MAMI UNTUK KYARA

Widya yang mendengar ribut ribut segera turun dari kamarnya

" Shofia kamu sudah pulang ? nany tolong bawa kyara ke kamarnya !" perintah Widya pada salah satu Nany Lalu Nany beralih menggendong kyara dan membawanya ke kamar

" Shofia kamu istirahat sana kamu pasti capek " ucap Widya lagi

" maaf Tan aku terlambat soalnya tadi kyara .."

" iya Tante tau pasti kyara minta main dulu kan ? Tante sudah faham dengan sifat kyara sekarang kamu istirahat dulu " perintah Widya pada Shofia lalu dengan cepat Shofia menaiki tangga dan menghilang dari balik pintu kamarnya

" ma aku belum selesai ngomong sama dia kenapa mama suruh dia pergi !" gusar Rey

" Rey kamu tu jangan terlalu keras sama Shofia kasian dia" kata mamanya mengingatkan

" tapi ma dia mengajak kyara keluar sampai malam !" kata Rey

" iya tapi mama yakin pasti anak kamu tu yang banyak maunya harusnya kamu tu berterima kasih sama Shofia karena semenjak dia ada di rumah ini kyara jadi anak yang manis anteng coba kemaren sebelum Shofia datang di rumah ini kyara sangat merepotkan kamu dan juga mama. kamu mau dia pergi dari rumah ini !" Rey terdiam karena apa yang dikatakan oleh mamanya benar adanya

" udah mama ngantuk mau istirahat dan kamu sekali mama pesan jangan marah marah terus sama Shofia." lalu mamanya melangkah naik ke lantai dua menuju kamarnya. Rey hanya menarik nafasnya dalam dalam lalu ikut menaiki anak tangga hendak masuk ke dalam kamarnya namun langkahnya terhenti ketika melihat kyara baru keluar dari kamarnya sambil mengucek ngucek matanya kemudian Rey mendekati kyara sambil mensejajarkan tubuhnya dengan kyara

" kyara kamu sudah bangun ayo tidur lagi ini masih malam " sambil membelai rambut putrinya

" papi aku mau tidur sama mami " rengeknya dengan suara serak khas orang baru bangun.

" sayang mamimu Sudah tidur ayo sekarang papi akan menemanimu tidur " bujuk Rey dan kyara pun menurut dia kembali masuk ke dalam kamarnya dan dengan cepat menaiki ranjangnya diikuti Rey.

" sayang kamu kemana saja tadi sore papi menunggumu untuk makan malam bersama " ucap Rey sambil mengusap usap punggung putrinya

" tadi aku diajak belanja untuk keperluan kuliah mami abis itu kita ke kaffe di sana kita makan es cream cake berbagai rasa trus kita main di taman. papi tau ternyata di taman klo malam hari sangat indah di sana banyak lampu kerlap kerlip semua mainan di sana dihiasi lampu kerlap kerlip sangat indah sebetulnya aku belum mau pulang tapi mami memaksaku untuk segera pulang dan papi tau mami sama Tante vani berjanji akan membawaku kembali ke sana suatu hari nanti" cerita kyara.

" apa kamu senang hari ini sayang ?" tanya Rey

" tentu papi aku bahagia sekali hari ini " jawab kyara sambil tersenyum lebar menatap atap kamarnya. Rey menarik nafas dalam dalam dia sadar selama ini dia jarang memperhatikan putrinya yang dia tau kebahagiaan putrinya adalah dengan mencukupi segala keperluannya dan memenuhi segala kebutuhannya padahal kebahagiaan anaknya sangat sederhana cukup bermain di taman kota sudah membuatnya bahagia. Rey membelai rambut kyara sambil sesekali mencium pucuk rambutnya

" sayang apa kau mau jalan jalan dengan papi ? gimana klo weekend ini kita liburan " kyara menatap mata Rey mencari kesungguhan dari ucapannya

" benarkah papi mau mengajakku jalan jalan ?" tanya kyara masih sedikit ragu

" hemm iya tentu tapi papi belum bisa mengajakmu keluar kota karena pekerjaan papi masih sangat banyak nggak papa kan ?" tanya Rey

" tentu papi kemana saja aku mau kita kan sudah lama tidak pernah liburan " ucap kyara polos

" ya sudah sekarang tidurlah papi akan menemanimu " ucap Rey kembali mencium pucuk kepala putrinya dan tak berapa lama kyara pun memejamkan matanya Rey menatap kyara yang sudah masuk ke alam mimpinya.

" kasian kamu nak seandainya mami mu tidak meninggalkan mu mungkin kau tidak akan mencari kasih sayang kepada orang lain " gumamnya sambil merapikan anak rambut yang menutupi sebagian wajahnya dan tak lama Rey pun ikut memejamkan matanya sambil memeluk putri kecilnya

sementara Shofia yang sudah tertidur tiba tiba merasakan tenggorokan nya kering dia menatap jam di dinding kamarnya menunjukkan baru pukul 1 malam lalu dia turun dari ranjangnya keluar dari kamar menuju dapur setelah mengisi penuh gelas dengan air putih Shofia segera naik ke lantai atas tapi sebelum masuk ke dalam kamarnya dia lebih dulu mengecek kyara di kamarnya.

Shofia masuk ke dalam kamar kyara dan dia menghentikan langkah nya ketika melihat ayah dan anak tertidur dengan gaya masing masing " ah soo sweat " batin Shofia yang melihat kyara tertidur dengan kaki sebelahnya berada di dada Rey sedang kaki satunya berada dekat dengan wajah Rey

Shofia membaguskan posisi kyara mencium keningnya lalu berlalu keluar dari kamar kyara .

pagi pagi semua sudah duduk di meja makan untuk menikmati sarapan pagi

" mami hari ini mami kuliah sampe jam berapa ,?" tanya kyara

" mungkin sampai siang sayang jadi kemungkinan besar mami nggak bisa jemput kamu di sekolah nggak papa ya !" kata Shofia

" iya nggak papa mam. biar nanti mang Udin yang jemput " ucap kyara lagi

" mami kapan lagi kita jalan jalan di taman ? aku pingin ke sana lagi " kata kyara

" kyara klo makan jangan sambil bicara sekarang habiskan makananmu " ucap Rey dingin

" iya Pi maaf " ucap kyara pelan sambil menundukkan kepalanya.dan sesaat kemudian suasana jadi sepi hanya terdengar suara dentingan sendok yang berbunyi sesekali.

selesai sarapan kini semua anggota keluarga meninggalkan Mension besar tersebut untuk melanjutkan aktivitasnya masing-masing.

seperti biasa kyara ke sekolah diantar Shofia

" sayang belajar yang rajin ya mami ke kampus dulu kamu hati hati " ucap kyara sambil mencium pipi kyara lalu kyara pun mencium punggung tangan maminya.

" Hay kevin apa kabarmu ?" sapa Shofia ketika melihat Kevin yang sudah berada disamping kyara

" baik Tante " jawab Kevin singkat

" Tante titip kyara ya jangan sampai ada yang menggangunya "

" siap Tante tenang aja " jawab Kevin mantap

" oke kalo gitu Tante tinggal ya ! kalian hati hati assalamualaikum " ucap Shofia lalu kedua anak tersebut masuk ke dalam sekolah mereka setelah Shofia keluar dari gerbang sekolah

" non silahkan biar saya antar ," ucap mang Udin

" nggak usah mang biar saya naik ojek aja lagian saya sudah pesan kok sebentar lagi datang " tolak Shofia

" tapi non kenapa naik ojek kan saya ada buat mengantarkan " kata mang Udin

" mang saya ini bukan siapa siapa jadi nggak pantas lah kalo saya diantar. udah deh mang kayaknya mang ojol udah datang saya berangkat ya dah ..." lalu Shofia meninggalkan mang Udin yang masing kekeh ingin mengantarnya