruby💝
waww...cucok semua visual nya thorrr
anabellaruby💝
Amran..... Amran selangkang mulu
Yuni Lestari
Luar biasa
Nispu Wati
Jgn sampai nikah sama nadia
Nispu Wati
Sakira jodohkan dgn Adam aja thor
Kayanya nadia gak cocok dgn adam
Ari Nuryanti
sukurin
Ari Nuryanti
pelukan berjamaah
Nova Angel
🤭🤭🤭🤭👍👍👍👍
Nova Angel
mantap nabila
Nova Angel
rasain lo egois sih klu udh hilang baru sadar😒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!