Wulandari adalah gadis desa biasa yang mencoba mengais rejeki di ibukota sebagai seorang pengasuh anak.
Siapa sangka, majikannya adalah seorang pengusaha muda tampan yang memimpin sebuah perusahaan besar di ibukota yang memiliki seorang anak laki-laki.
Wulan seperti terjebak dalam cinta yang rumit, bagaimana mungkin dia begitu lancang mencintai tuannya yang bahkan masih memiliki seorang istri.
Begitu banyak hal rahasia yang tak terduga.
Wulan bimbang apakah harus memperjuangkan cintanya ataukah cukup tahu diri untuk mundur.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GendAyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.06
Adzan subuh berkumandang, Wulan masih menggeliat di balik selimutnya.
Dikerjap kerjapkan matanya, kemudian duduk ditepi ranjang sembari berusaha mengumpulkan nyawanya.
Wulan segera keluar dari kamarnya. sudah menjadi kebiasaannya sejak dulu setelah bangun tidur pasti yang dilakukan pertama kali adalah minum air putih.
Diseretnya langkah kaki menuju dapur,matanya masih sedikit berat.
Tiba-tiba 'bruukk' tubuhnya seperti menabrak sesuatu hingga limbung hampir terjengkang. Namun sebuah tangan seperti menangkap lengan kanannya.
"Kamu gak papa?" Tanya pemilik tangan yang tengah menahan lengan Wulan.
Wulan menggosok gosokkan matanya dengan punggung tangan kirinya, betapa terkejut ternyata yang berdiri dihadapannya dan tengah menahan lengannya adalah Jason.
"Gak papa tuan, maaf...maafkan saya," kata Wulan sambil beringsut mundur menjaga jarak dari jason yang kemudian melepas pegangan tangannya.
Ternyata Jason juga tengah mengambil air minum, segera setelahnya kemudian berlalu dari hadapan Wulan.
'gadis aneh, berjalan sambil matanya setengah terpejam' batin Jason,tanpa sadar sebuah senyum kecil menghiasi bibirnya.
"Aduh bodoh..bodoh, belum mulai kerja aja udah bikin malu," gumam Wulan mengutuki diri sendiri sambil memukul-mukul kepalanya sendiri.
Segera setelah minum Wulan bergegas untuk sholat subuh dan kemudian mandi bersiap-siap untuk hari pertamanya bekerja.
***
"Neng Wulan,kamu dipanggil tuan Jason di ruang kerjanya." bi Irah berkata pada Wulan yang tengah menghabiskan sarapannya.
"Iya bi, ruang kerjanya disebelah mana bi?" Tanya Wulan sambil bergegas membereskan sarapannya.
"Naik aja, nanti pintu yang sebelah kanan nomer dua."
"Oke Bi,makasih."
Segera Wulan menaiki tangga, sampai di lantai atas diedarkan pandangannya mencari ruangan yang ditunjuk bi Irah.
Ketika mulai melangkah menuju ruang kerja Jason,Wulan melewati sebuah kamar yang pintunya sedikit terbuka.
Dilihatnya seorang wanita tengah terbaring di atas ranjangnya.
Tanpa sengaja pandangan matanya beradu dengan wanita itu dalam sekian detik.
'ahh apa itu nyonya Andini ?' batin Wulan.
Ingin rasanya Wulan masuk ke kamar Andini untuk sekedar mengenal dan mengobati keingintahuannya.
Namun Wulan tidak punya cukup nyali untuk melakukan itu.
Langkah kakinya dipercepat menuju ruang kerja Jason dan kemudian diketuknya pintu yang tertutup itu.
"Tok...tok..tok"
"Masuk." suara Jason dari dalam.
Wulan mengibas kibaskan pakaian yang dikenakan, merapikan diri sekedar menghilangkan gugup sebelum akhirnya membuka pintu.
Dibukanya daun pintu,dilihatnya Jason tengah menggendong Rayyan sambil duduk di meja kerjanya.
Jason dan si kecil Rayyan serempak melemparkan pandangan mata mereka ke arah wulan yang baru saja masuk.
"Ray, ini embak yang akan nemenin ray mulai hari ini," kata Jason kepada Rayyan sambil matanya menunjuk kearah Wulan.
Wulan tersenyum kearah Rayyan, tapi bocah kecil itu tampak cemberut.
Sepertinya anak itu belum mandi, itu terlihat dari piyama yang masih menempel di tubuhnya, serta rambut yang sedikit berantakan menggemaskan.
"Ayo, Ray kenalan dulu," kata Jason sambil menurunkan Rayyan dari gendongannya.
"Gak mau, dia yang namanya jelek kan?" Kata Rayyan menunjuk wulan dengan jarinya.
Jason mengernyitkan dahinya tidak mengerti.
"Ray, udah kenal?" Tanya Jason sambil mencubit pipi Rayyan. Kemudian matanya beralih kearah Wulan seolah mencari jawaban.
Rayyan hanya mengangguk, sementara Wulan tersenyum kecil.
"Kalau Ray udah kenal,sekarang Ray mandi dulu trs sarapan sama mbak itu, ayah harus ke kantor dulu," kata Jason kepada si kecil yang masih cemberut.
"Nggak mau, sama bi ilah aja," jawab Rayyan merajuk.
"Bi Irah kan punya kerjaan lain,siapa nanti yang masak,yang nyuci,yang ngurusin mommy Ray?" Jason berusaha menjelaskan.
"Ray gak kasihan sama bi Irah, gak kasihan sama mommynya Ray?" Tanya Jason lagi membuat Rayyan mengangguk dan sedikit melunak.
Akhirnya penolakan bocah itu berakhir setelah begitu banyak pengertian yang diberikan Jason.
pada akhirnya bocah itupun menurut ketika digandeng oleh Wulan. Dan Jason bisa dengan tenang berangkat ke kantor.
cape deh dengan kebodohannya
Harusnya dia menerima Raymond sebagai suami dan takdir yang terbaik baginya, bukan malah napsu ingin memiliki Jason yang tdk mencintainya
Perempuan kufur nikmat /Awkward/
aq penasaran lho ending nyaaa...? 🤔