NovelToon NovelToon
Oh My Lord Mr.Mafia

Oh My Lord Mr.Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Mafia / One Night Stand / Romansa / Persaingan Mafia / Pembantu
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.6
Nama Author: Four

Bekerja sebagai pelayan di Mansion seorang Mafia???

Grace memutuskan menjadi warga tetap di LA dan bekerja sebagai seorang Maid di sebuah Mansion mewah milik seorang mafia kejam bernama Vincent Douglas. Bukan hanya kejam, pria itu juga haus Seks wow!

Namun siapa sangka kalau Grace pernah bekerja 1 hari untuk berpura-pura menjadi seorang wanita kaya yang bernama Jacqueline serta dibayar dalam jumlah yang cukup dengan syarat berkencan satu malam bersama seorang pria, namun justru itu malah menjeratnya dengan sang Majikannya sendiri, tuanya sendiri yang merupakan seorang Vincent Douglas.

Apakah Grace bisa menyembunyikan wajahnya dari sang tuan saat bekerja? Dia bahkan tidak boleh resign sesuai kontrak kerja.

Mari kita sama-sama berimajinasi ketika warga Indonesia pindah ke luar negeri (⁠〃゚⁠3゚⁠〃⁠)

°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMLMM — BAB 20

MEMBAWANYA KEMBALI

Sambil menyetir dan fokus ke depan, Vin masih teringat akan ucapan Jack mengenai Grace. Entah ada apa dengan pria itu namun yang pasti ada sesuatu yang Vincent sembunyikan. Ada alasan lain yang membuat dirinya terdorong ke Grace.

Selang beberapa menit, mobil milik Dicaprio berhenti mendadak sehingga Grace dan pria Dicaprio itu hampir saja terjungkal ke samping. “Hey! Menyetir yang benar!” sentak Dicaprio kepada kedua anak buahnya yang duduk di depan.

“Maaf Tuan, ada mobil lain yang tiba-tiba berhenti di depan.” Ucap salah satu anak buahnya yang memegang kemudi.

Grace mencoba mengintip dan melihat mobil hitam yang sangat dia kenal. Wanita itu sedikit mengernyitkan keningnya dan ada penuh tanda tanya mengenai tindakan pria pemilik mobil yang menghadang mobil Dicaprio itu.

“Cepat turun dan periksa.” Pinta Dicaprio kesal.

“Itu mobil Vincent Douglas!” kata anak buahnya yang lain, lebih tepatnya yang meletakkan kotak permata ke mobil Vin langsung, jadi dia mengenalinya.

“Apa?” seakan tak percaya, Dicaprio turun dari mobilnya, begitu juga dengan anak buahnya yang barusan bicara. Sementara kini di dalam mobil hanya ada Grace dan pria bagian kemudi.

Melihat pria blonde itu turun, Vin ikut turun menghampirinya dengan berani sehingga mereka saling beradu pandang.

“Apa yang membuat Anda— ”

Darr! Tanpa banyak bicara, Vin langsung melepaskan satu peluru yang mengenai dahi Dicaprio hingga pria itu langsung terkapar di tanah.

Melihat hal itu tentu ketiga orang lainnya terkejut, termasuk Grace yang ada di dalam mobil. Dia tak habis pikir dengan tindakan Vincent yang hanya tahu melukai seseorang saja.

“Hei!” anak buah Dicaprio tak terima dan hendak meraih pistol dan menembakkannya ke arah Vincent, namun kalah cepat sehingga Darr! Peluru milik Vincent lebih cepat mengenai leher pria berkemeja hitam tadi.

Vincent tak suka basa-basi, dia tahu Dicaprio pria yang rumit, tak ada pilihan lain selain membunuhnya.

Setelah melakukan semua itu, kini pria itu berjalan lebih dekat ke arah mobil Dicaprio lalu menembakkan satu peluru lagi yang mengenai kepala si pengemudi lewat kaca depan mobil yang tembus.

Mendengar tembakan yang terus terdengar, Grace berteriak kecil dengan tubuh gemetar. Adegan yang cukup nyata baginya, dekat dengan pembunuhan sama halnya dekat dengan TKP.

Sebelum Vin mendatanginya, Grace mencoba keluar dari mobil dan berlari dengan high heels cokelat tuanya yang terlepas dengan sendirinya akibat gerakan kaki Grace yang berlari terpontang-pontang.

Vin melepaskan satu tembakau di langit-langit hingga menggema keras dan berhasil membuat Grace menutup kedua telinganya seraya sedikit menunduk dan memperlambat larian-nya.

“BERHENTI GRACE!!” teriak pria itu terdengar bak auman serigala yang ingin memangsa.

Sambil menahan tangisnya, Grace masih mencoba melarikan diri dan tidak mendengarkan panggilan Vin. Tak ada pilihan lain, pria itu mulai mengarahkan pistolnya dan sekali lagi melepaskan satu peluru yang berhasil menggores kulit lengan telanjang Grace sebelah kiri.

“Aakkhh—” pekik kesakitan Grace hingga hampir jatuh tersungkur.

Wanita itu menangis menahan rasa perih dan sakit akan peluru Vin yang berhasil menggores kulitnya hingga terluka dan berdarah. Walaupun tak tertembak, tetap saja, goresan dari peluru juga sangat menyakitkan.

Sontak langkah Grace berhenti dan melihat ke arah lukanya yang kini mengeluarkan darah hingga tangan kanannya mencoba menutupinya sambil menangis kesakitan hingga memejamkan matanya.

Vin yang baru berdiri di depannya, pria tak punya hati hingga Grace refleks menyandarkan keningnya ke dada Vin karena rasa sakitnya hingga membuatnya sedikit menggeram dengan napas memburu.

“Sick....” lirih Grace sambil terisak. Tangan kanannya mulai bergerak memukul lengan kekar Vin hingga meremasnya kuat-kuat dan memposisikan kepalanya lebih dekat dengan pipi kanan menyentuh bahu kiri Vin.

Tak tinggal diam, Vin membawanya ke dekat mobil dan mengambilkan botol berisi minuman keras di sebuah botol kotak yang terbuat dari beling.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Grace di sela tangisnya saat melihat Vin membuka tutup botol minuman keras tadi.

“Shut up.” Pria berdiri di belakang Grace dan langsung merangkulnya dari belakang dengan membungkam mulut Grace dan tangan kanannya menuangkan minuman keras tadi ke luka Grace.

Rasa perih yang luar biasa hingga membuat Grace memejamkan matanya rapat-rapat sambil berteriak histeris dengan napas memburu. Kedua kaki telanjang Grace bergerak ingin berlari nambu tertahan.

Vin membuang botol tersebut setelah ia tuang habis ke kulit Grace lalu membiarkan wanita itu bersandar di bahu kirinya dengan kepala pusing dan rasa lelah. Sungguh, lukanya yang masih segar terkena alkohol seperti di bakar hidup-hidup.

Dada Grace membusung naik turun hingga napasnya menjadi netral ketika dia pingsan dalam pelukan Vin.

“Base!” gumam Vin menyeringai kecil hingga membuka pintu mobil dan memasukkan wanita itu ke kursi depan.

...***...

Sepasang kaki melangkah menyusuri lorong bawah tanah. Seorang pria dengan rambut cepak tipis berkemeja abu-abu dengan kaos putih serta kalung emas rantai yang melingkar di lehernya. Tatto yang terlihat di kedua punggung tangannya serta lehernya.

Pria itu masuk melewati sebuah tirai plastik dan melihat beberapa anak buahnya yang sibuk mengurus potongan tubuh manusia yang baru saja mereka autopsi untuk menjadikannya sebagai bahan percobaan narkoba barunya.

“Tuan! Jika seperti ini terus apakah polisi tidak akan curiga?” tanya salah satu dokter bedah di sana.

Pria dengan setelan jas abu-abu itu memperlihatkan kelima jarinya yang terbuka lebar tepat di depan wajah pria itu. “Kau melihat telapak tanganku ini?” tanya nya.

“I-iya!”

Plakk! Satu tamparan keras ke wajah dokter tersebut hingga terkapar di lantai.

“Itu jawabnya.” Lanjut pria itu, lalu kembali menatap ke para pekerjanya di sana yang segera fokus kembali ke pekerjaan mereka.

Pria itu berbalik badan untuk melihat-lihat kotak-kotak yang sudah tersedia narkoba barunya. Dengan senyum penuh kepuasan dan kesombongan, pria itu menatap lekat dengan sorot tajam.

“We are the same. Dan kehancuran mu akan segera tiba!” gumam pria itu menyeringai licik lalu pergi dari tempat tersebut dengan langkah kaki cepat.

.

.

.

Mobil hitam milik Vin baru saja tiba di Mansion. Selama perjalanan, Grace sama sekali belum sadarkan diri sehingga luka yang dia dapatkan sama sekali tidak berasa.

Pria heartless itu menoleh, mengamati sekilas wajah tenang Grace saat wanita itu memejamkan matanya, lalu melihat ke arah lukanya yang masih nampak segara.

Tak butuh waktu lama, Vin membawa Grace, menggendongnya ala pengantin dan membawanya masuk ke rumah besarnya. Jack sudah menyambut kedatangan bosnya serta memberikan hormat.

“Anda membutuhkan sesuatu?” tawar Jack.

“Bawakan pakaian santai untu wanita ini.” Pinta Vin lalu berjalan menuju ke kamarnya.

Salah satu maid berambut pirang tak sengaja melihat tuan Vincent menggendong Grace kembali ke Mansion. Victoria terkejut hingga ada rasa cemburu juga, namun dengan cepat wanita itu pergi ke tempat para maid. Mungkin akan bergosip.

1
Hani Anisa
Luar biasa
Alii
Kayanya seru nih ceritanya
Four.: semoga aja 😁👍
total 1 replies
Stephanie michelle
happy .saya suka .baca an menghibur.
Four.: Terima kasih sudah mampir 🤗
total 1 replies
Stephanie michelle
kadang kita tidak mengetahui. kejahatan itu ada dan sangat dekat dengan kita. bahkan orang yg paling dekat dengan kita.
Four.: betul! betul! betul! contohnya..... tetangga, walaupun terkadang akurr terkadang menusuk dari belakang 😅😁
total 1 replies
Dewi Triana
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Niar Zahniar
semangat berkarya
Four.: okayyy terima kasih 🤗
total 1 replies
Meri Anti
Luar biasa
Four.: terima kasih 🤗
total 1 replies
Maulina Ina
bagus, cuma end aja kurang greget
Four.: iyakah ☹️ tancuuu 😘
total 1 replies
MalelakAty
cukup menegangkan..
Four.: terima kasih 🤗
total 1 replies
Dewi Arsandi
Biasa
Dewi Arsandi
Buruk
Tuti Sadiah
untung lah
Sufiaa Ulfaa
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Tuti Sadiah
Grace sekarang jadi minum wine y
Four.: ho,oh
total 1 replies
Enjel Liklikwatil
bguss menegangkan 🤣
Four.: jangan tegang² nanti kepikiran lohhh/Chuckle/
total 1 replies
Tuti Sadiah
mulai seru nih
Four.: selalu donggg 😁
total 1 replies
Tuti Sadiah
kaya'y penyakit'y mulai sembuh sedikit2 nih s vin
Four.: ho,oh mungkin saja
total 1 replies
Tuti Sadiah
aduuuh jadi bingung ini yg berkhianat Jack ataw Ben y
Four.: siapa hayoo kira2
total 1 replies
Dessy Rinda
ada novel br gak kak thor?mau dong judulnya
Four.: bisa lihat di my profil yaaa, bisa lihat2 sendiri 😁 terima kasih sudah mau mampir 🤗
total 1 replies
Mulyati Wahyuni
bingung
Four.: it's okay nanti juga paham kok sama alurnya 😌 awas sakit kepala seperti ku 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!