NovelToon NovelToon
Para-Human

Para-Human

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aldo Hu

Disclaimer: Novel ini berlatar belakang di benua Amerika, sehingga semua dialog sebenarnya diucapkan dalam bahasa Inggris. Namun untuk kepentingan pembaca, budaya komunikasi sebisa mungkin masih mengikuti budaya Indonesia. Mohon maaf apabila ada beberapa panggilan terkesan tak sopan pada karakter di novel ini.

Servo Barga adalah seorang Detektif yang hidup di Los Angeles. Namun tak seperti kebanyakan manusia pada umumnya, dia justru memiliki kemampuan unik yang tak dimiliki para pengguna Sistem di dunianya. Dengan memanfaatkan kekuatannya, dia harus bergerak di dua dunia, dunia mafia dan juga dunia Sistem. Bagaimana cara dia membagi waktu antar keduanya?

Novel ini merupakan Spin Off dari novel Author yang lain. hubungi author apabila ingin mengetahui kisah karakter lain yang muncul di novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aldo Hu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 : "Parasit"

"Sebentar, saya cek..." ucap salah satu asisten Renata setelah wanita itu memberinya pandangan bertanya juga. Dia segera duduk dan mulai mengubah alat pindaian ke mode manual.

"Seperti tumor tapi gelagatnya ga seperti itu?!" ucap asistennya yang lain. Dia berdiri disamping asisten sebelumnya. Merasa kedua asistennya bingung. Renata pun mendekati dan memicingkan mata menatap monitor yang menampilkan tampilan negatif fisik Servo.

"Sepertinya semacam parasit..." celetuk Renata, membuat mata Kendra membulat ngeri. Dia pun ikut mendekat ke arah monitor, sehingga sejenak mereka berempat seperti teletubbi*s berdiri bertiga berhimpitan.

Lalu Renata meminta kedua asisten memberinya ruang, dia ingin memeriksa sendiri benda apa itu. Sedikit mengutak atik keyboard dan menggeser benda semacam joystick, akhirnya monitor itu kini menampilkan versi besar benda, yang ternyata berada tepat dibelakang bola mata Servo.

"Ini memang parasit, cuma sepertinya makhluk ini sudah bersamanya sejak lama, maksudku tahunan. Lihat itu..." tutur Renata sembari menunjuk area sekeliling parasit yang tampak telah bersatu berakar dengan mata Servo. Sejenak perhatian Kendra ke parasit itu, sementara Renata memeriksa bagian lain di tubuh pemuda itu. Tiba-tiba dia memekik tertahan.

"Hmm? Ada apa, Mam?!" sahut Kendra, karena melihat ibu muda itu memundurkan kursinya.

"Banyak sekali..." lirihnya. Mata Kendra kembali membulat, begitu pula kedua asisten tadi. Mereka segera memeriksa menggunakan monitor lain. Kendra memperhatikan mereka bertiga bekerja. Sementara otaknya lebih kearah menganalisa keadaan Servo.

"Wih banyak tapi..."

"Satu, dua, tiga, begh ga keitung cuy!?"

Begitu kata-kata yang diucapkan kedua asisten, sementara Renata bingung. Jika dipandang dari sisi robotik, dia merasa parasit ini tidak bergerak seperti tumor, melainkan...

"Assist Bot?" celetuk Kendra, "M-maksudku, parasit ini tampaknya tidak mengganggu sistem di tubuh Servo, mereka membantu meningkatkan beberapa fungsi tubuhnya agar lebih kuat, misalnya...?!" tambahnya. Sebenarnya dia menganalisa ini ibarat motor atau mobil yang diberi banyak fungsi Smart didalamnya.

Renata tampak memikirkan maksud Kendra. Dia pun segera meminta asistennya mendekat ke monitor yang dia pakai. Kendra hanya melongo dari atas kepala Renata.

"Lihat ini," Renata membesarkan saluran antara bagian tubuh normal Servo dengan para parasit tersebut. Seketika mata kedua asisten membulat tak percaya.

Saluran itu memang menunjukkan bahwa fisik Servo men-supply darah sedikit demi sedikit ke parasit tersebut. Sementara si parasit mentransfer sesuatu berwarna biru. Dan semua warna biru itu menyebar ke diri Servo dan membentuk barrier di sekitar dua sampai tiga lapis dibawah kulit Servo, semacam pelindung.

"Kok bisa begitu ya, Mam?!" tanya Kendra, dia juga memperhatikan hubungan timbal balik tersebut. Antara keren namun juga aneh. Renata tampak berpikir sejenak memikirkan langkah selanjutnya.

"Kalian, ambil sedikit sampel darah dia dan coba sedikit lakukan biopsi pada parasit tersebut. Sedikit saja! Kita hanya menganalisa kejadian sesudah dan sebelum biopsi dilakukan, paham!?" titah Renata.

"Siap, Bos!" sahut kedua asisten. Keduanya pun beranjak dari kursi dan keluar mengambil peralatan. Sementara Kendra duduk dan meneliti parasit yang telah dibesarkan tampilannya hingga hampir seperti melihat Sel.

"Aku tak tahu apa yang terjadi di dirinya, namun satu hal yang jelas. Dia bisa jadi target orang-orang ga jelas tapi berkuasa. Kurasa sebaiknya hasil Lab ini kita tutup rapat-rapat dari telinga penguasa..." ucap Renata lirih. Kendra mengangguk setuju. Walau begitu, informasi ini tak selamanya bisa ditutup. Kendra dan Renata hanya berserah pada waktu mengenai bagaimana kelak info itu tersebar nantinya.

1
Xiao Lianhua
hai, kak, mau saling dukung ga?
AldoArt85: Oke. Tapi saya msh newbie nulisnya hihi. Cuma bnyk ide aja 😅
Xiao Lianhua: ohh kalo begitu, bisa follback aku kak? mau ngobrol banyak, soalnya karya kaka menarik:)
total 3 replies
Emma
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
AldoArt85: Makasih 😇👍
total 1 replies
Mưa buồn
Baru selesai baca, tapi kok aku merinding terus ya. ✨
Rock
Ayo thor, jangan bikin pembaca kecewa, update sekarang!
AldoArt85: Updatenya skrg msh per 1 bab, nanti usahakan dua bab per hari 😅👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!