Ambil Bekasku, Mbak!
"Rasya! Berikan suamimu pada kakakmu, dan ambil bekas suami kakakmu!"
Seperti sebuah sambaran petir yang mampu menghancur leburkan tulang belulangnya. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba papah nya menyuruh menukar suami atas permintaan kakaknya. Bagaimana mungkin seorang ayah tega menyuruh anaknya memberikan suami pada kakaknya sendiri?
Disaat itu juga Rasya meluruhkan air mata, dadanya begitu sesak dengan semua perlakuan keji kedua orangtuanya. Meski air mata itu tidak bisa mereda begitu saja, Rasya tetap berusaha menjernihkan pikiran. Dia menatap sosok yang berstatus sebagai suaminya yang saat ini berada di dekat Rania berhadapan dengannya.
"Mas Dimas, ayo katakan sesuatu. Kau tidak mungkin mau melepaskan ku, bukan?" Tanya Rasya penuh harap. Dia sepenuhnya percaya akan pernyataan cinta yang sering diucapkan sang suami, selama ini Dimas juga selalu memperlakukannya lebih manusiawi dibanding keluarganya sendiri.
"Aku harus jawab apa, Arasya? Jika aku setuju dengan permintaan ayah. Lagian aku butuh istri yang bisa ku pamerkan dengan rekan-rekan kerja ku seperti Rania." Sahut Dimas lantang tanpa perasaan.
Luruh sudah tubuh Rasya ke lantai, seluruh persendiannya terasa kelu, tulang-tulangnya tak sanggup lagi menopang tubuh yang terlalu berat menahan beban hidup. Wanita itu menangis tergugu menatap lantai yang sudah tak terlihat jelas karena pandangannya mengabur seiring dengan air mata yang terus berhamburan keluar.
"Kenapa kalian jahat sekali padaku?! Apa salahku, pah? Apa salahku, ma? Apa salahku, mas? Apa salahku, Mbak?!" Rasya bertanya satu persatu orang yang sedang berdiri menatap kearahnya. Tangannya menepuk-nepuk dada yang terasa begitu sesak. Hatinya terlalu hancur mendengar perkataan sang suami yang bahkan lebih memilih kakaknya sendiri dibanding dirinya.
Mungkin jika hanya permintaan sang kakak dan orangtuanya untuk bertukar suami tak akan mungkin membuat hatinya sesakit ini jika saja tidak disetujui suaminya, namun setelah mendengar perkataan suaminya yang juga lebih memilih Rania membuat hatinya seakan mati rasa. Ini adalah kehancuran paling dahsyat yang pernah dia rasakan selama hidup.
Pernikahannya yang baru saja berlangsung selama 6 bulan harus berakhir karena permintaan konyol para penghianat ini. Rasya tertawa miris mengingat bagaimana kehidupan nya selama ini. Arasya Bimantara yang notabene nya seorang adik dari Rania Bimantara selalu mendapatkan barang-barang bekas kakaknya seperti mainan bekas dan baju bekas. Satu kali pun orang tuanya belum pernah membelikan baju baru, semua yang Rasya pakai adalah barang bekas kecuali setelah menikah Arasya bisa membeli kebutuhan menggunakan uang sang suami.
Tapi sekarang? Dimas, laki-laki yang statusnya masih sebagai suaminya ini sebentar lagi akan menjadi suami kakaknya. Cih! Untuk pertama kalinya kau mendapat bekas ku, mbak! Silahkan ambil saja bekas ku! Aku tak sudi memakai pria ini lagi! Gumam nya dalam hati seraya tertawa sinis. Tentu saja hanya bisa dia lakukan dalam hati karena tak ingin semakin menambah perkara.
Tapi aku juga mendapatkan bekasnya, Batin Rasya dengan perasaan sedih. Arah matanya menatap Saka yang selalu berwajah datar tanpa ekspresi. Bahkan meski istrinya sedang meminta menukar suami, wajah laki-laki itu masih datar seperti biasa.
"Cih, seharusnya kau ini sadar diri, Rasya! Kau itu tak berguna sama sekali di keluarga ini! Jadi jangan pernah menyalahkan kami yang memperlakukan mu semau kami!" Dengan tega Rania mengatakan seperti itu. Sudah berkali-kali Rania memperlakukan nya dengan sangat buruk dan disaksikan ayah ibunya, tapi dua orang tua itu bahkan sama sekali tak merasa kasihan pada putri bungsunya.
Rasya terkadang berpikir mungkinkah dirinya bukan anak kandung mereka? hingga saat rasa penasaran itu melambung begitu tinggi membuat Rasya dengan berani melakukan tes DNA tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya. Namun apa yang diinginkannya tidak terjadi, Rasya sudah sangat berharap dirinya bukanlah anak kandung dari kedua orang tua jahat itu. Tetapi faktanya DNA itu menjelaskan bahwa 99% dirinya memang anak kandung dari Teguh Bimantara dan Santi Cazorla.
Andai dirinya bukan anak dari kedua orang itu mungkin Rasya sudah bisa hidup bebas diluar sana meski harus mencari pekerjaan untuk menghidupi diri tapi setidaknya dia akan bahagia karena tidak selalu mendapatkan perlakuan buruk dari mereka.
"Sudah, jangan menangis terus! Kau itu cengeng sekali!" Kini gantian mama nya bersuara dengan nada galak seperti biasa.
"Saka, kau harus setuju untuk menikah dengan Arasya!" Kini Teguh gantian menatap Saka yang selalu menampilkan mimik datar seperti biasa.
Laki-laki itu hanya mengangguk sebagai jawaban, dia benar-benar terlihat sangat tak perduli dengan apa yang terjadi.
"Ya, jelas mau lah, pah. Lagian Saka itu disini hanya numpang makan dan numpang tidur! Kalau dia tidak setuju menikah dengan Rasya, dia akan tinggal dimana? Kolong jembatan?" Sahut Rania sinis. Wanita itu benar-benar tak memiliki hati nurani, bahkan dengan suaminya sendiri dia mampu berkata seperti itu tanpa ragu.
Meskipun apa yang dikatakan Rania memang benar, selama menikah dengan Rania, Saka tak pernah bekerja. Laki-laki itu hanya menghabiskan waktu dengan bermain game di ponsel. Itu lah yang menyebabkan Rania tidak tahan dan mulai menggoda Dimas yang seorang pekerja keras. Kebetulan Rania dan Dimas bekerja di kantor yang sama hingga mempermudah aksi Rania untuk menggoda adik iparnya.
Demi melancarkan aksinya, Rania memberikan obat penumbuh jerawat di makanan Rasya, dan setelah obat itu bereaksi Dimas pun mulai tak senang menatap wajah istri nya yang sudah tak cantik lagi. Disaat itulah Rania datang, dia menyodorkan tubuh nya pada Dimas. Laki-laki itu pun menerima dengan senang hati hingga terjadilah perselingkuhan.
Lama-kelamaan rasa ingin memiliki Dimas di hati Rania semakin besar, dia ingin menguasai Dimas seluruhnya hingga meminta ayahnya agar menukar dua menantunya. Karena dengan seperti itu maka Rasya tak mendapatkan apapun lagi dari Dimas. Dia akan hidup lebih sengsara jika memiliki suami seperti Saka yang tak pernah bekerja dan hanya bermain game.
"Baiklah, Papah anggap pembicara ini selesai. Dan untuk kalian berdua," Papah Teguh menunjuk Dimas dan Saka. "ceraikan istri kalian sekarang juga, karena besok pagi kalian sudah harus menikah dengan pasangan masing-masing." Sahutnya lagi tanpa beban.
Gila memang, bahkan Rasya mengakui kalau papahnya ini memang sudah gila. Jika tidak, mana mungkin ada orang tua yang tega memberi perintah seperti itu. Dan tanpa memberi jeda masa iddah, mereka sudah kembali dinikahkan dengan laki-laki yang berbeda.
Dan tanpa menunggu lama, Dimas segera mengucapkan kata talak pada Rasya. Meksi sudah menguatkan hati untuk tidak menangis, nyatanya Rasya tidak kuat. Dia meneteskan air mata tanpa suara. Dan Rasya berjanji ini adalah air mata terakhir yang dia sia-siakan menangisi para manusia bajingan ini.
Selepas kata talak dari Dimas, kini berganti Saka yang mengucapkan talak. Nampaknya kedua orang itu tak ada yang merasa sedih, baik Saka maupun Rania sama-sama tidak keberatan pernikahan nya sampai disini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
范妮·廉姆
hai guys slg follow dan mampir yaa di the golden umbrella thx
2024-08-07
0
nenk 'yLa
kok ad ya ortu yg kek gni??
2023-10-21
0
Cowok Rese
hadir... sambil belajar nulis juga.. 🌚
2023-08-26
0