Duri Dalam Pernikahan

kulihat mas Safir kembali saat sesudah menelfon namun dengan raut wajah berbeda..

aku masih terdiam, tidak menengok ke arah nya, aku pura-pura mencari kesibukan.

" kamu lagi apah? " ucap mas safir, saat melihat ku sedang memasukan pakaian kedalam lemari.

" kelihatan ya? " Nada ku sedikit datar.

" kamu marah, Aku minta maaf " Mas Safir memeluk ku dari belakang.

aku pasrah saja, saat mas Safir membelai rambut ku, meskipun sebenarnya hatiku masih jengkel.

" kita jalan-jalan yuk? disini ada Tempat makan ngak? " ucapnya.

aku mengangguk sambil berucap lirih, aku langsung menyuruh budhe, pak dhe, dan najma, karna kita akan makan soto dawuhan.

meski Rumah makanya yang sederhana, namun disana terdapat tempat pemancingan dan bisa melihat pemandangan sawah yang luas terbentang.

kami langsung berangkat karna perjalan yang kami tempuh lumayan jauh..

" ayo turun sayang.." mas safir membukan pintu mobil untuk ku.

kami langsung turun bersama...

menu makan yang kami pesan ikan bakar dan juga ayam bakar...

terlihat wajah sumringah budhe dan pakde, aku makin mrebes mili ( terharu ) jika saja mbah dan adik masih ada, pasti aku makin bahagia sekarang..

setelah selesai makan najma meminta kami untuk mengambil gambar,

" kita poto dulu yuk? ada Tempat yang bagus banget disana. " ujar najma.

kami langsung berpose..

memang benar suasana disini begitu sejuk.

setelah selesai, kami pulang karna hari sudah mulai gelap.

aku mengajak mas Safir sholat di Mushola berjamaah. seperti biasa aku dan mas Safir menjadi pusat perhatian,

" ganteng banget yah allah.."

" pesona bojone wong.."

celoteh para gadis, sambil mengintip di tirai mushola...

setelah selesai melaksanakan shalat magrib dan isya.

aku pulang terlebih dahulu, karna kulihat mas Safir yang sedang di ajak pakde berbaur dengan tetangga sekitar. kulihat juga mas Safir ternyata pandai membawa diri.

aku masuk ke kamar, dan memasukan kembali mukenah kedalam lemari.

Ponsel mas Safir berdering lagi...

" mamih telfon lagi, mas Safir masih lama ngak yah ngobrol nya, "

aku mengintip dari jendela, kulihat mas Safir masih asik mengobrol..

aku mau mengakatnya namun telponnya sudah keburu mati.

" kamu mau pulang kapan? "

" jawab mamih."

" ada yang mau mamih bicarakan penting "

" angkat telfon nya, "

Tulis mamih, pada pesan WA...

aku hanya mengintip tidak berani membuka ponsl nya.

" Safir kamu dimana aku pengin. ketemu kamu aku kangen...."

Tulis dari nomer baru...

Aku berdebar saat melihat wa kedua, apa lagi selam menikah ini aku belum pernah mengecek ponsel mas Safir.

" siap perempuan itu?.." batin ku.

aku menahan kesel, ingin bertanya langsung pada mas Safir siap yang barusan mengucapkan kalimat, kangen padanya.

" kalau dia sudah punya pacar kenapa dia menikahi ku? " benak ku.

" mas Safir juga ngapain sih, kenapa belum masuk juga."

Terpaksa aku menghampirinya ke depan, karna aku sudah kadung penasaran.

" mas..ayo kita masuk.." ucap ku..

bapak-bapak yang sedang mengobrol dengan mas Safir langsung cengegesan..

" maklum yo penganten baru, " ucap mereka..

sebenarnya aku juga malu mengajak suamiku masuk dalam keadaan yang masih sore..

" saya masuk dulu yah pak..permisi " ucap mas safir dengan lembut.

Mas Safir mengandeng tangan ku..

" Ada apa sayang?...sudah kangen yah? " nadanya malah meledek.

sesampainya di kamar aku langsung menunjukan ponsel nya, pada dirinya sendiri.

" siap nomer ini mas? " ucap ku saat kulihat jelas bahwa seorang wanita cantik mengirim pesan WA pada mas Safir.

" itu Teman ku.." ucapnya namun terlihat sorot mata yang panik.

" apa ini pacar mas? "

" karna mamih awalnya mengirim pesan WA bilang mau bicara serius, sebelum perempuan ini mengirim pesan pada mas." pertanyaan ku berturut..

Mas Safir masih dengan raut wajah yang sama, bingung,

" kamu duduk dulu yah.." ucap mas safir berusaha menenangkan ku.

" aku ngak bisa tenang mas, pernikahan kita baru dua hari. tapi sudah ada yang bilang kangen ke kamu."

" kamu salah faham sayang " mas Safir berusaha membujuk.

Aku kesal karna mas Safir masih berusaha mengumpat dari pertanyaan ku.

" jawab mas.." peluh bening mulai menetes dari mata ku.

" sayang aku mohon jangan seperti ini, aku sayang sama kamu dia bukan siap-siap Aku..aku juga ngak kenal dia kalu kamu mau blokir saja nomer nya." mas safir langsung merangkul ku.

Aku masih menangis dalam pelukanya. ia menaruh ku di dadanya yang bidang

Aku makin sesak, karna takut kehilangan mas Safir..

" Kamu yakin mas tidak kenal siap perempuan itu? " aku mengulang kembali lagi pertanyaan ku, sambil ku beranikah memandang matanya.

" iyah sayang, aku sayang sama kamu, mas ngak mungkin akan berpaling dari kamu.." ucap mas safir, mengecup kening ku dan mengusap air mata ku..

" maafkan mas Na, mas takut kamu sakit hati kalu kamu tahu yang baru saja wa adalah mantan mas.." batin mas Safir...

Mas Safir menatap nanar dan memeluk Ratna...

🌷🌷🌷🌷

feedback Safir..

5 ( lima bulan yang lalu.)

awalnya Safir dan Sarah berpacaran selam Dua tahun. bahkan sampai ingin menuju ke jenjang yang lebih serius..

hubungan mereka sangatlah romantis bahakan kelurga safir juga sudah setuju..

menginjak anniversery yang ke dua hubungan mereka kandas, karna tiba-tiba saja Sarah akan di jodohkan dengan orang tuanya. dan parahnya lagi laki-laki yang akan menjadi calon sarah, adalah sepupu dari dirinya sendiri..

ternyata patah hati merubah hidup Safir ia tidak fokus kerja, bahkan ia lebih senang menyendiri. bahkan sebelum ngekos di tempat bos Ratna, dirinya sempat beberapa kali berpindah kos..

menjalani selam Lima bulan bukanlah waktu yang mudah, hingga akhirnya dirinya bisa membuka hati lagi, Ya itu saat dirinya bertemu dengan Ratna..

Ratna gadis soleha yang pernah ia lihat, ia tidak banyak mengobrol dengan pria Ratna selalu menjaga jarak..

dan yang paling ia kagumi dari Ratna adalah sifat pekerja kerasnya..

pernah tidak sengaja ia mendengar Ratna sedang menelfon dengan keluarganya..

ternyata Ratna adalah tulang pungung kelurga nya,

jadi tampa alasan Safir mencintai Ratna..

dan memutuskan untuk menikahi Ratna meskipun. ia belum berbicara soal ini pada mamih nya.

feedback off...!!!

Ponsel mas Safir berdering lagi..

" aku angkat telfon mamih dulu." ucapnya namun ia mengangkat Telfon di hadapan ku.

" hallo mih ada apa? " ucap mas Safir.

" iyah halo..kamu sudah tahu, kalu ibrahim sepupu kamu kecelakan " ucap Anita dari sambungan Telefon.

" inanilahiwainailayhi'rojiun " Mas Safir kaget.

" katanya kecelakan nya, di bogor juga. dan masih ada di rumah sakit bogor, kamu sempetin jenguk lah, " ucap Anita.

" iyah mi, insya' allah " ucap mas Safir..

Setelah telfon di tutup kulihat sejenak mas Safir melamun.

" ibrahim kan calon nya, Sarah.." batin Safir

Safir melihat runtunan pesan WA dari grup. ia kaget kalu ternyata ibrahim di nyatakan meninggal karna kecelakan yang di alaminya begitu parah.

" sarah bagai mana? " gumam Safir dalam. hati.

Happy reading...!!!💐 💐💐💐

jangan lupa like komen dan subcribe❤🤗