NovelToon NovelToon
The God Of Gaia Returned

The God Of Gaia Returned

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan / Perperangan
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Sebuah kisah di dunia Gaia. Seseorang yang memiliki kekuatan dewa pada Era Unity Of Kindom 760 tahun yang lalu, kembali di era modern.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Bantuan

{Disuatu tempat di atas gedung}

"Sekarang kau bisa membuka penutup Mata itu Lina." kata Rudy.

"Apa yang sudah terjadi kak Rudy, aku sempat mendengar teriakan orang-orang tadi." tanya Lina

"Tidak apa-apa. Kita sudah aman sekarang." sahut Rudy sambil melihat bawah gedung.

"Jadi, dimana kita sekarang.?" tanya Lina.

"Sekarang kita sedang berada di atas gedung apartemen ku. Sebaiknya kita masuk kedalam." jawab Rudy

...

Didalam apartemen Rudy

"Apa tidak apa-apa aku masuk kedalam sini kak.?" tanya Lina.

"Hm, silahkan masuk. Kau pasti capek Lina. Sebaiknya kau tidur di kasur itu. Kakak akan tidur di Shofa." jawab Rudy

"Aku tidak enak kak, aku tidak biasa tidur di rumah orang." kata Lina

"Tidak apa-apa Lina. Kau aman disini. Tidurlah dengan tenang, besok kita akan mencari kakakmu." kata Rudy.

"Em, baik kak."

...

{Ditempat lain}

"Yang benar saja. Apa yang sudah terjadi disini.?" kata Erwin yang kembali ke rumahnya.

Ia melihat semua perabotan didalam rumahnya sudah di acak-acak, bahkan banyak sekali perabotan yang sudah rusak.

"Lina.? Dimana kau Lina.?"

"Kemana dia pergi ?" Erwin pun mencari ke setiap sudut rumahnya, tapi Lina tidak di temukan.

"Apa jangan-jangan dia dibawa oleh pasukan militer.?"

Raut wajahnya pun langsung berubah.

"Tidak, tidak mungkin kan. Mana mungkin mereka melibatkan anak kecil, iya kan."

Ia langsung bertekuk lutut disana sambil menyesali perbuatanya.

"Hiks, Lina. Maafkan kakakmu ini. hiks." ia pun menangis

Namun tidak berlangsung lama, pasukan militer kerajaan datang lagi ke kawasan intaian.

"Tidak ada waktu bersedih disini. Aku akan memikirkan cara untuk menyelamatkan Lina. Untuk sekarang, aku harus kabur dulu." Ia pun langsung pergi dari sana.

Namun, setelah ia keluar dari pintu . Seseorang sudah menunggunya disana.

"Apa kau sedang memastikan rumahmu aman.?"

"He.? tidak mungkin. Kenapa dia tau aku berada disini.?" Erwin pun sangat terkejut melihat sosok yang ada didepannya

"Jadi, apa benar kau mencuri koin yang kau ambil di luar sana.?"

Erwin hanya bisa terpatung dan menelan ludahnya berkali-kali

"Kembalikan koin itu padaku. Atau kau akan mati disini."

"Ko, komandan." sahut Erwin.

"Tidak perlu basa-basi, cepat kembalikan koin itu padaku." kata Leo

Lalu. SYUUT. Erwin pun melompat keatas rumahnya, dan berlari menjauh dari sana.

"Bajingan kecil itu. Beraninya mempermainkan ku." Leo pun terlihat sangat marah disana.

"Mana bisa aku percaya begitu saja padanya. Orang jahat yang sebenarnya adalah kau komandan, orang yang sengaja melepaskan energi alam dengan sengaja."

Tiba-tiba. BROOK. "UHuuk." Erwin pun terkena pukulan di punggungnya dengan sangat keras, bahkan mulutnya sampai mengeluarkan darah.

"Mana bisa aku biarkan kau mengambil Koin itu."

BUK BRAK. Tubuh Erwin sampai terpental jauh disana.

"UHuuk. Hah, hah. Sakit sekali." kata Erwin.

"Katakan padaku, dimana kau sembunyikan koin itu." kata Leo sambil memegangi leher Erwin.

"ARg. Lepakan komandan. Arrg."

"Aku tidak akan melepaskan tanganku sebelum kau bilang padaku." Leo pun meremas lehernya lebih keras lagi.

"AAAAARRRG" Erwin pun sampai berteriak dengan kencang dan meronta-ronta disana.

"Bajingan ini mau membunuhku. Tidak ada cara lain lagi. Aku harus melawannya." kata Erwin

TREET. "HIAAAAA." BREDOM.

Leo pun diserang menggunakan sihir Petir oleh Erwin. Lalu, Erwin pun kabur dari sana dengan sangat cepat.

"Keparat, berani sekali dia melawan seorang komandan. Aku harus segera menangkapnya, hidupku tergantung dari koin-koin itu."

...

Pagi hari pun tiba. Di apartemen milik Rudy

CRING CRING CRING. Suara telfon berbunyi.

"Siapa yang menelpon pagi-pagi begini." kata Rudy sambil bangun dari tidurnya.

"Hm.? Siapa yang punya nomor telfonku. Aneh sekali, padahal aku tidak pernah membagikan nomor telfon kenapa siapun."

Ia melihat ke layar HPnya dengan nomor asing.

"Hm, siapa sebenarnya dia ?"

TIT

"Hallo Rudy. Apa benar ini Rudy ?"

"Siapa ini.?" sahut Rudy

"Ini aku Kenbo, apa kau masih mengingatku.?" kata Kenbo

"Ah, kau rupanya. Ada apa Kenbo.?"

"Apa kau sudah melihat berita hari ini.? Tersangka perampokan bank adalah Erwin. Apa kau masih ingat dengannya ?"

"Ah, aku sudah tau. Lalu apa masalahnya.?" sahut Rudy

"Kenapa kau bisa sesantai itu. Dia adalah teman kita, aku tidak percaya kalau dia sampai merampok ke Bank. Pasti ada sesuatu yang tidak kita ketahui. Bisakah kau bertemu denganku.?"

"Hm, aku sudah tau dari semalam, bahkan adik Erwin sekarang bersamaku. Aku bertemu dengannya menangis tengah malam di pinggir jalan. Untuk Erwin sendiri aku tidak tau keberadaannya. Rumahnya sudah di kepung oleh pasukan militer sejak kejadian itu." kata Rudy

"Jadi, adik Erwin sekarang bersamamu.? Baiklah kalau gitu, dimana kau sekarang? aku akan kesana." kata Kenbo.

"Apa hubunganmu dengan Erwin.?" tanya Rudy

"Hm. Aku dan Erwin sudah saling kenal sejak kecil. Rumahku juga tidak jauh dari rumahnya. Aku ingin membantunya. Jadi biarkan aku bertemu dengan adiknya."

"Apa seperti ini cara kerja pasukan militer.? Memanfaatkan orang sekitar." kata Rudy dalam hati

"Baiklah. Jika kau ingin membantunya, kirimkan sedikit bantuan saja. Setidaknya berikan uang kepadanya." kata Rudy

"Eh ? Apa maksudmu.?"

"Katanya kau ingin membantunya. Setidaknya kirimkan uang itu, dan aku kirimkan lokasiku." sahut Rudy

"Apa kau bercanda, mana bisa seperti itu. Aku sendiri tidak punya uang Rudy."

"Ya baiklah kalau gitu. Aku tidak bisa bertemu denganmu."

{Di tempat Kenbo berada}

"Bilang padanya, berapa yang dia minta.?" kata Ryan yang sedang berada di rumah Kenbo

"Eh." sahut Kenbo

....

"Jika tidak ada yang di bicarakan lagi, aku tutup telfonnya." kata Rudy

"Tunggu Rudy. Berapa yang kau minta.?"

"kalian sudah terkena jebakanku." kata Rudy dalam hati

"Kirimkan satu juta Pon padaku. Aku akan kirimkan no rekeningku."

"Apaa.? Satu juta.? Yang benar saja kau kalau minta."

"Kalau tidak punya uang sebesar itu, aku tidak memaksamu untuk membantu." kata Rudy

...

"Ternyata dia juga seorang bajingan. Bilang padanya, aku akan kirimkan uang itu ke nomor ID Chip saja." kata Ryan.

...

"Hm, baiklah Rudy, aku akan kirimkan uang itu. Tapi tidak ke nomor Rekening mu. Aku akan kirimkan ke Nomor ID Chip mu. Jadi kirimkan nomornya, aku akan segera mengirimkannya."

"Kenbo, nomor ID Chip tidak bisa aku berikan ke sembarang orang. karena Chip ini tertanam di tangan semua orang. Sangat berbahaya jika aku kirimkan nomor ID ku, bahkan jika kau tidak memiliki nomor ID ku, kau bisa melacak telfon ku. Kirimkan ke nomor rekeningku, atau aku akan pergi dari kota ini." kata Rudy.

"Apa maksudmu Rudy. Kenapa kau jadi mengancam seperti itu. Apa salahnya jika aku membantunya."

"Kenbo. Kau bilang kau tidak punya uang, tapi sekarang kau bilang ada. jumlah uang yang aku minta padamu tidak kecil. Dari mana kau dapatkan uang satu juta Pon.? Dan kau akan memberikannya begitu saja padaku.?" kata Rudy

...

"Bagaimana ini kapten. Aku tidak tau lagi." kata Kenbo kepada Ryan.

"Bilang padanya, kau hanya bercanda saja. Aku dan timku sudah menemukan lokasinya. Jadi biarkan dia tetap terhubung denganmu, biarkan di sibuk dengan telfonnya, sampai pasukan datang kesana."

Kenbo hanya bisa terdiam terpaku disana.

...

"Baiklah Rudy. Aku hanya bercanda padamu. Aku memang tidak punya uang sebanyak itu. Tapi setidaknya, bisakah kita bertemu sebentar." kata Kenbo

"Aku akan bertemu denganmu seorang diri, bukan dengan kalian semua. Kau pikir aku tidak tau, kau sedang bersama pasukan militer. Benarkan Kapten.?" kata Rudy

...

"Sepertinya trik ini tidak mempan padanya."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!