NovelToon NovelToon
Semesta Kaviandra

Semesta Kaviandra

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / cintapertama / cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Riunakim

Banyak yang bilang jodoh itu adalah cerminan dari diri kita sendiri. Dan sekarang Savinna sedang terjebak dalam perkataan itu. Ya, gadis yang baru saja menduduki bangku SMK itu tiba-tiba jatuh hati pada seorang anggota futsal yang ternyata memiliki banyak sekali kesamaan dengannya. Mulai dari hobi hingga makanan favorit. Akankah dengan kesamaan yang mereka punya akan menyatukan keduanya? Apakah dengan banyaknya kesamaan diantara mereka turut menimbulkan perasaan yang sama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riunakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Follback

Saat jam istirahat, Savinna kembali memikirkan kejadian di depan ruang UKS tadi pagi, ia cukup menyesal karena telah membuang kesempatan emas untuk bisa lebih dekat dengan Kavi. Seharusnya, Savinna tak perlu menolak tawaran Kavi untuk memakaikan plester luka di telapak tangannya. Seandainya Savinna mendapat cacian dari pacarnya, ia bisa berkelit dan mengatakan jika Kavi lah yang menawarkan diri. Tapi ketika Savinna pikir-pikir ulang, ia tak harus merendahkan dirinya sendiri hanya untuk mendapatkan apa yang ia suka atau inginkan.

Keputusan gue buat tolak tawarannya itu udah benar kok, gak ada yang salah sama sekali. Good job, Sav ... gue bangga sama lo!

“Sav? Lo kenapa sih? Dari tadi gue perhatiin lo murung banget,” tanya Katrina khawatir..

Savinna tersenyum simpul, “Gue gapapa kok, Rin.”

“Kalo gapapa, dimakan dong makananya, jangan dianggurin gitu,” tegur Katrina yang sejak tadi memperhatikan Savinna yang tak kunjung melahap makanannya.

“Oke,” jawab Savinna singkat.

Disaat Savinna mencoba untuk enjoy dan menikmati makanan yang telah ia pesan, tiba-tiba Alby datang bersama dengan gerombolannya. Tampaknya mereka kehabisan tempat duduk yang ada di kantin itu. Alhasil sekelompok laki-laki yang biasa disebut dengan famous circle itu meminta izin pada Savinna dan Katrina untuk bergabung di meja yang tengah mereka tempati.

“Oh, jadi ini orangnya, Al?” celetuk Husein yang merupakan bagian dari famous circle, saat mereka tiba di dekat Savinna dan Katrina.

Savinna pun menoleh dengan memasang ekspresi juteknya, Apa maksudnya sih? Mereka ini lagi ngomongin gue ya? batin Savinna.

“Eh, mereka mau ngapain ya?” bisik Katrina.

“Udah biarin aja, gak usah digubris, gak jelas.”

“Halo, adik-adik manis, boleh gak kalo kita gabung disini?” lagi-lagi, Husein kembali angkat bicara.

“Geli banget gue dengarnya,” protes Alby dengan nada rendah.

“Ini kenapa gak ada yang jawab sama sekali? Kalian berdua bisa ngomong, kan?” tanya Samuel memastikan.

“Ini kan tempat umum, bangkunya juga bukan punya saya, jadi gak perlu izin segala.”

Jawaban ketus dari Savinna tentu saja membuat Alby dan ketiga temannya syok seketika. Bagaimana tidak, respons yang Savinna berikan sangat berbanding terbalik dengan wajahnya yang anggun.

“Cewek lo jutek banget gila!” pekik Husein sambil menepuk punggung Alby keras.

Mendengar itu, Savinna tentu saja semakin menatap sinis ke arah Husein seolah tidak terima dengan perkataannya barusan. Karena tak ingin Savinna semakin marah, Alby pun langsung mengambil tempat duduk persis di sebelah Savinna. Sementara ketiga teman Alby yakni Husein, Samuel dan Rayhan memilih untuk duduk di seberang Savinna dan Alby.

“Maafin teman-teman gue ya?” bisik Alby di telinga Savinna.

Savinna tak merespons sama sekali, ia malah buang muka sambil sedikit menggeser tubuhnya menjauhi Alby lalu fokus untuk menghabiskan makananya.

Keren banget, Savinna bisa seketus itu sama Kak Alby, padahal kan banyak cewek-cewek di sekolah ini yang antre buat dekat sama dia, batin Katrina.

Nih cewek beneran beda dari yang lain, anehnya semakin dia jutek, gue jadi semakin penasaran, batin Alby.

Disisi lain, Kavi terlihat baru saja memasuki area kantin dan langsung disuguhkan oleh pemandangan yang kurang mengenakkan baginya. Ya, Kavi tengah disuguhkan oleh pemandangan Savinna yang terlihat duduk di satu meja kantin yang sama dengan Alby.

Entah kenapa saat itu Kavi merasa kesal sekali. Bahkan kadar kekesalannya melebihi dari rasa kesalnya terhadap Amia kala perempuan itu menceritakan soal rasa kagumnya pada Alby. Bisa dibilang, Kavi seperti terbakar api cemburu saat itu.

Kenapa harus dia sih? Kenapa setiap cewek yang gue suka selalu ada hubungannya sama Alby? Kenapa gue selalu disuruh bersaing sama dia, orang yang jelas-jelas gak bisa gue saingi.

Karena pemandangan tak mengenakan itu, Kavi pun bingung harus tetap membeli makanan atau langsung kembali ke lobi. Karena jujur saja, nafsu makan Kavi sudah hilang setelah melihat itu.

“Woi, permisi dong! Gue mau lewat nih!”

Kavi pun tersadar jika dirinya telah berdiri cukup lama di depan pintu masuk kantin, itu pun karena ia mendapat teguran dari orang di belakangnya. Jika tidak, mungkin Kavi akan tetap berdiri disana dalam waktu yang lama.

“Kavi?” tegur Nauval yang baru menyadari jika pria yang baru saja menghalangi jalannya adalah sahabatnya sendiri.

Kavi hanya diam menatap Nauval sebentar kemudian pergi begitu saja tanpa membeli suatu apapun dari kantin.

“Cemburu?” gumam Nauval setelah melihat Kavi yang kian menjauh dari pandangannya. Walaupun hanya melakukan kontak mata dalam waktu hitungan detik saja, namun Nauval tetap bisa membaca suasana hati Kavi saat itu.

Setelah Kavi menghilang dari pandangannya, Nauval mulai mengedarkan pandangannya dan medapati penyebab kecemburuan Kavi saat itu, Nauval pun lantas menyeringai disana.

Ternyata lo benar-benar udah jatuh cinta sama dia, Kav?

***

Setelah melihat suasana Kantin, Kavi memutuskan untuk kembali ke lobi, melupakan rasa laparnya yang sejak tadi mengganggunya. Walaupun Kavi membeli makanan pun rasanya percuma, karena Kavi sudah kehilangan nafsu makannya.

Kavi mulai mengeluarkan ponselnya, membuka aplikasi instagram untuk melihat akun yang baru saja ia followback pagi ini.

@savinnhp09_ telah mengikuti anda.

Ini beneran akun instagramnya Savinna kan? Kok dia ngefollow gue doang sih ... dia gak ngefollow Alby atau Nauval. Apa dia cuma salah pencet ya? Tapi masa iya dia salah pencet? Kalo emang benar dia salah pencet, itu tandanya dia habis ngestalk gue dong? Terus buat apa dia ngestalk gue?

Kavi jadi bertanya-tanya dalam hatinya sendiri. Ia baru menyadari kalau Savinna baru saja mengikuti akun instagramnya kemarin siang dan Kavi baru mengikuti balik akun instagram milik Savinna setelah ia mengetahui nama asli Savinna melalui badge namanya. Yang menjadi pertanyaan, kenapa hanya akun milik Kavi saja yang di follow olehnya? Padahal sikap Savinna ke Kavi bisa dibilang biasa saja nyaris tidak dekat sama sekali.

Saat sedang terlarut dalam pikirannya, tiba-tiba Kavi dikejutkan oleh kedatangan Alvero. “Woi, ngelamun aja lo!” tegur Alvero. “Udah makan belum? Gue habis pesan burger nih, mau gak?” tanya Alvero menawarkan.

“Gak usah, gue lagi gak nafsu makan,” tolak Kavi.

“Pasti gara-gara Amia lagi,” tebak Alvero yang seakan sudah hafal tentang permasalahan hidup sahabatnya itu.

“Apaan sih? Kok jadi Amia?”

“Ya, lo kan biasanya kalo lagi badmood gini penyebabnya pasti Amia.”

“Kali ini bukan Amia lagi,” ujar Kavi penuh penekanan.

“Widih! Akhirnya si bucin ini sadar juga dari kebodohannya yang hakiki,” sindir Nauval yang ternyata sudah ada disana, menguping pembicaraan keduanya, entah sejak kapan.

“Hahaha!” tawa Alvero pun pecah saat mendengar Nauval menyindir Kavi secara blak-blakan.

Nauval pun berjalan mendekati kedua sahabatnya yang tengah berkumpul di lobi untuk ikut bergabung disana, “Gue dukung keputusan lo buat move on dari Amia dan gue harap lo bisa ikutin apa kata hati lo, Kav.”

“Betul itu! Kalo usaha lo selama ini gak pernah kelihatan berharga di mata dia, buat apa usaha terus-terusan? Buang-buang waktu aja,” imbuh Alvero.

Kavi masih diam berusaha untuk mempertimbangkan semuanya. Ia merasa bimbang hendak mendekati Savinna atau tidak, jika tujuan Kavi mendekati Savinna hanya sebagai media agar dirinya lebih mudah untuk melupakan Amia, bukan kah itu terlalu jahat? Belum lagi, Alby juga sedang dekat dengan Savinna dan Kavi sudah pasti tidak bisa bersaing dengan most wanted sekelas Alby.

“Kalo lo ngalah terus, lo gak akan menang,” ucap Nauval memperingati. “Jadilah cowok yang jantan, yang gak takut buat bersaing sama siapapun,” tegas Nauval.

Sementara Nauval tengah menceramahi Kavi, Alvero hanya menontoni keduanya sambil menikmati burger pesanannya. Sesungguhnya, Alvero masih belum paham kemana alur pembicaraan mereka saat itu.

***

Siang ini Savinna harus pulang sedikit terlambat karena ia harus menghadiri acara pembukaan ekskul futsal yang diadakan di aula sekolahnya. Acaranya tidak berlangsung lama, hanya sekitar 30 menit lalu setelahnya Savinna sudah diperbolehkan untuk pulang.

“Na!” sapa seorang perempuan yang melambai dari kejauhan di depan sebuah mobil sedan berwarna putih.

Savinna pun bergegas menghampiri perempuan itu yang ternyata adalah sahabatnya sendiri yakni, Cherry.

“Lo kok ada disini?” tanya Savinna heran.

“Iya, soalnya gue mau jemput lo.”

“Ish ... pakai repot-repot segala. Gue kan bisa pulang naik ojek online.”

“Kalo bisa dijemput, kenapa harus pakai ojek online?” sambung Kylie membuat Savinna langsung menoleh ke arahnya.

Savinna cukup terkejut melihat keberadaan Kylie karena Savinna kira hanya Cherry lah yang datang menjemputnya siang itu, “Ternyata lo ikut juga, Ky?”

“Iya dong, gue habis jajan pentol nih, kalian mau?” tawar Kyle.

“Makannya di mobil aja, udah mendung banget nih, takut keburu hujan!” seru Cherry yang segera disetujui oleh kedua sahabatnya itu.

Akhirnya, mereka bertiga pun memasuki mobil milik orangtua Cherry dan pulang ke rumah dengan diantar oleh seorang sopir pribadi.

“Anjir!” pekik Savinna di tengah perjalanan menuju pulang membuat kedua sahabatnya langsung terkejut.

“Kenapa sih, Sav?” tanya Kylie heran.

“Sejak kapan gue ngefollow Kak Fazriel?!”

Kyile dan Cherry pun terdiam dengan raut wajah paniknya. Alasan mereka berdua panik adalah karena semua itu adalah ulah dari mereka berdua. Ya, Cherry dan Kylie lah yang telah mengikuti akun instagram milik Kavi menggunakan akun pribadi milik Savinna yang sudah lama tersangkut di ponsel Kylie.

“Ini pasti ulah lo berdua, kan?” tuduh Savinna.

Kylie dan Cherry hanya tersenyum kikuk setelah mendapat tuduhan itu.

“Kalian ini apa-apaan sih? Apa kalian gak support gue buat move on dari Kak Fazriel?” tanya Savinna kecewa. “Kalo udah di follback gini gue harus apa?”

“Ya bagus dong, Na. Itu tandanya dia welcome sama lo,” celetuk Cherry.

“Gue gak peduli mau dia sewelcome apa, gue cuma mau berhenti suka sama dia sebelum perasaan gue tambah besar!”

Gertakan Savinna berhasil membuat kedua sahabatnya itu bungkam.

“Sekarang, gue mau lo berdua logout dari akun instagram gue. Karena gue gak mau kalian ngelakuin ini lagi.”

1
cikuaa
suka banget lanjut trs
call me una
🤩🤩
Rodiyah Tamar Diyah
😘😘😘
Rodiyah Tamar Diyah
😚😚😚
Rodiyah Tamar Diyah
/Wilt//Wilt//Wilt/
cinta cahaya putri
/Rose//Rose/
meltedcheese
likeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!