Amelia Angelica nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku, berkat nilai-nilaiku yang bagus sejak SMP kini aku menempuh pendidikan di King's College London dengan beasiswa tahap akhir. Namun kesalahan fatal aku lakukan dan kembali ke tanah air. Disitulah segalanya berawal.
Memulai hidup dengan mengabdikan diri disebuah Rumah Sakit swasta, pada awalnya semua berjalan dengan baik sampai kemudian takdir berkata lain.
Penasaran????? simak yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili Mangatoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7 Ternyata Mengenaliku
Sebulan sudah usia jabatan direktur baru rumah sakit Abraham Healthy, kini saatnya rapat bersama untuk mengevaluasi kinerja para dokter dan sekaligus mendengarkan laporan tentang kelayakan peralatan medis yang digunakan.
Semua dokter berkumpul di ruangan rapat yang bersebelahan dengan ruang kerja pak direktur. Amelia gelisah dan berbagai pikiran berkecamuk didalam kepalanya yang berisi otak cerdasnya. Bukan rapatnya yang membuat Amelia gelisah, namun orang yang akan ditemuinya dalam rapat membuatnya resah dan gelisah.
'semoga dia tak mengenaliku, tolonglah aku ya Tuhan,,,Amelia sedikit tenang ketika mengingat pertemuannya dikantin beberapa waktu lalu, sepertinya pria itu tak mengenaliku karena tak sedikit pun terlihat perubahan pada wajahnya ketika pandangan kami bertemu,.semoga saja.'. batin Amelia berharap
Langkah Amelia sedikit ragu ketika akan memasuki ruang rapat, untunglah dokter Angga berada tepat dibelakangnya dan tanpa persetujuan Amelia langsung menarik tangannya karena langkahnya yang terlalu pelan, sedangkan direktur telah keluar dari ruangannya.
Hanya beberapa detik setelah Amelia dan Angga duduk, direktur pun memasuki ruang rapat didampingi asistennya dengan wajah angkuh dan arogan membuat para dokter seakan menahan napas, sangat berbeda dengan tuan besar yang wajahnya selalu dihiasi senyum.
"Baiklah kita mulai rapat kita hari ini, yang pertama saya ingin mendengar laporan kelayakan alat-alat medis yang kita gunakan, jangan sampai sudah tidak layak pakai namun kalian tetap menggunakannya sehingga malah membahayakan nyawa pasien." .kata Rodrigo sang direktur sambil mengedarkan.pandangannya pada para dokter.
Kemudian orang yang bertanggung jawab pada pemeliharaan alat-alat medis membacakan laporannya dan mengajukan beberapa alat media yang harus segera diganti.
Rodrigo mendengarkan dan menyuruh asistennya mencatatnya sambil matanya menatap tajam kearah Amelia yang sengaja memasang wajah serius mendengarkan laporan yang dibacakan. Rodrigo merasa kesal karena lagi-lagi.Amelia tak.mengenalnya
'separah itukah mabuknya pada malam itu sehingga tak mengingatku??? apakah dia tak memperhatikan wajahku ketika dia terbangun dan tersadar ??? untuk pertama kalinya aku menikmati tubuh perawan dan aku yakin dia wanita baik-baik dan juga gara-gara dia sehingga aku tak bisa lagi berhubungan dengan wanita manapun. Tapi bagaiman mungkin wanita ini tak mengingatku'. batin Rodrigo terus memandangi wajah cantik Amelia
Jam menunjukkan pukul 11.00, rapat pun selesai, Rodrigo kemudian berjalan keluar ruangan begitu pula dengan para dokter yang bergegas untuk kembali ke ruangan praktek masing-masing untuk melakukan pekerjaan rutin mereka. Begitu pun dengan Amelia yang akan segera meninggalkan ruang rapat, namun sebelum kakinya melangkah keluar Alex asisten Rodrigo memanggilnya
"Dokter Amelia,,,,silahkan ke ruangan pak direktur, beliau ingin bertemu dengan anda " kata Alex sopan
"Bertemu dengan saya ??? ada masalah apa ya, pak ". tanya Amelia mulai gelisah
"Sebaiknya dokter Amelia segera masuk, jangan biarkan beliau menunggu ". saran Alex yang tau karakter bosnya yang tak suka menunggu
"Selamat siang, pak,,,," kata Amelia setelah terlebih mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk oleh yang punya ruangan
"Silahkan duduk ". ujar Rodrigo sambil mengetuk-ngetuk ujung meja kerjanya dan menatap tajam pada Amelia.
Mendapat tatapan tajam seperti itu membuat jantung Amelia bekerja lebih cepat dari biasanya, lagi-lagi rasa khawatir menggelayuti hatinya namun sekuat tenaga berusaha untuk tidak terpengaruh.
"Apa yang bisa saya lakukan untuk anda, pak,,,," kata Amelia setelah beberapa saat terdiam.
"Kamu tak mengenaliku???" tanya Rodrigo to the point
"Maksudnya apa ya, pak,,,,saya tidak mengerti " kata Amelia berusaha tetap tenang
Rodrigo kemudian meninggalkan kursi kebesarannya dan berjalan mendekati sofa yang diduduki oleh Amelia dengan tatapan mengintimidasi
"Aku ingin mengulang malam itu ". Ujar Rodrigo yang langsung duduk disamping Amelia dan memeluknya secara tiba-tiba.
"Apa yang anda lakukan, pak,,,," kata Amelia gemetar
"Gara-gara malam itu, saya kehilangan gairah terhadap wanita lain ". ujar Rodrigo dengan kesal karena mengingat gairahnya di ranjang hilang sama sekali
Amelia berusaha melepaskan diri dari pelukan Rodrigo, dan keberuntungan berada di pihak Amelia karena pintu yang diketuk dari luar. Amelia segera pamit keluar setelah pintu terbuka
'keadaanku sedang dalam tidak baik-baik saja, ternyata dia mengenaliku, mengingat wajahku bahkan malam kelam itu yang aku sendiri tidak dapat mengingatnya karena mabuk berat ' batin Amelia terus melangkah menuju ruangannya sambil terus memegang dadanya karena jantungnya kembali bekerja keras.
🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Terima kasih sudah menjadikan ceritaku salah satu pilihan bacaan para reader
Maaf jika masih terdapat typo disana sini
Jangan lupa dukungannya buat author ya 😂😂
Teruslah & semangat berkarya..