NovelToon NovelToon
GLOW UP PADA WAKTUNYA

GLOW UP PADA WAKTUNYA

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:814.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: Savana Alifa

"Gak tahu malu! Lo gak ngaca? Lo itu jelek, gendut, item lagi! Bisa-bisanya mimpi mau jadi pacar Alder."

Suara sumbang itu terus terlontar dari banyaknya murid yang mengelilinginya, melemparnya dengan kertas bahkan dengan botol air mineral kosong.

Dimana letak kesalahannya? Gadis bernama Jasmine itu hanya mencoba menyatakan perasaannya pada pemuda bernama Alder, tapi ternyata di situ lah awal kehancurannya.

Mendapat perlakuan buruk dan bullying dari teman-teman sekolahnya, tak lantas membuat Jasmine menyerah. Meski nyaris tak waras, ia berhasil merubah dirinya. Dari seekor itik, menjadi angsa cantik!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Alifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JAKARTA

"Jasmine," Dion menahan lengan Jasmine ketika perempuan itu hendak turun.

Jasmine lalu menoleh, "Ada apa?"

"Eeeem, aku harap kamu selalu setia. Biar pun kita LDR, tapi aku janji aku juga akan setia. Aku cinta sama kamu, dan jaga diri kamu baik-baik, jaga kesehatan, jangan terlalu keras pada diri kamu sendiri. Suatu saat nanti aku akan menyusul ke sana," Dion menggenggam tangan Jasmine, lalu menariknya untuk ia kecup, namun Jasmine menahan tangannya.

"Please ..." Pinta Dion, membuat Jasmine melenturkan tangan dan membiarkan pria itu melakukan apa yang dia mau. "Aku sayang kamu.."

Jasmine mengangguk seraya tersenyum, "Jaga diri kamu juga, aku pamit yah. Besok jadwal penerbangan aku subuh."

"Aku antar kamu ke Bandara, tunggu aku."

"Gak usah, Dion. Aku gak mau repotin kamu, lagian aku di antar mobil perusahaan," tolak Jasmine.

Dion diam sejenak, kemudian mengangguk pasrah. Ia tak mau memaksa Jasmine, pelan-pelan ia akan membuat gadis itu nyaman dengannya. Dion percaya, seiring berjalannya waktu, perasaan di hati Jasmine akan berubah. Meski pasti juga akan sulit, karena mereka menjalani hubungan jarak jauh.

"Ya udah, hati-hati yah. Salam buat Mama, maaf aku gak bisa mampir, gak enak udah malam," Dengan lembut Dion mengusap puncak kepala Jasmine, perempuan itu tersenyum lalu turun. Tidak lupa juga Dion mengambilkan dus miliknya dari jok belakang.

"Hati-hati," kata Jasmine seraya melambaikan tangan. Yang di balas anggukan oleh Dion juga senyum getir karena harus berpisah dengan Jasmine.

Helaan nafas panjang terdengar berhembus dari bibir gadis cantik itu, ia terus menatap mobil Dion hingga menjauh dan hilang di belokan ujung jalan. Ia masih tak percaya bisa menjalin hubungan dengan Dion, padahal tak sedikit pun ia berpikir untuk memiliki kekasih.

Sudahlah, lagi pula mereka juga tak akan bertemu untuk waktu yang lama, biarkan hubungan itu berjalan apa adanya, hanya sekedar status untuk keduanya.

***

"Selamat pagi, Mbak. Saya Darto, yang di tugaskan menjemput Mbak," pria paruh baya bernama Darto itu mengulurkan tangan, menyalami Jasmine dengan sopan lalu mengambil alih koper milik Jasmine untuk ia bawa.

Tepat pukul Enam pagi, Jasmine tiba di Bandara Soekarno Hatta. Ternyata sampai di sana sudah ada yang menjemputnya. Jasmine acungi jempol untuk fasilitas yang perusahaan berikan padanya. Sayang Dahlia tak bisa ikut dulu, mungkin bulan depan ia akan kembali ke Surabaya untuk menjemput Sang Mama.

Hari ini, Jasmine harus datang ke perusahaan pusat untuk menemui CEO tempatnya akan bekerja. Untuk berkenalan dan mengetahui posisi apa yang akan di berikan padanya. Menurut Pak Han, Jasmine akan di tempatkan sebagai Manager Pemasaran, tapi posisi itu bisa berubah sesuai dengan keputusan perusahaan.

"Saya Jasmine Pak, salam kenal," balas Jasmine seraya tersenyum.

"Silahkan masuk, Mbak. Pak Bos sudah menunggu, sebelum saya antar ke rumah yang sudah perusahaan siapkan untuk mbak Jasmine, mbak harus ke perusahaan terlebih dahulu untuk menemui CEO," terang Pak Darto. Jasmine mengangguk karena ia pun sudah tahu jadwalnya.

Karena masih pagi, suasana jalanan masih sedikit lengang. Jasmine duduk di belakang, menatap jalanan kota yang di laluinya. Ia meminta izin pada Pak Darto untuk membuka kaca jendela mobil, ingin menghirup udara kota Jakarta yang sudah lama ia tinggalkan.

Kota kelahirannya, kota sejuta kenangan yang pada akhirnya mengusirnya ke Surabaya. Kota yang dulu ia anggap kejam karena tak memberinya tempat, kota yang meninggalkan banyak luka dan tekanan untuknya. Dan kini, ia kembali.

Perasaannya campur aduk, rasa takut juga tak dapat ia enyahkan. Takut jika masa depannya di kota ini seburuk masa lalunya.

Jika bukan demi merubah hidup agar lebih baik, juga agar bisa membahagiakan sang Mama, mungkin Jasmine akan selamanya memilih bersembunyi di Surabaya.

"Mbak ini baru yah ke Jakarta?" Pak Darto kembali membuka pembicaraan.

"Ah, tidak Pak. Ini kedua kalinya saya ke Jakarta," jawab Jasmine.

"Oh gitu, semoga betah ya mbak," kata Pak Darto lagi. Jasmine hanya mengangguk seraya tersenyum.

Memakan waktu Tiga puluh menit lamanya, akhirnya Jasmine tiba di sebuah gedung tinggi tempatnya nanti mengadu nasib.

Dadanya berdetak kencang, meski sudah biasa bertemu banyak orang dengan berbagai karakter, tapi tetap saja ia gugup. Yang akan ia temui sekarang adalah orang besar, bukan orang sembarangan, ada rasa was-was juga tegang.

Jasmine mengedarkan pandangan, gedung itu sangat mewah, di desain modern dengan berbagai hiasan yang unik dan estetik.

Kesibukan dan lalu lalang orang-orang di dalam sana menandakan betapa kondusifnya kegiatan di gedung itu. Dan mulai hari ini, Jasmine akan menjadi bagian dari mereka.

"Silahkan Mbak," kata Pak Darto seraya menggerakkan tangannya agar Jasmine memasuki lift lebih dulu.

Jasmine sedikit tersentak, lalu buru-buru memasuki lift. Beberapa kali ia menghembuskan nafas panjang, berharap rasa gugupnya sedikit berkurang.

"Mbak Jasmine tegang yah?" Tanya Pak Darto, pria paruh baya itu tersenyum ketika Jasmine mengangguk jujur.

"Jangan tegang, Mbak. Santai saja, Pak Al orangnya baik kok, hanya sedikit tegas saja. Wajar, semua Bos pasti keras dan tegas, iya kan Mbak? Galak-galak dikit mah di abaikan saja, anggap angin lalu gitu loh Mbak."

Jasmine kembali mengangguk, "Iya pak, tapi Bos saya di Surabaya justru baik banget Pak," kata Jasmine, mungkin berbincang-bincang dengan Pak Darto ketegangannya akan berkurang.

"Waah, bonus itu Mbak. Mbak beruntung sekali, betah dong Mbak di sana?"

"Iya Pak, kalau gak karena cita-cita, saya mending di sana saja," Jasmine mengakhiri kalimatnya dengan senyuman, dan pintu lift terbuka memutus percakapan mereka.

Pak Darto kembali mempersilahkan Jasmine untuk berjalan lebih dulu, ia mengarahkan dari belakang.

"Ini ruangan Pak Al, Mbak. Maaf, saya cuma bisa mengantar sampai di sini," Pak Darto mengetuk pintu ruangan itu, ruangan yang di atas pintunya terdapat tulisan CEO Luxury Group. "Saya permisi ya, Mbak. Saya tunggu Mbak Jasmine di parkiran," pamitnya.

Jasmine mengangguk, "Terimakasih Pak."

Selepas Pak Darto pergi, Jasmine menghela nafas panjang, mencoba membuang rasa gugup yang kembali menyerang.

Setelah memastikan penampilannya rapi, perlahan Jasmine membuka pintu di hadapannya. Hal yang pertama ia lihat adalah meja besar dan seorang pria yang tengah menunduk menatap layar laptop di hadapannya.

"Se-selamat pagi, Pak.." Jasmine benar-benar gugup, ia berdiri di ambang pintu tanpa berani masuk.

"Hmmm, masuk!" Titah pria itu tanpa mengalihkan pandangan.

Sekali lagi Jasmine menghela nafas panjang, aura pria itu benar-benar terasa membekukannya. Dengan langkah pelan Jasmine memasuki ruangan itu, mendekat pada meja di mana sang CEO tengah bergelut dengan pekerjaannya.

"Duduklah!" Titah pria itu lagi, dengan masih menatap layar laptop tanpa menatap Jasmine sedikit pun.

Jasmine menurut, ia duduk dengan kepala tertunduk.

"Siapa nama kamu?"

"Nama saya, Jas..."

Deg...

"Dia?"

IKLAN/SEKILAS INFO

Kalau di novel aku sebelumnya, nama-nama tokohnya aku ambil dari nama alam. Kali ini aku ambil dari nama tumbuh-tumbuhan.

ALDER LIRIO: Alder adalah nama sebuah pohon yang di maknai tumbuh dewasa dengan baik. Sedangkan Lirio di maknai bintang kecil.

NARAYA JASMINE: Naraya dapat di maknai sebagai sebuah harapan bagi semua makhluk. Sedangkan Jasmine adalah Bunga harum yang di maknai sebagai hadiah dari Tuhan.

ORYZA: Nama lain dari padi. Di harapkan seperti padi, yang semakin berisi semakin merunduk.

DAHLIA: Di maknai sebagai orang yang bertanggung jawab, dapat di andalkan, berkeinginan kuat, bertujuan, dan tidak bergantung pada orang lain.

KALPATARU: Pohon kehidupan.

ASTER: Bunga Aster ini memiliki beberapa makna dari berbagai bahasa. Salah satunya adalah seseorang yang membawa kebahagiaan. Atau bisa juga di artikan sebagai malam berbintang.

DANDELION: Sifat bunga dandelion ini sering dijadikan simbol untuk selalu kuat dalam menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan.

1
RJ 💜🐑
kasihan banget Jasmine 😢
Nadira Alexa
Luar biasa
Feybe Sanger
thor apakah iyaaaa...
gak reamistis sih ni cerita 🤣🤣
apakah kurang ide amoe dilama2in
Feybe Sanger
lah kenapa juga ceritanya di panjang2in tapi gak masuk akal....
kita juga bacanya pake quota lohhh...
Violeta
🤣🤣🤣🤣
Violeta
😅🤣🤣🤣
Filza Fatim
dan aku juga pernah di bully di sekolah menengah waktu itu aku gak tahu kalau kakel aku naksir sama aku dia termasuk mostwanted sekolah. aku yang tidak tahu apa" di bully hampir satu sekolah. tp akhirnya semuanya minta maaf setelah kakaksepupu ku mendatangi sekolah dan mengadukanya pada pihak sekolah. itu pengalaman terburuk sepanjang sekolah
Anonymous
[
Talnis Marsy
lha Dion nya gak salah.jelaslah marah. di kasih duit mau..tapi cintanya gak mau.aneh.harusnya klo gak cinta jangan mau di kasih uang Jasmin...naraaaa...
RJ 💜🐑: iya betul banget aku jadi kasihan sama dion, Jasmine tu cape" cantik dan melupakan lukanya di masa lalu tapi pacaran dengan orang yang bikin luka
total 1 replies
Eka Yuni
Luar biasa
Henny Dai
Buruk
susy lawati
Luar biasa,bagus cerita nya
#ayu.kurniaa_
.
Sari Ramly
Plat
Motor Cross
Kecewa
Motor Cross
Buruk
Naturelight
dasar keras kpala kau😄
Naturelight
gk suka klo jasmine ma si padi huaaa....
Lala Al Fadholi
si oryza ma Jasmine PD konyol...harusnya dr awal jgn nikah udah tau kedepannya akan susah bahagia aplg perkosaan itu ga ada itu namanya masing2 PD nyakitin diri sendiri
Lala Al Fadholi
lah enak amat oryza udah belajar duren baru d lepas...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!