*Juara 1 YAAW 8*
Dita tidak akan pernah menyangka bahwa pernikahannya yang awalnya baik-baik saja harus berakhir tragis ketika suaminya menjual dirinya kepada pria lain.
Kekejaman suaminya membuat Dita benar-benar tidak habis pikir, terlepas dari suaminya ia malah masuk ke perangkap pria yang lebih kejam, yang hanya menginginkan rahimnya saja sebagai rahim pengganti.
Mampukah Dita, bertahan menghadapi takdirnya yang hanya menjadi bahan perbandingan.
Novel ini hanya hasil halu penulis belaka. Jangan di ikuti jika ada yang salah.
ig. reni_nofita79
fb reni nofita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Enam (Bukan) Rahim Pengganti
Rendra masuk ke kamar dan melihat Dita yang sedang termenung di dekat jendela. Pandangannya jauh ke luar. Pria itu mendekati Dita dan entah dorongan dari mana tiba-tiba Rendra memeluk pinggang Dita, membuat wanita itu kaget. Dita berpaling dan memandangi Rendra.
"Pak Rendra?" Dita kaget mengetahui jika Rendra yang memeluknya.
"Jangan coba-coba kabur. Kamu tau'kan apa yang akan aku lakukan jika kamu berani pergi dariku!"
"Saya nggak akan kabur, Pak."
"Kenapa kamu memandangi jalanan kalau tidak memikirkan cara kabur dari sini?"
"Saya hanya ingin lihat suasana luar saja."
"Saya akan pulang ke rumah dengan Anggun. Jadi sekali lagi saya ingatkan, jaga anak dalam kandunganmu. Kamu tahu, aku akan melakukan apapun itu jika terjadi sesuatu dengan anak itu." Rendra lalu mengusap perut Dita. Wanita itu hanya diam, tidak mengerti atas sikap Rendra.
Rendra lalu berjalan keluar dari kamar tanpa ada sepatah katapun. Dalam hatinya Dita bertanya, kenapa sikap Rendra semenjak kehamilannya sedikit berubah. Apakah sebenarnya pria itu tidak kejam? Kehidupan dan pergaulan yang membuatnya bersikap begitu.
Rendra mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, di sampingnya duduk Anggun. Mereka hanya diam. Tanpa ada yang bersuara. Larut dalam pikiran masing-masing.
Hingga satu jam perjalanan, Anggun mencoba menghentikan keheningan di antara mereka. "Apa benar kamu kenal Dita di akun?"
Rendra melirik ke arah Anggun mendengar ucapan wanita itu. Bukannya menjawab pertanyaan Anggun, pria itu bahkan mempercepat jalannya mobil.
Mengenang pertemuan pertama dengan Dita, Rendra jadi teringat suami wanita itu. Dalam hatinya Rendra berkata, kenapa pria itu tega menjual istrinya. Padahal wanita itu tampak penurut. Berbeda dengan Anggun, istrinya ini dari awal berkenalan telah kelihatan keras kepalanya. Telah beberapa kali mereka hampir berpisah. Mengingat pengorbanan Anggun yang rahimnya harus diangkat karena keguguran, Rendra menjadi iba. Membatalkan niatnya bercerai.
"Apa sebenarnya kamu dan Dita telah lama berkenalan dan berhubungan? Kenapa kamu memilih wanita itu menjadi ibu pengganti untuk anakmu?"
"Jangan menuduhku yang bukan-bukan Anggun. Tidak pernah aku berhubungan dengan wanita selain kamu. Aku juga mengenal Dita setelah kamu mengizinkan aku mencari wanita yang mau mengandung anakku."
"Dita sendiri yang mengatakan jika dia bertemu kamu di klub malam. Apa kamu tidak takut berhubungan dengan wanita malam? Bukan hanya kamu nanti yang akan menanggung jika ternyata wanita itu menularkan penyakit!"
"Dia wanita baik-baik. Kami memang bertemu di Klub. Tapi hanya sekedar perkenalan awal. Dia bukan bekerja sebagai wanita malam. Lagi pula aku telah periksa kesehatannya. Kamu jangan takut."
Rendra memang sempat takut jika wanita itu ternyata bukan wanita baik. Setelah tiga hari Dita berada di Villa, Rendra membawanya ke dokter untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh. Dia juga tidak ingin anaknya dikandung ibu yang berpenyakitan.
"Sepertinya kamu mengenal Dita sangat baik!"
Rendra melirik ke arah Anggun dan menghentikan mobilnya di pinggir jalan yang sepi. Rendra merubah posisi badannya menghadap ke wanita itu.
"Jangan katakan kamu cemburu. Jika aku ingin mengkhianati kamu, aku telah lama melakukan itu. Kenapa harus menunggu izin darimu. Lagi pula Dita hanya sementara berada di antara kita. Setelah itu, nggak tau kemana dia akan pergi."
"Aku takut kamu berpaling dan jadi mencintainya."
Rendra menangkup wajah Anggun dan mengecup dahi wanita itu."Jangan takut. Cintaku akan tetap milikmu." Saat Rendra mengecup dahi Anggun yang terbayang wajah Dita, membuat pria itu menggeleng. Anggun menjadi heran dan bertanya dalam hatinya. Kenapa suaminya menggeleng.
...****************...
Bersambung
bisa main secara halus ngg sih,kasar bget jadi laki,,,!!!👊👊👊
pemanasan dulu ngapa,main celup aja...!😡
Terima kasih utk karyanya Kak Author 🙏🏻💐
Semangat utk karya2 terbarunya 💪🏻🤗