MENAKLUKKAN HATI TUAN PEMARAH

"Kenapa aku harus pergi ? Ini juga kamar ku!" sahut dewa asal bicara

"Baik. Kalau gitu aku saja yang keluar!" Cia meletakkan kapas di atas meja, dia pun bangun berniat keluar dari kamar hotel mereka..

"Ck!" Dewa berdecak kemudian melangkah cepat mendahului cia.

"Kalau kau ingin menyembunyikan luka itu, setidaknya obati dulu! Aku tak mau di anggap tak becus sebagai suami jika keluarga kita tau kau terluka seperti itu!!" Ujar dewa sambil memegang handle pintu.

"Ya. Kakak memang tak becus sebagai suami! Akui saja itu! Biar semua orang tau pernikahan apa yang kita jalani ini!!" pekik cia yang tak bisa lagi menyembunyikan gemuruh di dada nya.

Sakit hati oleh perbuatan yang di lakukan kakak perempuan nya selama bertahun tahun ternyata jauh lebih sakit apa yang di lakukan dewa padahal baru tiga hari mereka menikah.

Dewa mencengkram kuat gagang pintu dan selama beberapa detik dia hanya mematung di tempat nya.

Sementara, Cia tak tau bagaimana ekspresi wajah dewa sekarang sebab pria itu berdiri membelakangi nya..

"Keluarlah! Aku ingin sendiri!!" Cia balik badan kemudian berjalan lagi menuju meja rias, namun sebelum cia sempat duduk di kursi itu lagi, dewa menghampiri nya, dengan cepat dia menarik tangan cia, kasar sekali hingga memaksa gadis itu melihat ke arah nya.

"Kenapa kau terima perjodohan ini ? Sebenarnya rencana apa yang sedang kau sembunyikan, hah ?"

Cia tersentak kaget saat mendengar pertanyaan yang tak terduga dari pria yang kini menjadi suami nya..

Dewa mencengkram kedua bahu cia, dengan sorot mata elang nya yang tajam dia menatap iris cia yang berwarna kecoklatan itu..

"Aku tau, kau pasti memiliki rencana di balik pernikahan kita ini! Apa yang kau inginkan dari ku, katakanlah sekarang sebelum kau ku buat menyesal!!"

Dengan sisa tenaga yang di miliki nya, Cia reflek menepis kedua tangan dewa. Gadis itu tersenyum kecut kemudian mundur beberapa langkah..

"Kak Dewa, Kak dewa.. Emang kakak pikir kakak itu siapa, hum ?" Cia tertawa kecil dengan tatapan yang meremehkan. Di lipat nya tangan di depan dada seolah menantang dewa.

"Kak dewa pikir, kakak hebat apa ?!" Cia kembali menjeda ucapan, dia geleng geleng kepala masih dengan senyum yang mengejek.

"Kakak itu cuma laki laki manja, anak mami yang takut kehilangan warisan!! Hahaha.." Cia tertawa cukup nyaring membuat dewa menggeram kesal..

Dewa menatap nyalang dengan gigi yang gemerutuk. Terlihat jelas raut kemarahan di wajah pria itu.

Kini dewa yang di buat tak menyangka, dia tak tau ternyata seperti itu pandangan cia terhadap nya.

"Jangan kurang ajar kau, cia!! Aku tidak seperti yang kau pikirkan! Kau salah menilai ku!!"

"Begitukah ? Kalau begitu buktikan padaku jika memang aku salah. Batalkan pernikahan ini dan kita akan lihat apa yang akan mami dan papi mu lakukan setelah nya..." Cia kembali menantang, membalas ucapan dewa hingga membuat pria itu mati kutu.

Di sisi lain dewa tak menyangka bahwa cia begitu berani mendebatnya. Dia kira cia itu gadis yang lemah dan tak bernyali. Nyatanya di luar dugaan.

Cia menarik kursi meja rias dan menjatuhkan bobotnya di sana. "Cepat pergi! Katakan pada kedua orang tua mu kau membatalkan pernikahan kita! Aku tunggu kabar baik nya!!" Dengan santai nya cia berkata seperti itu, membuat dewa seakan tak memiliki harga diri sebagai seorang suami.

Tanpa sepatah kata pun lagi, dewa melangkah pergi sambil membanting pintu. Meninggalkan cia seorang diri di kamar itu.

🍂

POV ALICIA

Tubuh ku terluka lagi. Entah sudah berapa banyak luka di tubuh ku ini karena perbuatan nya.

Alshiva. Ya. Dia lah pelaku nya. Dia kakak perempuan ku satu satu nya.

Seharusnya kami saling menyayangi karena bersaudara. Tapi tidak. Dia tak pernah menyayangi ku.

Aku menanggap nya keluarga, tapi dia menganggap ku saingan..

Aku tak tau pasti nya kapan, tapi aku menyadari bahwa mungkin sejak aku di lahir kan dia tak pernah menganggap ku sebagai adik nya.

Dia selalu merasa bahwa aku mengambil semua kasih sayang yang seharusnya untuk nya. Kehadiran ku di dunia ini membuat nya merasa tersisihkan..

Padahal seharusnya dia tau, itu bukan lah kehendak ku. Aku tak pernah minta untuk di lahir kan dari rahim mom chacha. Kedua orang tua ku lah yang menginginkan kehadiran ku. Lalu kenapa dia harus memusuhi ku...

Teringat setiap aku ulang tahun dan di berikan hadiah istimewa oleh seluruh keluarga besar, Al selalu iri dan menginginkan barang yang sama yang aku dapatkan. Padahal setiap dia ulang tahun aku tak pernah seperti itu..

Jika tidak di berikan Al akan merengek dan mengamuk sepanjang hari. Membuat kedua orang tua ku stres menghadapi nya.

Kata orang dia cemburu pada ku. Al yang masih berusia 4 tahunan saat itu harus berbagai kasih sayang dengan ku ketika aku lahir. Dia yang selama 4 tahun hidupnya menjadi princess kecil di keluarga besar tiba tiba terabaikan.

Padahal menurut kakek dan nenek ku, sikap keluarga besar pada Al tak ada yang berubah. Al masih menjadi yang paling istimewa di hati mereka.

Kalian tau apa yang Al lakukan pada ku saat kecil dulu ?

Dia pernah mendorong ku ke kolam renang. Aku hampir mati saat itu. Untunglah eyang berhasil menyelamatkan ku. Namun naas malah eyang yang tak selamat. Setelah membantuku naik ke darat, eyang mendadak terkena serangan jantung. Dokter mengatakan selain faktor usia yang memicu penyakit itu, kejadian yang baru saja terjadi pun menjadi penyebab utama.

Bukan nya merasa bersalah, Al malah semakin membenci ku. Dia teramat shock mendengar kabar bahwa eyang telah pergi. Dia menyalahkan ku atas meninggalnya eyang kami.

Setelah kejadian mengerikan itu aku dan Al bagai orang asing yang hidup di bawah atap yang sama. Kami tak pernah bertegur sapa. Bahkan Al meminta pada kedua orang tua kami untuk bersekolah terpisah dengan ku.

Namun aku tak pernah menaruh kebencian dan dendam pada nya. Aku menyayangi nya meskipun dia tidak. Bagi ku Al tetap kakak kandung ku.

Seperti kejadian hari ini, meski dia dengan sengaja melukai ku, aku tak mengapa, sebab aku tau kehadiran ku di dunia ini lah penyebab nya.

🍂

Melupakan sejenak konflik antara aku dan Al, sekarang aku ingin menceritakan kisah ku yang lain...

Aku Shella Alicia Darra sudah resmi menjadi seorang istri dari pria tampan nan gagah bernama Dewantara Putra Bima.

Sebelum memutuskan menikah dengan dewa, aku pernah punya rencana untuk meneruskan S2 ku. Namun rencana ku harus kandas karena sebuah perjodohan. Orang tua ku dan kedua orang tua dewa bersahabat.

Awalnya aku menolak dengan halus perjodohan itu, karena seharusnya sebelum aku, Alshiva lah yang menikah duluan. Tapi ternyata keputusan sudah final. Aku lah yang mereka inginkan untuk di jadikan sebagai menantu. Bahkan mami luna sampai memohon agar aku mau menerima dewa sebagai calon suami ku.

Aku pun terpaksa menerima lamaran itu, selain karena tak tega melihat mami luna sampai memohon seperti itu, aku juga merasa tak punya alasan lain untuk menolak perjodohan.

Tapi nyatanya pernikahan yang baru berjalan tiga hari tiga malam ini bagai neraka bagi ku.

Ya. Neraka.

Aku tau kak dewa tidak mencintai ku, begitu juga dengan ku, tapi kenapa sikap nya begitu dingin dan acuh.

Tidak ada malam pertama penuh cinta yang ada itu hanya malam pertama penuh derita..

Karena di malam pertama pernikahan kami, pria itu mengatakan bahwa masih menjalin hubungan dengan kekasih nya. Dia berterus terang bahwa dia tak akan meninggalkan wanita itu sebab dia sangat mencintai nya.

Hati ku hancur. Dunia ku runtuh seketika. Bukan, bukan karena aku sudah menaruh rasa yang begitu dalam, tapi karena kebohongan nya yang pasti akan menyakiti kedua orang tua ku jika mereka sampai tau.

Tapi aku tidak akan menyerah sekarang. Aku bersumpah, aku akan menjadi duri di hubungan mereka. Aku akan merebut suami ku dari kekasih nya.

Lihat saja nanti, aku atau wanita itu yang akan menyerah dan mengaku kalah lebih dulu....

🍂

🍂

🍂