NovelToon NovelToon
GAIRAH CINTA CEO DAN BALLERINA

GAIRAH CINTA CEO DAN BALLERINA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Single Mom / Nikah Kontrak / Beda Usia
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Novel ini adalah Sequel dari Novel ANTARA LETNAN TAMVAN DAN CEO GANTENG, cinta segitiga yang tiada akhir antara Cindra, Hafiz dan Marcelino.

Cinta Marcel pada Cindra boleh dikatakan cinta mati, namum cintanya harus terhempas karena kekuatan Cinta Cindra dan Hafiz. Akhirnya Marcel mengaku kalah dan mundur dalam permainan cinta segitiga tersebut.

Karena memenuhi keinginan anak-anaknya, Marcel dijodohkan dengan Namira (Mira) yang berprofesi sebagai Ballerina dan pengajar bahasa Francis.
Kehidupan Namira penuh misteri, dia yang berprofesi sebagai Ballerina namun hidup serba kekurangan dan tinggal di sebuah pemukiman kumuh dan di kolong jembatan, rumahnya pun terbuat dari triplek dan asbes bekas. Namira yang berusia 28 tahun sudah memiliki dua orang anak.

Apakah akan ada cinta yang tumbuh di hati Marcel untuk Namira, atau Namira hanya dijadikan pelampias gairahnya saja?
Yuk, ikuti kisah Cinta Marcel dan Namira.

Jangan lupa untuk Like, share, komen dan subscribe ya..Happy Reading🩷🩷

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Penghuni No. 5

Demi menepati janji pada buah hatinya, Namira melakukan panggilan Videocall saat dia melakukan kebersihan di apartemen nomer 5.

"Mama sedang apa?" Suara lucu anak-anak mengisi ruang apartemen yang sepi

"Coba tebak mama sedang apa?"

"Memasak?" tanya Ilyas

"Mama sedang ASMR isi kulkas, nih dengerin yaa..terdengar kan suara duit, duit, duit hahaha" Namira tergelak kencang

"Kalau kulkas orang kaya isinya duit ya mama" Jawab Ilyas polos

"Iyalah dek, beli jajanannya kan pake duit emangnya pake daun!" Jawab Wulan

"Kulkasnya bagus sekali mama seperti kulkas di rumah papa" seru Ilyas

"Mulaaiii...mulaaiii, mulaaiii deh Ilyas nih" protes Wulan

"Betul kan mama, seperti kulkas papa?" Jawab Ilyas ngotot

"Iya sayang, kulkasnya miriiippp sekali dengan kulkas Tuan Marcel"

"Aku kangen papa..hikkss.." Wajah Ilyas tiba-tiba sendu

"Sayang jangan nangis ya, kapan-kapan kalau uang mama sudah kumpul kita ke rumah papa Marcel untuk bayar hutang sekalian ketemu tuan Marcel, oke?!"

Dengan bibir membentuk bulan sabit terbalik, Ilyas mengangguk "Semoga mama cepat dapat uang banyaaakkk.." serunya

"Iya doakan mama ya!"

"Mama tadi Romeo telepon katanya kangen sama kami"

"Oiya Romeo sudah pulang sekolah ya, sebentar mama panggil Romeo buat Videocall ya sayang" Namira langsung menghubingi nomer Romeo untuk panggilan telepon

"Mama.. Wulan, Ilyas!!" Seru anak lelaki yang seusia dengan Wulan

"Romeo sudah pulang sekolah?" tanya Namira

"Sudah mama, aku sedang di kantor papa. Tapi papa sedang meeting, aku sendirian di kantor" Wajah Romeo seketika sedih

"Ka Romeo jangan sedih ada aku sama kaka Wulan" ucap Ilyas

Mereka bertiga terus berbincang melalui panggilan Videocall sambil memamerkan mainan, sementara Namira sudah fokus bekerja membersihkan seluruh ruangan. Tanpa Namira tahu ponselnya kehabisan baterai, saat ingin menanyakan tugas lain pada pak Majid, dia baru menyadari ponselnya mati.

"Pak, saya numpang charger hape ya" Pamitnya pada ruang kosong.

Namira mencari stop kontak yang ternyata terletak dekat sofa ruang tamu, "Nah di sana ternyata kamu ya.." Namira tersenyum sendiri karena dia seperti orang gila yang berbicara sendiri

Sekian puluh menit Namira menunggu ponselnya terisi, dia rebahkan kepalanya pada bantal sofa hingga sempat tertidur dengan posisi setengah terbaring selama satu jam di sofa. Namira terbangun saat alarm berbunyi dan menunjukan pukul 5 sore, gelagapan Namira bangun dengan terburu-buru pergi meninggalkan apartemen hingga chargernya tertinggal dan masih tertancap pada stop kontak.

Saat di dalam lift, Namira menghidupkan ponselnya kembali, ada puluhan pesan dan telepon dari anaknya, pak Majid, Rudy dan Bram. Yang pertama kali dia hubungi adalah pak Majid.

"Hallo pak, maaf saya baru nyalakan ponsel tadi baterai ngedrop"

"Aduuh Namira dari tadi ada yang cariin kamu, saya gak tau siapa namanya. trus kamu dimana sekarang?" tanya Majid

"Saya masih di lift pak, sebentar lagi turun"

"Penghuni nomer 5 di lantai 32 minta dicarikan minuman herbal untuk asam lambung, kamu tau cari itu dimana, Mir?" tanya Majid

"Apartemen yang tadi saya bersihkan pak?"

"Iyaa.."

"Saya tau tempatnya pak, baik saya usahakan minuman herbalnya siap" Namira tersenyum

"Ya sudah tolong cari ya, setelah mengembalikan Access card kamu boleh pulang. Kamu mulai wajib absen besok, jadi jangan sampai telat dan lalai seperti tadi"

"Baik pak Majid"

Namira akhirnya kembali lagi ke lantai 32, dengan menempelkan access card ia bisa masuk dan segera membuat minuman herbal berupa jahe, camomile, akar licorice, sedikit madu. Dia berpikir sejenak, dengan tersenyum lebar dia mengambil sticky note berwarna hijau di dalam tasnya, dia bubuhi tulisan berupa pesan.

'Saya tidak tahu seberapa parah sakit asam lambung anda, tapi cobalah ramuan ini. Jika anda suka akan saya buatkan lagi minuman ini setiap hari untuk bapak. Tetap semangat menjalani masa tua dengan sehat dan gembira'

Sticky note tersebut dia tempelkan di badan termos agar mudah terlihat saat bapak tua itu meminumnya, pikir Namira.

Namira keluar apartemen nomer lima dengan perasaan lega, karena dalam benaknya Kakek-kakek yang mengalami asam lambung bisa terbantu dengan ramuan buatannya, selama ini tidak pernah ada yang complain dengan ramuan herbal buatannya, malah seringkali menyembuhkan penyakit asam lambung kronis.

Di saat bersamaan, Marcel memasuki pintu lift dan menekan tombol angka 32, dimana apartemen tempat tinggal sementaranya berada.

Triiing!!

Lift berhenti di lantai 32, dengan anggun Marcel melangkahkan kakinya berjalan mendekati pintu bernomer #3205, menempelkan access card pada smart lock. Marcel melangkah masuk dan tiba-tiba kakinya terhenti karena mencium aroma masakan beraroma rempah-rempahan.

"Siapa yang berani memakai dapurku!!" Suaranya terdengar dingin dan geram

Dia melangkah mendekati kompor listrik yang tertanam di kitchen set, meraba dengan jari telunjuknya. Kompor itu masih panas, artinya ada yang memakai dapurnya untuk memasak. Tatapan tajam Marcel menyapu tiap sudut rumahnya dengan seksama, mencari sosok yang telah lancang memakai dapurnya. Tatapannya berhenti di atas meja di mana tergeletak sebuah termos dengan tempelan sticky note, dia mendekati benda asing tersebut dan membaca isi sticky note tersebut.

"Hah!! Dia pikir aku pria jompo yang penyakitan! Aku hanya minta dicarikan ramuan herbal dia sudah berpesan menikmati masa tua dengan sehat, kurang ajar!!" Maki Marcel dengan wajah memerah karena marah

Asam lambung Marcel memang sedang bermasalah karena Moodnya akhir-akhir ini sangat tidak stabil, ia belum juga bisa menemukan istrinya ditambah pekerjaan yang selalu menumpuk dan tuntutan mamanya untuk menjalani kencan buta dengan anak relasinya.

Marcel berjalan mendekati sofa dan membaringkan kepalanya pada bantal sofa, seketika tubuhnya ngfreeze karena di bantal Sofanya tercium aroma Ruby Flowers Orchid, Juicy peach dan Vanilla bean bercampur aroma keringat tubuh wanita yang selama ini dia rindukan, aroma itu samar tidak menyengat tapi menenangkan. Seketika Marcel terduduk dari tidurnya dan mengendus bantal sofanya, aroma itu berasal dari sana, kali ini dia tidak sedang bermimpi atau halusinasi, ini nyata. Marcel menghirup aroma itu dengan kuat dan menenggelamkan wajahnya pada bantal tersebut, "Ini nyata, tapi apa mungkin dia ada di sini?"

Marcel berdiri dan menghampiri termos minuman herbal itu lagi, membuka tutup termos dan mengendus aroma minuman herbal itu dengan seksama dan mencicipinya sambil menganggukan kepala. Kedua sudut bibirnya seketika tertarik ke atas membentuk lengkungan senyum, "Ini minuman herbal buatannya, aku sangat yakin ini buatan Namira"

Sticky note yang tadi sempat dia remas dibuka kembali dan diamati tiap-tiap huruf yang terukir di sana. "Kamu ada di sini Amour, sejak kapan kamu kembali" mata Marcel berbinar

Kali ini Dia membayangkan istrinya sedang di kamar atau di kamar mandi, Marcel tersenyum manis dan berjalan perlahan sedikit mengendap-endap memasuki kamarnya, ternyata kamarnya kosong. Namun senyumnya tidak juga pudar, dia melangkah mendekati kamar mandinya dengan langkah pelan dan membuka handle pintu dengan perlahan, ternyata kamar mandi pun kosong. Kali ini senyuman di wajahnya memudar, dia berjalan dengan langkah cepat ke seluruh ruangan mencari keberadaan istrinya, hingga senyuman itu benar-benar hilang dari wajahnya.

Wajahnya kembali murung, arah dan tatapan matanya dingin siap memuntahkan kata-kata pedas pada siapapun yang bisa dia minta pertanggung jawaban atas permainan ini.

Marcel merogoh saku celananya dan mengambil alat yang memudahkannya terhubung dengan seseorang.

"Deo! Siapa house kepper yang kamu tugaskan membersihkan apartemenku?!" Nada bicaranya dingin hingga membuat Deo membayangkan saat ini bos nya sedang menatapnya dengan tajam tanpa senyuman

"Ibu Ema, Cel. Ada apa? Apa ada barang yang hilang?"

"Panggil dia menghadapku besok pagi!!"

"B-baik Cel! Akan aku suruh dia masuk lebih pagi" Jawab Deo gugup

***

"Mira!! Lo dari mana aja, gue telepon dari jam satu siang gak di jawab!" suara melengking Rudy dari seberang telepon

"Gue kerja Boa, dan tadi itu telepon mati setelah VC-an sama anak-anak"

"Lo tau gak, anak buah Marcel berkeliling di perusahaan Bram, dan gue di interogasi Deo sampai dia hampir mencekik gue Mir" Keluh Rudy

"Ya Tuhan kenapa bisa begitu, trus bagaimana kita pulang Boa?"

"Sementara gue tidak pulang demi keselamatan Lo dan anak-anak, Lo pulang sendiri gak apa-apa kan Mir?"

"Oke, gue pulang naik Commuter Line aja..Eiya tadi katanya ada yang cariim gue ke ruang managemen, apa itu Lo yang cari gue di tempat kerja? Tanya Namira

"Engga, gue seharian sibuk Mira"

"Ya udah Bo, gue pamit pulang ya"

Selama perjalanan pulang Namira terus bertanya-tanya siapa orang yang menanyakan kabarnya, tanpa dia sadari di belakang seorang lelaki sedang mengikutinya perjalanan Namira.

...💃🩰💃🩰...

1
Kakak Author
lanjut dedek/Ok/
Aksara_Dee: siap ka ..
total 1 replies
Dinar
Terimakasih author sudah memberikan karya terbaik dan sebagus ini ❣️🥳🥳
Aksara_Dee: Aku masih belajar ka, jauh dari kata sempurna dan salut dengan karya-karya yang sangat bagus dan luar biasa namun sepi penggemar ...
total 1 replies
Aksara_Dee
aku jatuh cinta sama tokohku sendiri, halu hahaha
Tini Timmy
siapa ya penjahat nya 🤔
Aksara_Dee: coming soon ka Tini
total 1 replies
Tini Timmy
sultan sekali 🤣
Tini Timmy
plis jagain istrinya
Aksara_Dee
gemes ya, ada orang yang mau merebut kebahagian orang lain
Aksara_Dee
mulai terjadi konflik, eng ing eng ...
Tini Timmy
semoga gk ada yg ganggu ya
Tini Timmy
ku tusuk kmu meysya
Tini Timmy
gimana ceritanya itu🤣
shabiraalea
🥹🫶🏻
Aksara_Dee: tapi lama-lama bucin...
total 1 replies
Aksara_Dee
masakan istri is the best ...
Tini Timmy
klau istri yg masak pasti suka😅
Aksara_Dee
cinta belum kelar ka ...
Aksara_Dee
mantan terjulid
Tini Timmy
astaga mulut mu🙃
Tini Timmy
harus Terima lah jangan gitu
Tini Timmy
good 👍🏻
Aksara_Dee
ternyata udah hamil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!