Dia adalah seorang agen intelejen yang di tugaskan di negara yang bertikai.
Di saat perang terkadang dia bertugas sebagai paramedis dan membantu yang terluka.
Hanya saja dalam misi terakhir dia di jebak dan terbunuh, tapi dia tidak ke akhirat.
Dia malah masuk ke dunia kuno, ke tubuh calon Jendral wanita yang di abaikan.
Dia di angkat menjadi jenderal wanita karena ayahnya mendiang Jendral, sehingga gelar harus di wariskan kepada keturunannya.
Tapi, sepupunya menginginkan jabatan itu, sehingga dia berusaha membunuhnya ketika perjalanan menuju ke perbatasan.
"Wanita yang lemah, dan tidak tahu apa-apa tidak cocok menjadi jendral!" Sepupunya menuntut kepada Kaisar.
Melihat jasa-jasa mendiang ayahnya, Kaisar menjadi serba salah.
"Biarkan dia menjadi pengawal pribadi pangeran ke tiga Yang Mulia." Permaisuri mengajukan permintaan.
Pangeran ke-tiga yang cacat, dia adalah panglima perang, hanya saja ketika perang di perbatasan dia mengalami musibah yang hampir merenggut nyawanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 29
"Apakah hadiah yang kau berikan itu sangat cantik?" Tanya pangeran ke tiga, karena melihat wajah permaisuri berseri-seri ketika mendapatkan hadiah yang di berikan Gu Yenrou.
"Entahlah, menurutku... Biasa saja." Jawab Yenrou, karena dia tidak mengerti mengenai standar kecantikan sebuah tusuk konde.
Gu Yenrou menjawab pertanyaan Zhong Rei Yu tanpa menoleh kearahnya. Tatapannya kedepan dan melirik sekeliling. Untuk mengantisipasi akan adanya bahaya atau orang yang ingin berbuat jahat kepada tuannya.
Sesekali dia melihat ke arah para penari yang sedang lenggak lenggok mempertontonkan keahliannya.
"Apakah kau pernah mendengar rumor asal usulnya tusuk konde itu?" Zhong Rei Yu penasaran mengapa ibu tirinya itu sangat bersemangat setelah melihat tusuk konde tersebut. Sampai dia sendiri yang datang mengambilnya dari tangan Gu Yenrou.
Tapi Gu Yenrou hanya menggelengkan kepalanya.
Kemudian Zhong Rei Yu menoleh ke arah pelayan pribadinya yang duduk di sebelah kanannya.
"Apa kau mengetahui asal usulnya tusuk konde antik tersebut?" Tanyanya.
"Menurut rumor yang saya dengar, tusuk konde itu milik mendiang permaisuri dari kaisar ke tiga. Permaisuri berasal dari luar benua. Dia membawa benda tersebut bersamanya selama ini. Konon kabarnya tusuk konde itu membuat mendiang Permaisuri awet muda dan jauh dari penyakit. Tetapi suatu ketika, tusuk konde tersebut menghilang, yang mengakibatkan permaisuri sakit dan meninggal. Dan ketika pelelangan beberapa waktu lalu tusuk konde tersebut muncul kembali. Dan seperti Gu Yenrou telah memenangkan lelang tersebut." Pelayan pribadi Pangeran ke tiga menjelaskan semuanya.
Pelayan pribadi Pangeran ke tiga seorang senior di dalam prajurit kekaisaran. Hanya karena dia telah cacat di bagian matanya, sehingga kaisar tidak mau merekrutnya lagi.
Ketika Zhong Rei Yu mendengar keterangan dari Lei Tung, dia sangat terkejut. Tanpa sadar dia menoleh ke arah Gu Yenrou.
'Benda berharga ini, mengapa dia berikan ke penyihir itu?' Pikir Pangeran ke tiga, 'bukankah lebih baik dia pakai sendiri.' Gumamnya lagi.
Dia sangat menyesali perbuatan pengawal pribadinya ini. 'Wanita yang sangat polos.' Sambungnya lagi.
Walau sebenarnya, Gu Yenrou bukanlah gadis polos seperti di pikiran pangeran ke tiga. Hanya saja dia tidak begitu perduli tentang kecantikan dan awet muda yang di idam-idamkan oleh kebanyakan wanita.
'Apakah rumor itu benar adanya Sengthai?' Yenrou terlihat dalam diam, walau sebenarnya dia sedang berkomunikasi dengan hewan kontraknya.
"Ya, hanya saja efeknya saat ini telah berkurang."
'Mengapa begitu?'
"Ya karena sudah termakan waktu, energinya telah berkurang karena terhisap oleh orang-orang yang memakainya dahulu."
'Begitukah? Jadi apa gunanya di pakai oleh permaisuri?'
"Itu sama sekali tidak berguna, karena energi terakhirnya telah di serap oleh tubuh anda nona, ketika anda membawanya ke dalam ruang dimensi beberapa hari lalu. Jadi anda tidak perlu memakainya lagi. Itu sudah sama seperti seonggok benda tua. Hanya perlu masuk dalam barang antik saja, barang peninggalan sejarah." Sengthai menjelaskan.
Karena, beberapa waktu lalu, setelah Gu Yenrou berhasil memenangkan pelelangan. Dia langsung memasukkan ke dalam ruang dimensi.
Dan saat itu, Yenrou mencoba tusuk konde tersebut. Dia menyelipkan ke ikatan rambutnya. Dan tanpa sengaja jarinya tertusuk oleh ujung dari tusuk konde tersebut. Dan dari luka itu mengeluarkan darah dan mengakibatkan kekuatan dari tusuk konde tersebut masuk ke dalam luka Yenrou. Dengan kata lain darah Gu Yenrou telah menarik semua energi dari benda itu dan masuk ke dalam tubuh Yenrou.
'Kapan aku menyerapnya? Oh, apakah ketika aku menusuk ke rambutku?' Dia tidak menyadari bahwa saat itu jarinya terluka. Karena rasa sakit itu tidak dia rasakan. Jadi, dia hanya menduga karena dia pakai ke rambutnya.
Karena tubuhnya telah terbiasa terluka akibat siksaan di kediaman Jendral. Sehingga hanya tertusuk seperti itu, dia tidak perduli.
Ketika dia menarik kembali tusuk konde itu untuk menyimpan dalam kotak, dia juga tidak melihat luka di jarinya.
Ternyata, akibat dari penyerapan energi itu, luka di jarinya sembuh dengan sendirinya. Sehingga, dia sama sekali tidak tahu bahwa jarinya pernah terluka.
"Benar nona," Sengthai juga tidak ingin menceritakan panjang lebar. Dia merasa capek untuk bercerita. Sehingga dia hanya menjawab dengan singkat saja.
Pangeran ke tiga yang melirik ke arah Gu Yenrou, dan mendapati ekspresi dingin wanita itu. Walau sebenarnya dia sendang berbicara dengan Sengthai.
Pria itu hanya bisa geleng-geleng kepala. 'Apakah aku harus mengajarkan dia bagaimana bersikap seperti seorang wanita?'