NovelToon NovelToon
Hurt Be A Love

Hurt Be A Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:170k
Nilai: 4.9
Nama Author: fieThaa

Mati-matian Balqis Lalita Wiguna membela lelaki yang dia sayangi, ternyata hanya menimbulkan luka yang begitu dalam. Di mana bukan dia yang bersanding di pelaminan, melainkan wanita lain yang tidak dia kenal.

Dia kira cinta pertamanya akan mengajarkan banyak hal. Nyatanya, hanya meninggalkan luka dan sulit untuk disembuhkan.

Akankah ada seseorang yang berhasil menjadi obat penawar dari luka tak kasat mata yang Balqis derita? Dan bisa membuatnya kembali merasakan cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Mulai Terbiasa

Di tempat kerja begitu dingin, tapi ketika di luar duda itu malah bersikap begitu hangat. Di mana dia tengah menunggu Aqis di depan kosan.

Mata Aqis melebar ketika melihat pria tampan nan gagah sudah berada di samping mobil yang terparkir di depan kosan yang Aqis huni. Senyum begitu manis Rio berikan.

"Kenapa masih berdiri di situ?"

Rio sudah menghampiri Aqis yang masih mematung. Tangan Aqis dia raih.

"Maaf," ucapnya.

"Untuk apa?"

"Gua selalu cuekin lu di kafe."

Aqis tersenyum tipis. Dia melepaskan tangan Rio yang tengah menggenggamnya. Melangkah menuju kosan. Rio hanya menggeleng pelan dan mengekorinya dari belakang.

Aqis baru menemukan modelan pria yang aneh macam Rio. Pria yang memiliki dua kepribadian.

"Jangan marah dong," ucap Rio dengan tangan yang menahan lengan Aqis.

"Apa sih?" ucap Aqis dengan nada sedikit kesal.

"Kesal tanda cinta loh," goda Rio.

Sontak taring Aqis pun keluar. Dia mengibaskan tangan Rio dengan sekuat tenaga hingga terlepas. Tatapannya begitu tajam. Masuk ke dalam kosan dan mengunci pintu kosan dari dalam. Sedangkan Rio hanya tertawa melihat sikap Aqis seperti itu.

"Gak jelas kata gua mah," oceh Aqis sambil melemparkan tas selempangnya ke atas kasur.

"Tadi aja dingin. Sekarang kayak anak kucing. Ada gitu manusia modelan seperti itu di muka bumi ini." Aqis menggelengkan kepala heran sekaligus kesal.

.

Lagi dan lagi sikap Rio begitu dingin ketika di kafe. Namun, Aqis sudah terbiasa dan tak pernah ambil pusing. Duda karatan itu dijuluki duda dingin oleh karyawannya sendiri. Mereka melihat semakin ke sini sudah tak ada senyum yang mengembang di wajah Rio.

"Pak Rio kenapa sih? Udah tiga bulan ini jarang banget senyum?" Alya sedikit mengeluh.

"Biasanya sih kalau begitu ada sesuatu," balas karyawan lain.

"Sesuatu?" Alya pun penasaran.

Bukan hanya Alya, Aqis pun mulai menajamkan pendengarannya. Menanti jawaban dari karyawan itu.

"Ada hati yang harus Pak Rio jaga. Biasanya laki-laki pendiam itu seperti itu."

Tanpa Aqis sadari, bibirnya terangkat sedikit. Dia kembali fokus pada pekerjaannya. Sebuah pesan masuk ke ponsel pribadinya.

"Gua meeting dulu di rumah sakit."

Senyum pun melengkung indah di wajah Aqis. Aqis men-scroll pesan-pesan yang Rio kirimkan sebelumnya. Berisi semua kegiatan yang Rio lakukan.

"Aneh, tapi manis," gumamnya begitu pelan.

.

Perlahan, rasa sakit mulai berkurang. Apalagi momen sang mantan kekasih dengan istrinya sudah jarang di up ke media sosial. Aqis sudah mulai tak peduli. Dia ingin melanjutkan kehidupannya tanpa dibayangi masa lalu.

Rio pun semakin intens mendekati Aqis di luar jam kerja. Seperti sekarang ini, pagi hari di akhir pekan dia sudah berada di depan kamar kosan Aqis. Mengetuk pintu kosan supaya Aqis keluar. Mata Rio melebar ketika melihat wajah Aqis yang begitu pucat.

"Lu sakit?"

"Cuma pusing," jawab Aqis lemah.

Rio segera merangkul pundak Aqis. Membantunya masuk ke dalam. Rio mengecek suhu tubuh Aqis dengan punggung tangannya dan sedikit demam.

"Ke rumah sakit, ya." Aqis menolak.

"Lu sakit, Qis!" tekan Rio.

"Aqis cuma kecapekan aja, Kak. Nanti juga sembuh."

Rio pun berdecak kesal. Dia mulai mencari jaket juga sendal harian Aqis. Lalu, menyuruh Aqis untuk memakainya.

"Kak--"

"Gak ada bantahan dan penolakan."

Rio pun membantu Aqis memakai jaket juga sendal. Menggandeng tangan Aqis menuju mobil. Raut penuh kecemasan terlihat sangat jelas. Sesekali Rio menatap ke arah Aqis yang begitu lemas.

"Sebentar lagi kita sampai." Rio mengusap lembut ujung kepala Aqis.

Tibanya di rumah sakit, Rio segera meminta Aqis cepat ditangani. Dokter serta perawat IGD pun segera melakukannya. Mereka tahu bagaimana watak Rio Putra Addhitama jika sudah murka.

Aqis sedikit terkejut ketika para dokter dan perawat sangat sigap menangani dirinya. Dia berpikir apakah rumah sakit di Bandung seperti itu? Tanpa Aqis sadari ternyata dirinya dibawa ke rumah sakit milik kakek Rio. Di mana Rio yang menjadi direktur rumah sakit tersebut.

"Saya gak mau diopname, dok."

Dokter menatap ke arah Rio. Meminta persetujuan pria garang itu. Anggukan kecil membuat dokter menyetujui permintaan Aqis.

Rio dengan setia mendampingi Aqis di ruang IGD. Dia terus menatap Aqis yang tengah terlelap.

"Jangan diporsir kerjanya," ucap Rio sembari mengusap rambut Aqis.

Perlahan Aqis membuka mata dan menoleh ke arah Rio. Wajah begitu cemas dapat Aqis lihat dengan jelas.

"Aqis gak apa-apa," jawabnya pelan.

"Tapi, gua yang kenapa-kenapa ngeliat lu kayak gini."

Aqis tersenyum di tengah tubuhnya yang masih lemah. Dia melihat ketulusan yang mendalam dari sorot mata Rio.

"Makasih, udah jagain Aqis."

"Gua pernah bilang kan sama lu, kalau gua akan ngejaga dan lindungin lu." Aqis kembali mengukirkan senyum.

Rio menggenggam tangan Aqis dengan wajah yang dipenuhi kecemasan. Menatap Aqis dengan begitu dalam.

"Gua sangat khawatir, Qis."

Semenjak itulah sedikit demi sedikit Aqis mulai membuka hati. Dia mulai mempelajari karakter Rio. Apalagi, Rio yang tak pernah putus memberikan kabar dan juga memberitahu semua jadwalnya kepada Aqis meskipun pesan itu tak pernah Aqis jawab.

"Udah lima bulan, dia masih se-effort itu," gumam Aqis dengan senyum melengkung indah.

Sebuah pesan masuk. Lengkungan senyum terangkat ketika pesan itu berasal dari Rio.

"Malam ini gua berangkat ke Jakarta. Kayaknya besok sore atau malam gua baru balik lagi. Ada pertemuan penting."

Ingin rasanya Aqis membalas pesan tersebut. Namun, dia urungkan karena belum pernah sekalipun Aqis membalas pesan dari Rio semenjak Rio mulai mendekatinya sampai sekarang. Hanya hembusan napas kasar yang keluar dari mulutnya.

Aqis akan merindukan momen di mana dia pulang kerja, Rio sudah berdiri di depan kosan. Meskipun, hanya satu hari sepertinya rindu itu pasti ada.

.

Rio menghela napas begitu kasar ketika dia baru saja tiba di apartment mewah miliknya. Dia memejamkan matanya sejenak supaya terus bisa berpikir positif. Pintu apartment terbuka dan Rio tak terkejut. Sudah dipastikan itu adalah Restu.

"Ada maksud apa lu?"

Restu mulai curiga. Sedangkan Rio masih memejamkan mata.

"Jawab gua, Nyet!"

"Lu lakuin aja apa yang gua chat tadi."

Restu mengerang kesal. Dan ingin sekali dia menghajar wajah Rio sekarang.

Di sebuah kedai kopi ternama, tiga pria tampan sudah berada di sana. Mereka saling pandang karena tak menyangka jika mereka bertemu di tempat itu.

"Apa sih maksud Ahjussi?" Apang mulai curiga.

"Biasanya sih ada hal penting," sahut Dalla dengan begitu santai.

Mereka bertiga sedikit terkejut ketika melihat Rio yang datang.

"Sorry, buat kalian menunggu lama."

Dahi ketiga pria tampan itupun mengkerut. Yang membuat janji dengan mereka adalah Restu, tapi yang meminta maaf malah Rio.

"Gua gak mau basa-basi," tukas Rio dengan begitu berani.

Ketiga pria itu semakin kebingungan. Mereka tidak mengerti dengan yang diucapkan Rio.

"Maksudnya apa?" tanya Ahlam sebelum menyeruput kopi yang sudah dia pesan.

"Gua sayang sama Aqis."

Kopi yang belum masuk tenggorokan pun menyembur keluar. Sedangkan kedua kakak Aqis yang lainnya nampak begitu syok.

"Kuping Apang gak salah denger kan?"

...***To Be Continue***...

Ayo dong komen lagi...

1
Lovita BM
Aqis perawan tp menyala 🔥
Siti rauhun muhsin Akem
aiii thoor ini janda thoor bikin pening ini kepala wkwkwk
Medy Jmb
Aqis langsung praktek ajaran kak Gege
Arieee
Alhamdulillah 😆😆😆😆😆😆😆😆
Noey Aprilia
Pntsn anteng nnton smp 1 jam,trnyta mau d praktekn....
bagus aqis....kn buat bhgiain suami,udh gt dpt phala pula.....
singa brkutnya,otw y....😁😁😁
Wahyu Nengsih
jangan dong ........
Lusi Hariyani
ternyata ilmu y ghea d pergunan aqis dgn baik...ini mah rio yg keenakn he...he...
Tanti Retno Wati
aduhhh jangaaaaaaaan KA masih pengin lanjut lagi
Lusia
kak fie aku padamu
Yuliana Tunru
aqis mmg top cepat belajar dan faham tugas x jd istri semang bgt lah yayang rio
zzzzzzzzzzzzzz
jangan tamat dulu dooong
Dyah Lestari
akhirnya gool mantap Gege
Kasih Sklhqu
🤭🤭🤭
Salim S
jangan sampai Rio yang tepar karena gempuran Aqis...dulu Ghea sampai pingsan saat malam pertama,apakah kali ini Rio yang pingsan/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ternyata Aqis suhu...
Ida Lestari
akhirnya kak iyo gk jadi sakit kepala....
selamat ya aqis ma kak iyo semoga slalu bahagia.....
jgan tamatin dulu thor,lnjut trus ya cz seru bnget critanya....
semangt thor
sum mia
cepet amat mo dibikin tamat kak ... baru juga 45 bab masak udah tamat , masih kurang dong ....
sum mia
aaaahhhhh......legaaaaaa...... terbayar lunas ya Yo....udah gak cenat cenut menahan yang bikin kepala puyeng . makasih Ghea....mantap tuh pelajaran Gege buat Aqis , yang bikin mereka gak jadi pisah ranjang di malam pertama . dan membuat Aqis juga agresif dan bergerak liar yang tentunya membuat Rio makin klepek-klepek sama Aqis .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
aisya
jangan tamat dongggggg.. dobel up sja hehehe... om duda baru buka puasa masa mo tamat thor.... si jambul keramat blm nongol lagiiii
Madi Virgo
jgn tamat kak... lanjut donnk🙏
Cristella Tella
pengaruh ghea bkin... rio lngsung gool
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!