tentang Gueen, wanita 18 tahun yang terpaksa harus tinggal dengan kakak tirinya karena sebuah alasan.
hidup Gueen di penuhi dengan lika-liku yang menyakitkan. Dia berpikir tinggal dengan Kalindra yang tak lain Kakak tirinya akan membuat hidupnya jauh lebih baik, tapi ternyata tidak.
Kalindra malah membencinya. Setiap hari dilalui Gueen dengan makian-makian dan makian. Karena KaIindra sangat membenci Gueen, karena dulu Ibu Gueen merebut ayahnya hingga sekarang dia melampiaskan amarah dan kekesalannya pada adik tirinya.
Berbeda dengan Kalindra yang membenci Gueen, Gueen malah mempunyai perasaan yang aneh pada kakanya sendiri. Bukan perasaan semacam sayang adik pada kakanya tapi perasaan yang lain, seperti perasaan Cinta pada lawan jenis. Tapi, di sisi lain Gueen pun sadar Kalindra adalah kakanya.
Tanpa mereka duga ada rahasia di balik kisah keluarga mereka. Mampukan Gueen bertahan bersama adik Kalindra di tengah kebencian Kalindra padanya. Ataukan Gueen akan pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
“Tidak apa-apa, Ayo.” Joseph memilih untuk tidak bertanya lagi.
Akhirnya acara kuliah pun selesai, seperti biasa Gueen memutuskan untuk pulang. Tadi sebenarnya Jena mengajaknya untuk pergi ke apartemen. Tapi Gueen menolak, dia mempunyai tugas membersihkan apartemen dan dia harus melakukan itu sebelum Kalindra pulang. Sebab dia tidak mau melihat wajah kakaknya lagi.
Saat berjalan ke arah terminal bis, tiba-tiba Gueen menghentikan langkahnya ketika melihat selebaran, dia pun langsung mengambilnya, hingga tiba-tiba Gueen terpikirkan sesuatu.
“Sepertinya tidak salah jika aku mencoba ini," lirih Gueen. Di selebaran itu tertulis membutuhkan pekerjaan paruh waktu untuk menjadi pelayan di sebuah pesta yang akan diselenggarakan tiga hari lagi, bayarannya cukup menggiurkan dan Gueen rasa dia bisa melamar apalagi hanya satu hari.
Dengan cepat Gueen pun mengutak-atik ponselnya kemudian dia langsung menghubungi nomor yang tertera dan setelah itu Gueen langsung bergegas untuk berangkat, kali ini dia menaiki taksi karena ternyata dia harus datang ke tempat penyelengara acara terlebih dahulu.
***
Gueen keluar dari sebuah rumah, dia baru saja diberi tau job desk untuk menjadi pelayan dan dia juga harus memahami beberapa aturan cara untuk melayani orang di pesta, karena rupanya Gueen akan menjadi pelayan di pesta pernikahan yang megah dan itu sebabnya dia harus diberi pengarahan terlebih dahulu.
Tiga hari kemudian
Pada akhirnya detik-detik yang menegangkan bagi Gueen pun tiba, di mana saat ini dia sudah memakai seragam pelayan. Dia baru saja diberi pengarahan terakhir oleh ketua penyelenggara pesta agar semuanya lancar.
Setengah jam berlalu, Gueen menghentikan langkahnya sejenak ketika dia merasa lelah, selama setengah jam ini, dia cukup sibuk karena terus mengantarkan minuman kepada tamu.
Dan setelah berhenti, akhirnya Gueen kembali melanjutkan aktivitasnya. “Silahkan ... ” Tiba-tiba Gueen menghentikan ucapannya karena terlalu terkejut saat melihat siapa yang duduk di meja yang sedang dia antarkan minuman dan ternyata i di sana ada Kalindra, kakaknya.
Mata Kalindra membulat ketika melihat Gueen, apalagi Gueen menjadi pelayan.
“Si-silahkan!” Gueen dengan cepat menyimpan gelas berisi minuman untuk Kalindra dan juga teman-temannya. Lalu setelah itu, dia dengan cepat berbalik, wanita itu berniat untuk bersembunyi karena tatapan mata Kalindra benar-benar menusuk lebih dari biasanya, dan sekarang yang dipikiran Gueen bukan meneruskan lagi pekerjaannya, melainkan kabur secepatnya dari Kalindra.
Beberapa saat kemudian
“Kalindra, bukankah dia adikmu?” tanya Anwar yang tak lain teman Kalindra, dia menatap Kalindra dengan tatapan mengejek, membuat Kalindra meminjamkan mata seraya menghirup oksigen sebanyak-banyaknya, apalagi semua teman-temannya menatapnya dengan tatapan bingung, semua orang tahu dia adalah keturunan penguasa dan tentu saja ketika mereka tahu adiknya menjadi pelayan, Kalindra merasakan rasa malu yang luar biasa.
“Kau tidak memberinya cukup uang? Sampai dia menjadi pelayan di sini,” ucap Anwar lagi yang sengaja meledek Kalindra.
“Aku akan pergi sebentar. Kalian teruskan saja.” Kalindra pun bangkit dari duduknya, emosi lelaki itu benar-benar sudah berada di ubun-ubun dan sekarang pikirannya adalah menyeret lengan Gueen, dan memberi pelajaran pada adik tiri yang selama ini dia benci.
Setengah jam kemudian
Setelah mencari setengah jam, akhirnya Kalindra pun. menemukan Gueen yang sedang bersembunyi di toilet, barusan dia mencari Gueen ke sana kemari, tapi Gueen tidak ada, dan yang belum Kalindra kunjungi adalah toilet, dan benar saja ternyata Gueen ada di toilet.
“Brakkk!”
Kalindra mendobrak pintu kamar mandi membuat Gueen yang sedang bersembunyi semakin panik, apalagi sekarang Kalindra menatapnya dengan amarah yang membara.
“Ka-Kakaa!” panggil Gueen dengan wajah yang memucat.
Kalindra tidak menjawab. Dia malah menarik lengan Gueen dengan kasar, kemudian menariknya untuk keluar dari kamar mandi. Suasana kamar mandi begitu sepi, hingga tidak ada yang tahu apa yang dilakukan oleh Kalindra dan Kalindra langsung membawa Gueen ke kamar yang dia pesan, karena memang pesta itu dirayakan di hotel dan sebelumnya Kalindra juga memesan hotel di sana untuk bersiap-siap.
Ketika tangannya ditarik oleh Kalindra, Gueen sama sekali tidak berani membuka mulut, rasanya dia ingin berteriak tapi dia juga tidak berani. Sesekali wanita itu meringis karena Kalindra mencengkram tangannya dengan keras dan ketika sampai di kamar hotel, Kalindra langsung membuka pintu, kemudian dia langsung menarik lengan Gueen untuk masuk dan ketika masuk Kalindra langsung menghempaskan tubuh wanita itu hingga Gueen terjatuh ke lantai.
“Ka-Kakak!” panggil Gueen, wajahnya langsung memutih ketika melihat Kalindra melepaskan sabuk yang dipakai oleh lelaki itu, dan Gueen tau apa yang akan di lakukan oleh Kalindra padanya.
Selangkah Kalindra maju, selangkah pula Gueen mundur, nafas Gueen sudah terengah ketika Kalindra terus berjalan ke arahnya.
“Dasar tidak tahu di untung!” teriak Kalindra, tak lama terdengar jeritan Gueen yang sangat kencang setelah Kalindra memcambuk tubuhnya. Bukan hanya sekali, Kalindra mencambuk Gueen berkali-kali, sepertinya emosi kalindra benar-benar memuncak hingga dia gelap mata.
“Kakak ampun!” Gueen berucap dengan suara yang pelan, berharap Kalindra tidak menyiksanya lagi, seluruh tubuhnya sudah terasa nyeri akibat cambukan Kalindra, bahkan tubuh Gueen langsung membiru karena bagian besi menghantam kulitnya.
Jangan ditanyakan betapa takutnya Gueen saat ini yang pasti ketakutannya benar-benar luar biasa. bahkan Gueen tidak berani mengangkat kepalanya.
“Bangun Kau!” teriak Kalindra yang masih emosi.
Dan “Aaaaaa!” tiba-tiba Gueen kembali berteriak ketika kalindra mencambuk lagi tubuhnya, hingga Gueen pun dengan cepat bangkit walaupun menahan rasa perih dan tak lama teriakan demi teriakan Gueen kembali menggema, dan rupanya bukan hanya cambukan saja yang Gueen terima, dia juga di hajar oleh Kalindra, hingga pada akhirnya Gueen tak sadarkan diri karena Kalindra menyiksanya dengan brutal.
ranjang adlh tmpt penyelesaian masalah suami istri 🤭