Cinta Untuk Ibu

Sore itu.

Jane duduk di teras rumah sembari melihat Kya bermain. mobil Frans masuk ke halaman rumah, Jane pun tersenyum melihat kedatangan sahabat nya.

"Hi Frans, kamu sudah pulang?." Sapa Jane lebih dulu saat Frans turun dari mobil.

"Om Frans."Kya melambaikan tangan, Frans membalas lambaian nya, Kya pun kembali bermain bersama anak anak tetangga.

"Kau belum mandi ya." Frans duduk di samping Jane.

"Belum, belum mandi sore."

"Ku pikir belum mandi sejak pagi."

"Enak aja." Jane menyenggol Frans. Frans pun tertawa kecil.

Frans lalu memberikan sesuatu pada Jane. "Ini untuk mu."

"Coklat?."

"Ada apa membeli coklat?." tanya Jane. Frans pun hanya menaikkan alis nya tersenyum. Jane mengerutkan kening nya melihat ekspresi Frans.

"Kamu sedang jatuh cinta pada gadis mana?."

"Sembarangan, memang nya kalau membeli coklat, tanda nya kita sedang jatuh cinta?." Balas Frans. Jane pun tertawa.

"Tapi memang benar aku sedang jatuh cinta."Kata Frans tersenyum kecil.

"Jadi benar?, dengan siapa?." Tanya Jane penasaran. Karena selama bertahun tahun berteman dengan Frans, ia tidak melihat Frans dekat dengan wanita lain selain dia dan Emely.

Sembari memakan coklat yang Frans Bawa, Jane menunggu jawaban Frans.

"Kamu orang nya." Frans memegangi tangan Jane tiba tiba membuat Jane terkejut.

"Khuk khuk khuk. Frans, bercanda mu tidak lucu." Jane terbatuk mendengar jawaban Frans. sembari melepaskan genggaman tangan Laki laki itu.

Frans lalu menatap Jane, dengan tatapan yang serius. Jane yang mengira Frans sedang mencandai nya pun menelan Saliva nya saat melihat Frans menatap nya.

"Jadi kamu serius?."Tanya Jane dengan pelan dan hati hati.

"Jane, Aku tidak tahu kapan tepatnya aku mencintai mu, aku tahu kamu mungkin tidak akan suka, aku pun tidak memaksa mu memberikan jawaban pada ku, aku hanya ingin mengatakan sesuatu yang ada di hati ku, yang aku rasa aku perlu sampaikan, aku sangat mencintai mu dan Kya."Ucap Frans.

Sejenak diam Jane menatap Frans. "Maaf Frans, aku tidak ingin menyakiti mu, tapi aku sudah menganggap mu sebagai keluarga ku, sahabat terbaik ku."Ucap Jane.

Frans tersenyum dan mengangguk. "Iya tidak apa apa, tidak perlu minta maaf, aku pun hanya mengeluarkan apa yang ada di hati ku saja, ini sudah lebih baik, dari pada aku diam saja kan." jAwab Frans.

Jane pun merasa tidak enak sudah menolak Frans, laki laki yang begitu baik pada nya, tapi kenyataannya ia memang sudah menganggap Frans sahabat terbaik nya, dan ia tidak mencintai Frans. Menolak Frans membuat Jane takut Frans akan sakit hati pada nya dan meninggalkan nya.

"Apa kau sudah cukup menatap ku begitu?, terlalu lama melihat ku, nanti kau malah jatuh hati pada ku."Goda Frans. Jane pun tersadar dari lamunan dan lekas mengalihkan pandangan nya.

"Kau ini, masih saja bisa bercanda Frans."

"Jane, aku akan menjadi sahabat terbaik mu."Ucap Frans.

kedua mata Jane pun berkaca kaca, ia rasanya ingin menangis dan mengatakan.

"Aku tahu, kau sudah menjadi sahabat terbaik, dan yang selalu ingin membuat ku bahagia, aku sangat berharap semua itu bukan semata karena kamu mencintai ku, tapi karena aku memang sahabat mu."Batin Jane.

"Eh ada Frans, ayo masuk ke dalam rumah. Kebetulan Tante ada masak."Ajak Bu Lily.

Frans yang di ajak pun tentu tidak menolak, untuk menghilangkan kecanggungan, ia Oun berdiri untuk mengikuti Bu Lily, sembari mengacak rambut Jane untuk mengusili nya.

"Frans..." Teriak Jane. Frans tertawa Dan berlari kecil masuk ke dalam.

Sementara di luar pagar, tanpa Jane dan Frans sadari, Bryan melihat semua nya dan juga salah mengira Jane dan Frans berpacaran, karena melihat Frans dan Jane berpegangan tangan.

Di meja makan, Frans tertawa mengobrol dengan pak Erwin yang becanda. Namun sesekali Frans melihat Jane, meski ia tertawa tapi hati nya menangis. Namun ia tidak marah dan menyalahkan Jane, karena ia sudah tekad untuk melakukan pengakuan cinta dan menerima semua apa pun jawaban nya.