NovelToon NovelToon
Dunia Dalam Mimpi

Dunia Dalam Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lekyusi Dj

Mimpi dan dunia nyata adalah hal yang berbeda. Tetapi bagaimana jika ada dunia di dalam mimpi? Seperti yang dialami oleh Devalina, takdir hidupnya seperti sebuah lelucon. Wanita yang terlahir dengan penuh kesempurnaan, kini harus menemukan letak ketidaksempurnaan dalam hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lekyusi Dj, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 6 PRIA PENYELAMAT

Perasaanku tidak enak, mungkinkah orang dibelakangku mengenal aku dan Abriela. Bagaimana kalau yang dibelakangku ini adalah Roland. Aku begitu ketakutan tetapi harus memberanikan diri menoleh melihat orang yang

menepuk pundakku.

Aku menghembuskan nafas lega saat melihat orang yang dibelakangku ternyata teman sekelasku yang di kampus tadi berusaha membantuku.

“Evelin apa ya-“

Belum selesai dia berbicara, aku menutup mulutnya dan bergegas pergi dari sana. Aku tidak ingin Abriela mengetahui keberadaan kami.

Aku menarik tangannya dan menuju ke atap rumah sakit. Aku rasa akan aman jika kami berada disana dan Abriela tentu tidak akan mengetahui keberadaan kami.

“Sorry, sorry kalau aku narik tangan kamu kekencengan.” Kataku tersadar saat melihat wajah kesakitannya

“Enggak apa-apa kok ini enggak terlalu sakit.” Bohongnya

Gimana enggak sakit, tangannya sampai terlihat merah karena perbuatanku tadi.

“Ayo kita turun, biar kita obati tanganmu.” Kataku tidak enak hati kepadanya.

“Beneran, aku enggak apa-apa. Jadi enggak perlu diperiksa dokter.” Katanya berusaha menolak

“Ya udah kalau kamu enggak mau, sekali lagi aku minta maaf ya.” Kataku

Dia menganggukan kepalanya dan tersenyum kepadaku.

Tidak ada yang berbicara di antara kami, bahkan dia juga tidak menayakan kepadaku tentang semua yang terjadi.

“Ehmmm, k-kamu enggak nanya kenapa sampai aku narik kamu tadi?” tanyaku dengan hati-hati

“Sebenarnya aku penasaran, tapi aku nggak mau maksa kamu ngomong sih. Kalau kamu udah percaya dan mau berteman dengan aku. Aku bakal siap dengar penjelasannya di lain waktu.” Katanya

Aku terpaku mendengar jawabannya, dia bahkan tidak marah ataupun menagih penjesalan kepadaku. Tapi aku masih belum bisa memberi jawaban apapun kepadanya, menumbuhkan rasa kepercayaan kepada orang lain belum bisa aku lakukan. Aku takut akan terjadi hal yang sama dalam hidupku lagi.

“Ohh iya, aku tebak pasti kamu belum mengenal namaku kan?” tanyanya

“I-iya, maaf” Jawabku

“Santai aja kali, aku enggak keberatan kalau kamu enggak tau nama aku. Kenalin nama aku Sandra.” Katanya

“Ayo kita turun ke bawah, kayaknya enggak mungkin ada yang datang kesini.” Ajaknya

WARNING

VIOLENT/BLOOD

Aku memasuki mobilku, Sandra masih punya urusan di rumah sakit sehingga aku keluar lebih dulu. Aku memikirkan tentang wajah Mama Abriela, aku masih belum ingat dimana pernah melihat wajahnya. Lalu tentang orang yang dipanggil kakak oleh Abriela, siapa yang dimaksudnya. Abriela belum pernah menceritakan kehidupan masa lalunya kepadaku dan juga orang terdekatnya selain Mamanya.

“Rahasia apa yang kamu sembunyikan? Kenapa semua ini seperti misteri bagiku? Siapa kamu sebenarnya Abriela?” Kataku penuh dengan rasa penasaran.

Aku melajukan mobilku pulang ke rumah, namun dalam perjalanan pulang mobil yang kukendarai tiba-tiba berhenti. Setelah ku amati ternyata ban mobilku kemasukan paku.

“Astaga, kenapa harus di jam segini sih, mana ni jalan sepi lagi.” Kataku merengut

Aku menelpon bengkel langganan keluarga kami untuk datang memperbaiki mobilku.

Saat aku fokus dengan hanphone ku, ada 3 orang datang dengan keadaan mabuk.

“Haii, cewek. Sendirian aja ni? Mau abang temenin nggak?” Kata salah satunya dengan mencoba memegang tanganku

“Enggak, mending kalian pergi dari sini.” Jawabku dengan dingin

“Cuek banget sih sayang, jangan cuek-cuek dong. Nanti abang pake kekerasan baru kamu nangis.” Kata temannya yang lain

Mereka tertawa bersama dan mencoba untuk memegang tanganku dengan paksa.

“Jangan coba-coba menyentuh tangan saya atau kalian akan tanggung sendiri akibatnya.” Ancamku

Wajah mereka memerah karena marah.

“Cihh, diam kamu. Berani sekali kamu mengancam kami.” Teriak mereka

Mereka lalu saling memberi kode dan menyergap aku, namun salah satu dari mereka terjatuh karena pukulanku. Melihat teman  jatuh,yang lainnya menjadi kesal dan mencoba memukulku. Tetapi usaha mereka sia-sia,

mereka jatuh dengan wajah berdarah karena pukulanku.

“Buang pemikiran bodoh kalian tentang perempuan, tidak semua perempuan itu lemah.” Kataku kepada mereka.

Mereka tidak tau saja kalau aku adalah pemegang sabuk hitam di taekwondo, jadi menghajar mereka bukanlah hal yang sulit ku lakukan. Apalagi mereka masih amatir dan hanya menang omong saja tanpa mempunyai keahlian sama sepertiku.

Setelah mengatakan itu, bukannya lari karena takut mereka malah mengeluarkan senjata tajam. Melihat itu tangan dan kakiku gemetar, aku kembali membayangkan kejadian yang sama. Aku tidak bisa bergerak dan seluruh

badanku kaku. Pria yang memegangi senjata tajam itu bergerak maju ke hadapanku, aku tidak bisa melawan sama sekali karena tangan dan kakiku masih gemetaran.

Aku hanya menutup mata dan menerima jika mereka menusukku dengan senjata itu. Namun, aku tidak merasakan sesuatu yang masuk dalam tubuhku, aku juga tidak merasa kesakitan sama sekali. Aku membuka mataku dan kaget melihat seorang pria di hadapanku, dia membelakangiku dan terlihat tangannya sedang menahan senjata itu masuk dalam tubuhku. Bayangan ayah yang melindungiku kembali terngiang-ngiang kembali di kepadaku.

“Pergi, jangan coba menyelamatkanku.” Kataku berteriak kepada laki-laki itu sambil menangis ketakutan

Laki-laki itu tidak mendengarkanku dan mulai mendorong laki-laki penjahat itu menjauh. Namun, pandanganku mulai gelap dan selanjutnya yang aku tau adalah laki-laki itu masih bertarung melawan ketiga pria penjahat

itu.

Aku membukakan mataku dan kudapati diriku berada kembali di rumah sakit.

“Apa yang terjadi kepadaku?” gumamku

Setelah mencoba mengingat kejadian sebelumnya, aku tersadar dengan pria yang menolongku tadi.

“Astaga, laki-laki itu. Apa yang terjadi padanya?” gumamku dengan panic

“Sayang kamu sudah sadar?” Tanya Bunda yang masuk ke dalam ruanganku dengan panik

“Gimana keadaan kamu? Apa yang kamu rasakan? Ada yang sakit?” Tanya bunda berentet dengan cemas

“Bunda, aku enggak apa-apa. Bunda jangan panik ya, enggak ada yang sakit kok.” Jawabku menenangkan Bunda.

“Bunda kemana orang yang menyelamatkan ku tadi?” Tanyaku pada Bunda sambil melihat keluar, mungkin saja dia sedang berada di luar.

“Bunda juga tidak tau siapa yang menyelamatkan kamu tadi. Bunda dapat kabar dari Ayah kalau kamu ditemukan pingsan oleh orang-orang bengkel. Mereka juga tidak tau apa yang terjadi dengan kamu, karena ketika mereka sampai di sana kamu pingsan di dalam mobil.” Jelas bunda

Aku bingung mendengar penjelasan Bunda, bagaimana bisa aku di dalam mobil. Padahal tadi ketika aku pingsan, aku berada di jalan dan juga laki-laki itu masih bertarung dengan pria-pria itu.

“Atau dia yang mengangkatku dan menempatkanku di dalam mobil?” tanyaku dalam hati

“Memangnya apa yang sedang terjadi pada kamu tadi sayang? Kok kamu bisa pingsan?” Tanya Bunda

Aku menjelaskan semuanya kepada Bunda dari mobilku yang mogok sampai seorang pria datang membantuku.

“Ya ampun sayang, memangnya kamu pulang dari mana? Bukannya kalau kamu dari kampus, jalan yang harus kamu lewat bukan disitu ya?” Tanya Bunda

Mendengar pertanyaan bunda, seketika aku terdiam. Bingung harus mengatakan apa, tidak mungkin aku jujur kepada Bunda.

“I-itu Bund, tadi aku-“ Kalimatku terpotong oleh suara dokter dan ayah yang masuk ke dalam ruangan

“Syukurlah aku terselamatkan” gumamku dalam hati

Dokter Pratama memeriksaku dan mengatakan aku sudah boleh pulang. Ayah dan Bunda mengikuti dokter Pratama yang ingin menjelaskan sesuatu kepada mereka.

Aku tidak penasaran apa yang ingin disampaikan dokter Pratama dan bersyukur jadi Bunda dan ayah tidak

harus bertanya lagi kepadaku.

Aku memikirkan kembali orang itu, aku juga belum sempat melihat wajahnya.

“Siapa sih pria itu?”

1
Ayang
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!