"Jadilah istri untuk ayahku dan ibu untuk ku Citra"
satu kalimat yang mengejutkan terlontar dari bibir sahabat Citra yaitu Bella.
Citra Anindita (18th) seorang gadis cantik yang tinggal di panti asuhan sejak bayi. mempunyai kepribadian yang baik dan penyayang membuat semua orang begitu nyaman berada di dekatnya.
Bella Yuna Smith (18th) sahabat sekaligus teman sebangku Citra di sekolah menengah atas. begitu menyayangi Citra dan tak pernah membedakan status mereka meskipun Citra tinggal di panti asuhan sejak kecil dan dia seorang nona muda di keluarga Smith.
bagaimana kah cara Bella meyakinkan citra agar Citra mau menerima perjodohan ini, yukk ikutin terus ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
"apa kamu bahagia daddy menikahi Citra? " tanya Marcello kepada Bella setelah ia duduk di kasur putrinya
Bella pun mengangguk sembari tersenyum lebar.
"iya dad, Bella sangat bahagia. kini Bella mempunyai keluarga lengkap, bahkan Bella bisa selamanya bersama sahabat Bella." ucap Bella.
"dad, Bella tahu daddy belum menyukai Citra tapi Bella harap daddy bisa menerima kehadiran Citra dengan sepenuh hati daddy ya. apalagi sekarang Citra adalah istri daddy. jangan pernah kecewakan dia dad, jika daddy mengecewakan Citra itu sama saja daddy mengecewakan bella"
"iya sayang, daddy akan mencoba menerima semua ini"
"terima kasih dad" ucap Bella tulus kemudian memeluk Marcello.
"sama-sama sayang, sekarang kamu tidurlah. daddy juga akan segera istirahat" ucap Marcello.
"iya dad, " jawab Bella singkat.
Marcello segera keluar dari kamar Bella kemudian berjalan menuju kamarnya, entah mengapa kini perasaannya jadi tak menentu mengingat ada seorang gadis yang sedang tidur di ranjangnya.
perlahan marcello membuka pintu kamarnya, dilihatnya citra yang sudah pulas dari tidurnya. Marcello mendekat kearah citra, di pandangi nya wajah cantik seorang gadis yang tadi siang ia nikahi.
tak ingin berlama lama memandangi wajah Citra, Marcello pun memutuskan untuk mencuci muka kemudian bergegas tidur.
malam panjang mereka lalui hanya dengan tidur tanpa melakukan ritual malam pengantin sesuai yang di katakan Marcello kepada Citra.
Keesokan harinya
Pagi pagi sekali Citra sudah bangun ari tidurnya, ia sempat kaget ketika berada di ruangan yang nampak asing baginya, hingga ia tersadar bahwa ia sekarang berada di kamar marcello, setelah melihat wajah tampan suaminya.
'tampan' gumam citra dalam hati.
"sebaiknya aku bergegas sholat subuh kemudian masak" ucap citra lirih, kemudian turun dari ranjangnya dengan pelan pelan.
setelah sholat shubuh citra pun bergegas keluar menuju dapur untuk memasak sarapan, meski sempat di larang oleh asisten rumah tangganya tetapi citra tetap ngotot ingin memasak karena memang ini kebiasaannya dari dulu, yaitu memasak sarapan. biasanya ia di temani oleh bu fatma, kini citra di temani oleh bibi.
setelah hampir 90 menit Citra berkutat di dapur kini masakannya telah selesai, tinggal menaruhnya di piring.
"bi, bisa minta tolong ini masakan yang sudah matang di taruh di piring " pinta Citra.
"bisa nyonya, ini memang sudah menjadi tugas saya" ucap bi sumi asisten rumah tangga.
"terima kasih bi, saya ke kamar dulu mau mandi" pamit Citra
"iya nyonya" ucap bi sumi menimpali.
Citra yang memang sudah sangat gerah pun memutuskan untuk mandi, tetapi ia teringat akan suaminya, apakah suaminya sudah bangun atau belum, bahkan ia pun tak tahu.
di bukanya pintu kamar, ia mengedarkan pandangannya menyapu seluruh ruangan mencari suaminya, hingga pandangannya tertuju kepada pintu kamar mandi yang terbuka, terlihat pria berbadan tegap keluar dari kamar mandi d2ngan hanya memakai handuk yang di lilitkan di sebatas pinggang kebawah.
citra yang kaget pun berteriak
"aaaaaakkhh" teriak citra sambil menutup matanya.
"maaf om, saya nggak tahu kalau om sedang mandi, saya permisi keluar dulu" ucap citra yang masih menutup matanya.
sungguh pemandangan pagi ini menjadi pengalaman yang tak pernah terbayangkan oleh Citra.
citra menyandarkan tubuhnya di tembok damping pintu kamarnya sembari menunggu marcello berpakaian.
hingga suara bariton terdengar dari dalam kamar.
"saya sudah selesai, masuklah citra " ucap marcello.
"maaf kan saya om, tadi saya benar benar nggak tahu" ucap Citra
"tidak apa apa, toh tidak dosa juga " ucap marcello datar, padahal marcello pun sempat terkejut tadinya.
"tolong pasangkan dasi nya " ucap marcello sembari mengulurkan dasi nya.
Citra pun dengan lihai memasangkan dasi Marcello.
"sudah selesai om " ucap citra.
"terima kasih, saya tunggu kamu di bawah " ucap marcello kemudian pergi
kini Citra pun bergegas mandi , tak butuh waktu lama Citra yang sudah mandi dan berias pun keluar menuruni tangga.
"om, sudah sarapan " tanya citra yang melihat marcello duduk di ruang keluarga.
"belum, saya menunggu kamu dan Bella, kita makan sama sama" jawab marcello.
citra pun mengangguk dan berjalan kearah meja makan, nampak Bella yang baru saja datang langsung duduk di kursi makan.
dengan telaten Citra melayani suaminya meski hanya sekedar mengambilkan makanannya, Bella yang melihat keduanya pun tersenyum bahagia.
"aku juga mau dong mom di ambilin " celetuk Bella tiba tiba.
"baiklah, kamu mau yang mana,? " tanya citra
"ayam goreng sama capcay aja mom" jawab Bella.
kini mereka bertiga menikmati sarapan paginya, Bella tahu bahwa ini adalah masakannya Citra, bukan bi sumi. pun bertambah lah bahagianya. entahlah dengan sang daddy, namun nampak dari cara makannya yang sangat menikmati, Bella yakin pasti daddy nya pun menyukai masakan ini. meskipun tak tahu jika Citra lah yang memasaknya.
setelah sarapan Marcello pun pamit untuk pergi ke kantor karena ada meeting pagi.
"saya berangat dulu, kalian baik baik di rumah, kalau ada apa apa segera hubungi daddy " pamit marcello pada keduanya.
"iya dad " jawab Bella
"iya om" jawab Citra.
"Citra, kamu lupa sama apa yang aku katakan kemaren? " tanya marcello
"eemm, aku hanya belum terbiasa aja om.. eh, dad "
"ya sudah saya berangkat dulu " ucap marcello.
kemudian citra dan bella bergantian menyalami marcello.
kalo rangga orang baik beneran boleh tuh sama bella aja...