NovelToon NovelToon
My Love My Baby Sitter

My Love My Baby Sitter

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Sudah Terbit / CEO / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:86.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Almaira

Demi untuk menghindari perjodohan dengan seorang juragan tanah oleh pamannya sendiri, Fatimah pergi meninggalkan kampung halamannya, terpaksa meninggalkan sang kakek yang telah membesarkannya dari kecil.

Fatimah beruntung karena sesampainya di kota, dia bertemu dengan nenek yang baik hati yang memintanya untuk bekerja sebagai pengasuh cucunya, Zahra.

Kepribadian dan kecantikan Fatimah rupanya mampu membuat Aditya, majikannya jatuh hati padanya.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kakek..

Sesampainya di rumah, mereka bertiga disambut nenek.

"Cucu nenek sudah pulang ? bagaimana sayang jalan-jalannya seru ?" Tanya nenek sambil menciumi cucu buyutnya.

"Seru Nek " Jawab Zahra dengan gembira, dilanjutkan dengan celotehannya sambil menunjukkan banyak mainan yang dibelinya.

" Maaf nenek, saya pamit kebelakang dulu sebentar " Kata Fatimah pamit kepada nenek.

"Iya, kamu istirahat saja, biar Zahra sama nenek " Jawab nenek sambil mempersilahkan Fatimah pergi.

Aditya yang sedari tadi duduk di kursi sebelah nenek memperhatikan kepergian Fatimah sembari mengingat kembali kejadian di restauran tadi, Aditya mengingat betapa Fatimah sangat kaget ketika dia tanpa sengaja memegang tangannya, terlebih ketika Fatimah yang memegang tangannya

"Kamu juga nak, istirahatlah." Kata nenek memecah lamunan Aditya.

"Iya nek " Jawab Aditya beranjak dari duduknya kemudian berlalu pergi meninggalkan Zahra yang masih asyik bercerita kepada neneknya.

Fatimah sampai di kamarnya, bayangan kejadian di restauran tadi terus mengganggu pikirannya.

Dia merebahkan badannya di atas kasur, seketika dia mengingat kakeknya, dia berniat untuk menelpon kakeknya yang sudah 2 hari tidak saling bertukar kabar.

Hampir setengah jam Fatimah menelepon Ayu dan kakeknya, Fatimah senang karena keadaan kakeknya baik baik saja. Tak lupa Fatimah menanyakan kabar pamannya, ternyata pamannya kadang masih menanyakan keberadaannya kepada kakeknya, rupanya walaupun sudah 2 bulan pamannya masih ingin terus 'menjual' dirinya kepada Juragan Jarwo.

Mendengar hal itu tentu saja membuat Fatimah bersedih, karena dia tidak bisa segera kembali ke kampung halamannya.

Padahal dia sangat merindukan kakeknya, walaupunn dirinya sering melakukan video call dengan kakeknya secara diam diam dengan menggunakan ponsel sahabatnya Ayu karena ponsel kakeknya yang diambil paksa pamannya, tapi dia ingin segera bertemu langsung dengan kakeknya.

Fatimah ingin di usia kakeknya yang yang sudah tua dirinya bisa merawat beliau sebagaimana beliau merawat dan membesarkannya dulu, akan tetapi gara gara pamannya kebersamaannya dengan kakeknya seolah terenggut.

Bukan hanya itu, karena pamannya jugalah kebun dan pabrik teh milik kakeknya kini telah hilang.

Kejadiannya kurang lebih 3 bulan yang lalu ketika itu Juragan Jarwo datang kerumahnya, memberi tahu bahwasanya pamannya mempunyai hutang yang sangat banyak kepadanya, karena itu pamannya telah menggadaikan sertifikat kebun dan pabrik teh milik keluarga mereka kepada juragan itu.

Dengan berat hati kakek akhirnya menyerahkan Kebun dan pabriknya diambil Juragan Jarwo.

Seketika mereka menjadi tidak mempunyai apapun, karena hanya kebun dan pabrik teh itulah yang menjadi penopang utama keluarga mereka.

Masalah datang lagi, ternyata tanpa diduga Juragan Jarwo jatuh hati kepada Fatimah, dihasutnya paman Fatimah untuk menjodohkan Fatimah dengannya dengan imbalan akan memberikan kembali kebun teh dan pabriknya. Segala upaya paman membujuk kakek agar mau menikahkan Fatimah dengan Juragan Jarwo, tapi kakek menolak keras, lebih baik kehilangan kebun dan pabrik itu daripada harus menikahkan cucu tersayangnya dengan Juragan Jarwo.

Akhirnya kakek menyuruh Fatimah untuk kabur, karena bisa saja pamannya menikahkan Fatimah tanpa sepengetahuan kakeknya karena biar bagaimanapun pamannya masih wali sah Fatimah karena dia adalah adik kandung dari ayah kandung Fatimah.

Mengingat hal itu, tanpa terasa Fatimah meneteskan air matanya.

Tanpa Fatimah sadari juga, ternyata Zahra telah ada di depannya dan melihatnya menangis.

"Kenapa Mbak Fatim menangis?" Kata Zahra sambil kemudian memeluk Fatimah erat.

Segera Fatimah menghapus air matanya.

"Mbak tidak apa apa sayang, mata mbak kemasukan debu " Jawab Fatimah sambil mencium kening Zahra dan berusaha untuk tersenyum.

Karena hari sudah menjelang sore, Fatimah segera memandikan Zahra.

Malam hari.

Sesudah makan malam, Zahra memilih bermain dikamar Aditya.

"Pah, tadi Mbak Fatim nangis loh " Kata Zahra yang menduduki punggung papanya.

Seketika Aditya membalikkan badannya.

"Menangis? Kenapa Mbak Fatim menangis sayang," Tanya Aditya penasaran.

"Katanya matanya kemasukan debu " Jawab Zahra sambil menunjuk ke arah matanya.

Aditya terdiam, sebuah alasan klise yang biasa diucapkan oleh orang yang ketahuan menangis diam diam, pikir Aditya.

Sepanjang malam Aditya tidak bisa tidur dan terusmemikirkan perkataan Zahra bahwa Fatimah menangis.

Aditya berpikir mungkinkah karena kejadian di restauran tadi?

Tapi kalau karena kejadian itu, sungguh bener benar karena hal yang sepele, apakah seorang wanita bisa menangis hanya karena seorang pria tanpa sengaja memegang tangannya.

Keesokan harinya..

Pagi sekali Aditya sudah bangun, segera Aditya mandi dan memakai setelan jasnya. Aditya melakukan semuanya dengan agak tergesa-gesa, ada sesuatu yang harus dia pastikan, begitu pikir Aditya.

Setelah beres, Aditya keluar dari kamarnya menuju kamar putrinya, semoga pengasuh itu ada dalam kamar Zahra, pikir Aditya.

Tiba di depan kamar Zahra, terdengar suara Zahra yang sedang tertawa, suaranya terdengar nyaring sampai keluar kamar.

Aditya terdiam sejenak, kemudian dengan perlahan dibukanya pintu kamar Zahra.

Hal pertama yang dia lihat adalah putrinya yang sedang memakai baju, tentu saja Fatimah yang memakaikannya, seketika raut wajah Fatimah berubah drastis, dari senyum menjadi diam kemudian tampak Fatimah menundukkan wajahnya.

Melihat hal itu, Aditya yakin kalau Fatimah merasa tidak nyaman dengan kehadirannya. Mungkin karena ini kali pertama Aditya datang ke kamar putrinya pagi sekali semenjak Fatimah menjadi pengasuh Zahra.

Atau mungkinkah karena kejadian di restoran kemarin

"Papah " Teriak Zahra menyambut kedatangan Aditya sambil mengangkat tangannya, meminta Aditya untuk menggendongnya, tidak peduli dengan baju yang belum lengkap dikenakannya.

Dengan senang hati Aditya menggendong putri kecilnya, tak lupa dipeluk serta diciumnya.

"Nona, pakai dulu bajunya" Kata Fatimah dengan suaranya yang halus tanpa berani melihat tuannya.

"Sini biar saya yang pakaikan " Kata Aditya seraya mengambil baju di tangan Fatimah.

Fatimah menyerahkan baju itu dengan agak sedikit takut, takut kalau nanti tangan Aditya menyentuh tangannya lagi.

Fatimah mundur beberapa langkah menjauhi tuannya dan nona Zahra, dia memperhatikan kalau tuannya cukup telaten memakaikan Putrinya baju.

Setelah selesai memakai baju, Aditya menyuruh Zahra untuk pergi kearah Fatimah untuk minta disisir rambutnya dan menguncir rambutnya.

Selama proses itu Aditya memperhatikan keduanya, tapi sebenarnya perhatiannya lebih tertuju kepada Fatimah.

Aditya melihat memang mata Fatimah sedikit sembab, ternyata apa yang dikatakan putrinya bahwa Fatimah menangis itu bisa saja benar.

Karena apa dia menangis? Entah mengapa Aditya ingin mengetahuinya.

"Hmm, Fatimah " Kata Aditya dengan pelan.

Mendengar namanya dipanggil tentu saja dia merasa kaget, karena baru kali ini tuannya itu memanggil namanya.

"Iya tuan " Jawab Fatimah dengan pelan, seraya tangannya masih terus menyisir rambut Zahra.

"Soal yang kemaren itu, maksud saya yang di restauran itu, saya minta maaf, saya tidak sengaja melakukannya, maksud saya saya tidak sengaja memegang tanganmu" Kata Aditya sambil terus menatap wajah Fatimah.

Fatimah kaget kenapa tiba tiba tuannya mengungkit kejadian kemarin, dia tidak tahu harus menjawab apa, dan tahu bahwa tuannya terus menatap wajahnya membuatnya semakin risih dan salah tingkah.

"Iya tuan, saya tahu " Jawab Fatimah dengan suara yang begitu pelan, hampir saja Aditya tidak bisa mendengarnya.

"Apa itu yang menyebabkan kamu menangis semalam" Lanjut Aditya.

Sontak Fatimah kaget mendengar pertanyaan itu, darimana tuannya tahu bahwa dia menangis semalam.

"Bu..bukan tuan, tapi..?" Fatimah tidak berani melanjutkan perkataannya, dia juga masih tak berani menatap wajah tuannya.

Seolah mengerti maksud dari ucapan Fatimah Aditya mencoba menjelaskan.

"Semalam kata Zahra, dia melihat kamu menangis" Jelas Aditya.

Sekarang Fatimah mengerti ternyata Zahra yang mengadukannya menangis kepada ayahnya.

"Bukan tuan, tadi malam saya hanya sedang teringat keluarga saya di kampung " kata Fatimah sambil sedikit tersenyum.

Mendengar itu Aditya sedikit merasa lega. Tapi tiba-tiba perasaan kasihan menyeruak dalam hatinya.

Diingatnya kembali bahwa sudah 2 bulan Fatimah bekerja disini, maka wajar saja kalau dia merindukan keluarganya.

Semakin Aditya menatap Fatimah.

Semakin hatinya berdegup kencang.

Apa yang terjadi padaku, pikir Aditya.

1
Maizaton Othman
alahai...
Titin Putri Ahmad
gak mau baca sampai habis, dah lah capek kali banyak kali konflik nya
Elington Ginting Sukha
Luar biasa
EXXO-MART Perlengkapan Laundry
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Amanah Sutrisno
Luar biasa
Capricorn 🦄
j
Mamahnya Rayhan
Luar biasa
Mamahnya Rayhan
Biasa
Itayah Iwan
Luar biasa
Sisca Dewi
🤣🤣🤣
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
zahra jangan tumbuh jadi anak yg goblog ya nak....
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
eng ing eeeeng munculkan dia 😄😄😄
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
kayak terpaksa banget ini si author menjodohkan clara sama angga 😄😄 emangny td mau d jodohin ma siapa thor??
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
akhirnya babang angga nongol 😁😁😁
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
serius lu lisa ikhlas bgitu aja....kita liat deh ntar ketika perbuatan bejat kalian itu membuahkan hasil, masih ikhlas gak lu d tinggal si kevin 😏😏😏
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
yg hidupny kayak si romi dulu seblum nikah sama ayu berarti waktu lahir gak d adzani 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
hahahahahaaa bikin deg2an aja ini si romlah 🤣🤣🤣🤣🤣
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
hahahha sukuriiiiiinnnn kau nadya....itulah akibatny kalau tamak, gak bersyukur sama harta yg ada saat ini....
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
sherly nih kayakny adik tiriny fatimah 😄.. makany zahra dan fatimah masih ada ikatan itulah kenapa mereka bisa cepet akrab....
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
gak mau seneng dulu deh sama clara takotny nanti2 malah berbalik jadi musuh juga 🤭🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!