Seorang pria membangun perusahaannya dengan tujuan mengumpulkan kekayaan sebanyak mungkin. Namun, semakin banyak uang yang dimilikinya, semakin tinggi kesombongannya. Pada akhirnya, kesombongannya menjadi kehancurannya. Ia dijatuhkan oleh perusahaan lain dan kehilangan segalanya.
Namun. Ia bereinkarnasi ke dunia kultivasi sebagai seorang Summoner, dengan kemampuan memanggil makhluk-makhluk luar biasa. Di dunia baru ini, ia didampingi oleh seorang Dewi yang setia di sisinya.
Sekarang, dengan segala kekuatan dan kesempatan yang dimilikinya, apa yang akan menjadi tujuannya? Apakah ia akan kembali mengejar kekayaan, mencari kedamaian, atau menebus kesalahan dari kehidupan sebelumnya?
Up suka-suka Author!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chizella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belati Darah Iblis
Setelah beberapa hari berpikir untuk membeli senjata, aku akhirnya memutuskan untuk mencari satu. Memiliki senjata akan mempermudah segalanya bagiku.
Namun, aku hanya ingin senjata ringan. Aku tidak suka teknik bela diri yang terlalu rumit, seperti teknik bertarung dengan tombak atau senjata serupa.
Setelah mengelilingi banyak tempat, akhirnya aku tiba di sebuah toko dengan papan bertuliskan "Toko Peralatan Tang" di depannya. Tanpa ragu, aku langsung masuk. Seorang penjaga toko menyambutku layaknya pelanggan biasa.
"Selamat siang, Tuan. Apa yang Anda perlukan?"
Aku mulai melihat-lihat berbagai senjata, tapi tak ada satu pun yang cocok denganku.
"Hey... Yun Yun, tolong bantu aku..."
"Huh, kau baru mengingatku sekarang?"
"Tolonglah..."
"Pergi ke pojok kiri, lihatlah di sana."
Aku mengikuti perintah Yun Yun dan menemukan sebuah belati yang tampak bagus. Corak merah di permukaannya membuatnya terlihat semakin menarik.
"Apa senjata ini bisa berguna?"
"Kau tidak percaya padaku? Cobalah gunakan skill Penilai milikmu."
"Uh, baiklah. Penilai!"
> Belati Darah Iblis (0%)
Skill: Semakin banyak darah yang diserap, semakin kuat belati ini.
"Hmm, menarik. Tapi apa arti angka 0% di sampingnya?"
"Itu adalah tingkat kekuatan belati ini. Dengan menyerap darah, angkanya akan meningkat. Nilai tertingginya adalah 100%, dan saat itulah kekuatan aslinya akan muncul."
"Jadi, dengan kata lain, belati ini sekarang tidak berguna dan harus menyerap darah terlebih dahulu?"
"Huh, akhirnya kau mengerti juga..."
...---...
Sesampainya di penginapan, di area makan, aku melihat Nona Yin dan Ling'er tengah mengobrol. Tanpa memedulikan mereka, aku langsung masuk ke kamarku.
Setelah beberapa saat, Yun Yun mulai menjelaskan panjang lebar tentang cara memurnikan belati itu.
Semua penjelasannya akhirnya tersimpan di kepalaku. Aku pun mencoba memurnikan belati tersebut menggunakan darahku sendiri.
> Belati Darah Iblis (10%)
Skill: Semakin banyak darah yang diserap, semakin kuat belati ini.
Meskipun hanya bisa mengeluarkan 10% kekuatannya, itu sudah cukup untuk sekarang.
"Hey, dengan kultivasimu saat ini, kau sudah bisa memanggil Prajurit Bayangan."
"Prajurit Bayangan? Kedengarannya keren. Tolong ajari aku cara memanggilnya."
Sekali lagi, Yun Yun menjelaskan panjang lebar sampai aku benar-benar memahami semuanya.
"Summon, Prajurit Bayangan!"
Dari lantai penginapan, muncul bayangan yang perlahan membentuk sosok prajurit dengan baju besi hitam pekat. Matanya menyala ungu, menciptakan aura yang menakutkan.
"Benar-benar seperti prajurit... sangat keren!"
Saat ini, kultivasiku sudah berada di Pembentukan Core 9, hanya selangkah lagi menuju Pendekar Perak.
"Prajurit Bayangan, carikan beberapa bandit di kota ini. Aku ingin mencoba membunuh seseorang..."
Prajurit itu menundukkan kepala, lalu menghilang dalam bayangan.
...---...
Karena merasa bosan, aku turun ke lantai bawah untuk melihat Nona Yin dan Ling'er. Begitu aku sampai, mereka langsung menatapku penuh kecurigaan.
"A-apa? Ada yang salah denganku?" tanyaku.
"Kapan kau masuk? Aku bahkan tidak merasakan auramu saat kau datang. Dengan kekuatanku saat ini, kau seharusnya tidak bisa lolos dari pengawasanku."
"Benar juga. Aku juga penasaran, apakah Tuan Yun sebenarnya sangat kuat?"
"Ah... mungkin hanya kebetulan. Saat aku masuk, kalian sedang sibuk mengobrol, jadi mungkin kalian tidak menyadarinya, hehe."
Ling'er tiba-tiba mendekat, menarik kerah bajuku, lalu berkata, "Apa kau menyembunyikan sesuatu?"
"A-apa yang kau katakan? Aku tidak menyembunyikan apa pun..."
Gadis kecil ini ternyata tidak sebodoh yang kuduga. Jika tadi aku tidak menyembunyikan auraku saat memurnikan Belati Darah Iblis, mungkin dia sudah menyadarinya...
Belum, belum, siap-siap aja kulabrak bentar lagi