NovelToon NovelToon
Give Me A Justice

Give Me A Justice

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rara_Arara07

Tara Maheswari, seorang gadis yang berusia 18 tahun. Hidupnya begitu indah dan penuh kebahagiaan bersama keluarga tercintanya saat dirinya masih berusia 12 tahun. Namun, kemalangan datang menghampiri keluarga kecilnya. Kakak perempuan pertamanya mengalami sebuah tragedi yang membuat sang ayah tak terima atas ketidakadilan yang menimpa putri tercintanya. Keberanian dari sang ayah membuat keluarga mereka terancam, semua lenyap. Tara dan kakak keduanya Felix kabur sangat jauh untuk menghindari para penjahat yang menghancurkan keluarga mereka. Untunglah ada Shaga, seorang mafia tampan namun dikenal berhati iblis mau menampung kedua anak ingusan yang tak sengaja ia temukan. Waktu berlalu, Tara yang sudah remaja memulai pembalasan dendam dengan langkah awal yaitu memasuki akademik kepolisian demi terwujudnya sebuah pembalasan. Tara remaja yang tumbuh cantik, membuat beberapa pria terpesona bahkan jatuh cinta. Tak terkecuali Shaga,dan juga Astro si komandan kepolisian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rara_Arara07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketemu!

“Bagaimana keadaan putra saya sekarang?” tanya Max dengan wajah datar.

Dokter yang baru saja selesai mengecek kondisi dari Ronald, langsung menghela nafas sambil menatap ke arah Max yang berdiri di sebelahnya.

“Tidak ada perubahan tuan, malah semakin parah. Sepertinya ada zat berbahaya yang di suntikkan ke dalam tubuh anak tuan.” jawabnya.

“Sialan! berani sekali orang itu! Pokoknya kau fokus menyembuhkan putra ku! Aku harus pergi dulu!” tegas Max.

Dokter itu menganggu paham, kemudian Max keluar dari dalam ruangan. Matanya menatap benci kepada dua orang anak buahnya yang payah dan tak berguna.

Buk!

Pukulan demi pukulan di lakukan oleh Max terhadap kedua penjaga yang di tugaskan untuk menjaga putranya yang koma.

“DASAR TIDAK BERGUNA!!! bisa-bisanya hal buruk terjadi kepada putra ku! Apa saja yang kalian lakukan semalaman ha!!” bentak Max.

“M-maaf tuan, kamu tetap berdiri didepan pintu. Tapi, waktu itu ada seorang gadis yang menawari kami makanan. Jadi, kami berdua memakan makanan itu. Lalu kami tidak ingat apa yang terjadi tuan.” jelasnya sambil menunduk.

Max menggeram kesal, dia tentunya curiga bahwa gadis penjual itu merupakan dalang dari semuanya.

“Apa jangan-jangan itu adalah gadis yang di maksud oleh Rosi?” gumam Max merasa curiga.

Tara kembali diam-diam keluar dari mansion melalui jalan belakang. Dia memanjat tembok yang tinggi dengan berani, tentunya dia menggunakan paku serba hitam, topi, dan juga masker mulut yang menutupi wajah nya.

“Mari kita lihat akademi itu.” gumam Tara.

Setelah berhasil lolos dari penjagaan dalam mansion, Tara akhirnya berhasil mendatangi pusat kota. Dia bersembunyi di balik pohon besar yang berada di depan halaman sebuah gedung besar dna tinggi. Dilihatnya banyak anak-anak muda seusianya yang berlalu lalang dengan seragam biru. Tara terus mengamati situasi, samar-samar ingatan nya mulai mengingat tempat yang sedang ia awasi saat ini.

“Akh! kepala ku sakit sekali!” gumam Tara.

Di tengah rasa sakit kepala yang melanda nya, tiba-tiba saja tangan seseorang berada di atas bahu kanannya. Sontak Tara melotot terkejut, dia menggenggam kedua tinjunya bersiap-siap untuk menyerang jika saja orang di belakang nya itu akan menyerang nya duluan.

“Siapa kamu!?” tanyanya dengan tegas.

Tara masih bergeming, dia tak menjawab ataupun menoleh. Sehingga membuat orang itu merasa kesal sekaligus juga penasaran.

“Saya bilang siapa kamu!!?” bentak nya.

Tanpa basa-basi, Tara langsung menyikut perut orang yang berada di belakang nya. Orang itu langsung mundur karena merasa sakit. Tara mengambil kesempatan lalu lari begitu cepat. Orang itu mengumpat dalam hati. Dia tak melepaskan Tara begitu saja, dia ikut berlari untuk menangkap orang yang telah lancang terhadap nya.

“Hosh … hosh!! Sialan!! Kenapa orang itu malah mengejar ku?” guman Tara sambil terus berlari.

“HEI!! berhenti!!! Siapa kamu ha!?” teriaknya.

Tara tak menoleh sama sekali, dia terus berlari. Merasa dirinya mungkin akan segera tertangkap, Tara memutuskan untuk berbelok ke arah kiri. Arah yang menuju ke sebuah gang kecil dan sempit.

“Hosh … hosh, gila tuh orang! siapa sih? dan kenapa aku merasa tak asing dengan gedung akademi itu? kata gadis bernama Abel itu, aku dulu belajar di sana? apa iya?” gumam Tara.

Tara masih pusing memikirkan ingatan-ingatan samat dalam kepalanya, dia masih bersembunyi di gang sempit itu sambil mengatur nafasnya untuk segera kembali normal.

“Huf … , aku rasa orang itu udah pergi, aku sekarang bisa keluar.” ucap Tara.

Grep!

Baru saja Tara hendak berdiri dari posisi jongkok nya, tiba-tiba matanya membulat saat melihat kaki seseorang yang kini sedang berdiri tepat di depannya. Tara langsung menatap siapa pemilik kaki itu.

“Ketemu! Aku menemukan gadis yang tuan Max cari!!” ujarnya sambil menyeringai kejam.

“Max? apa maksud mu ha!?” ujar Tara sambil memicingkan mata.

Pria bertubuh kekar besar dan juga tinggi dengan muka ganas itu langsung memegang lengan kanan Tara dengan kasar. Pria itu memaksa Tara untuk segera bangkit.

“Lepaskan!!! Berani sekali lo pria asing!!!” bentak Tara.

“DIAM!!! tuan Max mencari mu!! setelah sekian lama aku melakukan pencarian seperti seorang anjing, sekarang aku menemukan kelinci payah yang selama ini selalu bersembunyi!!” tegasnya sambil menyeringai.

Tara melotot, dia merasa tak terima di perlakukan seperti itu oleh orang yang tak ia kenal. Sementara pria itu menarik-narik Tara untuk segera mengikuti dirinya.

“Lepasin gue!!! lo siapa ha!?” teriak Tara.

Pria itu tak menjawab, dia terus menyeret tubuh Tara untuk mengikuti nya, sementara Tara berusaha keras untuk membebaskan diri dari pria asing itu. Dengan pikiran cerdiknya, Tara langsung menerjang bagian vital bahwa pria itu. Tentunya pria itu langsung meringis kesakitan dan melepaskan tangan Tara.

“Rasain lo om botak!!” ejek Tara.

Tara langsung berlari dengan cepat, setelah bebas dari mulut buaya, maka dia harus segera membebaskan diri dari mulut singa yang masih meringis sambil memegang alat vital bawahnya.

“Dasar gadis sialan!!!!” geramnya.

Pria itu langsung kembali berdiri dan mengejar Tara dengan marah. Tara yang sekilas menoleh ke belakang sontak saja merasa panik karena pria berbadan besar itu tak mau menyerah untuk menangkap dirinya.

“SIALAN!!!” ujar Tara merasa kesal.

Tara tak punya pilihan selain kembali ke mansion Shaga, tanpa pikir panjang Tara menyeberangi zebra cross tanpa melihat ke arah kiri dan juga kanan. Nafasnya yang sudah terengah-engah, apalagi ditambah masker mulut yang dia gunakan membuat dirinya merasa sesak. Dia langsung membuang masker itu ke sembarang tempat, persetanan dengan dirinya yang ketahuan. Yang penting dia harus bernafas dengan lega demi keselamatan hidup.

“Tara? ternyata wanita yang aku kejar tadi adalah Tara?” gumam orang yang tadi melihat Tara di akademi polisi.

Orang itu memicingkan mata ketika melihat gelagat Tara yang sedang di kejar sesuatu, ternyata benar ada seorang pria berbadan besar sedang mengejar Tara. Pria itu tampak marah.

“Sialan! aku harus membantu Tara!” gumamnya.

Sedikit lagi Tara berhasil masuk ke dalam taksi di sebrang jalan, namun langkahnya terhenti saat pria berbadan besar itu berhasil mencengkram pergelangan tangan kirinya.

“Mau ke mana kau gadis sialan! Cepat ikut!” bentaknya.

“Lepaskan aku dasar sialan!!!” balas Tara dengan marah.

Keduanya beradu tarik menarik, pria yang tadi berniat membantu Tara langsung menyebrangi jalan dengan terburu-buru.

“Lepaskan dia brengsek!!” tegasnya dengan marah.

Pria berbadan besar itu menoleh dengan marah.

“Siapa kau ha!? Jangan ikut campur!!” tegasnya dengan marah.

“Aku tentunya kenal gadis yang kau sentuh itu!!” ujarnya.

“Hee! kau kenal? Lalu apa aku peduli ha!?” ucap pria berbadan besar itu sambil tersenyum remeh.

“Sialan!!”  ucapnya.

Buk!

Pria yang hendak membantu Tara itu langsung melayangkan tinjunya ke wajah pria brengsek didepannya. Tara hanya bisa terdiam dengan mata melotot karena menyaksikan pertarungan sengit dia antara kedua pria yang tak ia kenali.

“Ini kesempatan! Aku harus kabur!!!” ujar Tara.

Baru saja ingin kembali masuk ke dalam taksi, tiba-tiba saja supir taksi itu melajukan mobil nya karena tak mau terlibat dengan pertingkaian di antara para pria berbadan besar dan tinggi.

“Ck! sialan! Woy pak taksi! Bisa-bisanya ninggalin aku!” ujar Tara merasa kesal.

Tara menggusar rambut panjang nya dengan frustasi. Dia memutuskan untuk berlari saja dulu dari situ. Pertarungan yang masih berlanjut itu membuat pria suruhan Max jatuh tak berdaya di trotoar jalanan.

“Ck, dasar lemah!” ujar pria dari akademi..

Pria itu menoleh, dilihat nya gelagat Tara yang akan kembali pergi dari dirinya.

“Tara! Mau ke mana lagi kamu ha? Kamu tidak akan bisa pergi dari saya!” tegasnya.

Tara menoleh dengan tatapan bingung, dia tak mengerti kenapa pria itu bisa kenal dengan namanya.

“Siapa kamu ha? Aku tidak kenal!” tegas Tara.

Grep!

Pria itu langsung memegang kedua bahu Tara dengan lembut, dia ingin Tara menatap dirinya dengan baik.

“Tara, ini aku Astro! Kenapa kamu pura-pura tidak ingat ha? Aku sudah mencari mu seperti orang gila! Aku kira kamu memang sudah tiada dalam ledakan itu. Tapi, syukurlah kamu masih bertahan ….” tutur Astro dengan lembut.

“Ledakan? kematian? Apa maksud nya?” gumam Tara meras bingung.

“Ayo kembali ke akademi, kembali lah ke kamar asrama mu lagi. Dan kembali lah berambisi untuk menjadi polisi. Ayo pulang!” perintah Astro.

Tara masih diam, dia terus menatap Astro dengan pandangan heran. Apa maksud pria di hadapannya itu, Tara sama sekali tak mengerti dan ingat.

“Lepaskan aku tuan! Sungguh aku tidak tahu siapa kamu! Aku harus segera pergi sebelum ketahuan oleh tuan ku!” tegas Tara.

“Tidak! Kamu tidak boleh pergi! kamu harus tetap bersama ku Tara ….” ucap Astro dengan wajah memelas.

Tara kembali merasa pusing, dia tak tahu apa yang terjadi. Tiba-tiba pandangan berkunang-kunang. Lalu dia jatuh pingsan dalam dekapan Astro.

“Tara! Kenapa? Ada apa dengan mu? bertahan lah! Kita akan ke rumah sakit!” ujar Astro dengan panik.

1
Maria Ulfa
shaga apa astro ya
Rara_01
Hallo kakak, terimakasih atas komentarnya....🥰
LOLA SANCHEZ
Bikin klepek-klepek!
Armin Arlert
Bikin nagih.
Rara_01: Hallo kakak, terimakasih atas komentar nya...🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!