NovelToon NovelToon
Aku Di Sini Istriku

Aku Di Sini Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / CEO / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Nadya

Demi menjalankan wasiat dari almarhum Om nya Kean rela menikahi Tasila yang merupakan istri dari sang om yang ditinggal meninggal. Kean rela menikahinya secara diam-diam demi bisa merawat dan menjaganya karena sejak ditinggal meninggal oleh sang Om Tasila menderita obsessive compulsive disorder.
Dengan sabar dan ikhlas Kean berusaha mempertahankan pernikahannya walaupun beberapa kali ia merasakan sakitnya tak dianggap. Namun, Kean tak menyerah! Demi mendapatkan hati istrinya Kean rela melakukan apapun bahkan hal-hal konyol yang sebenarnya bukanlah ciri khasnya sebagai seorang CEO muda yang cool.
____
Mampukah Kean mendapatkan hati Tasila seiring berjalannya waktu? Dan mampukah ia membuat sang istri benar-benar sembuh dari penyakitnya?
•••••••
(SEQUEL The Waits Gets Duda Elegan-Bisa dibaca terpisah)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Beraksi

"Neng?" Ibu penjual menggoyangkan pelan tubuh Tasila karena melihat perempuan itu malah melamun.

"Eh, iya Bu?"

"Ini lontong sayurnya dua puluh aja."

"Oh, iya-iya Bu maaf." Tasila buru-buru memberikan selembaran uang 20 ribuannya.

Dugh...

"Aduh..." Tasila mengeluh saat kepalanya terjedot sesuatu saat Ia ingin berbalik pergi.

Kean refleks menyentuh wajah Tasila dan mengelus kening perempuan itu yang tadi terjedot dada bidangnya.

Tasila terdiam tertegun dengan apa yang dilakukan Kean. Ia mendadak ngehfreeze dan lupa bagaimana caranya menghidar dan menolak perlakuan demikian.

"Eh, sorry. Saya gak sengaja refleks tadi. Kamu gak papa, kan?" Kean langsung menjauhkan dirinya karena sadar yang telah dilakukannya telah melewati batas.

Tasila menggeleng seraya menunduk.

"Saya pulang dulu." Tasila melangkah melewati Kean.

"La tunggu." Tasila menghentikan langkahnya ketika Kean memanggil.

Kean buru-buru mengambil nasi uduk yang telah di bungkus seraya membayar dan langsung mengejar Tasila.

"Bareng." Kean tersenyum tipis dan melangkah beriringan dengan Tasila.

Tasila tersenyum tipis dan menunduk.

"Saya pikir kamu udah berangkat kerja."

"Nanti agak siangan." Tasila ber-oh dan mengangguk.

Keduanya pun hening untuk beberapa saat. Entah kenapa Tasila merasa canggung dan grogi saat bertemu Kean pagi ini. Padahal biasanya Ia biasa-biasa saja.

"Kapan ada jadwal kontrol lagi?" Kean berusaha mencairkan suasana.

"Masih 2 minggu lagi."

"Nanti saya anter lagi ya. Boleh, kan?"

"Gak usah. Saya gak mau ngerepotin." Tolak halus Tasila.

"Enggak kok. Saya malahan penasaran dan berharap kamu bisa benar-benar sembuh."

"Kata dokter Rahmi saya bisa benar-benar sembuh jikalau ada pengganti. Tapi saya sendiri aja bingung, saya ngerasa hilang arah tanpa Mas Gezze. Saya takut untuk menjalin hubungan baru, saya cuma pengen ketemu Mas Gezze di surga kelak. Karena laki-laki baik seperti dia rasanya rugi jika hanya saya temui di dunia yang singkat ini saja."

Kean melirik sekilas dan mengangguk-angguk.

"Kamu masih muda loh, masih cantik juga. Gak ada niat buat nikah lagi?"

Tasila menunduk sambil mengigit bibir bawahnya.

"Saya gak tau. Terserah takdir kedepannya aja, yang terpenting sekarang buat saya, saya fokus sama kesehatan mental saya dulu. Saya gak begitu terlalu memikirkan masalah pernikahan selanjutnya."

Kean menghela nafas pelan mendengar itu.

Tak terasa langkah keduanya telah sampai di pekarangan rumah Tasila.

"Makan di rumah saya aja gimana? Nanti saya bikinin kopi." Tawar Tasila. Itung-itung sebagai rasa terimakasihnya karena Kean sudah membantunya beberapa hari ini.

"Emang boleh?" Kean terkekeh.

"Ya boleh dong. Ada Bi Siti dan yang lain juga di dalem, kecuali kita cuma berdua aja baru enggak boleh."

"Hhh boleh deh."

Keduanya pun masuk dan berjalan menuju ruang makan.

"Bentar ya." Setelah meletakkan lontong sayur miliknya ke atas meja Tasila pun pergi ke dapur.

Kean memperhatikan kepergian Tasila dengan senyuman simpul. Entahlah walaupun tadi Ia sempat berkecil hati karena pernyataan Tasila namun, moodnya langsung berubah lagi dengan perhatian kecil ini.

"Saya itu bener-bener bingung La. Cuma kamu perempuan yang bisa bikin saya jadi orang gak jelas begini." Kean tersenyum geli merutuki dirinya.

Tak lama kemudian Tasila pun kembali dengan membawa segelas kopi di atas tatakan gelas.

"Saya dulu waktu masih kerja jadi agent pernah nyamar jadi barista. Harusnya si masih bisa bikin kopi racikan. Cobain, kalo gak enak gak usah di minum."

"Makasih." Kean tersenyum seraya meraih kopinya.

"Saya coba ya?" Tasila mengangguk.

Kean pun mulai menyeruput kopinya dan rasanya....

"Ukhuk... Ukhuk..."

"Astagfirullah hala'dzim." Tasila seketika langsung panik dan mengambil lap kering bersih di atas meja untuk membersihkan muncratan kopi dari mulut Kean.

"Aduh maaf La." Kean merasa tak enak hati.

"Ke... Harusnya saya yang minta maaf baju kamu jadi kotor." Tasila membersihkan baju kaos Kean yang terkena kopi dengan telaten.

Kean diam-diam tersenyum kecil.

"Saya gak bisa minum moccacino. Selain gak suka saya juga ada gerd."

"Aduh Ke, saya benar-benar minta maaf. Saya gak tau. Baju kamu saya cuciin aja ya? Kamu ganti baju dulu sana nanti yang kotor kamu bawa sini."

"Gak usah nanti aja kalo udah tau." Ceplos Kean.

"Ha? Udah tau? Tau apa?" Tasila mengernyit bingung.

"M__maksudnya udah tau kalo saya gak suka moccacino."

"Apa hubungannya?" Tasila semakin bingung.

Kean tak menanggapi, Ia hanya tersenyum menatap Tasila dengan tatapan menggoda. Entah kenapa Kean ingin melihat reaksi perempuan itu.

Benar saja, Tasila langsung buang muka. Pipinya langsung memerah, dan gerak-geriknya mencerminkan orang yang salting.

"S__saya ganti kopinya dulu ya." Tasila hampir ingin berbalik pergi namun, Kean secara tiba-tiba menarik tangannya.

"Ah," Tasila terkejut dan hampir saja Ia nyungsep ke arah Kean jika saja tangannya tak menahan kursi.

1
Marya Dina
gak pp sila goda aja kean terus
semoga kebahgiaan menghampiri kalian .
Marya Dina
cie ciee tasila seneng kan.
mooga bisa nerima kean.. sila..
Marya Dina
yes . akhirnya biar tasila tau...
mau liat bucin nya mereka lgi.
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Marya Dina
sy udh baca sampe 7bab. tapi kyak nya d baru y thor kemren d hapus
larasatiayu: bc pnyaku jg dong
Marya Dina: eh iya yak q baca sampe rasa syukur..🤭
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!