Terpesona Cinta Sang Vampire

Jayden mengamati sekitar sekali lagi dan seperti dugaannya, ia melihat ada satu sniper musuh yg akan membidik Justin dengan senjata Laras panjang dari balik pohon besar.

" Brengsekkk " umpat Jayden, setelah itu ia segera beranjak dari tempatnya menuju posisi sniper musuh dengan kecepatan hanya kedipan mata.

" Ada apa Jay " tanya Darel yg mendengar umpatan Jayden disebelah namun tidak ada tanggapan dari Jayden.

Beberapa saat kemudian Darel yg belum menyadari keberadaan Jayden disebelahnya yg sudah hilang.

" Lahhh .. kemana si Jayden ini ... Brarti dari tadi gue ngomong sendiri dong .. emang kamprett tu anak " dumel Darel sambil tetap mengawasi tugas kepolisian yg meringkus anak buah musuhnya saat ini.

Krusekkk .. krusekkkk

Darel segera menoleh kearah samping ketika ia mendengarkan sesuatu dari sana, sebelum dia beranjak untuk mengecek kondisi saat itu kaget dengan kedatangan Jayden sambil mencengkram leher 2 anak buah musuh yg jadi sniper.

" Bangsaaattt .. gue kira tadi hewan buas .. nyatanya loe yg lebih buas dengan bawa dua mangsa sekaligus " kaget Darel melihat Jayden yg sudah membawa dua sniper andalan klan Tiger dengan tatapan membunuhnya.

Blamm !!!

Terdengar suara pintu mobil yg tertutup, ternyata Alex keluar untuk bergabung dengan Jayden dan Darel lagi ketika ia melihat Jayden telah membawa dua orang anak buah musuh tadi.

" Busyeeeett .. emang ketua kita satu ini ganasnya minta ampun dehhh .. datang-datang langsung bawa dua mangsa sekaligus " celetuk Alex dengan muka tanpa dosanya.

Jayden langsung melirik Alex tajam, Alex yg mendapat tatapan yg menurutnya bak seperti dewa kematian segera menyengir.

" Ampuuunnn .. Baginda raja yg ganteng .. saya mengaku salah " sambil menyatukan tangan dada.

" Sebaiknya kita menyusul Vincent dan Reyhan sekarang yg disini ditangani oleh pihak polisi pastikan berita penggerebekan hari ini jadi trending besok pagi " ucap Jayden mutlak yg diangguki oleh Darel juga Alex.

Segera ketiga orang itu masuk dalam mobil, Jhon yg menjadi supir pribadinya saat ini segera meluncur menuju posisi Vincent berada.

" Justin .. bereskan kedua sniper sialan itu sekarang " titah Jayden lewat earphonenya.

" Baik tuan muda .. setelah itu saya akan menyusul juga " jawab Justin sambil mencari kedua anak sniper yg sudah terkapar diatas tanah.

" Hmm .. Rey bagaimana situasi sekarang .. apakah pihak tuan James datang " tanya Jayden pada earphone yg tersambung pada Reyhan juga yg lainnya.

" Sepertinya belum ada tanda-tanda mereka Jay .. apa kau juga menyusul kesini " balas Reyhan.

" Yahh aku juga akan kesana sekarang .. kita hanya butuh kedatangan tuan James langsung saat ini "

Setelah menempuh perjalanan hampir setengah jam, Jayden beserta yg lainnya sampai dan bertepatan juga dengan kedatangan beberapa mobil Van hitam yg mereka duga adalah si pemilik senjata yg mereka bawa saat ini.

Namun beberapa anak buah blue eyes yg berjaga disekitar sana tetap waspada sebelum orang-orang itu benar-benar sudah terkonfirmasi sebagai suruhan tuan James.

" Vincent lebih baik kau keluar sekarang .. temui dia karena kata kakek tuan James sudah tahu wajahmu dan Justin " ucap Jayden yg masih berada didalam mobil bersama dengan Darel juga Alex.

" Baik tuan muda .. saya akan melepaskan wajah palsu ini dulu " jawab Vincent yg diangguki oleh Darel.

" Lex cek keadaan sekitar sini yg masih bisa kau lihat dari cctv " perintah Jayden yg diagguki oleh Alex.

Kembali Alex fokus pada laptop dipangkuannya sambil jemarinya menari-nari diatas keyboard.

" Jay sepertinya aku menemukan sesuatu yg aneh disini " lapor Alex yg segera menyerahkan laptop juga menjelaskan apa yg tadi sempat ia lihat.

" Hmm ..  ternyata memang benar licik kau pak tua " ujar Jayden sambil menampilkan smirk yg mematikan diwajah tampannya.

" Baiklah pantau terus .. bila nanti memang terjadi sesuatu kita harus bisa melindungi tuan James juga senjata itu " perintah Jayden tegas.

Beberapa orang turun dari mobil Van yg ada didepan mobil yg Jay tumpangi, mobil yg sudah dimodifikasi oleh kakeknya ini memiliki kaca yg tidak tembus pandang dari luar juga anti peluru guna untuk melindunginya dan yg lain.

Sosok yg mereka tunggu-tunggu akhirnya muncul juga, tuan James keluar dari dalam mobilnya. Tampak wajah paruh baya itu masih seusia Daddy Sean namun tetap memancarkan aura misterius dari dalam dirinya.

" Selamat malam tuan James .. maaf saya terpaksa memindahkan lokasi pertemuan ini ... Karena senjata ini banyak yg menginginkannya juga " sapa Vincent ramah sambil tetap tegas dalam posisinya saat ini.

Tuan James hanya tersenyum sekilas setelah itu ia segera memerintahkan orang kepercayaannya untuk memeriksa barang yg akan mereka beli ini.

" Permisi tuan Vincent.. tuan besar ingin melihat langsung kondisi barang yg anda bawa saat ini " ujar tangan kanan tuan James yg maju menuju Vincent.

Vincent segera mengganggukkan kepalanya dan juga mengantarkan tuan James beserta lainnya untuk melihat langsung barang yg ia bawa.

" Bagaimana tuan James " tanya Vincent lagi setelah mereka sudah melihat juga memeriksa keaslian barang tersebut.

" Sempurna ... Barang yg kalian bawa ini benar-benar asli " jawab tuan James yg baru mengeluarkan suaranya karena ia begitu berminat pada barang itu juga sudah lama ia mencarinya.

" Ed .. ambilkan uangnya " perintah tuan James pada orang kepercayaannya dan segera dilaksanakan oleh orang itu.

Orang itu kembali dengan membawa dua koper besar yg berisi uang tunai, segera Vincent menyuruh dua anak buahnya mendekat dan mengecek keaslian uang-uang itu.

" Ini asli tuan " lapor anak kedua anak buah blue eyes.

" Baiklah tuan terimakasih atas kepercayaan tuan James yg selalu membeli senjata-senjata kami " ujar Vincent dengan sopan pada James.

" Hmm .. aku puas sekali dengan barang-barang yg kalian berikan .. sampaikan terima kasihku pada tuan Julio dan Sean " ucap tuan James dengan senyum teduhnya, setelah itu ia beranjak pergi.

" Baiklah tuan .. sekali lagi terimakasih dan hati-hati dijalan tuan " tambah Vincent lagi sambil menuju kontainer yg ia bawa.

Terlihat beberapa anak buah tuan James sedang memindah barang permintaan tuan besarnya ini.

" Vincent awasi baik-baik anak buah tuan James yg saat ini ikut memindahkan senjata itu .. aku merasa ada yg aneh pada salah satu anak buahnya yg memiliki muka pucat itu " perintah Jayden lagi yg didengar Vincent dari earphone yg ada ditelinganya.

" Baik tuan " Vincent segera mencari anak buah tuan James yg sudah ditandai oleh tuannya itu.

" Tuan muda ini memang sangat jeli .. benar-benar menunjukkan aura kepemimpinannya saat ini dan juga menaungi perlindungan pada anak buahnya "  batin Vincent dalam hati yg mengagumi sosok tuan mudanya yg akan menggantikan ayah angkatnya untuk menjadi ketua klan.

Setelah dirasa tidak terjadi apa-apa Vincent segera masuk kedalam kemudinya yg sudah ada Reyhan ditempatnya.

" Apa kau melihat sesuatu yg mencurigakan kak dari anak buah tuan James " tanya Reyhan yg sudah mengklaim Vincent sebagai kakaknya.

" Tuan muda yg tadinya sempat curiga sama anak buah tuan James yg bermuka pucat, lalu menyuruhku untuk mengawasi gerak geriknya saat memindahkan barang tadi " jelas Vincent pada Reyhan.

" Jhon ikuti mobil yg membawa barang itu " titah Jayden.

" Bukannya sudah selesai transaksi kita ini tuan " balas Jhon yg langsung mendapat tatapan tajam dari tuan mudanya, segera ia manjalankan mobilnya menurut perintah tuannya tadi.

Dan benar apa yg diucapkan oleh Jayden dipertengahan perjalan, kontainer yg membawa barang itu dicegat oleh beberapa mobil suruhan orang lain yg mengincar barang itu.

" Lex bagaimana posisi kontainer itu sekarang " tanya Jayden.

" Sepertinya supirnya ini tertembak oleh sniper Jay .. lihatlah orang pucat itu yg sekarang menggantikannya menjalankan kontainer itu " balas Alex sambil memperlihatkan kondisi yg sempat tegang sesaat.

" Shitttt .. benar dugaaanku .. sebaiknya kau cari dari klan mana yg mengincar barang kita ini .. dan kau Reyhan ikut aku keluar saat ini " perintah Jayden langsung dilaksanakan oleh Reyhan.

" Ehhh .. kau mau kemana Jay- " belum juga rehan menyelesaikan omongannya Jayden sudah menghilang dari hadapannya secepat kilat.

Tidak lama setelah itu Jayden kembali membawa dua sniper lagi dalam keadaan yg pingsan juga wajah yg babak belu habis dibikin samsak olehnya.

" Lex cepat cari data kedua orang ini " perintah Jayden lagi, sambil menunggu pekerjaan Alex yg hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk mengetahui identitas kedua pria tadi.

" Ini data-data dari kedua orang itu ... Mereka anak buah klan Tiger juga .. si wajah pucat itu juga yg menyusup menjadi anak buah tuan James.. tapi ada sesuatu yg mengejutkan .. ternyata dia sama denganmu " balas Alex sambil laporan identitas kedua anak buah yg sudah dilumpuhkan oleh Jayden.

" Brengsekkk .. berani sekali kau bermain-main denganku tua Bangka .. Justin segera kau kejar mobil yg membawa senjata itu .. aku mau senjata itu kembali pada pemiliknya .. untuk si pucat itu biar menjadi urusanku" ucap Jayden murka saat ini, wajahnya sudah merah juga tatapannya yg sangat mengerikan.

.

.

.

.

HAPPY READING GUYS...