NovelToon NovelToon
Dolfin Band Kisahku

Dolfin Band Kisahku

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Duniahiburan / Reinkarnasi / Persahabatan / Fantasi Isekai / Sistem Kesuburan
Popularitas:158
Nilai: 5
Nama Author: F3rdy 25

Di tengah gemuruh ombak kota kecil Cilacap, enam anak muda yang terikat oleh kecintaan mereka pada musik membentuk Dolphin Band—sebuah grup yang lahir dari persahabatan dan semangat pantang menyerah. Ayya, Tiara, Puji, Damas, Iqbal, dan Ferdy, tidak hanya mengejar kemenangan, tetapi juga impian untuk menciptakan karya yang menyentuh hati. Terinspirasi oleh kecerdasan dan keceriaan lumba-lumba, mereka bertekad menaklukkan tantangan dengan nada-nada penuh makna. Inilah perjalanan mereka, sebuah kisah tentang musik, persahabatan, dan perjuangan tak kenal lelah untuk mewujudkan mimpi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F3rdy 25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kolaborasi

Dua minggu telah berlalu sejak tragedi pengeroyokan dan penculikan yang menimpa para personil Dolfin Band.

Luka fisik dan mental mereka perlahan sembuh, berkat dukungan keluarga, teman-teman, dan rasa kebersamaan yang semakin kuat di antara mereka.

Meski cobaan yang mereka hadapi berat, mereka tidak membiarkan hal itu mematahkan semangat.

Di balik semua kesulitan, Dolfin Band terus berlatih, mempersiapkan diri untuk sebuah konser besar yang telah lama mereka nantikan konser kolaborasi dengan salah satu band papan atas tanah air, Kotak Band.

Siang itu, suasana di lapangan outdoor tempat konser akan digelar sangat ramai.

Panitia, kru, dan para musisi berseliweran, mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat.

Di panggung utama, Dolfin Band tengah melakukan cek sound untuk gladi resik terakhir sebelum konser malam nanti.

"Bagaimana suara bass-nya, Tiara?" tanya Iqbal sambil memukul snare drum untuk mengecek keseimbangan suara.

"Sudah pas, Bal. Gue rasa kita tinggal fine-tuning sedikit untuk lagu pertama," jawab Tiara sambil tersenyum, berusaha menghilangkan rasa grogi yang perlahan mulai merayap dalam dirinya.

Ferdy, yang biasanya tenang, terlihat sedikit gelisah. Ia melirik ke arah depan panggung yang nanti malam akan dipenuhi ribuan penonton. "Gila, penontonnya pasti banyak banget nanti malam," gumamnya.

Ayya, dengan gaya khasnya yang centil namun tegar, menepuk pundak Ferdy. "Santai aja, Fer! Kita udah sering tampil, kan? Yang ini cuma sedikit lebih besar aja... dan, ya, ada Kotak," katanya sambil tertawa kecil.

Damas yang sedang menyetel gitarnya ikut tertawa, "Sedikit lebih besar? Ayya, lapangannya ini penuh sama ribuan orang nanti. Grogi juga lah!"

Puji yang duduk di sebelah Damas menambahkan, "Tapi justru di situ tantangannya. Kita harus bisa bikin mereka ikut melompat dan menikmati setiap lagu kita."

Sore menjelang malam. Setelah latihan dan gladiresik selesai, para personil Dolfin Band duduk di backstage, sambil mempersiapkan mental mereka.

Kolaborasi dengan Kotak Band adalah sebuah kehormatan besar, dan meskipun mereka sudah berlatih keras, grogi tetap tak bisa dihindari.

Apalagi ini adalah panggung terbesar yang pernah mereka datangi.

Tak lama kemudian, Chua, Tantri, dan Cella dari Kotak Band tiba di belakang panggung.

Mereka disambut dengan senyum dan jabat tangan hangat dari anggota Dolfin Band.

"hai.... ,temen-temen Dolfin! Gue denger kalian keren banget di festival kemarin. Senang bisa kolaborasi sama kalian malam ini," kata Tantri dengan semangat.

Ferdy yang biasanya canggung di depan musisi besar, mengangguk cepat. "Terima kasih kak,! Kolaborasi dengan kak Tantri, Rasanya kaya lagi mimpi, apa lagi bisa main bareng kalian."

Chua tersenyum sambil menepuk bahu Tiara. "Kita juga senang bisa kolaborasi. Jangan grogi, nikmatin aja. Malam ini adalah malam kalian juga. Penonton pasti bakal suka."

Diskusi cepat tentang lagu yang akan mereka bawakan bersama pun dimulai.

Mereka memutuskan untuk membawakan lagu “Terbang,” salah satu lagu hits dari Kotak yang enerjik dan penuh semangat.

Seluruh anggota Dolfin Band dan Kotak Band setuju bahwa lagu ini sangat cocok untuk membakar semangat penonton, sekaligus menjadi bagian pergantian dari dolfin band ke kotak.

 

Malam pun tiba. Lampu-lampu panggung mulai dinyalakan, sorotan warna-warni memenuhi area konser.

Penonton sudah memadati lapangan, riuh dengan sorakan antusias menunggu penampilan band yang akan tampil.

Di belakang panggung, Dolfin Band merasakan ketegangan meningkat.

Ayya mondar-mandir dengan grogi, sementara Ferdy tak bisa berhenti menggoyangkan kakinya.

Damas sibuk memeriksa gitar untuk terakhir kalinya, sementara Iqbal mengetuk-ngetuk pahanya dengan stik drum secara refleks sebagai pemanasan.

Dan Tiara hanya duduk, menarik napas dalam-dalam.

"Tenang, guys. Kita udah siap," kata Puji, mencoba menenangkan teman-temannya.

Namun sebelum mereka naik ke panggung, mereka dikejutkan oleh kedatangan Tantri, Chua, dan Cella dari Kotak.

"Hei, jangan grogi!" kata Tantri sambil tersenyum. "Penonton di luar sana gak peduli kalian siapa. Mereka cuma mau menikmati musik. Jadi kalian cuma perlu tampil dengan percaya diri."

Chua mengangguk, "Betul. Penonton cuma mau satu hal energi dan kesenangan. Jadi, lepasin beban kalian di sini."

Dolfin Band saling berpandangan, lalu tertawa kecil.

Kata-kata dari Kotak Band itu sedikit demi sedikit menghapus rasa grogi mereka.

Ferdy pun akhirnya berdiri, mengangkat tangannya ke arah timnya. "Oke, guys. Ini saatnya. Kita bikin mereka lompat bareng kita malam ini!"

 

Setelah beberapa penampilan band lainnya, giliran Dolfin Band dipanggil oleh MC.

"Dan sekarang, inilah penampilan yang kalian tunggu-tunggu. Berikan tepuk tangan paling meriah untuk... *Dolfin Band!*"

Sorakan penonton menggema di seluruh lapangan. Dengan langkah mantap, satu per satu anggota Dolfin Band naik ke atas panggung.

Suara sorak-sorai makin membahana ketika mereka semua sudah siap di posisi masing-masing.

Ayya, dengan gaya khasnya, melambai-lambai ke arah penonton, mencoba mencairkan suasana.

"Hai semuanya! Udah siap buat malam ini?"

Ferdy mengangkat tangannya dan berteriak ke arah penonton.

"Ayo kita lompat bareng-bareng! Jangan ada yang diem ya!" Penonton pun mulai bergerak mengikuti ajakan Ferdy.

Suara gitar dari Damas mulai mengalun, diikuti oleh dentuman drum dari Iqbal.

Lagu pertama dimulai dengan penuh semangat, membakar energi seluruh penonton yang mulai ikut bernyanyi dan melompat mengikuti irama.

Mereka membawakan enam lagu berturut-turut dengan penuh semangat.

Setiap anggota Dolfin Band memainkan perannya dengan sangat baik.

Damas dan Puji saling beradu skill gitar, menciptakan harmoni yang menggugah.

Tiara memainkan bass dengan lincah, membuat suasana semakin hidup.

Iqbal, dengan gayanya yang energik, menggedor drum tanpa henti.

Ferdy dan Ayya bergantian memancing penonton untuk berteriak dan bernyanyi bersama.

Mereka berhasil memukau penonton dengan performa yang santai namun penuh energi.

Tiba waktunya untuk penampilan kolaborasi yang sudah dinantikan.

"Sekarang... kita akan bawakan satu lagu yang spesial banget. wahhh luar biasa kalian semuanya,... Masih punya energi untuk melompat lagi?... Terbang!" teriak Ayya dengan semangat.

Penonton bersorak keras, Lagu "Terbang" mulai dimainkan. Ferdy dan ayya membuka dengan duet vokal yang memukau, sementara Damas, dan Puji mulai memanaskan suasana dengan adu skill gitar mereka.

Tiara dengan permainan bass nya, iqbal dengan ketukannya yang penuh energi.

Saat interlude tiba, suasana semakin panas. Secara mengejutkan penonton, Cella masuk dengan permainan gitar nya disambung oleh puji dan Damas bergantian menunjukkan keahlian mereka dengan solo gitar yang memukau, tak mau kalah dengan jari yang menari lincah.

Tiara dan Chua tak mau ketinggalan. Mereka beradu skill bass, saling mengisi dengan ketukan yang tajam dan ritmis.

Iqbal dan drummer additional Kotak mulai beradu skill di bagian pukulan drum dalam lagu, masing-masing memamerkan kekuatan pukulan mereka.

Sorak-sorai penonton pun tambah membahana ketiak suara tantri masuk dari belakang panggung.

"Hilang ragaku melayang, jauh tak terbayang kembali ke bumiku sayang...........!" sura nyanyian Tantri dari belakang panggung, diikuti oleh Ferdy dan Ayya yang memancing penonton untuk bernyanyi lebih keras.

Penonton tidak henti-hentinya melompat dan menyanyi bersama, menciptakan atmosfer yang tak terlupakan.

Lagu "Terbang" benar-benar membawa penonton melayang dalam euforia musik.

Setelah lagu selesai, Tantri maju ke depan dan mengambil mikrofon.

"Terima kasih buat Dolfin yang sudah berkolaborasi dengan kami. Malam ini adalah malam yang luar biasa. Kalian adalah bintang baru yang akan terbang lebih tinggi!" katanya penuh semangat.

Ferdy, dengan napas yang masih memburu setelah penampilan energik itu, mengambil mikrofon. "Terima kasih banyak Kak! Ini adalah mimpi yang jadi kenyataan buat kami. Semoga kita bisa terbang lebih tinggi bersama!" Penonton kembali bersorak.

Setelah itu, Dolfin Band turun dari panggung, memberi ruang untuk Kotak Band melanjutkan penampilan mereka.

Namun, meski telah turun, mereka tidak benar-benar pergi.

Mereka berdiri di bawah panggung bagian depan, menyaksikan penampilan Kotak Band dengan kekaguman yang dalam.

Energi dari penonton masih terasa, memenuhi udara dengan getaran yang tak bisa dijelaskan.

Ferdy menatap teman-temannya yang juga terlihat puas dan bangga.

Malam ini adalah malam yang tak akan mereka lupakan seumur hidup.

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai kak salam kenal...
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!