NovelToon NovelToon
Perjalanan Hidup Pahlawan Kota

Perjalanan Hidup Pahlawan Kota

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Light Novel
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

karya ini murni imajinasi author jika ada kesamaan nama itu hal yang tidak di sengaja

Galang Bhaskara adalah anak yang dibuang oleh ayah kandungnya sendiri waktu masih bayi. Setelah Galang tepat berumur tujuh belas tahun, Galang bermimpi bertemu kakek tua bungkuk yang mengaku sebagai leluhurnya.

Bagaimana perjalanan Galang untuk menjadi pahlawan kota? Dan, akankah Galang menemukan keluarga kandungnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

groban

Eh, Lang, parah lu ngadu ke Bapak gw! ucap Fatur.

Salah siapa lu ninggalin gw? Yah, maaf, Lang.

Lu juga kan yang nyuruh gw buat pulang duluan.

Oh, iya, hehe... Lu yang nyuruh malah baper.

Tapi ko anggota geng Aditya malah babak belur gitu, Lang. Terus lu baik-baik aja. Mereka pada jatoh pas ngejar gw di hutan. Untung gw bisa lolos.

Singkat cerita, Galang sampai di kelas. Galang melihat bangku Tanty yang masih kosong. Galang lebih memilih bermain game di handphonenya sambil menunggu guru datang.

Tanty pun datang. "Tumben kamu berangkatnya siang," ucap galang. Tetapi tanty hanya diam

Galang bingung. "Apa Tanty marah, yah? Tadi malem gw bilang cantik," ucap Galang dalam hati.

"Aku mau tau kamu ngerasain lang rasanya di-cuekin," ucap Tanty dalam hati.

Target masuk ke sekolah SMA Bintang.

 penggal kepalanya, dan bawa kemari kepalanya!" ucap Abimanyu.

"Baik, Bos. Bagaimana cara kita agar bisa menggiring bocah itu ke tempat sepi?" tanya orang yang dibonceng. "Kita culik salah satu temannya, jadikan sandra."

Bagaimana, apa kalian sudah tahu siapa Surogeni? tanya Ayah Rangga.

"Maaf, Tuan, kami belum tahu siapa Surogeni, tetapi kami menemukan orang mencurigakan yang dari pagi mengawasi rumah ini. Orang itu juga mengambil motor milik tetangga kita, tetapi motor itu juga tiba-tiba kembali dengan sendiri."

"Tunjukan padaku foto orang itu," ucap Rangga.

"Ini, Tuan Muda," ucap pria sambil menyerahkan foto yang diambil dari kamera CCTV.

"Tidak salah lagi, bocah itu Surogeni," ucap Rangga. "Cari tahu tentang bocah itu, temukan tempat tinggalnya!" ucap Ayah Rangga.

Siang hari pun datang. Galang sedang makan di kantin, tetapi tidak ada Tanty. Setelah Galang makan, dia kembali ke kelas dan melihat meja Tanty kosong. Galang melihat kertas yang ditindih dengan pulpen. "Temanmu ada pada kami. Jika kau ingin dia selamat, datang ke tengah hutan Kali Jati."

"Cih, lagi-lagi menyandra orang terdekatku. Dasar pengecut!" ucap Galang dalam hati. Galang melompati pagar dan mengangkat motor miliknya. Galang langsung menjalankan motornya ke hutan Kali Jati.

Dalam beberapa menit, Galang sampai di pinggir hutan. Galang masuk hutan bersama motornya. "Tuan, di depan ada sangat banyak pembunuh," ucap Singokolo.

"Aku tau ini kesempatanku untuk mencoba keris Kertana ini," ucap Galang.

Galang sampai di tengah hutan dan melihat Tanty yang pingsan dan diikat di pohon. "Hahaha, bocah akhirnya kau datang!" ucap pria.

"Langsung saja, tidak usah basa-basi. Keluar kalian semua!" ucap Galang. Ratusan orang berpakaian hitam keluar.

"Kalian dikirim oleh siapa?" tanya Galang.

"Baiklah, karena kau akan mati di sini, kami akan memberitahu. Kami dikirim oleh Tuan Abimanyu. Kami dibayar oleh mereka," jawab mereka.

"Abimanyu lagi... baiklah!" Galang melepas seragam sekolahnya dan mengeluarkan keris berwarna hijau terang.

"Keris Kertana! Bukannya itu milik Tuan Muda Rangga? Bagaimana bisa bocah itu punya?" tanya pria tersebut dalam hati.

"Bos, dia memiliki keris itu. Bagaimana dengan rencananya?"

"Keroyok dia dan ambil kerisnya!"

Semua pembunuh menyerang Galang. Galang tersenyum dan mengalirkan keris Kertana dengan energi supranatural, membuat tebasan panjang di udara. Nampak siluet berbentuk bulan sambir berwarna hijau kemerahan membelah tubuh orang-orang di depannya.

Seketika para pembunuh kaget, panik, dan berlari mencoba menyelamatkan diri. Galang tidak membiarkanya dan langsung menebas ratusan pembunuh tersebut.

Bos pembunuh menyerang Galang dari belakang dengan belati. Galang membuat tameng mistik dan menebaskan keris Kertana ke arah depan. Bos pembunuh itu membelalakan matanya karena belati andalanya remuk.

Bos pembunuh langsung membuat jarak dengan galang tetapi galang tiba tiba di belakangnya dan 

Akhhh rintih bos pembunuh 

Saat ini hanya galang yang masih berdiri tegak darah berlumuran di badanya tetapi bukan darah miliknya.

Galang langsung melepas ikatan tanty menggendongnya ke motor dan di bawa ke rumah sakit 

Singkat cerita galang sampai di rumah sakit dan sudah di tangani dokter

Berikut teks dengan tanda baca yang tepat:

Dia ga kenapa,  dia pingsan hanya karena efek obat bius. Apa bisa dijenguk, Dok?

"Iya, sudah," jawab dokter.

Galang langsung masuk dan melihat Tanty hanya diam. "Kamu ga papa, Nty?" Tanty hanya diam. "Kamu kenapa sih, Nty? Apa kamu ngambek? Aku bilang cantik tadi malam," tanya Galang.

"Aku minta maaf kalau kemarin aku udah nyuekin kamu," ucap Galang.

"Aku udah maafin kamu, ko aku kesel aja sama kamu, Fatur yang punya salah, aku juga didiemin," ucap Tanty.

"Hehe, yah maaf," ucap Galang.

"Oh, yah, kenapa aku bisa di sini, Lang?" tanya Tanty.

"Kamu diculik waktu di sekolah, terus penculiknya ketangkep waktu di jalan, terus aku bawa kamu ke sini," bohong Galang.

"Oh, kamu mau makan? Biar aku beliin," ucap Galang.

"Iya, aku laper dari siang belum makan. Ya udah, kamu mau makan apa? Bakso?"

"Oke," jawab Tanty.

Singkat cerita, malam hari tiba. Galang kembali berlatih seperti biasa di alam ghoibnya.

Di sisi lain, "Tuan, para pembunuh yang kita kirim semuanya mati," ucap pria dengan kacamata hitam.

"Apa? Kaget, Abimanyu? Apa bocah itu sangat kuat?"

"Benar, Tuan. Bocah itu sangat kuat. Aku mengawasi pertarungannya dari kejauhan. Bocah itu juga memiliki keris yang sama dengan Tuan Muda Rangga."

"Kamu bilang keris yang sama?" tanya Abimanyu.

"Iya, Tuan," jawab Abimanyu. Abimanyu langsung menelpon Ayah Rangga.

"Tuan Candra, aku tahu siapa yang merebut keris Kertana dari anak Tuan," ucap Abimanyu.

"Siapa?" tanya Ayah Rangga yang diketahui namanya Candra.

"Dia adalah Galang Bhaskara, siswa kelas 2 SMA. Sepertinya kita punya musuh yang sama. Bagaimana kalau kita kerja sama?" tanya Abimanyu.

"Maksudmu kerja sama bagaimana? Tinggal kirim pembunuh saja cukup untuk membunuh bocah itu," jawab Candra.

"Tidak, Tuan Candra. Dia bukan bocah biasa. Aku sudah mengirim ratusan pembunuh, tetapi dihabisi oleh bocah itu menggunakan keris Kertana milik Tuan Muda Rangga," ucap Abimanyu.

"Terus, kau mau kita bekerja sama bagaimana?" tanya Candra.

"Kita patungan untuk membayar Bos Groban," jawab Abimanyu.

"Apa kau yakin akan sangat mahal jika kita membayar Bos Groban?" tanya Candra.

"Tenang saja, yang terpenting bocah itu harus mati," ucap Abimanyu.

"Baiklah, aku setuju."

Sementara itu...

"Lapor, Tuan Groban! Anda mendapatkan pekerjaan dari Tuan Abimanyu dan Tuan Candra untuk membunuh bocah yang masih duduk di bangku SMA," ucap seorang pria.

"Kenapa dua orang kaya itu menyuruhku? Kalau hanya membunuh bocah SMA?" tanya Groban.

"Anak itu bukan orang biasa, Tuan. Dia sudah berhasil merebut keris Kertana milik Tuan Muda Rangga dan juga sudah membunuh ratusan pembunuh yang dikirim oleh Tuan Abimanyu," jawab pria itu.

"Menarik. Tidak kusangka zaman sekarang masih ada anak muda yang sangat kuat," ucap Groban.

Groban berdiri, nampak badannya yang sangat berotot, bertato di mana-mana, dan rambut gondrong.

"Aku terima pekerjaan itu. Asal bayarnya pantas," ucap Groban.

Bersambung

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!