NovelToon NovelToon
Istri Seharga 2 Miliar

Istri Seharga 2 Miliar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Selingkuh / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:29.3k
Nilai: 5
Nama Author: Biqllyn

Bagaimana perasaanmu, jika kau berada di atas kasur bersama suami yang belum pernah kau temui selama 2 tahun? Atau mungkin akan menjadi calon mantan suami?

Jovicca menghabiskan satu malam panas dengan suaminya, ini adalah pertemuan pertama mereka setelah menikah selama 2 tahun. Tetapi yang mengetahui hubungan itu cuma Jovi tidak dengan Alvian. Pria itu hanya menganggap Jovicca wanita malam yang harus memuaskan nafsunya.

Hal itu membuat Jovicca yakin untuk berpisah dengan suaminya. Dia mengetahui Alvian sangat menentang pernikahan ini. Kalau bukan karena paksaan dari kakek Alvian, pria itu enggan untuk menikahinya. Setelah kakek meninggal, Alvian bersikeras ingin bercerai dengan Jovicca.

Saat Jovicca menyetujui keinginan pria itu untuk perceraian, Alvian malah mempertahankan pernikahan mereka.

***
“Saya tidak ingin bercerai.”

“Apa maksudmu? Bukankah kau yang selalu memaksa untuk berpisah denganku?”

“Saya batalkan.”

“Aku tau kamu udah siapin surat perceraian."

"Saya bakar."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biqllyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Jovi selesai mandi bertepatan dengan Xellan yang masuk ke apartement membawa kantong belanja berwarna merah. Jovi yakin itu adalah makanan yang di beli Xellan untuk makan malam mereka. 

Melihat wajah berbinar Jovi, Xellan langsung meletakkan kantong belanjaan itu di atas meja depan televisi. Walaupun mereka memiliki meja makan, tetapi sudah menjadi rutinitas dua wanita itu kalau makan, duduk di depan televisi. 

“Ambil piring sama sendok gih,” tegur Xellan menyadarkan Jovi dari lamunannya. Dengan cepat dia berlari ke dapur. 

Tidak lama, wanita berambut panjang itu datang kembali membawa dua piring juga sendok di kedua tangannya, jangan lupakan handuk yang masih menempel di pundak. 

Jovi duduk di atas karpet bulu, dia langsung menyalakan televisi. Tangan cewek manis itu sibuk membuka bungkus makanan, melupakan Xellan yang duduk tepat di belakangnya. 

Xellan menarik pelan handuk di pundak Jovicca dan mengusap kepala wanita berambut panjang yang sibuk dengan makanannya itu. “Makan pelan-pelan aja, aku gak minta makanan kamu.” 

Jovi hanya nyengir lalu melanjutkan lagi makannya yang tertunda, sesekali mata wanita itu melirik televisi yang tengah menayangkan acara kesukaannya. 

Setelah mengeringkan rambut Jovicca, Xellan ke dapur membawakan dua cangkir gelas yang telah berisi air, meletakkannya di depan Jovi dan ikut makan dengan wanita itu.  

Sesudah makan, Jovi langsung mencuci piring juga gelas kotor mereka. Selesai dengan urusan dapur, Jovi berjalan ke ruang tengah, terlihat Xellan yang tiduran di atas kasur, jarinya sibuk menari-nari di atas layar ponsel. 

“Minggir dulu Lan, aku mau duduk.”

Xellan mengangkat kepalanya sebentar, menunggu Jovi duduk dan meletakkan kembali kepalanya di atas paha wanita berambut panjang. Mata dan kedua tangannya masih sibuk berkutat dengan benda pipih yang berbentuk persegi panjang itu. 

“Ahh iya Lan, aku mau cerita,” ujar Jovi membuka obrolan. 

“Mnn?”

“Tadi kan aku ke rumah tante Renata sama om Remon, terus aku ketemu sama Alvian. Yahh emang niat awal aku kan mau ketemu sama dia. Kamu tau kan aku tuh udah niat setuju sama permintaan cerai dari tuh cowok,” Jovi menjelaskan dengan semangat. 

“Terus?”

“Terus dia batalin dong! Argh aku kesel banget tauuu. Aiss, mau dia apa sih?” 

“Dia yang batalin?” tanya Xellan langsung bangun dari pangkuan Jovi. 

Jovi menganggukkan kepalanya dengan wajah kesal, kedua tangannya juga dilipat di depan dada. 

“Aneh banget sih tuh cowok, padahal dia yang minta pisah. Dia mau apa sih? Udah memperkosa anak orang, terus dia batalin perceraian seenak jidat. Lagian ini udah tahun 2023, masih jaman gitu jodoh-jodohan,” balas Xellan, malah terlihat Xellan yang lebih kesal daripada Jovi. 

“Apa perlu aku patahin lehernya?” Xellan mengalihkan pandangannya ke arah Jovi meminta persetujuan, tetapi di balas gelengan oleh wanita itu. 

Jovi mengelus punggung Xellan. “Sabar Lan, sabar. Tahan emosi.” 

Xellan memalingkan pandangannya ke ponsel dengan wajah kesal. “Udah sih Jov, ceraiin aja. Buat apa kamu mempertahankan pernikahan sama cowok kaya gitu? Emang kamu mau makan hati terus-menerus? Dia gak pantas buat kamu, masih banyak orang di luar sana yang lebih baik dari dia. Selain itu, kalian juga nikah karna terpaksa kan? Bukan kemauan sendiri.” 

“Aku juga maunya gitu, Lan. Tapi satu hal yang buat aku harus nurut omongannya. Dia tau tentang ayah aku. Argos Vander. Terus dia bilang kalo aku gak mau terjadi masalah, aku harus nurut omongan dia.” Perkataan Jovi itu membuat Xellan langsung menatap ke arah wanita manis di depannya dengan tatapan terkejut. 

“Dia ngancem kamu dengan nama ayahmu?” tanya Xellan yang di balas anggukan oleh Jovicca. 

Xellan menggeram, dia mengalihkan pandangannya lagi, menatap tajam dinding di depannya, menganggap di situ ada Alvian, cowok gila yang hanya bisa mengancam seorang cewek. 

“Bajingan.” Xellan berdiri hendak pergi ke tempat Alvian sekarang, tetapi di tahan sama Jovicca. Dia tidak ingin masalah bertambah semakin banyak, Jovicca tahu temperamen Xellan. Wanita ini sangat mudah emosi, mudah marah, dan tidak segan menghajar orang lain. Jovi tidak ingin Xellan mendapat masalah karena dia. 

Ini bukan pertama kalinya Xellan emosi dengan orang lain perihal dirinya. Mereka sudah bersama sejak SMP, dan sejak saat itu pula Xellan selalu melindungi Jovi. Wanita itu memang sudah belajar bela diri sejak SD. Jadi, dia akan pasang badan paling depan saat mengetahui sahabatnya di sakiti orang lain, apalagi seorang laki-laki. Oleh karena itu, Jovi selalu merasa aman saat Xellan bersamanya, dia tahu wanita itu akan selalu menjaga dan melindunginya. 

“Lan udah ya, aku gak papa kok, lagian ada tante Renata yang udah anggap aku kaya anaknya sendiri. Jangan emosi lagi yaa, gimana kalau kita jalan-jalan berdua. Besok kamu ke kantor ya? Eum … tanggal empat belas, itu hari sabtu kamu libur kan? Kita keluar berdua mau? Itung-itung refreshing,” kata Jovi membujuk sahabatnya itu agar tidak terjadi masalah yang jauh lebih besar. 

Mau tidak mau dia hanya bisa mengikuti perkataan Jovi, Xellan mengangguk menyetujui permintaan sahabatnya itu. Xellan paling tidak bisa menolak perkataan Jovi. Jadi, untuk saat ini wanita itu hanya bisa diam dan menurut. 

**

Hari berganti, pagi ini dua wanita itu sudah rapi dengan pakaiannya. Xellan dengan baju kantornya, dan Jovi dengan gaun berwarna biru. Perempuan berwajah manis itu tidak lupa jika hari ini dia memiliki janji dengan Renata. 

“Ayo aku antar,” ujar Xellan setelah mereka keluar dari lift. 

“Ayayy kapten.” Jovi menggandeng tangan Xellan, mereka berjalan beriringan ke mobil Toyota Raize. Body mobil ini sangat menggambarkan kepribadian Xellan. 

Sangat tangguh. 

Jovi tersenyum membayangkan kepribadian Xellan yang selalu melakukan apa pun sendiri. Walau berjenis kelamin wanita, tetapi dia tidak bergantung pada siapa pun. Belum lagi sikap Xellan yang tegas, menambah kesan pemberani untuk seorang wanita. 

Cukup lama mereka dalam perjalanan karena jalanan kota Jakarta yang sangat padat. Akhirnya mereka telah sampai di depan rumah Remon dan Renata. 

“Aku langsung ya, macet soalnya. Salam aja buat Tante, kalau ada waktu aku mampir,” pamit Xellan yang di balas anggukan oleh Jovi. 

Setelah mobil Xellan menghilang di balik persimpangan, Jovi masuk ke rumah yang terlihat sangat besar. Cat putih yang menghiasi dinding menambah kesan mewah dari rumah itu. 

Jovi membunyikan belnya, dan tak lama wanita tua yang masih terlihat sangat cantik membukakan pintu. “Kamu sudah sampai? Sama siapa tadi ke sini?” 

“Jovi sama Xellan, Tante.”

“Xellan mana?” tanya Renata mencari wanita itu di belakang Jovi.

“Dia langsung pergi ke kantor Tan, soalnya macet. Kata Xellan kapan-kapak dia bakal mampir, Tan.” Renata mengganggu dan mempersilahkan Jovi masuk. 

“Yaudah kamu duduk di sini ya, mau sarapan dulu?” tawar Renata yang di tolak halus oleh Jovi. 

“Yaudah kalau begitu, Tante ganti baju dulu ya.” Jovi mengangguk, Renata langsung melesat naik ke lantai dua untuk berganti pakaian. 

TING.

Mendengar pesan masuk ke ponselnya, Jovicca merogoh isi tas dan mengeluarkan benda berbentuk persegi panjang itu. Senyuman manis terukir di wajah manisnya saat membaca pesan dari Xellan. 

[Aku sudah sampai. Kalau pulangnya mau di jemput, telepon aku ya.]

^^^[Cepet banget kamu sampainya. Nanti aku telepon kalau minta di jemput. Tapi kayanya aku bakal di anter sama Tante deh. Kamu semangat ya kerjanya.]^^^

Lama bermain ponsel, wanita itu juga di landa rasa bosan. Dia berdiri dan berkeliling ruangan sebentar untuk mengusir rasa bosan itu. 

Jovi sibuk melihat beberapa foto yang ada di ruang tamu, mata Jovicca terkunci pada satu foto yang memperlihatkan empat orang anak. Dua laki-laki dan dua perempuan. Jovi yakin salah satu anak laki-laki itu adalah Alvian. 

Jovi juga tahu kalau suaminya memiliki satu abang dan satu adik perempuan, lalu satu gadis manis yang berdiri di tengah ini siapa? 

1
Rey
hahaha 😆
Anonymous
Maksudnya si Xellan nih lesbong apa gmn sih ?
Biqllyn: Xellan lesbiola
Biqllyn: Iya kakak ^•^
total 2 replies
marrydianaa26
màmpir sampai sini dulu y thor, nanti lanjut lagii😁
Biqllyn
Terimakasih kakak
marrydianaa26
mampir thor, mampir juga di karya aku (Suamiku Preman)
suka menulis
saya akan baca cerita nya pelan setiap partnya
suka menulis
saya sudah mampir di cerita kakak, cerita kakak sangat bagus kali
Rey
Veron milih amannya aja😁
Biqllyn: Anaknya gak suka ribet
total 1 replies
Rey
rencana apa yang di maksud Xellan?
semakin menarik 🤗
Rey
Alvian jujur aja alasanmu gak mau cerai, karena terlanjur cinta sama Jovicca 😁
Biqllyn: Biasalah cowo /Shhh/
Rey: tapi kebanyakan gengsi 😄
total 3 replies
marrydianaa26
mampir thor, mampir juga di karya aku (Suamiku Preman)😅
Biqllyn: Baik kakak, terimakasih yaa
total 1 replies
Rey
hai kak aku mampir 🤗.
ayo saling mendukung kak, saling membaca setiap part'nya, saling berbalas like serta komen 🤗
Rey: kembali kasih kak🤗
Biqllyn: Baik kakak, terimakasih yaa
total 2 replies
Linechoco
Sudah baca lima kali tapi tetap tergila-gila sama cerita ini ❤️
Biqllyn: Terimakasih kakak sudah baca ceritaku, ditunggu update selanjutnya yaa ^•^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!