NovelToon NovelToon
Dokter Bar-Bar Kesayangan Mafia Tampan

Dokter Bar-Bar Kesayangan Mafia Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Dokter Genius / Beda Usia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:17.6k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Dibesarkan oleh kakeknya yang seorang dokter, Luna tumbuh dengan mimpi besar: menjadi dokter bedah jantung. Namun, hidupnya berubah pada malam hujan deras ketika seorang pria misterius muncul di ambang pintu klinik mereka, terluka parah. Meski pria itu menghilang tanpa jejak, kehadirannya meninggalkan bekas mendalam bagi Luna.

Kehilangan kakeknya karena serangan jantung, membuat Luna memilih untuk tinggal bersama pamannya daripada tinggal bersama ayah kandungnya sendiri yang dingin dan penuh intrik. Dianggap beban oleh ayah dan ibu tirinya, tak ada yang tahu bahwa Luna adalah seorang jenius yang telah mempelajari ilmu medis sejak kecil.

Saat Luna membuktikan dirinya dengan masuk ke universitas kedokteran terbaik, pria misterius itu kembali. Kehadirannya membawa rahasia gelap yang dapat menghancurkan atau menyelamatkan Luna. Dalam dunia penuh pengkhianatan dan mimpi, Luna harus memilih: bertahan dengan kekuatannya sendiri, atau percaya pada pria yang tak pernah ia lupakan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Akhir Minggu itu, keluarga Douglas mengenakan topeng sempurna mereka, bersiap untuk menampilkan diri di malam penting. Makan malam bersama kolega, investor, dan dokter-dokter terkemuka bukan hanya sekadar ajang pertemuan biasa, melainkan panggung besar bagi Douglas untuk mendapatkan teknologi pengobatan kanker terbaru yang akan melambungkan nama dan kekayaannya. Bagi istrinya, Claudia, dan putri mereka, Clara, ini adalah kesempatan emas untuk membangun koneksi dengan lapisan sosial yang lebih tinggi. Namun, bagi Clara, malam ini memiliki misi tambahan: meluruskan kesalahpahaman dengan Dr. Adrian, dokter terkenal yang telah menarik perhatiannya.

Saat berdiri di luar gedung megah dengan lampu-lampu kristal berkilauan, mereka tampak seperti keluarga sempurna dari film-film Hollywood. Claudia, dengan gaun merah mencolok, tak melewatkan kesempatan untuk menusuk Clara dengan ejekan halus. “Jaga sikapmu, Clara. Jangan mempermalukan keluargamu.”

Clara, meskipun sering menerima kritik seperti itu, menjawab dengan manis, “Tentu saja, Mom. Aku tidak akan mengecewakan kalian.” Tetapi matanya sudah penuh ambisi, mengamati para tamu yang datang.

Ketika mereka melangkah ke dalam aula, suasana penuh kemewahan menyambut. Musik lembut mengalun, dipadu dengan obrolan tamu-tamu yang mengenakan busana terbaik mereka. Namun, malam yang tampaknya akan berjalan lancar mulai terguncang dengan kedatangan seseorang yang tidak diundang.

Luna Harrelson memasuki ruangan dengan langkah santai, mengenakan gaun sederhana yang tak sebanding dengan glamor tamu lainnya. Di sisinya, Bradley—pamannya—menjaga seperti bayangan pelindung. Matanya yang tajam menyapu ruangan, terlihat jelas bahwa dia tidak menikmati acara seperti ini. Namun, undangan pribadi dari Dr. Adrian tidak bisa diabaikan.

Di pojokan, seorang wanita berambut hitam legam tampak mengobrol hangat dengan seorang pria yang tampaknya cukup penting. Ternyata, itu adalah Angela Blackwell, kakak dari Lucius Blackwell yang terkenal karena kecerdasan dan keangkuhannya. Angela adalah seorang pengusaha sekaligus investor yang sangat dihormati dan pastinya, ia selalu membuat suasana semakin elegan—meskipun tak bisa dipungkiri bahwa senyumannya mengandung sedikit misterius.

"Angela Blackwell..." gumam Claudia, melirik ke arah wanita itu. "Jika aku bisa membangun koneksi dengannnya, maka jalan bagiku untuk masuk ke lingkungan sosial yang lebih tinggi akan terjamin, dan Clara akan lebih mudah mendapatkan pria mapan" ujarnya sambil setengah tertawa. Angela memang terkenal dengan kecerdasannya terhadap bisnis dan investasi, terutama dalam pengembangan teknologi medis yang—terkadang—terlihat agak terlalu futuristik, seolah-olah ia sedang menulis naskah untuk film sci-fi.

Douglas, yang sedang berbicara dengan kolega penting, tiba-tiba melihat Luna. Wajahnya langsung memerah, bukan karena kebanggaan, melainkan kemarahan yang ditahan. Ia menghampiri putrinya dengan ekspresi dingin. “Sedang apa kau di sini?” tanyanya pelan, tetapi dengan nada menusuk.

Luna mengangkat bahu, tidak ingin memulai keributan, tetapi juga tidak mau tunduk. "Aku diundang, jadi ya, aku di sini," jawabnya dengan santai, meskipun dalam hati dia mulai merasa sedikit risih. "Kalau tidak, mana mungkin aku mau datang ke acara yang membosankan kayak gini?"

“Jangan bohong. "Memangnya siapa yang berani mengundangmu ke acara sepenting ini? Lebih baik kau pulang saja, daripada hanya membuatku malu di depan orang-orang penting." desis Douglas, suaranya hampir berbisik namun penuh kemarahan.

Bradley, yang tak jauh dari mereka, melangkah maju. Wibawanya memenuhi ruang yang sebelumnya hanya dihuni oleh ketegangan. “"Hey, kau pikir siapa yang berani menyuruh keponakanku pulang?" suara Bradley yang penuh wibawa menggema di ruangan. "Kau merasa malu punya anak seperti Luna, tapi kau tidak malu dengan perbuatanmu pada kakakku, Elizabeth, ibu kandung Luna?"

Ruangan mendadak sunyi. Bisik-bisik kecil mulai terdengar. Perselingkuhan Douglas dan Claudia adalah rahasia umum yang selama ini hanya dibicarakan di belakang mereka. Sekarang, kebenaran itu dilemparkan ke tengah-tengah malam yang seharusnya penuh elegansi.

Claudia cepat menghampiri suaminya, membisikkan sesuatu untuk meredakan situasi.

Douglas, yang jelas-jelas tidak siap untuk diserang seperti itu, langsung terdiam. Pipinya memerah karena malu, dan ekspresinya berubah menjadi kaku. Claudia, yang sepertinya sudah memprediksi reaksi suaminya, segera melangkah mendekat, berbisik sesuatu di telinga Douglas yang membuatnya akhirnya mengalah dan menyingkir tanpa sepatah kata pun.

Luna menatap ayahnya yang kini menjauh. Tentu saja, ini bukan hal baru bagi Luna—Douglas memang selalu begitu, Pengecut.

Sementara itu, Angela Blackwell, seorang pengusaha dan investor terkenal, berdiri tak jauh dari sana, mengamati drama itu dengan senyum samar di wajahnya.

"Oh, jadi dia gadis yang sudah mencuri perhatian adikku," kekeh Angela tipis. Angela Blackwell, yang sejak awal memperhatikan Luna dari kejauhan dengan senyum tipis, akhirnya memutuskan untuk mendekat.

“Halo,” sapa Angela dengan nada ramah namun penuh percaya diri. “Aku Angela Blackwell. Kau tampaknya cukup menarik perhatian malam ini.”

Luna, yang masih merasa tidak nyaman dengan semua perhatian itu, menatap Angela dengan bingung. “Oh, terima kasih. Aku... aku Luna Harrelson,” balasnya, sedikit gugup.

Angela tertawa ringan, memandang Luna seolah dia menemukan sesuatu yang menarik. Sebelum mereka bisa berbicara lebih lama, seorang pengawal mendekati Angela, berbisik bahwa Dr. Adrian telah tiba. Dengan anggun, Angela menyerahkan kartu namanya kepada Luna. “Kalau kau butuh sesuatu, hubungi aku.”

Luna menerima kartu itu dengan sedikit bingung. Ketika Angela pergi, dia hanya bisa menatapnya dengan perasaan campur aduk. Angela memancarkan aura sukses yang membuat Luna merasa kecil, tetapi entah kenapa, dia juga merasa dihargai.

Suasana malam itu kembali ke rutinitasnya hingga suara gelas sampanye diketukkan, memanggil perhatian semua orang. Dr. Adrian Lowell berdiri di tengah ruangan, senyum tenangnya memancarkan wibawa. “Terima kasih sudah datang malam ini. Saya ingin memperkenalkan teknologi terbaru dalam pengobatan kanker. Tapi lebih dari itu, saya ingin memperkenalkan orang yang menjadi sumber inspirasi utama dari teknologi ini.”

Ruangan hening, semua mata tertuju pada Dr. Adrian. “Tiga tahun lalu, seorang gadis muda datang kepada saya dengan konsep yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Saat itu, ia baru berusia 14 tahun. Hari ini, saya ingin memperkenalkannya kepada kalian semua. Dia adalah Luna Harrelson.”

Tepuk tangan pecah di ruangan. Mata para tamu mencari-cari sosok yang dimaksud, hingga mereka melihat Luna berdiri dari kursinya, tak jauh dari Dr. Adrian. Luna membungkukkan badan dengan hormat, meskipun jantungnya berdegup kencang.

Douglas dan Claudia duduk membeku di tempat mereka, tak percaya apa yang baru saja didengar. Clara menundukkan kepala, wajahnya memerah karena rasa malu dan iri yang mendalam. Douglas mencibir pelan kepada Clara, “Lihat anak itu. Bahkan dia bisa lebih berguna darimu.”

Kata-kata itu menusuk Clara. Ia mengepalkan tangan, berusaha menahan air mata yang hampir jatuh. Perasaan cemburu yang menguasainya perlahan berubah menjadi kebencian. Ia merasa terjebak di bawah bayang-bayang Luna, yang kini mendapat perhatian dan pujian dari semua orang.

Dr. Adrian melanjutkan pidatonya. “Luna tidak hanya menciptakan konsep yang kami gunakan. Dia adalah bukti bahwa kecerdasan dan inovasi tidak mengenal usia. Mulai hari ini, aku akan menjadi mentornya, membimbingnya hingga ia mencapai potensi penuh sebagai dokter.”

Tepuk tangan kembali menggema. Luna berusaha tetap tenang meski matanya menyapu ruangan, menangkap berbagai ekspresi—kekaguman, kebingungan, dan tentu saja, kebencian yang terpancar dari keluarga Douglas.

Namun, Luna tak peduli. Malam ini, dia membuktikan bahwa dia lebih dari sekadar anak terbuang. Dan bagi Douglas, Claudia, dan Clara, malam ini adalah pengingat pahit bahwa takdir kadang berpihak pada mereka yang paling mereka rendahkan.

...****************...

1
dheey
apakah othor bagian dri ahli medis? crita seru. bikin dag dig dug
Siska Amelia
mantap
Siska Amelia
thor segera lanjut thor kalo gak aku gak akan kasi hadiah
Siska Amelia
lanjut dong thor plisss
dheey
semakin penasaran.
dheey
rudolf.... elu sama amelia, cucokkkk... wkwkwk
dheey
bagussss luna!!!
Ratna Fika Ajah
Luar biasa
Nurwana
mo tanya thor... emang umur Luna dan Lucius berapa???
Seraphine: Perbedaan usia 8 tahun
Jadi waktu Luna masih SMA dia 18 tahun.
dan si Lucius ini ngempet dulu buat deketin Luna sampai si Luna lulus jadi dokter dulu, karena bab2 awal dia masih abege 🤣✌️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!