Mendapatkan batu roh ungu dan bertemu dengan seorang Dewi. Wan Tian yang tidak memiliki akar spiritual pun menjalani pelatihan keras dari Yang Yue, Dewi Alkemis dari batu roh ungu.
Menjadi kuat bukanlah masalah, ketika menghadapi kejamnya dunia. Bukankah ada guru seorang Dewi membantunya? Ketika mendapatkan kekuatan dan mengalahkan musuh kuat, para wanita cantik di dunia juga datang sendiri memperebutkannya.
Menjadi kultivator maupun alkemis hebat, semua dilaluinya dengan kerja keras. Jalan menuju abadi dan menjadi dewa, menginjak orang jahat, melindungi jalan kebenaran.
Tingkatan Ranah Kultivasi Manusia : Manusia Pejuang, Manusia Sakti, Manusia Luar Biasa, Tubuh Emas, Tubuh Berlian, Manusia Suci dan Manusia Tertinggi.
Tingkatan Ranah Kultivasi Abadi/Immortal : Darah Abadi, Janin Abadi, Tulang Abadi, Tubuh Abadi, Jiwa Abadi dan Setengah Dewa.
Tingkatan Ranah Kultivasi Dewa : Kelahiran Dewa, Dewa Abadi, Dewa Suci, Dewa Agung dan Dewa Tertinggi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanto Trisno 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Air Telaga Peri 2
"Kultivasi ganda? Apa yang dimaksud dengan kultivasi ganda?" tanpa sadar Wan Tian mengatakan apa yang dibicarakan oleh Yang Yue. Ia juga tidak mengingat lagi bahwa hanya dia yang mendengar apa yang dikatakan oleh sang Dewi.
"Hah? Apa yang kamu katakan? Kultivasi Ganda? Aku tidak akan melakukan denganmu! Ternyata kamu anak mesum seperti itu!" Su Menglan terlihat marah dengan perkataan Wan Tian yang tiba-tiba.
"Tidak-tidak. Aku hanya salah bicara. Iya, aku salah bicara, hehehe." Wan Tian sungguh tidak tahu apa yang dimaksudkan. Ia hanya mengikuti apa yang dikatakan oleh Yang Yue yang berada dalam kesadaran spiritual.
"Uh, awas saja kalau kamu punya pikiran jahat seperti itu. Bahkan kamu tidak memiliki akar spiritual. Bagaimana mungkin kau bisa berkultivasi? Dengan berendam di sana, mungkin tidak bisa menyerap energi spiritual. Tapi setidaknya bisa membantumu terlihat lebih bersih."
Su Menglan tidak berharap Wan Tian dapat berlatih. Namun anak lelaki itu bisa dibawa untuk menjaga barang-barang miliknya. Jika dilihat kembali, Wan Tian terlihat bodoh dan tidak tahu apa-apa. Yang membuat gadis itu penasaran, bagaimana anak lelaki itu tahu tentang kultivasi semacam itu? Bahkan ia hanya pernah mendengar yang dikatakan gurunya. Dan tidak pantas menyebutkan itu sembarang orang.
"Katakan. Siapa yang telah mengatakan itu padamu? Dengan kualifikasimu, tidak mungkin kamu tahu tentang hal itu, bukan?" Su Menglan terlihat waspada dan penuh perhitungan.
Sudah banyak pemuda yang ingin mendekatinya. Namun ia tidak pernah menemukan ada orang tak berkemampuan berkata begitu gambangnya. Apalagi itu menyangkut sesuatu yang memalukan.
"Tentang apa?" Wan Tian tidak sadar apa yang ditanyakan terhadapnya. Membuatnya bingung mau menjawab apa. Jadi ia balik bertanya tentang hal yang ditanyakan padanya.
"Tidak. Lupakan saja aku pernah bertanya. Mungkin saja kamu pernah mendengar di suatu tempat. Dilihat dari ekspresi wajahmu, kamu terlihat seperti orang tidak berpengetahuan."
Mereka tiba di depan telaga yang berada di dalam goa. Aura spiritual sangat kental dan melimpah di sekitar air Telaga Peri. Siapapun kultivator yang berkultivasi di tempat tersebut, akan mendapatkan banyak manfaat. Lebih cepat meningkatkan kultivasi seseorang.
"Kamu bisa mandi di air telaga ini. Tapi ingat, kamu jangan coba-coba untuk mengintip apa yang aku lakukan. Aku berbaik hati karena kamu tidak mungkin bisa melawanku dan rasa kasihan terhadapmu. Jangan lupa, kamu tidak boleh berbicara di luar pernah bertemu denganku, mengerti?"
"Aku tidak akan macam-macam. Aku akan mandi di sini." Wan Tian dengan langkah sedang, berjalan ke arah telaga. Ia menghirup aroma yang sangat harum. Ada kumpulan asap yang keluar dari air telaga. Memandakan air itu adalah sumber air panas.
Sekarang jarak antara Wan Tian dan Su Menglan cukup jauh. Sementara itu Su Menglan telah membuat sebuah sekat dari benda yang ia bawa. Membuatnya tidak akan terlihat oleh siapapun saat berada di dalam air telaga.
'Airnya kelihatan panas. Tapi terasa sekali bau wangi dari airnya. Apakah ini yang dinamakan Telaga Peri? Sungguh mengagumkan.'
"Yang kamu pikirkan memang benar, Bocah. Ini adalah sumber air panas yang dimaksud. Benar-benar, kamu sangat beruntung kali ini. Dari dalam dinding batu itu terdapat inti api yang dapat membantumu bisa berlatih dan memiliki kekuatan spiritual."
"Dewi, apakah kita bisa mengambil inti api dari dalam sana? Aku tidak tahu caranya mendapatkan inti api itu." Wan Tian menatap ke arah Su Menglan yang berada jauh darinya. Ia tentu tidak mendengar pembicarannya dengan Yang Yue.
Jika saja ada seorang kultivator dari desanya, maka inti api itu akan mudah didapatkan oleh mereka. Itu akan membuat orang yang mendapatkan, memiliki kekuatan yang besar. Ia pernah mendengar inti api sangat langka dan dapat digunakan untuk berlatih kultivasi.
"Kamu tidak bisa dengan kondisi seperti ini. Dan asal kamu tahu, jika kau sampai menyentuh inti api secara langsung, apakah kau yakin, masih bisa hidup di dunia ini? Tidak! Kau akan mati karena terbakar."
"Lalu, untuk apa kita mencari inti api?" Wan Tian tidak habis pikir dengan pemikiran Yang Yue. Karena ia sudah mendapatkan tempat yang memiliki inti api, mengapa masih tetap tidak bisa mengatasinya.
"Kau akan memerlukan itu untuk membentuk akar spiritual. Saya hanya kita tidak bisa buru-buru. Setidaknya kita sudah mendapatkan informasi dan tempatnya. Selanjutnya kau bisa siapkan tempatnya. Di dalam dimensi ruang yang ku buat dengan darahmu ini, kau bisa menyimpan inti api. Sehingga kau bisa menyimpan apa saja ke dalamnya. Tentu saja perlu memperluasnya juga."
Wan Tian belum begitu paham meski sudah diberitahu sebelumnya. Namun ia tidak bisa menyerap begitu saja. Apa saja yang diperintahkan oleh Dewi Yang Yue akan dilakukan dengan sepenuh hati.
"Ini mungkin akan sulit dijelaskan padamu. Baiklah, kita akan menyiapkan tempatnya terlebih dahulu. Yaitu seluruh tubuhmu harus ditempa dengan baik. Kau harus menjalani latihan dan mengkonsumsi tanaman obat yang aku katakan. Untuk sekarang, lepaskan pakaianmu dan berendam di sini selama tiga hari tiga malam."
"Baiklah, Dewi. Aku akan berendam di sini. Tapi bagaimana jika orang itu selesai dengan latihannya?" tunjuk Wan Tian ke arah Su Menglan berlatih.
"Sepertinya dia akan melakukan hal yang sama denganmu. Selama tiga hari tiga malam, gadis itu akan terus berlatih di sini. Jadi jangan khawatir lagi. Apa kau paham?"
"Aku paham, Dewi. Aku hanya perlu berendam, bukan?" tanya Wan Tian sambil melepaskan semua pakaiannya. Lalu ia masuk ke dalam Telaga Peri.
"Lakukan saja apa yang aku perintahkan. Setelah tiga hari, aku masih akan memerintahkan kamu lebih banyak lagi," pungkas Yang Yue.
Setelah semuanya terjadi, dengan mengikuti semua yang dikatakan Yang Yue, barulah Wan Tian bisa bertahan hidup. Ia sudah cukup makan tanaman herbal sebelumnya. Meski tidak banyak bisa membantu. Tapi setidaknya ia bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum selama tiga hari.
Karena sudah terbiasa hidup tanpa makanan berhari-hari, Wan Tian tidak akan tersiksa. Ia duduk dan membiarkan tubuhnya terendam oleh air telaga.
"Kamu mendekatlah ke arah pancuran di sana. Kebetulan air dari pancuran akan langsung jatuh ke kepalamu. Kamu bisa duduk bersila seperti yang kuajarkan."
Tujuan Yang Yue menyuruh Wan Tian duduk bersila adalah untuk menyerap energi spiritual yang terkandung dalam air telaga. Ini akan memakan waktu yang sangat lama. Meskipun energi spiritual berlimpah, Yang Yue hanya bisa menyerap lima persen dari dirinya yang sudah menjadi Dewi.
Hari pertama dilalui tanpa ada halangan apapun. Karena merasa ada sesuatu yang salah, membuat Su Menglan keluar dari tempatnya berlatih. Ia melihat Wan Tian yang dalam sikap duduk bersila. Membuatnya hanya bisa tersenyum dan melanjutkan latihannya.
"Huh, apakah anak itu mencoba untuk menyerap energi spiritual? Sia-sia saja kamu melakukannya. Tapi setidaknya bisa membuat tubuhmu semakin kuat. Apa kamu bisa bertahan selama tiga hari? Lihatlah nanti."
***