NovelToon NovelToon
Ambil Bekasku, Mbak!

Ambil Bekasku, Mbak!

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Suami Tak Berguna
Popularitas:1.4M
Nilai: 5
Nama Author: Ana Azzura

"Rasya! Berikan suamimu pada kakakmu, dan ambil bekas suami kakakmu!"

Seperti sebuah sambaran petir yang mampu menghancur leburkan tulang belulangnya. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba sang papa menyuruh menukar suami atas permintaan kakaknya.
..

Tidak tahu mengapa orang tua Rasya selalu memperlakukannya begitu buruk, hanya mendapatkan barang bekas dari kakak kandungnya untuk bertahan hidup. Suatu ketika, Rania meminta papa nya untuk menukar suaminya dengan suami adiknya yang langsung diiyakan oleh papahnya.

Hancur sudah hidup Rasya, sebelum akhirnya dia menyadari satu kebenaran bahwa kakaknya sudah mengambil sang suami yang sudah menjadi barang bekasnya.

Sedangkan suami baru Arasya ternyata belum pernah menyentuh Rania, dan untuk pertama kali dia mendapatkan barang baru.

Bukan hanya itu, fakta lain tentang kehidupan suaminya juga terkuak seiring berjalannya waktu dan yang lebih mengejutkan ternyata Saka adalah seorang crazy rich!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Azzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjuangan Rasya

Hari sudah semakin gelap, namun Rasya belum menemukan satu pun angkot. Dia menatap uang nya yang tinggal selembar berwarna biru, jika dia pulang menggunakan taksi mungkin uang ini tidak akan cukup. Jika dia pulang menggunakan ojek, mungkin sisanya tidak akan cukup untuk membeli dua bungkus nasi. Rasya juga memikirkan keadaan Saka, pria itu pasti sudah kelaparan. Dia merutuki diri sendiri karena atk menyisakan uang sepeser pun, harusnya tadi Rasya memberikan uang sedikit agar Saka bisa membeli makanan.

Akhirnya dengan semangat berkobar-kobar dia memutuskan untuk jalan kaki saja. Namun dia tetap berharap masih ada angkot yang melintas, karena tak yakin akan sampai rumah jika mengandalkan jalan kaki.

Seharusnya cuaca kali ini membuat tubuhnya dingin, namun karena kakinya terus bergerak membuat tubuhnya panas hingga peluh bercucuran dimana-mana. Rasa lapar dan haus begitu terasa, namun dengan semangat Rasya tetap menyusuri jalanan tanpa memperdulikan perutnya yang sejak tadi keroncongan serta tenggorokan nya yang mengering.

Saat Rasya melihat ada masjid di dekat posisinya, dia memutuskan untuk mampir kesana. Dia tak membawa mukena, tapi setidaknya di masjid pasti ada. Rasya segera masuk ke tempat wudhu, saat berkumur, air yang masuk ke mulut bukan hanya di gunakan untuk membasuh mulut melainkan di telan hingga tenggorokan nya terasa sangat lega, dan Rasya mengulangi hingga tiga kali.

Setelah menyelesaikan wudhu, Rasya segera menunaikan ibadah sholat magrib. Rasya memang bukan hamba yang taat ibadah, tetapi dia juga sering melakukan kewajiban sebagai muslim. Meksipun pengetahuan agamanya kurang, namun dia akan melaksanakan apa yang dia bisa seperti sholat lima waktu.

Setelah selesai melaksanakan sholat, hati Rasya semakin lega. Rasa hausnya sudah hilang, pikiran nya lebih jernih dari sebelumnya dan rasa lelahnya juga sedikit menghilang. Memang benar kata orang, sholat itu mampu menghilangkan rasa lelah dan Rasya merasakan nya kali ini.

Rasya ingat, Saka pasti sedang khawatir menunggu, dia bergegas untuk kembali jalan kaki. Namun saat di depan pintu keluar, Rasya melihat ada kardus berisi beberapa bungkus makanan dan terdapat tulisan "silahkan ambil". Mata nya berbinar-binar melihat nya, meksi begitu dia masih tampak ragu mengambil.

Dia menatap kanan kiri mencari seseorang. "Pak, apakah saya boleh mengambil makanan ini?" Tanya Rasya setelah melihat ada seorang pria setengah muda memakai sarung dan kopiah sedang membersihkan lantai serambi masjid yang terkena cipratan air cemplungan di depannya, Rasya yakin orang itu adalah petugas marbot masjid.

Pria itu menghentikan pekerjaan nya lalu menatap Rasya. "Silahkan ambil saja, mbak. Halal. Minuman nya ada di sana." Dia menunjuk pada kemari pendingin di sebelah serambi dekat dengan pintu toilet. Lemari pendingin itu berisi beraneka minuman kemasan gelas dan terdapat tulisan yang sama dengan di kardus tadi. Rasya kembali menatap binar ke arah minuman itu.

"Pak, saya ambil dua makanan dan minumannya untuk dibawa pulang ya, pak?" Tanya Rasya seraya tersenyum menampilkan gigi-giginya.

"Silahkan, mbak. Ambil berapa pun boleh, asal dimakan." Sahut pria itu yang juga ikut tersenyum.

Rasya tampak menimbang-nimbang, perutnya memang sangat lapar dan bungkusan makanan itu seperti nya hanya berisi sedikit nasi. "Ya sudah, kalau bapak mengizinkan saya ambil 3 ya, pak. Terimakasih."

Bapak itu kembali terkekeh mendengar nya.

"Ya, sama-sama, mbak." Pria itu kembali tersenyum melihat tingkah Rasya yang terlihat sangat bahagia mendapatkan makanan.

Rasya segera bangkit dari tempat berisi bungkusan makanan dan beralih ke minuman yang berada tak jauh dari sana.

Setelah mengambil 3 bungkus nasi dan 4 gelas minuman kemasan, Rasya mengambil keresek yang tak terpakai di sana. Meskipun kebesaran tapi setidaknya tak membuat kesulitan membawanya.

Setelah mengucapkan terima kasih lagi pada marbot masjid, Rasya kembali menyusuri jalanan untuk pulang. Namun, saat baru beberapa langkah dia teringat sesuatu dan kembali menghentikan langkahnya.

Dia menyalakan ponsel yang baterai nya hampir habis. Ponsel Rasya memang sudah eror dan cepat sekali kehabisan baterai, oleh karena itu Rasya mengantisipasi dengan mematikan daya ponsel saat tidak dipakai.

Setelah menunggu beberapa waktu dan ponsel kembali menyala, Rasya membuka aplikasi ojek online. Dia ingin melihat harga dari titik saat ini sampai rumah yang ternyata membutuhkan uang sekitar 45 ribu, itu artinya uang nya cukup!

Dengan perasaan bahagia dia memesan ojek, sembari menunggu ojeknya nya datang Rasya membuka aplikasi berwarna hijau, dia menepuk jidatnya saat mengingat belum memiliki nomor Saka.

"Mbak, apa benar ini dengan mbak Rasya?" Tanya seorang pengendara yang menggunakan helm serta jaket berlogo ojek online.

"Ya, saya Rasya. Apa mas ojol yang saya pesan?" Rasya menunjuk ojol itu.

"Ya, mbak. Silahkan naik. Lokasi nya sesuai titik?" Ojol itu menyodorkan helm yang langsung di pakai Rasya.

"Ya, mas."

Sepeda motor mulai membelah jalanan kota dengan kecepatan sedang. Huh, akhirnya Rasya bisa bernafas lega karena sebentar lagi sampai di rumah. Tubuh nya terasa sangat nyaman setelah seharian terus-terusan jalan kaki dans sekarang bisa merasakan nikmat nya menaiki motor.

40 menit kemudian.

Saat motor yang diboncengi Rasya sampai di belokan, matanya memicing seperti melihat ada Saka di sana.

"Stop disini saja, mas." Rasya yang menghentikan ojek itu mendadak membuat motor itu mengerem mendadak.

Citt.

"Benar mau turun disini, mbak?" Tanya ojol itu sedikit tak yakin, masalah nya titik tujuan dan tempat nya saat ini masih sedikit jauh.

"Ya, mas. Saya turun di sini saja. Ini uangnya." Rasya melepaskan helm dan memberikan pada ojol yang juga sedang menyodorkan uang kembalian.

Setelah mengucapkan terima kasih, Rasya segera berbalik ke arah tempat Saka berada yang ternyata sudah berada di dekat nya.

"Saka? Kenapa kau ada disini?" Tanya Rasya khawatir karena Saka hanya memakai kaus lengan pendek yang pastinya udara malam begitu menusuk tulang.

"Aku sedang menunggu mu, Kenapa baru pulang? Aku khawatir sekali apalagi tidak bisa menghubungi mu karena tak memiliki kontak mu. Apa kau baik-baik saja?" Saka menatap seluruh tubuh Rasya penuh kekhawatiran dan kemudian tatapan nya berhenti di kaki Rasya.

"Kaki mu bengkak dan lecet, Rasya. Apa tadi kau jalan kaki?" Tanya nya sedih.

Di perhatikan seperti itu membuat hati Rasya tersentuh, namun baru ingin membuka suara dirinya sudah dikagetkan oleh tindakan Saka yang tiba-tiba menggendong nya seperti karung beras.

"Saka, turunkan aku. Kenapa kau tiba-tiba menggendong ku? Cepat turunkan aku, malu dilihat orang."

Saka tidak menanggapi penolakan Rasya yang bahkan tubuhnya juga terus memberontak. Untuk sampai ke rumah masih membutuhkan beberapa menit, dan jika Rasya masih berjalan kaki maka bengkak serta lecek akibat himpitan sepatu yang dipakai akan semakin parah dan Saka tidak akan membiarkan nya semakin terluka.

"Maafkan aku. Kau sampai bersusah-susah seperti ini hanya demi membiayai kehidupan kita." Tiba-tiba Saka berkata seperti itu dengan suara serak yang Rasya yakin pria itu pasti sedang menangis.

1
Irmawati
rasya bukan anak kandung
Amey Sumaidah
Luar biasa
citra marwah
Halu nya gak ketulungan...ya kali mau pura2 miskin nyampe bawa uang 3M buat mahar saka k Rania,trs itu masa ambil apa pun kaya org kesetanan😅😅🤭
Venny Merliana
ngakak baca novel ini🤣🤣🤣
Venny Merliana
huawkwkwk/Joyful/🤣😂😂😅🤣🤣konyol
Venny Merliana
perutku smpe sakit nahan tawa😀😅😂🤣🤣🤣🤣🤣
Venny Merliana
cerita nya gantung dibuat tamat kumaha atuh Thor
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
hai guys slg follow dan mampir yaa di the golden umbrella thx
Fani Indriyani
saka nyamar jd andreas ya
Elok Pratiwi
tidak ada kah dg jalan cerita yg lain selain dg cerita yg sebenarnya laki2 nya kaya itu kaya tp dia menyembunyikannya dr istri nya dg menjadi laki2 yg miskin dan tinggal di gubuk reot ... apakah dikehidupan nyata ada yg seperti itu ... jadi tidak menarik cerita nya
Lala Trisulawati
kok ending nya ngambang..
.
Mella Dewiswita Diningrat
jln serita novel ini semakin lama semakin nggk ngerti dgn kata2 jorok nd semakin ngawur kata2nya...aneh
bunda
Luar biasa
nenk 'yLa
emg itu uang yg dr mas kawin d kmnain? klo g slh bca mas kwin y uang 1m bkn? ap d kuasai sma papa mama y??
nenk 'yLa
ap mngkn itu prushaan saka?
nenk 'yLa
udh mau sneng tau saka maih ori ehh trnyta bekasan bnyk orang
nenk 'yLa
akn ad kjutan bua sya dr suami baru mu
nenk 'yLa
sprti y emg shaka lbh trtarik sma rasya d bnding kakak y..
nenk 'yLa
kok ad ya ortu yg kek gni??
Mariani Ani
tp April dan teguh kan gak nikah. kenapa teguh bisa jd wali Rasya ? harusnya wali hakim .enggak sah nikahnya klu anak diluar pernikahan dinikahkan oleh bapaknya walaupun sedarah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!