Meninggalkan tanah air di usia yang muda tidaklah mudah. Untungnya Tobias masih memiliki ibu yang sangat cantik dan pergi bersama ibunya.
Tobias memulai karir sepak bolanya di tim junior sebuah klub yang tempat latihannya tak jauh dari rumahnya.
Mampukah Tobias tumbuh menjadi seorang pemain sepak bola yang hebat dan menjadi seorang legenda di dunia sepak bola dan tanah airnya?
Saksikan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon c a i n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Niendorf U - 19
Sportcentrum Sachsenweg.
Pertandingan telah memasuki masa istirahat dan skor belum berubah sama sekali yaitu 0 : 0.
Tuan rumah Niendorf belum mampu memanfaatkan keunggulan mereka sebagai tuan rumah di laga kali ini karena kekuatan bertahan yang di tunjukkan oleh Union Berlin sangat luar biasa.
Kekompakan Union Berlin dalam bertahan membuat penguasaan bola dan organisasi serangan Niendorf selalu terhenti tiba tiba.
Ini membuat para pemain Niendorf selalu menemui jalan buntu dan tak bisa berbuat apa apa lagi.
Di ruang ganti Niendorf, Andreas Prohn memberikan instruksi nya untuk gaya bermain di babak kedua.
"Di babak kedua nanti, kita memulai dengan tembakan jarak jauh."
"Jangan mencoba untuk menerobos seperti yang kalian lakukan di babak pertama."
"Cobalah melepaskan tembakan tembakan jarak jauh, dan jika kalian percaya diri dengan kemampuan pribadi kalian, coba lah untuk melakukan tusukan sendiri dan akhiri sendiri peluang tersebut." Andreas Prohn mengingatkan para pemainnya mengenai gaya bermain di babak kedua nanti.
"Selain menyerang dengan mengandalkan tembakan jarak jauh dan tusukan pribadi, pertahanan kit berfokus pada kedua sayap mereka yang dalam pertandingan ini sangat aktif."
"Per sempit ruang gerak para pemain sayap lawan dan jika bisa gunakan double untuk meminimalisir ruang dan berusaha untuk mencuri bolanya."
"Oke segitu saja dariku dan lakukan dengan baik di babak kedua."
Sementara itu, di ruang ganti milik Union Berlin U - 19.
Andre meminta para pemainnya fokus pada papan taktik.
"Pesanku untuk babak kedua adalah jangan berikan ruang gerak bagi pemain pemain tengah mereka seperti yang kalian lakukan di babak pertama tadi."
"Meski pertahanan kita sangat bagus tadi, itu masih banyak celah. Untung nya lawan tidak melihat itu."
"Kalau bisa ikuti setiap pergerakan pemain tengah dan kawak mereka secara man to man."
"Peluang menyerang akan di lakukan dengan umpan terobosan ketengah kali ini. Jangan main di sisi sayap lagi."
"Schulz dan Werner, sebisa mungkin setelah mendapatkan bola tidak perlu banyak melakukan aksi pribadi seperti tadi, tapi lakukan tindakan efektif secepat mungkin."
"Baik bos." Werner dan Schulz mengangguk.
"Pertahanan, lebih fokus lagi pada kapten mereka Merkle, dia memiliki kemampuan pribadi yang luar biasa dan kalian harus berhati hati."
"Tobias, setelah bola sampai di depan kotak penalti dan kamu menerimanya, itu terserah padamu." Tobias mengangguk mendengarkan ini dan sangat puas dengan pengaturan pelatih untuknya.
Segera waktu istirahat habis dan para pemain kembali ke lapangan untuk memulai jalannya pertandingan babak kedua.
Dengan kick off yang di mulai oleh Niendorf U - 19, para pemain Union Berlin. U - 19 tidak gegabah maju dan menekan.
Mereka fokus dengan lini mereka dan bertahan merapatkan barisan mereka agar membentuk pertahanan yang kokoh seperti di babak pertama.
Apalagi seperti yang dikatakan pelatih di ruang ganti, ruang ruang harus di tutupi dan di per sempit.
Ini membuat jarak antar lini pemain Union Berlin U - 19 sangat dekat.
Pergerakan para pemain Niendorf juga menemui jalan buntu.
Andreas Prohn pelatih Niendorf melihat ini langsung memukul pahanya.
"Sialan! Apakah itu di baca dengan sangat baik?"
Andreas melihat pergerakan para pemain nya hanya memiliki celah yang sempit setelah mendapatkan bola dan hanya bisa selalu membalikan bola dengan sangat cepat.
Tidak di berikan waktu untuk berpikir dan mengolah bola lebih lama lagi.
Akhirnya pada menit ke 52, Kosanic gelandangan bertahan Niendorf mendapatkan bola balik dari Zabihi.
Kosanic langsung menggunakan kemampuan pribadinya dan melewati Sander.
Sebelum Kanther mendekat, Kosanic melepaskan tembakan jarak jauhnya.
Dengan Kanther yang berusaha mendekat, bola memantul pada tubuhnya yang membuat bola berubah arah dan Moser penjaga gawang Union Berlin membeku karena mati langkah.
Melihat bolanya bersarang di dalam gawang, Moser hanya menggeleng dan tidak bisa menyalahkan Kanther.
Kosanic yang mencetak gol langsung berlari liar untuk merayakan golnya.
Instruksi pelatihnya berjalan sangat baik dan ini membuat moral para pemain Niendorf semakin tinggi karena instruksi pelatih berhasil.
Melihat gol yang tercipta, para pemain Union Berlin tidak bisa berbuat apa apa karena mereka sudah sangat bagus dalam bertahan.
Kanther dan Moser hanya tidak beruntung saja dengan gol yang tercipta ini.
Dengan Moser yang sudah memprediksi arah bola kemudian bola memantul pada Kanther dan merubah arahnya.
Ini tentu tidak akan di prediksi oleh siapapun dan mereka harus menerima kenyataan bahwa mereka tertinggal oleh tuan rumahnya Niendorf U - 19.
Segera pertandingan kembali di mulai setelah Tobias membagi bola ke belakang dari titik tengah.
Union Berlin U - 19 melakukan instruksi pelatih dengan membuat penguasaan bola lebih menekan dan fokus nya hanya satu yaitu terobosan ke tengah.
Apalagi para pemain juga bisa melihat dengan jelas di dalam lapangan bahwa kedua pemain sayap Werner dan Schulz tiba tiba bergerak sangat sedikit karena penyempitan pergerakan dan ruang mereka.
Pada menit ke 55, Tobias memberikan pantulan pada Ofpermann untuk melakukan tembakan tapi sayangnya bola yang di lepaskan kurang keras dan tidak terarah dengan baik.
Pada menit ke 59, Union Berlin melancarkan serangan melalui Tobias yang memberikan umpan back heel pada sisi kanan pertahanan Niendorf yang tidak di sangka sangka oleh siapapun.
Sayangnya tembakan Werner membentur mistar gawang.
Para pemain Union Berlin sedikit tidak percaya karena peluang mereka selalu terbayang padahal peluang mereka selalu bagus.
Pada menit ke 62, Merkle di sisi kiri pertahanan Union Berlin melewati Meyer dan saat akan melakukan tembakan, Merkle tiba tiba mengoper pada Utcke di kotak penalti.
Untungnya Utcke tidak siap dengan operan Merkle yang membuat peluan Niendorf terbuang.
Akhirnya pada menit ke 62, Merkle kembali menunjukkan kemampuan pribadinya.
Dia melewati lagi Meyer dan Lindemann, berhasil memasuki kotak penalti dan melepaskan tembakan finesse shot ke arah tiang kanan gawang penjaga gawang Moser.
Moser terpaksa melakukan aksi penyelamatannya.
Dengan sedikit sentuhan, bola tidak berubah arah sama sekali dan bola kembali bersarang di dalam gawang.
Para pemain Union Berlin yang tertinggal 2 gol merasa tertekan.
"Ayo teman teman! Waktu masih panjang."
"Kita masih bisa mengejar." Tobias berteriak.
"Moser bawa bolanya!" Tobias berteriak pada Moser yang sudah berdiri tapi berkacak pinggang karena tak percaya dirinya kembali kebobolan.
Moser dan para pemain lainnya mendengar teriakan Tobias dan mau tak mau harus bekerja keras lagi.
Seperti yang dikatakan Tobias, waktu masih panjang dan apapun bisa terjadi.
Seperti yang terjadi di pertandingan terakhir, mereka tiba tiba di balik oleh Werder Bremen di akhir akhir pertandingan.
Mereka tentu ingin melakukan hal seperti itu juga.
Moser menendang bola ke depan agar pertandingan bisa segera di mulai lagi.
Wasit Daniel Fleddermann juga meminati selebrasi para pemain Niendorf di sudahi karena lawan mereka sudah siap mulai.
