NovelToon NovelToon
Sistem KU

Sistem KU

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sistem
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rohid Firmansyah

Ada seorang petarung dari pulau yang jauh pernah berkata dalam jurnalnya . "jika kau hidup memikirkan masa depan kau akan Takut, jika kau masih memikirkan hidupmu di masa lalu kau akan depresi , namun jika kau hidup hari ini tanpa memikirkan besok atau kemarin kau bahagia". begitulah katanya .

dan semua itu ada benarnya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohid Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DEAL !

Di rumah itu, Alex hanya melihat kedua orang itu dengan tenang, menunggu keputusan apa yang akan mereka ambil. Terutama ayah Andre yang bernama Pak Toha. Dia berpikir dengan cepat untuk menemukan solusi atas masalah sekaligus keuntungan ini.

'Sistem, tolong pindahkan poin ke rekening saya,' kata Alex sambil meminum air putihnya.

{Baik, Tuan... poin sudah ditukarkan. Saldo rekening Anda saat ini 1 triliun 2 miliar dalam kartu American Express Anda.}

'Terima kasih.'

"Yah, kalau Anda tidak keberatan, saya akan pulang saja. Saya akan memberikan waktu sampai besok, Pak Toha," kata Alex sambil berdiri dan meletakkan gelasnya di meja kayu bulat di rumah tradisional itu.

"Ja jangan pergi dahulu, Tuan Alex. Sebentar saja... duduk tenang dulu, saya akan menelepon kenalan saya," ucap Toha yang tidak akan pernah membiarkan kesempatan ini pergi begitu saja, karena dia akan mendapatkan keuntungan besar jika ia dapat memenuhi keinginan Alex.

"Y-ya, Alex, duduk dulu ya," Andre mempersilakan Alex duduk.

Di gerbang, beberapa orang tampak ingin mendekati mobil mewah yang mereka lihat, namun mereka tahu tidak bisa sembarangan memasuki rumah dari juragan padi yang terkenal dan dihormati di desa mereka. Pak Toha terus menghubungi satu per satu kenalannya yang rata-rata adalah pemilik tanah persawahan yang tersebar di seluruh kota. Dia seperti orang kesurupan.

"Iya, iya, ini bisnis besar, Pak. Baik, kuharap Anda bisa datang sore ini," katanya sambil menelepon dengan ponsel kuno yang penuh dengan nomor relasi.

'Ini semakin membuatku bosan,' pikir Alex.

"Andre, antarkan aku pulang," ucap Alex pada Andre yang membantu ayahnya dengan semampu dirinya.

"Tunggu, Pak, apa Anda ingin pulang?" Toha berusaha menahan Alex yang tampak bosan dengan situasi ini. "Pak Toha, saya akan kembali malam jam 7 tepat. Lakukan apa pun yang kau bisa, saya percaya pada Anda," Alex berjalan menuju mobilnya, melihat orang-orang di depan gerbang yang berjarak 9 meter darinya sambil tersenyum.

"Kyaa, siapa pria tampan itu? Apa dia pemilik mobil itu?" teriak para ibu muda dan beberapa wanita yang tengah melihatnya di gerbang, memberi senyuman pada mereka.

Andre membuka pintu mobilnya. "Silakan, Bos," ucap Andre, membuat Alex tampak kesal karena disebut bos terus menerus.

Memasuki mobil, kaca mobil mulai turun perlahan. "Pak, tunggu," tiba-tiba Pak Toha menghentikan kaca otomatis itu dengan tangannya.

"Ya, Pak?"

"Semoga perjalanan Anda lancar," ucapnya sopan pada Alex yang jauh lebih muda darinya.

Alex tersenyum, "Baik, jangan kecewakan aku, Pak."

Kaca menutup, dan mobil perlahan berjalan keluar dengan suara elegan, ban mobilnya terlihat sangat mewah.

Orang-orang yang melihat mobil itu keluar perlahan memberi jalan. Mobil yang biasanya parkir di jalan tidak bisa melihat mobil sedan mewah itu, terutama yang tahu merek mobil tersebut.

Setelah keluar dari pemukiman, Alex melihat ke depan, di mana Andre terlihat panas dingin karena sikap Alex yang nampak marah.

"Aku mengharapkan banyak padamu, Dre. Aku tahu kau butuh uang untuk melanjutkan kuliahmu ke Amerika, tapi aku harap uang tidak mengubahmu menjadi orang yang berbeda. Dan jangan panggil aku bos lagi, aku membencinya. Kau mengerti?" tegas Alex.

"Ba-baik, kawan, aku mengerti... maafkan aku."

"Ya."

---

Setelah beberapa jam berlalu, Alex kembali ke rumah dan menghabiskan waktu mengobrol dengan keluarganya tentang Covid yang semakin parah. Bahkan orang di kota seperti Jakarta, Tangerang, dan Bekasi mulai kembali ke rumah mereka, entah karena dipecat atau kerja dari rumah. Bahkan di desa tempat Alex tinggal, beberapa hari terakhir tampak ramai.

"Ini benar-benar mengerikan, ya, Pak," kata Ibu yang menonton televisi di ruang tamu besar dengan TV canggih dan gambar jernih.

Bapak menyeruput kopinya, penampilannya tetap sama, bahkan kedua orang tua Alex tidak berubah dengan semua uang yang diberikan Alex pada mereka. "Iya, Bu, anak dari teman Bapak saja dipecat akibat pandemi ini."

"Jelas sih, Pak, menurut Alex bisa tahunan," Alex ikut dalam percakapan mereka di sofa nyaman di ruang tamu.

"Apa? Yang benar, Lex? Kalau begitu benar-benar kacau. Ya, kurasa seperti di film ini, kita butuh vaksin," kata Bapak kaget.

Dia melihat jam tangannya yang buatan lokal dengan harga 200 ribuan, menunjukkan pukul 7 tepat.

'Sepertinya mereka menunggu.'

"Bu, Pak, Alex izin keluar ya," kata Alex sambil mengambil kunci mobilnya.

"Mau ke mana malam-malam, Nak? Jangan paksakan, ya," kata Ibu yang khawatir pada Alex yang kadang terlalu gila kerja, bahkan mengorbankan waktunya.

"Yah, si Ibu, kayak nggak pernah muda saja. Iya, Nak, hati-hati," kata Bapak memikirkan hal lain.

"Ih, apa sih, Bapak. Mana mungkin Alex senakal Bapak dulu," ucap Ibu kesal.

Alex hanya bisa tertawa dan tersenyum melihat kelakuan kedua orang tuanya yang masih seperti pacaran, seperti anak muda.

Setelah itu, dia menggunakan mobilnya sendiri, karena Andre memiliki jam kerja hingga jam 5 sore. Menariknya, Alex tidak pernah belajar mengemudi sebelumnya. Dia hanya melihat dan menganalisis, sehingga bisa mengemudi dengan baik.

Jalanan malam di daerah ini sangat sepi dan tenang, dikelilingi oleh persawahan serta suara alam yang masih sangat natural , membuat alex menyalakan musik luar kesukaannya , kenangan dan sebuah masa depan mengiringi perjalanannya yang tenang dan menenangkan . dia tidak perlu banyak berpikir , mengalir dijalanan dengan suara musik yang membuatnya tenang.

ia butuh 20 menit untuk sampai di rumah andre , yang sudah dikerumuni setidaknya 30 hingga 50 orang dengan pekerjaan sama , yakni kebanyakan petani padi yang memang ingin menjual sawahnya atau beberapa orang yanng menjadi penengah dari pembeli atau penjual , atau bahasa lebutnya 'Calo'.

"Hey hey apa itu dia ?". seorang menunjuk ke gerbang depan , mobil hitam mewah mengelakson .

mereka semua menoleh kearah mobil itu. dengan cepat Pak toha yang melihat alex sudah datang , dengan segera berlari untuk membukakan gerbangnya sendiri.

"woah pak toha sampai segitunya , ini pasti benar sih, aku penasaran siapa dia".

mobil masuk , dengan suara yang elegan , yang tidak bisa disangkal oleh lelaki manapun jika mobil yang digunakan alex , adalah mobil mewah dan ter keren yang pernah mereka lihat sepanjang hidup mereka.

Turun dari mobil. keluar seorang anak muda tinggi dengan menggunakan pakaian putih polos dan kolor hitam , serta sebuah sendal jepit . "malam pak alex" toha menyapa dengan sangat sopan , dan beberapa orang mulai menyalami alex yang terlihat seperti rakyat biasa , ketimbang orang kaya.

Namun dapat mereka lihat jika wajahnya seperti kebanyakan impian lelaki.

"salam kenal , saya Alex , pemilik perusahaan NERD"ucap nya tanpa menutupinya , ia tidak bermaksud untuk menyombongkan dirinya , namun dia hanya ingin jujur saja. agar semua ini cepat selesai .

Tentu saja itu berhasil membuat dia menjadi orang yang dihormati disana , dan orang yang ragu percaya , karena siapa yang tidak tahu perusahaan Nerd tersebut yang sudah tersebar beritanya di seluruk kota padi itu yang menjadi perusahaan yang malah untung disaat pandemi ini.

"langsung saja pak , pada intinya " alex yang berdiri di antara mereka , andre juga ada disana memperhatikan sekitar dengan seksama, dia sepertinya agak terganggu dengan kegiatan persawahan ini.

Dia memiliki memori yang menyebalkan sendiri dalam kegiatan bisnis ini.

mendengar itu pak toha segera memberikan catatan sudah ia kumpulkan dan catat dan hitung dengan teliti.

"sesuai kemauan anda , semua sawah memiliki sertifikat resmi " tambah toha.

sementara alex melihat catatan itu dengan terkesan , karena memenuhi kriterianya .

"ok deal pak toha dan bapak bapak sekalian" santai alex tersenyum meletakkan lagi catatan tersebut yakni 10.000 hektare dengan lokasi di 10 kecamatan berbeda , terutama ada , semua sawah di desa yang ditempati nya.

mendengar itu , jelas membuat orang orang itu kaget dan tidak percaya dengan apa yang mereka dengar , karena harganya bahkan bisa dibilang tinggi , kebanyakan mereka menjualnya , karena alasan tidak ingin menjual sawahnya , namun alex malahan setuju tanpa menawar .

bahkan pak toha bingung . "pak! gimna" rekannya menyadarkan dia .

"y ya ya , deal" tangan gemetarnya mendengar seberapa kaya alex yang bahkan tidak peduli soal harga.

'astagaaaa aku benar benar bisa gila , anak muda ini sangat kaya , aku tak percaya ia masih 19 tahun'.

semua orang senang dengan hal tersebut , terutama mereka yang dari dulu ingin menjual sawah mereka , yang memang sulit sekali dijual , karena kebanyakan orang hanya akan menyewa sawahnya bukan membelinya . namun sekarang mereka melihat seorang anak lebih muda dari mereka semua , membeli 10.000 hektar tanpa menawar harga ataupun penipu mereka.

bisa dikatakan isi kepala mereka sama . yakni.

"Aku kaya".

"baik terima kasih pak toha dan yang lainnya, untuk pembayaran akan diterima menggunakan cek yang nanti akan kuberikan pada toha , sesuai hektar dan harga berbeda , bisa dibantu pak toha" katanya dengan senyuman nya .

"yeah"

CLAP CLAP CLAP

Keributan di rumah itu bukan karena kekesalan atau kemarahan , masing masing orang pasti membutuhkan uang , apalagi negara wakanda ini yang kebanyakan petani lebih baik menyewakan atau menjual sawah mereka , tentu ini dikarenakan pemerintah dan regulasinya serta para pemasok yang kebanyakan membeli murah padi mereka dengan berbagai alasan yang tidak jelas.

tentu dengan terjualnya , membuat mereka menjadi memiliki pilihan dari uang yang mereka dapat .

1
Aryanti endah
Luar biasa
Gabutdramon
sungguh kesalah besar yang dimulai oleh author korea dan author novel ini
seorang pembela diri/petarung, setiap indera tubuh sangat di perlukan terutama mata/penglihatan tidak mungkin seorang pembela diri (didunia nyata tentunya)
membiarjan rambut menutupi sebagian penglihatannya itu kesalahan yang sangat fatal (bunuh diri)
Gabutdramon
sering buat heran, masa masa sekolah, khususnya sma/sederajat seakan menitik beratkan persoalnya pada percintaan?
hellow lo olang sekolah buat pacaran? nanti kalo lulus mau jadi rangking 1pecinta sejati gitu?🥴
DEWA SEMESTA
up
Smeliy: ok kawan akan ku up sebisa saya!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!