NovelToon NovelToon
He Is Mine

He Is Mine

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:65.8k
Nilai: 4.5
Nama Author: widyaas

Abela Xaviera. Lahir sebagai anak bungsu perempuan satu-satunya membuat dirinya dimanja oleh keluarganya sendiri. Bahkan kedua kakak laki-laki nya begitu posesif padanya sampai ia tak memiliki celah untuk menjalin hubungan asmara dengan seorang laki-laki.

Hingga saat perayaan ulang tahunnya ke 22, keluarganya mengadakan acara sederhana di sebuah restoran mewah. Di sana dia bertemu seorang pelayan pria di restoran itu yang berhasil menarik perhatiannya, hingga membuat Abel jatuh hati detik itu juga. Dia juga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hati pria tersebut.

Siapakah pria yang berhasil menarik perhatian Abel? Akankah dia bisa mendapatkan hati pria pujaannya itu?

***

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Abel terus mengikuti langkah Victor yang telah memasuki club. Jujur, seumur hidup baru kali ini Abel masuk ke dalam tempat seperti ini. Andai saja kedua kakaknya tau, bisa habis dia.

Abel mengerutkan keningnya jijik melihat banyak wanita yang berpakaian terbuka, bahkan ada yang memakai dalaman saja. Seketika matanya ternodai.

"Kenapa dia masuk ke sini?" gumam Abel bertanya-tanya. Hampir saja kehilangan jejak Victor saat bertemu Eve tadi, untungnya Abel bisa gerak cepat.

Sekarang Abel sedang berdiri di sebuah ruangan. Tadi Victor masuk ke dalam sana, tapi Abel tak berani ikut masuk. Jadi dia memutuskan untuk menunggu di luar.

"Kenapa di dunia ini bisa ada tempat seperti ini? Apakah mereka tidak malu?" gumam Abel. Gadis itu melihat seorang wanita dan pria sedang berciuman di pojok sana, seolah dunia milik berdua.

"Ini juga, kenapa lampunya tidak terang? Apakah mereka tidak sanggup membayar listrik?" kesal Abel. Pasalnya di sekitarnya hanya ada beberapa lampu yang menyala, sedangkan lampu yang lain mati. Ada pula lampu warna-warni yang terus berputar, membuat kepala Abel pusing jika melihatnya.

Ruangan tempat Abel berpijak saat ini seperti lorong. Lebarnya sekitar tiga meter dan di sisi kanan kirinya ada pintu yang Abel yakini di dalamnya adalah kamar.

Sedang fokus memperhatikan langit-langit ruangan yang sebagian lampunya ada yang mati, Abel dikejutkan kedatangan seseorang yang tak sengaja menyenggolnya.

Matanya terbelalak melihat seorang pria yang sepertinya sedang mabuk.

"Kau pasti wanita itu, kan? Ayo ikut aku..." ucap sang pria lalu menarik tangan Abel, tapi Abel langsung menendang perut pria itu hingga genggamannya terlepas.

"Jaga batasan anda!" seru Abel tak terima. Dia hendak pergi dari sana tapi si pria malah dengan lancang memeluknya dari belakang.

"Kurang ajar!" pekik Abel. Dengan cepat gadis itu menggigit lengan besar yang memeluk lehernya lalu berbalik menendang perut pria itu lagi.

Feeling nya mengatakan jika pria itu tak akan menyerah, Abel pun menggedor-gedor pintu kamar yang tadi dimasuki Victor.

"KAK VICTOR TOLONG AKU!" pekik Abel.

"KAK!"

"KAK VICTOR— AAAKKKHHH!" Abel berteriak kencang saat tangannya tiba-tiba di kunci dan dia tak bisa bergerak, kakinya menendang-nendang untuk melawan.

"Sssttt... Jangan berisik sayang. Kami tidak akan menyakitimu," ucap satu orang pria lainnya yang entah datang dari mana.

"LEPASSS!!" Abel berteriak lagi.

"JANGAN SENTUH AKU! AKU AKAN MENGADUKAN KALIAN PADA KAKAKKU NANTI!" Dalam keadaan seperti ini, sempat-sempatnya dia mengancam dengan hal konyol seperti itu.

Bukannya takut, kedua pria mabuk itu malah tertawa.

"Cepat bawa dia. Sepertinya masih disegel," ucap salah satu pria.

"Kurang ajar! Dasar badjingan!" teriak Abel kesetanan. Dia menendang-nendang dengan asal, hingga membuat pria yang satunya bergerak mengangkat kaki Abel. Posisi Abel seperti digotong, bukan digendong.

"KAK VICTOR!!!" teriak Abel sekali lagi, meminta pertolongan pada pujaan hatinya.

Dan benar saja, beberapa detik kemudian Victor membuka pintu.

"KAK! TOLONG AKUUU!" Abel berteriak.

Karena dirinya masih memiliki rasa kemanusiaan, Victor pun bergerak menolong Abel. Dia melepaskan Abel lebih dulu sebelum memberi pelajaran pada kedua pria itu.

Abel segera menjauh, bahkan dengan lancang dia langsung masuk ke dalam kamar yang pintunya tidak ditutup Victor, lalu mengintip apa yang terjadi di luar.

"Keren..." puji Abel. Matanya berbinar menatap Victor yang berkelahi dengan sengit.

"Aduh!" ringis Abel ketika melihat Victor terkena pukulan.

Di depan Victor dia akan berpura-pura takut dan lemah. Padahal bisa saja Abel berlari keluar, tapi itu bukan tujuan utamanya.

Victor menghela nafas berat. Dia dan Abel sudah masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya agar kedua pria itu tak lagi mengganggu.

"Terimakasih sudah menolongku kak... Lukanya biar aku obati, ya?" tawar Abel.

"Tidak perlu," jawab Victor. Dia mengusap darah yang ada di sudut bibirnya. Hanya itu luka yang dia dapat.

"Nanti infeksi. Ayo cepat, beritahu aku di mana letak kotak obatnya," ucap Abel seraya menatap sekeliling.

"Lebih baik kau pergi dari sini. Aku ingin istirahat!" usir Victor.

"Tidak mau!" ucap Abel.

"Kalau begitu biar aku saja yang menggeledah ruangan ini," lanjutnya lalu beranjak, tapi Victor segera menahannya. Bukan menahan dan menyuruhnya untuk duduk, pria itu malah menyeret Abel keluar dari kamarnya hingga sampai depan.

"Kakkk..." rengek Abel. Dia menahan tangan Victor sambil berjongkok dan kepalanya mendongak lalu matanya menatap Victor dengan tatapan memelas. Sudah seperti anak yang tidak mau ditinggalkan orang tuanya.

"Berikan nomor telepon mu dulu," lanjut Abel.

"Lepaskan atau aku akan berbuat kasar padamu!" ancam Victor tak main-main. Terlebih tatapannya yang tajam membuat lawannya mati kutu, tapi ini Abel, bukan lawan Victor.

"Tidak mau," cengir Abel. Gigi-giginya yang mungil membuat siapapun gemas melihatnya, terkecuali Victor.

Tanpa di duga, Victor menarik tangannya dengan kasar membuat Abel jatuh terduduk.

"Jangan mengikuti ku lagi!" ujar Victor setelah itu dia menjauhi Abel. Tentu saja dia tau bahwa Abel mengikutinya. Terbukti gadis itu berteriak memanggil namanya tadi.

"Kak!" teriak Abel memanggil Victor yang berjalan tergesa memasuki gedung club.

"INGAT NAMAKU ABEL, YA!" pekik Abel sekuat mungkin.

"NAMAKU ABEL, KAK, ABEL! AKU ADALAH JODOHMU!" teriaknya dengan percaya diri. Padahal bisa saja Victor tak mendengarnya.

Abel tersenyum, dia berdiri dari jatuhnya sambil menepuk-nepuk pantatnya yang mungkin saja kotor.

"Setidaknya aku tau tempat tinggalnya," gumam Abel.

Malam itu dia mengendarai mobil sambil terus tersenyum. Meski hampir saja dilecehkan oleh pria mabuk, setidaknya dia tau tempat tinggal Victor.

"Misi selanjutnya adalah mencari nomor teleponnya," gumam Abel masih dengan senyum lima jari.

****

"Apa yang kau lakukan?" suara ibunya membuat Abel terkaget-kaget.

"Mommy! Bisakah jangan mengejutkanku?" kesal Abel lalu dia kembali fokus membuat bekal untuk Victor. Abel ingin belajar memasak sendiri di rumah. Bahkan jam masih menunjukkan pukul enam pagi, dia sudah berkutat di dapur.

Mom Velyn diam tapi dia mengintip makanan yang dimasak oleh Abel.

"Apa itu? Sejak kapan sayur-sayuran di goreng seperti itu?" tanya Mom Velyn heran.

"Bukan digoreng, mommy. Ini namanya ditumis," koreksi Abel.

"Tumis dari mana?! Kau pakai minyak berapa liter tadi, hah?!" Bukan lagi suara lembut yang menyapa telinga Abel, melainkan pekikan yang memekakkan.

"Apa sih, mom? Biasanya mommy memasaknya seperti ini juga, kan?"

Mom Velyn bergerak mematikan kompornya. Dia menjauhkan Abel dari sana, bisa bahaya jika di teruskan.

Bagian dapur atau memasak memang Mom Velyn yang mengambil alih, sedangkan tiga pelayan yang ada di rumah itu tugasnya beres-beres.

"Katakan, kau pakai berapa liter minyak?" tanya Mom Velyn lagi, matanya melotot menatap anak bungsunya itu.

"Tidak tau. Tapi yang ada di botol itu, ku tuangkan semuanya. Ada apa sih mom?" heran Abel. Botol yang dimaksud Abel adalah botol minyak yang ukurannya 1 liter.

"Astaga Abellll!! Kalau tidak bisa masak tidak usah mencoba!" geram mommy. Sungguh, dia tidak habis pikir dengan tingkah Abel yang berada di luar nalar.

"Kau ini bisa membuka cafe tapi tidak bisa memasak, aneh! Yang namanya menumis itu minyaknya sedikit saja, kenapa malah kau masukkan semuanya? Resep darimana itu, hah?"

Abel meringis. Iya juga. Bukannya jadi tumis sayur yang sesuai ekspektasi nya, malah menjadi sayur kuah minyak.

***

1
Septi Bklu
ceritanya bagus
Fremin delaine
aku suka kok cuman pas bagian Victor ditembak itu kurang nyambung kak🙏
🧸fre_love❦
akhirnya~
BTW SEMANGAT KAK!
(aku tegang bacanya btw😭)
🍏A↪(Jabar)📍
yeay akhirnya di lanjut lagi
Titin Sundari
gas
yourheart
jangan lama-lama hiatusnya🥰
🧸fre_love❦
oke tapi wajib lanjut yaa/Frown//Frown/
🧸fre_love❦
ini... serius ga update episode selanjutnya kak?? /Sob//Sob/
Fremin delaine
Alur yang ga berbelit-belit,Gaya bahasa dapat di pahami walau beberapa ada typo tapi lupa di bab yg mana, latar belakang tokoh dapat dipahami dan lengkap,
udh segitu aja penilaian dari aku😊🙏
Sari Annissa
wahhh semoga lancar pernikahan nya
Fremin delaine
AKHIRNYA UPDATE😭😭/sedetik kemudian/ Lupa kakaknya lagi liburan😌
🧸fre_love❦
kapan up eps 58 kakk??? 😭😭😭
ig: w1dyyrll._: udah di up kok. tp lagi di review. sabar yaa
total 1 replies
🍏A↪(Jabar)📍
ini kapan update lagi/Sob/
🧸fre_love❦
BAGUS BANGETTT KOKK
Fremin delaine
kakkk mana EPS 55 nyaa aku udh nungguinn/Frown/
ig: w1dyyrll._: hari ini aku ijin libur dulu ya☺️🙏
total 1 replies
Anto Anker
Oppo
Fremin delaine
MAKIN MENEGANGKAN WEHHHH
FIKS KAK KAU HARUS LANJUT KARENA JIWA KEPOKU MERONTA-RONTA
Muliati Muliati
Buruk
Muliati Muliati
Kecewa
Fremin delaine
wess kukira ga up untuk hari ini rupanya up/Facepalm/ WEH YANG CUMA BACA JAN MINTA UP DOANG LAH! KALO BACA MINIMAL LIKE!
🍏A↪(Jabar)📍: selalu paket lengkap dong + gift tiap hari😌🙏
ig: w1dyyrll._: tiap hari up kok kak. cuma ya agak lambat aja😄
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!