" Bocil nakal itu istriku" pernyataan Zain kepada semua temannya yang ikut duduk bersama di sofa club'.
" what? ,,,, Istri Zain dia masih kecil Lo " tak percaya teman Zain menatap gadis kecil bar-bar yang tengah berjoget di atas punggung di Bawah kelap-kelip lampu sorot .
flash off.
Zain akhirnya menerima permintaan Papa nya untuk menikah lantaran itu adalah permintaan pertama dari orang tuanya yang selama ini selalu memberikan apapun yang Zain mau bahkan tak pernah mematahkan satupun hal yang Zain inginkan sebagai seorang anak .
" Tapi Maa apakah tidak ada calon istri untuk Zain yang Mama sukai selain Bocil nakal itu?" lesu Zain menatap Mama nya yang iseng sekali memilihkan calon istri senakal itu untuk dia yang sudah matang serta dewasa .
" tidak ada Zain , Walaupun dia nakal tapi Mama menyukai nya" pernyataan Mama Zain dengan senyum penuh damba bahkan sebuah harapan pada Zain .
yuk baca 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 kue red Velvet
" tunggu sebentar ya " pamit Zain pada teman-teman nya masuk ke toilet di dalam ruangan itu .
Zain menelfon Mami nya dan mengatakan bahwa Aya akan datang mengantarkan makanan sekaligus main kerumah mereka dan meminta Mami menelfon Aya untuk mengatakan rasa kue kesukaan nya , karena Aya merasa segan menelfon Mami jadi Zain meminta Mami saja yang menelfon .
Mami senang sekali mendengar berita itu sampai dia langsung pulang dari kantornya dan segera menelfon Aya .
Zain keluar toilet dengan senyum lebar nya menatap Aya yang baru duduk dengan pacarnya itu dengan senyuman kemenangan.
Dari jarak yang lumayan jauh Zain menatap Aya yang sepertinya mengangkat telfon .
Beberapa menit setelah nya ponsel Zain pun bergetar saat Aya pamit pada pacarnya untuk pergi ke toilet.
" Ada apa ?" tanya Zain to the points seolah tidak tau apa-apa berdiri sedikit menjauhi teman-temannya mengangkat telfon .
" Mami minta Aya Beli kue rasa Red Velvet Daddy" kata Aya dengan suara kecil.
" Lalu ?" kata Zain lebih singkat lagi .
" Jadi setelah Aya beli diantar kesana?" tanya Aya bingung karena tiba-tiba Mami menelfon dan bilang suka kue yang rasa Red Velvet.
" Ya kalau kamu keberatan mengantarnya bilang aja sama Mami kalau kamu capek pulang sekolah, jadi suruh saja pelayan Mami beli kenapa harus Aya " ucap Zain dengan santai bahkan memberikan contoh ucapan pada Aya diakhir kalimatnya.
" Ihhhh,, nggak sopan begitu Daddy nanti Mami sedih " kata Aya yang sangat paham betapa sensitif nya perasaan seorang wanita.
" Ya mau gimana lagi kalau kamu memang keberatan, Mami Saya memang begitu dan Saya juga minta maaf kalau keinginan Mami saya merepotkan kamu " ucap Zain dengan nada kecewa saat Aya seperti keberatan.
" Saya akan pulang dari kantor secepatnya, biar Saya saja yang mengantarkan nya " ucap Zain langsung menutup telfon secara sepihak .
Aya kembali menelfon Zain namun setelah beberapa kali baru pria itu mengangkat nya .
" ada apa lagi? Aku harus menyelesaikan pekerjaan ku dengan cepat kasihan Mami pasti dia be,,,," ucapan Zain langsung dipotong Aya .
" Aya mau antar kesana , Daddy fokus kerja aja " kata Aya yang langsung membuat Zain terdiam sejenak .
" Tidak usah jika tak ikhlas, kasihan Mami makan kue tapi ada sumpah serapah nya" ketus Zain .
" ihhhh nggak ada ya Aya nyumpah , Aya mau pergi anterin kuenya buat Mami tapi Aya nggak tau dimana alamat rumah keluarga Daddy " ucap Aya panjang lebar yang semakin mengukir senyum di wajah tampan Zain .
" beneran ikhlas?" tanya Zain seolah memastikan.
" Iya , kirim lah alamat rumah keluarga Daddy " kata Aya yang langsung di kirimkan oleh Zain .
" Kalau Papi suka apa Daddy ?" tanya Aya lagi sebelum menutup telfon.
" Papi ,,, Papi suka semua makanan kecuali yang mengandung kacang" kata Zain yang ingat kalau Papi nya suka semua makanan apapun selain kacang .
" ooooh okey ,,, Aya pergi dulu ya" kata Aya pamit .
" ada uang nya nggak?" tanya Zain sebelum menutup telfon.
" Ada Daddy " jawab Aya yang memang masih ada sisa uang jajan nya .
" uang jajan kamu?" tanya Zain lagi yang diiyakan oleh Aya .
" biar Saya transfer" ucap Zain.
" tidak usah Daddy pakai ini aja cukup kok " kata Aya .
" tapi itu uang jajan kamu " kata Zain tak ingin juga memberatkan Bocil itu nanti dia malah kurang jajan .
" tidak papa Daddy Aya udah jajan cukup kok " kata Aya yang terdengar sangat tulus dari suaranya.
" baiklah,, tunggu saja dirumah nanti Daddy pulang kantor juga kesana " kata Zain tanpa sadar berbicara dengan nada berbeda bahkan tak lagi menggunakan kata Saya .
" Baiklah Daddy ,,, Daaa" kata Aya menutup telfon lalu Zain melihat Aya kembali menghampiri pacarnya dan langsung berpamitan hingga pria itu tinggal sendiri di meja tempat mereka duduk tadi .
" humm,, mampus " senang hati Zain melihat anak muda itu duduk sendirian menikmati makanan nya yang padahal tadi dia pesan bersama Aya .
" Sial ganteng juga dia " batin Zain merasa minder juga melihat pacar Aya yang penampilan nya sangat modis mengikuti tren sekalipun dia masih remaja akhir.
" Zain " panggil Rico saat Zain malah berdiri melamun setelah menutup telfon yang entah dari siapa .
" ehhhh, iya " Zain kembali menghampiri teman-teman nya dan membicarakan pekerjaan mereka .
............
Hampir jam 5 sore Zain baru sampai di rumah keluarga nya dan akan masuk namun pada saat bersamaan Papi nya juga pulang .
" Papi " kata Zain memeluk Papi nya yang baru turun mobil itu dengan hangat .
" Kamu juga baru sampai Boy?" tanya Papi hangat berjalan beriringan dengan Zain masuk kedalam rumah disambut para bodyguard dan pelayan .
" iya Pih pekerjaan Zain selesai cukup lama hari ini " senyum lelah Zain tersenyum menatap Papi nya yang semakin tua justru semakin bersemangat kerja bukan lesu seperti dirinya .
Baru mereka masuk ke pintu utama sudah terdengar gelak tawa Mami dan Aya yang sepertinya sangat bahagia sekali dari arah dapur .
Zain dan Papi nya saling tatap lalu segera berjalan menuju dapur mencari sumber gelak tawa itu .
" ehhhh,,, kalian masak ini ?" tawa meledak Papi begitu sampai dimeja makan melihat telur ceplok berbentuk katak dalam piring saji .
" Hahaha,,, itu kreatifitas Papi " tawa Mami yang baru kali ini memasak dengan cara yang aneh mengikuti Aya .
" Hehehe " kekeh Aya berjalan mengikuti Mami menghampiri kedua pria yang baru pulang kerja itu .
Mami bersalam lalu Papi mengecup kening Mami dengan romantis sedangkan Aya dan Zain hanya terdiam melihat hal itu .
" Zain " kata Mami memeluk bahkan mengecup kening Zain layaknya seorang ibu yang memanjakan anak pada umumnya.
Namun Aya malah terkekeh geli melihat Zain yang di manjakan seperti itu , aneh saja pria keras dan dingin seperti Zain dalam mode manja pada ibunya.
" Aya boleh peluk Papi?" tanya Aya setelah bersalam , jujur saja melihat Papi Aya malah jadi merindukan Papa nya yang kini masih diluar negri .
" Coba tanya Mami kamu dia cemburuan soalnya" tawa Papi tapi walaupun begitu dia tetap memeluk Aya dengan hangat layaknya anak sendiri.
" ihhh, mana ada Mami begitu " komplen Mami menampar lengan suaminya.
" Aya bukan pelakor kok Mi , Aya cuma rindu Papa Aya " kata Aya dengan polos yang mengundang senyum lebar di wajah Mama .
" Iya sayang tidak begitu Papi kamu hanya bercanda " kata Mami mengelus punggung Aya yang dipeluk suaminya itu .
Setelah beberapa saat Aya melepaskan pelukannya dan menatap Zain lalu bersalam layaknya yang dilakukan Mami , tapi lirikan mata Papi seolah menyuruh Zain untuk mengecup kening Aya juga .
Muachh .
Zain memegang kepala bagian belakang Aya yang berdiri di depan nya lalu mengecup kening Aya untuk yang kedua kalinya setelah yang pertama saat mereka menikah beberapa hari yang lalu .
" Astaga " pipi Aya langsung merona dan terasa panas entah kenapa saat Zain mengecup kening nya di depan kedua orang tua bahkan di hadapan puluhan pelayan dan bodyguard yang ada disana .
Next .