Di tengah gemuruh ombak kota kecil Cilacap, enam anak muda yang terikat oleh kecintaan mereka pada musik membentuk Dolphin Band sebuah grup yang lahir dari persahabatan dan semangat pantang menyerah. Ayya, Tiara, Puji, Damas, Iqbal, dan Ferdy, tidak hanya mengejar kemenangan, tetapi juga impian untuk menciptakan karya yang menyentuh hati. Terinspirasi oleh kecerdasan dan keceriaan lumba-lumba, mereka bertekad menaklukkan tantangan dengan nada-nada penuh makna. Inilah perjalanan mereka, sebuah kisah tentang musik, persahabatan, dan perjuangan tak kenal lelah untuk mewujudkan mimpi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F3rdy 25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TAWARAN LABEL MUSIK
Setelah penampilan spektakuler mereka di Festival Semarang Sound, Dolfin Band merasakan gelombang kebangkitan semangat. Tidak hanya itu, dalam beberapa minggu ke depan, sesuatu yang tidak mereka duga mulai terjadi. Tawaran-tawaran dari berbagai label rekaman mulai berdatangan.
Hari itu, Ferdy sedang duduk di kafe kecil di dekat studio, menikmati secangkir kopi sambil memeriksa ponselnya. Di sampingnya, Ayya sedang menyelesaikan tugas kuliah yang terhambat oleh kesibukan latihan.
“Ferdy, lo lihat ini?” Ayya tiba-tiba menunjuk layar ponselnya. Ferdy melirik dan melihat pesan yang masuk. “Label rekaman ‘Rising Star’ mau ketemu kita!”
“Rising Star? Itu yang pernah ngeband sama ‘The Anointed’ kan?” Ferdy bertanya dengan rasa ingin tahu.
“Ya, mereka baru saja mengeluarkan album dan mendapat banyak perhatian. Ini kesempatan bagus!” jawab Ayya, tampak bersemangat.
Ferdy mengambil napas dalam-dalam. Mereka telah bekerja keras dan kini kesempatan itu datang. “Kita harus bicarakan ini ke Pak Handoko dan yang lain. Ini bisa jadi langkah besar untuk kita,” ucapnya sambil membuka grup chat di ponselnya.
---
Saat mereka berkumpul di studio, berita itu segera membuat seluruh anggota Dolfin Band bersemangat. Pak Handoko datang lebih awal dan mendengarkan dengan antusias saat Ferdy menjelaskan tawaran itu.
“Ini kesempatan yang sangat bagus untuk kalian. Rising Star adalah label yang punya reputasi baik. Mereka telah membawa banyak band ke level berikutnya,” kata Pak Handoko, menyemangati mereka.
“Jadi, apa langkah selanjutnya?” tanya Iqbal, tak sabar untuk mendengarkan rencana.
“Kita perlu mempersiapkan presentasi yang bagus untuk mereka. Kita harus tunjukkan siapa kita dan apa yang bisa kita tawarkan,” jawab Pak Handoko. “Saya sarankan kita buat video penampilan terbaru kita dan kombinasi dengan beberapa rekaman latihan.”
“Bisa juga kita bikin teaser untuk lagu-lagu baru kita,” saran Tiara. “Ini bisa menunjukkan variasi musik yang kita punya.”
“Bagus! Kita juga harus pastikan semua media sosial kita up to date,” Damas menambahkan. “Kita bisa tunjukkan kepada mereka betapa antusiasnya fans kita.”
“Setuju! Semuanya harus siap sebelum kita ketemu mereka,” Ferdy menyimpulkan, bersemangat. “Kita bisa mulai mempersiapkan segalanya sekarang.”
---
Hari demi hari berlalu dengan cepat. Dolfin Band berlatih keras dan merencanakan presentasi mereka. Setiap anggota memberi masukan, baik tentang penampilan di atas panggung maupun soal lagu-lagu yang ingin mereka tampilkan.
Suatu sore, saat mereka berlatih, Puji berinisiatif untuk merekam sesi latihan mereka. “Gimana kalau kita coba merekam performa kita hari ini? Ini bisa jadi bahan untuk video nanti,” katanya.
“Bagus, tapi kita harus fokus! Jangan sampai rekaman ini jelek,” Iqbal menegaskan.
Dengan semangat, mereka mulai merekam. Ayya dan Ferdy melakukan harmonisasi yang sangat indah, sementara Damas dan Puji menunjukkan keahlian mereka dalam permainan gitar. Iqbal menambah suasana dengan beat drum yang mantap, dan Tiara mengatur bass yang membuat setiap lagu terasa berenergi.
Setelah beberapa sesi, mereka merasa bahwa rekaman tersebut cukup baik untuk dijadikan video presentasi. Pak Handoko juga setuju dan mulai mengedit video tersebut agar lebih menarik.
---
Hari pertemuan dengan label Rising Star akhirnya tiba. Semua anggota Dolfin Band merasa gugup, tapi juga bersemangat. Mereka mengenakan pakaian yang stylish namun tetap nyaman, mencerminkan karakter masing-masing.
Ketika tiba di kantor label, mereka disambut oleh seorang pria berkacamata dan berpenampilan rapi, bernama Bapak Adi, salah satu manajer di Rising Star. “Selamat datang, Dolfin Band! Kami sangat antusias untuk melihat penampilan kalian hari ini,” ucapnya sambil tersenyum.
Dolfin Band dipersilakan masuk ke ruang presentasi yang dilengkapi dengan alat audiovisual. Setelah berbincang sejenak, Pak Handoko memulai presentasi mereka dengan penuh percaya diri.
“Kami di sini untuk menunjukkan siapa kami dan apa yang kami tawarkan kepada dunia musik,” katanya. Video penampilan mereka mulai diputar, menampilkan momen-momen terbaik mereka di atas panggung dan rekaman latihan yang menunjukkan bakat dan kekompakan mereka.
Saat video selesai, suasana di ruangan menjadi tenang sejenak sebelum Bapak Adi berbicara lagi. “Saya suka apa yang saya lihat. Kalian memiliki potensi besar. Musik kalian terdengar segar dan memiliki karakter yang unik.”
Ferdy dan Ayya saling pandang, senyuman cerah di wajah mereka.
“Jadi, apa yang bisa kami harapkan dari Rising Star?” tanya Ferdy dengan rasa percaya diri.
Bapak Adi melanjutkan, “Kami ingin membawa kalian ke level berikutnya. Kami akan membantu kalian memproduksi album, mempromosikan musik kalian, dan mempersiapkan tur. Namun, kami juga perlu tahu seberapa serius kalian untuk mengambil langkah ini.”
Pak Handoko menanggapi, “Kami semua di sini berkomitmen. Kami sudah bekerja keras dan tidak ingin kehilangan momentum ini. Kami percaya dengan bimbingan dan dukungan dari Rising Star, kami bisa mencapai lebih banyak hal.”
“Bagus! Kami akan melakukan meeting lebih lanjut dengan tim kami. Kami akan menghubungi kalian dalam waktu dekat,” ucap Bapak Adi.
---
Setelah pertemuan itu, Dolfin Band merasakan beban yang berat terangkat dari pundak mereka. Mereka semua bersemangat dan optimis dengan langkah selanjutnya. Dalam perjalanan pulang, suasana dalam mobil sangat ceria.
“Gue rasa kita udah melakukan yang terbaik,” ujar Damas dengan nada penuh semangat.
“Dan ini baru awal! Bayangin kalo kita bisa bikin album!” Tiara menambahkan.
“Jangan lupa, kita harus tetap fokus. Ini baru langkah pertama,” Pak Handoko mengingatkan dengan bijak.
Sesampainya di studio, mereka langsung merayakan pencapaian kecil ini dengan pizza dan minuman.
---
Beberapa hari kemudian, sebuah email masuk dari Rising Star. Dengan hati berdebar, Ferdy membuka email tersebut di depan semua anggota.
“Kita terpilih untuk tahap berikutnya! Mereka mau kita bertemu lagi untuk membahas kontrak!” serunya dengan penuh kegembiraan.
Semua anggota Dolfin Band melompat kegirangan, berpelukan satu sama lain. Kegembiraan dan harapan untuk masa depan yang lebih cerah memenuhi ruangan.
---
Hari-hari berikutnya, Dolfin Band disibukkan dengan persiapan bertemu dengan Rising Star untuk membahas kontrak. Mereka ingin memastikan semua hal sudah siap, termasuk pertanyaan yang mungkin timbul mengenai kontrak dan apa yang bisa mereka harapkan dari label tersebut.
Malam sebelum pertemuan, mereka berkumpul di studio untuk membahas kontrak.
“Gue harap kita dapat persentase yang adil dari penjualan album,” Puji mengungkapkan keraguannya.
“Dan kita perlu memastikan mereka tidak mengubah gaya musik kita,” Iqbal menambahkan.
“Saya akan ada di sana untuk membantu kalian menegosiasikan semua itu,” Pak Handoko meyakinkan mereka. “Kalian berhak mendapatkan apa yang kalian inginkan.”
---
Hari pertemuan pun tiba. Dalam suasana yang tegang, Dolfin Band tiba di kantor Rising Star. Mereka disambut oleh Bapak Adi dan timnya yang lain.
“Senang bertemu lagi! Kami sudah mempersiapkan semua dokumen kontrak yang diperlukan,” Bapak Adi mulai menjelaskan.
Dengan hati-hati, mereka mulai membaca kontrak yang disajikan. Ada banyak hal yang dibahas, termasuk penetapan hak cipta, distribusi, dan royalti.
Setelah beberapa saat berdiskusi, akhirnya mereka mencapai kesepakatan yang dianggap adil oleh semua pihak.
“Dengan ini, saya dengan bangga mengumumkan bahwa Dolfin Band resmi menjadi bagian dari Rising Star!” ucap Bapak Adi, memberikan jabat tangan kepada Ferdy.
Kegembiraan tidak dapat ditahan lagi. Dolfin Band merayakan pencapaian ini dengan penuh suka cita.
---
Beberapa minggu kemudian, mereka berada di studio rekaman untuk merekam album pertama mereka. Saat mereka mendengarkan instrumen yang sudah disiapkan, Ferdy merasa berdebar.
“Ini benar-benar terjadi,” bisiknya pada Ayya. “Kita sudah sampai di titik ini.”
Ayya tersenyum. “Kita harus memberi yang terbaik. Ini bukan hanya untuk kita, tetapi juga untuk semua orang yang mendukung kita.”
Dengan semangat baru, Dolfin Band berfokus pada rekaman. Tiap lagu yang mereka rekam membawa emosi, pengalaman, dan harapan mereka untuk masa depan.
Hari demi hari, mereka bekerja keras di studio, mencoba menciptakan musik yang tidak hanya mereka sukai, tetapi juga bisa menyentuh hati banyak orang.
---
Selama proses rekaman, mereka juga mulai mendapat tawaran tampil di beberapa acara musik lainnya. Ketika berita itu sampai kepada mereka, mereka merayakannya sebagai bagian dari perjalanan yang lebih besar.
“Dengarkan ini! Kita dapat tawaran
dari festival musik di Jakarta!” teriak Damas sambil menunjukkan emailnya.
“Akhirnya, kita bisa main di Jakarta!” sorak Iqbal.
“Kita harus memberikan yang terbaik. Kita akan menunjukan kepada semua orang bahwa Dolfin Band ada di sini,” Ferdy menambahkan, semangatnya meluap-luap.
---
Waktu berlalu dengan cepat. Akhirnya, album pertama mereka dirilis, dan mereka mengadakan konser untuk memperkenalkan lagu-lagu mereka kepada para penggemar. Saat mereka berdiri di atas panggung, melihat lautan manusia yang menyanyikan lagu-lagu mereka, semua kerja keras dan pengorbanan terasa sangat berharga.
“Ini hanya permulaan, teman-teman,” ucap Ayya kepada semua anggota setelah konser. “Kita akan terus berjuang dan membuat musik yang lebih baik lagi.”
Dengan semangat membara, Dolfin Band melangkah ke masa depan yang lebih cerah, siap menghadapi tantangan baru yang akan datang.
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.