NovelToon NovelToon
KESALAHAN PENGHANCUR MASA DEPAN

KESALAHAN PENGHANCUR MASA DEPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Nikahmuda / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mardianna

Di tahun terakhir mereka sebagai siswa kelas 3 SMA, Karin dan Arga dikenal sebagai musuh bebuyutan. Mereka sering bertengkar, tidak pernah sepakat dalam apapun. Namun, semua berubah di sebuah pesta ulang tahun teman mereka.

Dalam suasana pesta yang hingar-bingar, keduanya terjebak dalam momen yang tidak terduga. Alkohol yang mengalir bebas membuat mereka kehilangan kendali, hingga tanpa sengaja bertemu di toilet dan melakukan sebuah kesalahan besar—sebuah malam yang tidak pernah mereka bayangkan akan terjadi.

Setelah malam itu, mereka mencoba melupakan dan menganggapnya sebagai kejadian sekali yang tidak berarti. Namun, hidup tidak semudah itu. Beberapa minggu kemudian, Karin mendapati dirinya hamil. Dalam sekejap, dunia mereka runtuh.

Tak hanya harus menghadapi kenyataan besar ini, mereka juga harus memikirkan bagaimana menghadapinya di tengah sekolah, teman-teman, keluarga, dan masa depan yang seakan hancur.

Apakah mereka akan saling menyalahkan? Atau bisakah kesalahan ini menjadi awal dari sesuatu yang tidak terduga? Novel ini mengisahkan tentang penyesalan, tanggung jawab, dan bagaimana satu malam dapat mengubah seluruh hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mardianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Galang , karin , masalalu?

Setelah itu mereka istrihata kekantin,

Di kantin, Karin dan teman-temannya duduk bersama

Bella: "Jadi gimana, Rin? Lo ikutan acara villa nggak?"

Karin: "Gue sih nggak tahu, gue masih mikir. Kalo nyokap sama bokap gue setuju, mungkin gue bisa ikut."

Intan: "lo ikutan aja. Ini acara kelas, dan lo pasti bakal rugi kalo nggak ikut."

Sarah: "Iya, Karin. Ini kesempatan langka. Kita bisa punya kenangan bareng sebelum lulus."

Revi: "Dan mungkin lo bisa pacaran juga di sana, siapa tahu."

Karin: "Ya, tapi kalau dipikir-pikir, orang tua gue..."

Bella: "Udah, mending lo coba aja ngobrol sama mereka. Kalo lo nggak coba, lo bakal nyesel."

Intan: "Betul. Lagipula, ini kesempatan kita untuk bersenang-senang."

Sarah: "Karin, lo jangan takut, semua bakal baik-baik aja."

Arga mendekati Karin dan teman-temannya

Arga: "Eh, Karin, bisa ngomong sebentar?"

Karin: "Apa lagi? Lo mau ribut lagi ya?"

Arga: "Bukan ribut, gue cuma mau bantuin lo."

Bella: "Hah? Bantuin apa?"

Arga: "Gue bakal bantuin Karin supaya bisa minta izin ke orang tuanya."

Karin: "Eh, jangan bikin masalah, ngapain lo peduli?"

Intan: "Hah, jadi lo mau bantuin Karin, Arga?"

Arga: "Iya, gue bakal ngomong sama orang tua lo rin supaya kasih izin."

Karin: "Gue nggak butuh bantuan lo. Gue bisa urus sendiri."

Arga: "Tapi kalau gue bantu, mungkin orang tua lo lebih percaya. Lagipula, gue juga butuh izin buat diri gue sendiri. Jadi kita bisa saling bantu."

Sarah: "Hmm, sebenarnya ide lo ada benarnya, Arga. Mungkin ini bisa jadi solusi."

Revi: "Iya, kan."

Bella: "Tapi lo harus janji jangan bikin keributan lagi, Arga."

Arga: "Gue janji. Kita cuma fokus ke acara ini."

Karin: "Oke deh, kalau lo mau bantu, berarti gue harus coba minta izin juga. Tapi inget, jangan bikin gue kesel."

Arga: "Tenang aja."

Intan: "Bagus, jadi semua bisa ikut. Kita bakal punya kenangan bareng sebelum lulus."

Sarah: "Yup, semoga semuanya lancar."

Bella: "Tuh kan, kalau saling bantu begini enak, daripada ribut terus."

Intan: "Iya, ciye, baikan akhirnya."

Karin dan Arga: "GAK!"

Arga: "ogah banget gue baikan sama cewe ribet"

Karin: "dih sampai kapan pun juga gue ogah."

Bella: "Ya, ya, santai aja. Yang penting acara villa jadi sukses."

Sarah: "Setuju, kita semua saling bantu untuk hal baik."

Intan: "Jadi, kita semua sepakat ya? Semua bakal ikut acara villa."

Karin: "Oke."

Arga: "oke gue pergi dulu"

Revi: "Asik, jadi kita bisa rencanain bareng."

Bella: "asikkk ya akhirnya ya gaes nanti kita punya momen"

Karin: "hehehe."

Galang: "Karin, ada yang mau gue omongin."

Karin: "Apa? Ada apa, Galang?"

Galang : “ikut gue ya”

Karin : “bentar ya guys”

“Oke siapppp”

Galang: "Lo inget nggak, dulu pas gue jatuh dari sepeda di tempat les? Ada cewek yang bantuin gue waktu itu. Ternyata, itu lo ya?"

Karin: "Oh, iya. Gue ingat. Itu kejadian lama banget. Jadi, lo yang jatuh dari sepeda itu?"

Galang: "Iya, gue yang itu. Gue waktu itu nggak pernah tau namanya siapa, tapi gue inget lo yang nolongin gue."

Karin: "Iya, gue inget. Waktu itu gue langsung bantuin lo karena gue lihat lo kesakitan."

Galang: "Gue terima kasih banget. Sebenarnya, itu jadi kenangan baik buat gue. Jadi, rasanya aneh aja bisa ketemu lo lagi di sini."

Karin: "Gue juga baru sadar. Jadi, itu lo. Jadi kenapa lo baru cerita sekarang?"

Galang: "Ya, rasanya pas banget aja mau cerita sekarang, apalagi setelah kejadian tadi."

Karin: "Gue nggak nyangka kalau kita pernah ketemu sebelumnya."

Galang: "Iya, dunia ini emang kecil. Terima kasih banget ya, Karin. Lo nggak cuma bantu gue waktu itu, tapi sekarang juga."

Karin: "Sama-sama, Galang. Gue senang bisa bantu."

Galang: "Oke, kalau gitu. Gue bakal bantuin juga buat acara villa nanti. Kalau ada yang perlu dibantu, bilang aja."

Karin: "Siap. Makasih, Galang."

Belum selesai, tiba-tiba bahu Karin tersenggol oleh Arga yang lewat dengan cepat.

Arga: "awas jangan berdiri di tengah jalan!"

Karin: Kesakitan dan mundur sedikit. "Arga! lo nggak lihat?"

Arga: "Gue udah bilang awas. Lo malah diem aja di situ."

Galang: "Arga.”

Arga: "kenapa galang?"

Karin: Menahan sakit, memandang Arga dengan tajam. "Sakit jiwa lo."

Galang: "Karin, lo oke?"

Karin: "Iya, gue baik-baik aja."

Kringg... Kringg... Bel masuk berbunyi. Karin sudah kembali ke kelas sambil memegang bahunya yang terasa nyeri. Teman-temannya baru datang dari kantin dan langsung menghampirinya.

Intan: "Rin, lo kenapa? Kok megangin bahu gitu?"

Bella: "Omg, cantik aku ada apa nih?"

Karin: "Nggak apa-apa, cuma sedikit sakit."

Sarah: "Rin, jangan bohong. Ada apa?"

Bella: "Ini pasti gara-gara Arga, ya?"

Revi: "Ya ampun, Arga kenapa sih? Kadang baik, kadang ngeselin banget."

Karin: "Sakit jiwa dia!"

Tiba-tiba, Arga datang dengan santai.

Bella: "Arga, lo harus tanggung jawab! Bahu Karin sakit gara-gara lo!"

Arga: "Salah dia sendiri lah! Ngobrol tuh di pinggir, bukan di tengah jalan."

(Arga langsung berjalan ke bangkunya)

Sarah: "Arga, lo nggak boleh gitu!"

Intan: "Emang cowok-cowok suka nggak jelas!"

Karin: "Udahlah, gaes. Jangan dibahas lagi."

Baru juga arga duduk, Sisil dan gengnya datang menghampiri arga dengan gaya mereka yang khas.

Sisil: "Arga, lo kenapa kesel-kesel gitu?"

Cicio: "Sil, mending lo duduk aja di bangku lo deh, gue risih ngeliat lo berdiri."

Tiara: "Wah, parah nih Sil."

Sisil: "Eh, Cicio jelek! Lo nggak usah ikut campur ya, nggak ada yang nanya!"

Bibo: "Hahaha! Anjir, Cicio dikatain jelek!"

Denandra: "Berisik lo semua."

Tria: "Udahlah, duduk yuk."

Tino: "Hus, hus, hus! Sana pergi hama!"

Fano: "Hahaha! Tino sialan banget sih!"

Seluruh kelas jadi heboh dengan interaksi mereka, suasana yang tadi tegang mendadak jadi ramai lagi dengan celotehan mereka.

Galang yang duduk di sebelah meja Arga mulai membuka percakapan dengan sindiran halus.

Galang: "Gue sih kalo salah sama perempuan, biasanya minta maaf. Gentle gitu."

Obi yang duduk di sebelah galang ikut nimbrung, walaupun agak bingung.

Obi: "Eh, kenapa Lang? Ada apa sih?"

Galang: “ ada orang yang nggak tahu caranya memperlakukan orang lain dengan baik." sambil melirik ke arah Arga.

Arga mendengar sindiran itu langsung merengut, tapi masih berusaha menahan diri.

Galang: "Biasanya sih, orang yang kayak gini tuh... suka dikasarin ya di rumah? Sama bokapnya mungkin?"

Arga langsung kehilangan kendali. Mukanya memerah penuh amarah, dan sebelum ada yang bisa menahan, dia berdiri dan membentak.

Arga: "Gue bilang, ini bukan urusan lo, bangsat!"

Tanpa menunggu jawaban, Arga langsung bangkit dari bangkunya dan melayangkan pukulan ke arah Galang. Satu pukulan keras mengenai pipi Galang, membuat kelas jadi hening. Semua mata tertuju pada mereka, terpaku melihat kejadian tersebut.

Obi: "Eh, bro! Bro! Udah, dong!"

Galang tersenyum kecil, memegangi pipinya yang mulai memerah. Bukannya takut, dia malah menatap Arga dengan tatapan dingin dan menantang.

Galang: "Wah, ternyata lo lebih rusak dari yang gue kira, Arga."

Bersambung….

1
Ella Ella
semangat up thor
Rieya Yanie
smga karin gak hamil tp arga tetep tanggung jawab
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!