NovelToon NovelToon
Aku Diceraikan Suamiku Di Depan Selingkuhannya

Aku Diceraikan Suamiku Di Depan Selingkuhannya

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:409.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: Budy alifah

Diceraikan di depan selingkuhan suami dengan alasan dia tak cantik lagi,itu rasanya hancur. Tapi, tidak membuat Niken menyerah begitu saja.

Dia bertahan di dalam rumah tangga itu, bukan karena dia masih mencintai suaminya. Melainkan karena tidak sudi hartanya di nikmati madunya.

Bagaimana kisahnya? yuk cus baca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Budy alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

"Bos, teman-teman, kenapa kok ke rumah tanpa memberi tahuku?" tanya Mas Pras terlukis jelas wajahnya sangat terkejut.

"Kita kan mau buat kau terkejut, bagaiamna bilang kamu," kata Pak Hilmi sembari tertawa, aku pikir pasti karena ekspresi kaget Mas Pras.

"Jadi, cuman dibiarkan berdiri di luar saja?" tanya teman Mas Pras. Karena Mas Pras tak kunjung menggeser tubuhnya yang menutupi pintu.

Mas Pras pasti tidak akan pernah menyangka kedatangan teman dan bosnya, yang akan melihat kehidupannya yang sebenarnya. Setelah aku mendatangi kantornya, aku baru tahu kalau keluarga kami itu terdengar sangat harmonis.

Mereka mengatakan sangat iri dengan hidup rumah tangga kami yang sangat adem ayem, tentu saja Mas Pras yang menjadi peran utama. Suami penyayang istri, tapi malam ini, mereka semua akan tahu sebenarnya kelakuan Mas Pras.

"Ini siapa? adik Mbak Niken ya?" tanya salah satu teman Mas Pras saat melihat Hani keluar dari kamar dengan riasan wajah yang sangat cantik.

Aku mengakui, jika gadis itu benar-benar cantik daripada aku. Hanya saja, dia berubah menjadi jelek ketika aku ingat dia adalah maduku. Perusak kebahagiaan keluarga kecilku, meskipun suamiku juga ikut andil di sini.

"Loh, kalian belum tahu dia siapa?" tanyaku pura-pura kaget.

"Memangnya kami kenal?" teman kerja Mas Pras saling berpandangan satu-sama lain. Mereka pasti bingung dengan jawaban atas pertanyaan mereka.

Aku menahan tawa saat Mas Pras mulai pucat, aib yang selama ini dia tutup rapat-rapat akan segera terbongkar.

Aku menyenggol lengan Hani, dan mempersilahkan dia memperkenalkan diri di depan Bos dan rekan-rekan Mas Pras. Aku membiarkan Hani memperkenalkan diri sendiri, pasti dia akan bangga.

Aku melirik ke arah Mas Pras yang sudah kelimpungan, mungkin hatinya saat ini pasti sedang tidak karuan.

"Hani, kau mengaku saja jadi adik sepupu Mas Pras. Lihat, suami kita tampak tidak senang," bisikku sembari menunjuk Mas Pras yang gusar. Sejak tadi ia terus menggerakkan jari tangannya, keringatnya pun mulai tampak membasahi wajahnya.

"Perkenalkan nama saya, Hani, istri Mas Pras," kata Hani dengan lantang. Dia tidak memperdulikan keadaan Mas Pras. Dia menginginkan pengakuan yang sama denganku.

"Istri," jawab mereka dengan bebarengan.

"Kapan kalian menikah?" Pak Hilmi menatap Mas Pras, wajahnya masih shock mendengar perkenalan dari Hani.

Bahkan teman-teman perempuan Mas Pras masih melongo, suami idaman mereka ternyata seorang penghianat.

"Jadi, Pras benar-benar berkenalan dengan penyanyi kafe itu?" bisik salah seorang yang duduk dekat dengan aku berdiri.

"Benar, itu wanita yang nyanyi di kafe waktu kita meeting, wah, tidak menyangka Pras doyan juga wanita seperti itu," bisik temannya.

"Jadi Hani penyanyi kafe?" batinku. Aku baru tahu, jika suamiku tergoda wanita seperti Hani yang tak jelas asal usulnya.

"Kasihan, ya, mbak Niken,"" bisiknya saling bersahutan.

Wajah berseri Hani berubah kecut dengan respon teman-teman Mas Pras, mereka justru menggunjing dirinya. Bukan menerima sebagai istri teman mereka.

"Pak Hilmi, teman-teman, ayo silahkan makan. Istri ke dua Mas Pras sudah menyiapkan makanan untuk kalian," aku mengajak mereka semua pindah ke meja makan.

Untuk menikmati semua hidangan yang sudah dipesan oleh Hani, aku yakin dia akan menyesal dengan mengeluarkan banyak uang. Tapi, dia tidak mendapatkan pujian sedikit pun.

"Mbak Niken, baik-baik saja kan?" tanya resepsionis kantor Mas Pras.

"Pasti berat jadi Mbak Niken, punya anak kecil masih di selingkuhi. Kalau aku, sudah minta cerai Mbak," kata sekretaris Pak Hilmi sembari menepuk pundakku untuk memberikan suport.

Aku mengusap air mataku, "Tidak apa-apa Mbak, ya beginilah menjadi istri pertama yang jelek," kataku dengan wajah melas.

Aku meneteskan air mata buaya di depan rekan-rekan Mas Pras untuk menarik simpati mereka. Dan Hani, akan selalu mendapat hujatan dari mereka.

"Mas, Hani, kenapa kalian tidak ikut gabung makan?" panggilku dengan suara lembut.

"Benar, kalian kan tuan rumah. ke mari lah," panggil Pak Hilmi.

Setelah Mas Pras dan Hani duduk, kini giliran aku meninggalkan meja makan, untuk memainkan drama selanjutnya.

"Mbak Niken, mau ke mana?" tanya Pak Hilmi.

"Masuk Pak," aku menunjuk pintu kamar dengan ibu jari.

"Kenapa tidak makan bareng?" tanya Pak Hilmi heran, begitu pula dengan teman-teman Mas Pras yang lain.

Aku mengusap tengkukku, memasang wajah takut untuk mendapatkan simpati dari mereka lagi. Hari ini, aku berperan menjai istri yang tertindas di depan mereka.

"Aku, tidak berhak makan di sini,"kataku pelan, aku menganggukkan kepala dengan senyuman manis lalu meningalkan meja makan.

Mereka tampak bingung dengan pernyataanku, pasti dalam kepala mereka banyak asumsi yang belum terpecahkan dengan rumitnya hubungan rumah tangga kami.

...----------------...

"Niken! keluar kamu!" teriak Mas Pras sembari menggedor-gedor pintu kamarku.

"Mas, jangan teriak-teriak. Nanti Sanjaya bangun," ujarku sembari menutup pintu pelan.

Aku kaget, mendadak telapak tangan Mas Pras mendarat di pipi kananku dengan sangat cepat dan keras. Aku mengusap pipiku yang terasa perih, mata terasa panas.

"Kau memang istri durhaka! sengaja ingin mempermalukan aku di depan bos sama teman-temanku!" katanya sembari mendorong tubuhku sampai terjatuh di lantai.

"Mas, memang salahku di mana? semua ini permintaan Hani," kataku masih memegangi pipiku yang perih.

"Aku?" Hani menunjuk dirinya dengan jari telunjuknya. "Mbak Niken sendiri yang berinisiatif. Mana aku sudah mengeluarkan uang banyak lagi," kata Hani dengan melipat kedua tangannya di dada.

Aku melihat kedua sorot mata Mas Pras yang penuh kekecewaan terhadapku, "Pergi kau dari sini!" teriaknya. "Bawa semua barang-barangmu!" titahnya.

Aku berdiri dan mengikuti Mas Pras yang masuk ke kamar, ia mengangkat Sanjaya lalu memberikan kepadaku.

"Mas, apa yang kamu lakukan?" aku mulai panik saat Mas Pras memasukkan baju milikku dan Sanjaya ke dalam koper.

"Pergi jauh-jauh dari hidupku!" katanya sambil meminta Hani membawa koper keluar.

"Makanya jadi istri jangan petingkah," katanya Hani dengan bibir yang senyum merekah.

Aku pikir yang kulakukan malam ini bisa mengusir Hani dari rumah, nyatanya salah. Justru aku yang akan keluar rumah. Aku pun paham, jika Mas Pras lebih mencintai maduku daripada diriku.

"Pergi!" Mas Pras mendorong tubuhku ke luar rumah.

"Mas,kamu jangan bercanda. Ini sudah malam," kataku sembari melihat sekitar yang sudah sepi.

"Bukan urusanku!" katanya tanpa belas kasihan kepada aku dan anak kami.

"Mas, kau boleh mengusirku malam ini. Tapi, biarkan Sanjaya tinggal di sini," kataku. Udara sudah sangat dingin, aku juga belum menemukan tempat di mana untuk tinggal.

"Enak saja kamu, Mbak, aku tidak mau mengurus anakmu!" bentak Hani.

"Mas, semalam saja. Aku akan menjemput Sanjaya besok." aku memohon kepada Mas Pras dengan memegang lengannya.

Namun, hatinya sudah hilang. Dia justru menepis tanganku."Aku tidak peduli, perlu kau ingat kita bukan suami istri lagi. Aku ceraikanmu!"

1
ros
pasti Hani yg jumpa aina
abdul adul
Luar biasa
guntur 1609
keoedean banget loe pras
guntur 1609
kejam
Dewi Nurani
sebenci bencinya orang tua tak akan mengalahkan kasih sayang pada anaknya , kenapa sekeras itu pada kesalahan anak
padahal ck paribasa indung mah lautan hampura
Iyas Masriyah
Luar biasa
MashMellow🍭
sebenarnya disini bukan salah hana seorang, tangan kalau ditepuk sebelah xkan berbunyi,
mama.niken pun bersalah di sini, kenapa xtampar mama niken jugak
MashMellow🍭
jangan salahkan mama jugak niken, diri sendiri pun xdapat berdamai dgn diri sendiri. baygkan harta gono gini sudah bahagi 2 tapi masih juga meyuruh maya memeras duit pras.
MashMellow🍭
patutlah emaknya niken berdendam , sebab niken pun jenis tang berdendam sooo sama dapat kirafahlah, tapi saygnya niken x mencium bau syurga kerana menderhaka kepada ibu sendiri.
syska
Luar biasa
Wisteria
amit amit anak kadal
Wisteria
ya iya lah orang tua mana yg g sakit hati anak lebih milih orang baru ketimbang orang tua apa lg orangtuanya tulus g nekoh"
Wisteria
ini kalo dialok pakek kataku aku kurang srek dr atas dialoknya si A eh ternyata yg bicara si B jd kadang g nyambung
Soraya
tamat mksh thor karyanya👍
arniya
keren...
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
harusnya pasang cctv
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
si prs nih kayaknya masih butuh Niken dah
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
nyesek kan jadi Niken ... memperjuangkan Pras taunya laki gak tau diri 😭
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
Hani terlalu manja 🤣🤣🤣 sukurin kau Pras membuang berlian demi batu kali
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
uhuyy cinta lama belum kelar nih ceritanya 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!