Nafisah kaisa Az-Zahra tidak pernah menyangka kalau dirinya dipilih oleh Ibrahim Al Kahfi untuk menjadi istrinya.Seperti yang diketahui oleh semua orang,tidak ada seorang wanita manapun yang mau menikahi Ibrahim karena keadaannya yang penyakitan dan divonis dokter memiliki sisa umur hanya satu tahun lagi.Maukah Nafisah menerima pinangan dari Ibrahim untuk menjadi istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
"Yang perlu ayah lakukan adalah mengikuti semua rencana yang akan dilakukan oleh Dennis terhadap ayah.Ayah bilang kalau Dennis akan berencana untuk menghabisi ayah?" tanya Ibrahim
"Iya nak dia berencana ingin menghabisi nyawa ayah, tapi ayah tidak tahu cara apa yang akan adikmu lakukan untuk menghabisi nyawa ayahmu ini." ucap pak Darmawan
"Dennis pasti akan menggunakan cara yang sama seperti yang dia lakukan kepadaku.Dia pasti akan memberi ayah obat yang akan membuat nyawa ayah terancam, seperti yang dia lakukan kepadaku dulu." ucap Ibrahim
"Jika memang benar seperti itu,lalu bagaimana caranya supaya aku bisa terhindar dari rencana jahatnya nak?Aku tidak bisa membiarkan keluargaku ataupun Bisnisku hancur ditangan anak tak tahu diri itu?" tanya pak Darmawan kepada Ibrahim.
"Ayah tenang saja,besok aku akan mengajak Nafisah untuk pergi ke rumah ayah,aku akan mengajak dokter Sulaiman untuk berjaga jaga jika terjadi sesuatu yang buruk.Besok ayah harus mengikuti semua permainan Dennis,dan jangan sampai biarkan dia tahu kalau ayah sudah mengetahui semua rencana jahatnya." ucap Ibrahim
"Ayah mengerti,besok ayah akan mengikuti semua permainan Dennis nak.Tolong jaga dirimu dan juga Nafisah baik baik,ayah tidak mau kehilangan kalian berdua lagi." ucap pak Darmawan.
Setibanya di rumah,pak Darmawan yang baru pulang setelah mengunjungi putranya Ibrahim, beralasan mengurusi pekerjaan mendadak saat kepulangannya ditunggu oleh kedua istrinya maupun Dennis.
Keesokan harinya Ibrahim mengajak Nafisah berkunjung ke kediaman ayahnya untuk berpura pura meminta buku rekening,buku catatan keuangan dan data karyawan yang Ibrahim minta kepada Dennis agar bisa diberikan kepadanya.
Kedatangan Ibrahim dan Nafisah ke kediaman pak Darmawan tentu saja membuat Dennis tidak senang,Dennis merasa kedatangan Ibrahim dan juga Nafisah hanya bisa membawa hari buruk ke dalam kehidupannya.
"Ibrahim, Nafisah,ibu senang sekali bisa melihat kalian berdua datang ke rumah ini.Rumah ini terasa kurang lengkap tanpa kehadiran kalian berdua." ucap ibu Ibrahim dan juga ibu Dennis yang terlihat sangat senang dengan kehadiran Ibrahim dan Nafisah di kediaman Darmawan.
"Kami berdua juga senang sekali ibu bisa datang ke rumah ini untuk melihat ibu dan ayah, bagaimana kabar ibu disini?" tanya Nafisah
"Kabar ibu baik Nafisah, seperti yang kamu lihat sekarang." ucap ibu Ibrahim
"Syukurlah kalau begitu, Nafisah senang sekali mendengarnya kalau kabar ibu baik baik saja disini." ucap Nafisah
"Ibrahim, Nafisah,ayo silahkan masuk nak.Ayah kalian pasti senang melihat keberadaan kalian berdua kemari." ucap ibu Dennis yang mempersilahkan Ibrahim dan Nafisah untuk masuk ke dalam rumah.
"Terima kasih ibu,aku mengajak Nafisah kemari selain untuk melihat kabar ibu dan ayah juga untuk mengurus sesuatu dengan Dennis." ucap Ibrahim yang akhirnya sampai di ruang tamu.
"Kalian berdua duduklah disini,ibu akan memanggil mereka kemari." ucap ibu Dennis yang akhirnya masuk ke dalam untuk memanggil suaminya dan juga Dennis.
Tak lama kemudian mereka bertiga pun keluar untuk menemui Ibrahim dan juga Nafisah di ruang tamu.
"Ibrahim, Nafisah,ayah senang melihat kalian berdua datang kemari." ucap pak Darmawan
"Terima kasih ayah, kedatangan Ibrahim kemari adalah untuk meminta buku rekening, buku catatan keuangan dan data karyawan kepada Dennis.Ibrahim ingin memeriksa semua buku dan data itu sebelum Ibrahim resmi mengelola semua bisnis ayah." ucap Ibrahim
"Dennis, bisakah kau memberikan semua yang Ibrahim minta kepadanya?" tanya pak Darmawan
"Aku masih belum mencari semua buku buku dan data yang diminta oleh mas Ibrahim,ayah.Bukankah mas Ibrahim bilang akan memintanya kepadaku tiga hari lagi?Ini masih belum waktunya dan mas Ibrahim sudah memintanya sekarang." protes Dennis dengan kesal
"Memangnya kenapa kalau aku memintanya sekarang Dennis? Bukankah itu sama saja?Pada akhirnya kau akan menyerahkan semua itu kepadaku." ucap Ibrahim
"Hentikan semua ucapanmu mas,aku sedang tidak ingin berdebat denganmu." ucap Dennis dengan ketus yang langsung ditegur oleh ibunya.
"Dennis,kau tidak boleh berbicara seperti itu kepada kakakmu nak!" tegur ibunya
"Memangnya kenapa kalau aku berbicara dengan mas Ibrahim seperti ini Bu? Apakah ada yang salah dengan ucapanku?" ucap Dennis dengan kurang ajar.
"Hentikan kalian berdua!!! Tolong jangan bertengkar lagi.Jangan merusak suasana hatiku dengan pertengkaran yang terjadi diantara kalian berdua.Kalian semua jelas tahu kalau aku begitu menyayangi kalian berdua.Aku senang sekali melihat Ibrahim menunjukkan antusiasnya untuk mengambil tanggung jawabnya dalam mengelola Bisnisku,dan aku juga senang sekali karena Dennis telah melakukan hal yang besar dalam mengelola Bisnisku saat Ibrahim tidak bisa melakukan tanggung jawabnya ketika sedang sakit.Namun tentunya kita semua yang ada disini tahu bahwa suatu pekerjaan atau organisasi hanya dijalankan oleh satu pemimpin.Tidak ada dua pemimpin dalam satu pekerjaan ataupun organisasi.Saat ini di dalam bisnisku maupun keluargaku aku mengetahui bahwa ada seseorang yang diam diam menentang ku dan ingin menghancurkan ku hanya untuk bisa menguasai seluruh hartaku." ucap pak Darmawan yang langsung membuat Dennis merasa ketar ketir, takut kalau rencananya yang ingin menghabisi nyawa ayahnya diketahui lebih dulu oleh ayahnya itu.
"Mengetahui hal ini tentu aku tidak akan bisa diam saja,dari awal aku sudah mengatakan kepada kalian semua kalau saat bekerja ataupun melakukan sesuatu di dalam keluarga Darmawan ini tidak boleh bertindak egois hanya untuk mencapai sebuah keuntungan,atau coba coba membuat konspirasi besar di belakangku.Meski aku sudah tidak mengambil tanggung jawabku dalam mengelola Bisnisku sendiri,aku selalu tahu apa yang terjadi di belakangku.Aku akan merasa lega jika orang itu mau mengakui perbuatan buruknya ke hadapanku dan meminta maaf kepada orang orang yang sudah ia rugikan." ucap pak Darmawan sembari mengarahkan pandangannya ke arah Dennis.
Ditatap seperti itu oleh ayahnya membuat Dennis segera mengalihkan pandangannya dari tatapan mata pak Darmawan,saat ini dia merasa bingung apakah ayahnya itu mengetahui semua kebenarannya atau tidak.
"Dennis, apakah ada yang ingin kau akui dihadapan ayahmu ini nak?Aku berjanji akan meringankan hukuman mu jika kau mau mengakui apa yang selama ini kau lakukan dibelakang kami semua." ucap pak Darmawan yang berharap anak sambungnya itu mau mengakui semua tindak kejahatannya.
"Mengakui apa ayah?Dennis sama sekali tidak melakukan sesuatu yang harus membuat Dennis mengaku dihadapan kalian semua." ucap Dennis yang masih tidak ingin mengakui kejahatannya.
"Aku katakan sekali lagi padamu nak, apakah kau akan mengakui hal yang selama ini kau lakukan dibelakang ku atau tidak?Jangan paksa aku untuk menggunakan cara kekerasan kepadamu.Jangan kira hanya karena aku diam,aku tidak bisa mengetahui segalanya." ucap pak Darmawan yang membuat ibu Dennis merasa bingung dengan apa yang terjadi dan menyuruh putranya untuk mengungkapkan semua yang dilakukannya jika anaknya itu ketahuan bersalah.
tp tidak mungkinlah ya...... karena nafisah seperti itu kan menyelamatkan keluarga darmawan.
atau bisa juga, Nafisah hamil dlm keadaan koma. gitu
jangan salah paham dulu. beri kesempatan nafisah menjelaskan semuanya. dan sebagai orang tua, harus bijaksana yaaaaaa