Bryan Sang Ahli Waris

"Kak bryan ini semua untuk tamu di ruangan Woles," kata selena

"Ya,nanti bantu aku membawa nya," kata bryan yang meminta selena membantu karena banyak pesanan dan tidak mungkin dia membawa sendiri.

Memang di kafe itu ada beberapa ruangan untuk privasi, kadang beberapa orang memesan ruang itu agar tidak terganggu dengan pelanggan yang lain.

Selena terkejut ternyata kakak kelas nya sepertinya anak anak basket, mereka sedang berkumpul di ruangan Woles , sedang bercanda dengan satu sama lain.

"Bryan, selena... ayo bergabung dengan kami," kata doni

 Dandi dan juga dani membawa pacar mereka karena malam ini adalah malam minggu dan tim basket bryan berkumpul malam ini di kafe.

Aku sibuk banyak pelanggan, bisa di pecat jika aku ikut dengan kalian, tapi selena bisa menemani." ujar bryan

Tentu saja para jomblo teman bryan senang dengan usul itu dan untuk itulah mereka menyambangi kafe Asyik.

"Sebentar saja karena memang kafe sedang ramai dan aku juga harus membantu." kata selena yang duduk dengan para gadis yang lain.

"Kak aku selena. " kata selena mengenalkan diri kepada putri dan tiara pacar dandi dan gani.

Bryan kembali ke tempatnya dan melayani pelanggan yang sudah menunggunya karena memang mereka datang untuk sekadar menyapa bryan seperti biasa dan bryan sedikit banyak hafal dengan mereka karena menjadi pelanggan tetap di kafe Asyik.

"Selena tidak punya pacar kok malam minggu ngk jalan sama pacarnya.?" tanya doni yang mendekati selena dan begitu para jomlo yang lain.

Selena hanya tersenyum menanggapi candaan kakak kelasnya yang kepo dengan kehidupan pribadinya.

"Selena aku doni, jika kamu membutuhkan tempat berbicara bisa datang padaku dan ini no teleponku. " kata doni memperkenalkan diri dan memberikan secarik kertas yang ada no ponselnya.

Melihat hal itu teman yang lain bersorak kepada doni karena dia benar benar niat sekali mendekati selena.

Bryan sendiri masih sibuk, dia yakin jika teman temannya sudah mulai menggoda selena yang menemani mereka.

"Kak pesan red velvet dan kentang goreng pedas." kata gadis di depannya.

Bryan membuatkan pesanan gadis itu dan masih sibuk belum sadar jika gadis itu yang tempo lalu dia anggap masih anak SMP.

"Kak bryan nanti selesai jam berapa kerjanya?" tanya gadis tanpa basa basi

"Masih lama, jam dua belasan. kenapa.?" tanya bryan

"Ngk papa lain kali jika ketemu lagi akan aku katakan dan anggap saja nanti kita memang berjodoh. " kata kalisya dan dia pergi meninggalkan bryan.

Bryan melihat gadis itu pergi dari hadapannya dengan tanda tanya apa maksud perkataannya, "berjodoh. Apa dia tahu yang dia katakan barusan." kata bayan yang menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

"Kenapa kak? sepertinya ada sesuatu yang membuat tersenyum.?" tanya selena.

"Tidak ada apa apa, kamu sudah selesai dengan yang lain.? " tanya bryan

"Aku tinggalkan mereka karena aku ingin membantu di sini." kata selena

"Ya sudah, di meja tiga ada pesanan lagi tolong di antarkan! kata bryan

Selena tanpa banyak bertanya lagi mengantarkan pesanan meja no tiga.

Di mobil yang sedang melaju ke rumah terlihat gadis manis sedang tersenyum mengingat wajah pria yang tadi dia jumpai.

"Bryan nama yang bagus dan sama seperti pemiliknya tampan. Entah mengapa aku ingin mengenalnya lebih dalam," kata kalisya dalam senyumannya.

Bryan dan kalisya sama sama merasakan debaran aneh dalam diri mereka dan belum mereka sadari jika ada benih cinta sedikit dalam diri mereka masing masing.

"Kak ini sudah malam, bisa antar aku pulang dari tadi pesanan taxi ku di tolak terus," kata selena

Bryan menganggukkan kepalanya karena tidak mungkin membiarkan gadis di hadapannya sendiri menunggu taxi yang tak kunjung datang.

"Makasih kakak bryan." kata selena setelah mengambil tas dan memasang helm untuk dia kenakan lalu naik ke motor bryan.

Selena semakin kagum dengan pria di depannya, wajah tampan dan tidak banyak bicara memang selalu membuat wanita penasaran dan tentu juga dengan selena.

Seandainya dia belum memiliki kekasih tentu saja dia akan jatuh hati kepada pria seperti bryan, walau di bilang hanya seorang pegawai di kafe tapi dia sangat populer di sekolah maupun di luar.

"Terima kasih Kak." kata selena

Seperti biasa bryan hanya akan tersenyum dan menganggukkan kepalanya yang masih memakai helm.

"Hati hati " kata selena

Bryan meninggalkan selena setelah dia masuk ke pintu gerbang dan selena sendiri masuk kedalaman rumah setelah menyapa pak satpam yang membukakan pintu gerbang untuknya.

"Diantar siapa lena.?" tanya fani kepada adiknya

"Kak bryan." kata selena berhenti karena fani bertanya kepada selena.

"Ya sudah, gih sana istirahat pasti capek karena banyak yang datang ke kafe hari ini.! " kata fani

Selena ke kamar setelah berbicara sama kakaknya dan merebahkan badannya karena terasa pegal sekali.

Tidak menyangka bekerja begitu melelahkan ternyata dan selena kagum dengan bryan yang sangat giat bekerja.

"Kak bryan." kata selena lirih dan tak lama ponselnya berdering dan rendi yang menelfonnya.

"Beb sudah pulang dari kafe.?" tanya rendi karena memang tadi selena memberi pesan jika dia sedang di kafe membantu kakaknya.

"Sudah, ini aku baru sampai di kamar dan sedang rebahan. yang kamu di mana sepertinya berisik sekali,?" tanya selena

Aku di acara ulang tahun sani, dia mengadakan caranya di sebuah club. " kata rendi

sawni adalah sahabat rendi dan selena tahu jika sani mempunyai perasaan suka dengan kekasihnya itu.

"Jangan minum berakhohol dan hati hati. " kata selena

Sudah ya aku mandi dulu dan setelah itu aku akan istirahat, telefon aku besok lagi aku tidak ada acara dan di rumah saja. " kata selena

"Tentu, selamat beristirahat beb.. i Love you. " kata rendi sebelum memutuskan teleponnya.

"Love you to." kata selena

Ternyata memang hubungan jarak jauh membuat orang tersiksa oleh rindu dan selena kini merasakan hal itu.

Selena beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan ke kamar mandi dan membersihkan diri.

Bryan sendiri sampai di rumah dan membuka pintu dengan pelan takut ibu terbangun jika dia tidak pelan pelan.

"Kamu sudah pulang sayang.?" kata mira melihat putranya

"Bu sudah malam belum tidur.?" tanya bryan

"Ibu terbangun setengah jam yang lalu dan menunggu mu pulang." kata mira

"Sudah makan bu.?" tanya bryan

"Sudah, kamu mau ibu hangatkan sayur." kata mira

"Boleh, kebetulan bryan lapar lagi padahal tadi sudah makan. " kata bryan dengan tersenyum

Tunggu, ibu akan hangatkan makan untukmu. " kata mira yang berjalan ke dapur.

Bryan senang ibunya sudah terlihat bersemangat belakangan ini dan tidak lemah seperti kemarin kemarin.