NovelToon NovelToon
Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Slice of Life
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rara_07

Elara, seorang gadis periang. Hidupnya penuh dengan kebahagiaan, dia hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang yang melimpah. Baginya tidak ada kesedihan yang akan berkepanjangan, namun semua menjadi sirna ketika dia beranjak remaja. Ayah dan Ibu yang selalu perhatian terhadapnya, kini telah acuh. Bahkan Ayah yang dulu ia anggap sebagai seorang pangeran, kini berubah menjadi seorang iblis. Cinta merupakan hal yang paling ia hindari, tapi seorang pria bernama Estele malah tertarik pada Elara, wanita yang jarang tersenyum, selalu jutek dan keras kepala. Akankah Elara jatuh cinta kepada Estele? atau Estele akan menyerah pada Elara yang cukup sulit di buat luluh?



Please follow dan like postingan IG Author :
@Zahra_Arara07
Please follow dan like postingan Tiktok Author :
@rara_01075

Dukungan anda, teramat berarti untuk saya❤️🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rara_07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Hantu{7}

Angin terasa menembus kulit, Elara benar-benar mengutuk para kakak seniornya bisa-bisanya di jam 01:00 dini hari. Mereka dikumpulkan di lapangan. Padahal mereka semua sedang dalam kondisi yang masih setengah mengantuk. Bahkan Aira berjalan sambil masih memejamkan matanya.

"Aduh, kenapa harus dini hari sih? Gak bisa besok aja ya?"keluh Aira.

"Mana gue tahu!"balas Elara.

"Baiklah semua! kalian akan melakukan tantangan mental! Kalian harus menemukan hantu di setiap pos, dan dapatkan surat dari para hantu itu dan bawa lagi kembali kesini! Totalnya ada 5 surat, jika kurang maka gagal! PAHAM!"

"Baik Kak ...."

mendengar suara mereka yang tak bersemangat dan cenderung masih ngantuk. Membuat senior mereka kembali berteriak. Pada akhirnya semua orang kaget dan membuka mata mereka sepenuhnya. Setiap orang harus berjalan sendiri-sendiri tanpa boleh ditemani. Aira merengek terus sejak tadi meminta agar Elara menemaninya. Tapi, senior tetap teguh pada aturan mereka. Akhirnya mereka berdua terpisah.

"Ini pos satu? Dimana hantunya?"gumam Elara.

Elara melirik kesana dan kemari, namun dia tidak menemukan apapun. Elara sama sekali tidak takut, entahlah. Wanita itu sangat aneh, terkadang dia merasa sangat takut. Namun di dalam kondisi yang sedang malas atau masih mengantuk dia merasa tidak takut apapun. Maka semua akan di terobos agar bisa kembali tidur di tendanya.

"Hihi .... , hihi ...."

Suara tawa mulai terdengar, Elara menatap sekeliling. Dia mencari-cari dimana keberadaan hantu tersebut. Saat melirik ke arah semak-semak, Elara di buat terkejut ketika mendapati sosok berjubah putih dengan rambut panjang keriting kusut. Bahkan baju yang sosok itu kenakan juga ada corak merahnya.

"Klasik, mana ada hantu kakinya napak ke tanah."gumam Elara.

"Huhu, mau apa kau kesini ha? Hihi ... , apakah kau mau menemaniku di atas pohon ini?"

Sosok itu terus saja mengatakan hal-hal yang membuat takut. Dia sebisa mungkin harus menakuti para anggota baru. Sementara Elara, wanita itu bersikap biasa saja. Bahkan saat ini dia merasa ngantuk.

"Apa mau mu? Aku akan melakukannya, asal kasih aku suratnya!"ujar Elara.

"Gila nih bocah, langsung to the point banget. Gak takut apa?"

Hantu itu bergumam dalam hati, menatap heran kepada wanita dihadapannya. Elara merasa bosan, dia ingin cepat-cepat untuk menyelesaikan misinya.

"Hihi ... , baiklah aku akan memberikan mu suratnya, asalkan sebelum pergi kau melakukan tari bebek!"

"Apa!?"hardik Elara dengan kesal.

"Hihi .... , iya! Jika kamu tidak mau, maka kamu akan menjadi penunggu pohon ini."

Elara memutar bola mata malas, dia menghela nafas dan mengikuti keinginan hantu jadi-jadian itu. Dia mulai berjoget sambil menggerak-gerakkan tangan seperti seekor burung yang hendak terbang. Sesekali dia juga bergoyang kecil, hal itu membuat sang hantu menahan tawa. Dia sangat gemas melihat Elara yang berjoget dengan terpaksa. Namun tawanya menjadi merinding saat merasakan bahwa di pos 5 ada seseorang yang menatap dirinya dengan tatapan tajam.

"Mati gue! Tuh sih ketua ngapa dah?"

"Udah kan? Sekarang mana suratnya?"ujar Elara.

"Hihi, baiklah. Ini suratnya."

Elara langsung mengambil surat itu dan melanjutkan perjalanan. Saat dia akan tiba di pos berikutnya, tiba-tiba dia menghela nafas saat mendengar suara teriakan takut para wanita yang baru saja tiba di pos yang ia baru lewati.

"Padahal itu bukan hantu beneran!"gumam Elara.

Elara terus menyusuri pos, dia sama sekali tidak takut. Walaupun terkadang merasa terkejut ketika melihat kehadiran para senior yang menyamar mendadak muncul. Dia mengikuti semua keinginan dari para penjaga pos dan akhirnya mendapatkan 4 surat, tinggal satu pos lagi. Maka misi Elara akan selesai. Saat dia hampir mendekati pos 5 tiba-tiba saja dia tersandung akar pohon yang cukup besar. Hal hasil dia jatuh terlungkup. Dia meringis menahan rasa perih di dahi dan kedua lututnya.

"Sial! Kenapa gak letak lampu sih disini?"keluh Elara.

Penjaga pos 5 berkedip-kedip mencari keberadaan wanita yang ia yakini baru saja ia lihat dari jauh beberapa saat yang lalu. Tapi, ketika ia kembali menengok. Tidak ada siapapun, dia menjadi bingung sendiri sebenarnya dimana wanita itu?

"Kemana dia? Perasaan tadi disini?"gumamnya.

"Aww! Aduh!"

Suara meringis kesakitan itu membuat kakak penjaga pos 5 mendadak kaku. Dia terdiam saat mendengar suara seorang wanita yang terdengar lirih. Hal itu membuatnya meneguk ludah beberapa kali, dia yakin sekali bahwa di hutan ini tidak mungkin ada hantu. Tapi, apakah karena mereka iseng bermain kostum hantu-hantu, makanya para hantu jadi marah?

"Tidak mungkin, pasti aku salah dengar,"gumamnya.

Elara berusaha duduk, dia melihat kedua lututnya yang merah dan memegang dahinya yang sepertinya lecet. Sungguh malang nasibnya di dini hari ini, seharusnya dia tidur. Tapi, malah di suruh main di tengah malam. Dia menggerutu, dia mengomeli semua para senior yang mengidekan permainan dini hari yang menyebalkan itu.

"Aduh, jadi luka kan?"gumam Elara.

Dia perlahan-lahan mulai berdiri, namu sialannya dia malah jatuh terduduk karena terkejut melihat tupai yang lompat ke pohon.

"Shh!"

Elara meringis, suara itu kembali terdengar. Membuat pos penjaga nomor 5 merinding. Dia mungkin di sanjung-sanjung sebagai pria pemberani dan hebat. Tapi dia juga merasa takut, dia tidak setangguh itu.

"Apa aku pergi aja ya? Lagian lama banget sih mereka berdatangannya!"keluhnya.

Dia merasa sudah tak tahan, orang yang sangat ia tunggu-tunggu malah tak kunjung datang. Dia juga merasa geram melihat beberapa nyamuk nakal yang mulai mengigit dirinya. Dia memutuskan untuk pergi saja dengan kostum vampir yang ia gunakan. Sungguh kostum ini mempermalukan martabatnya. Dia harus menggunakan taring dan jubah hitam, sungguh merepotkan. Saat dia akan berjalan pergi, tiba-tiba saja dia tertegun saat melihat sosok berambut panjang kusut yang muncul dihadapannya.

"Aaa!!! Kuntilanak!!"teriaknya.

"Aaa! Vampir!!" teriak Elara tak kalah keras.

Melihat sosok didepannya itu dengan jelas, membuat pria itu bernafas lega. Namun wanita dihadapannya masih berteriak karena takut melihat taring di mulutnya.

"Ssstt, diam Ela, ini saya,"ungkapnya sambil melepaskan taring mainan dalam mulutnya.

"Aaa!!! Yang asli lebih menyeramkan!!"teriak Elara.

Estele melotot, bagaimana bisa wajah tampan dan berkharisma sepertinya malah di sebut menyeramkan oleh Elara. Tak kuasa mendengar teriakan Elara lagi. Estele menutup mulut wanita itu, membuat Elara memberontak untuk dilepaskan. Karena pemberontaknya itu, Elara kembali tersandung akar pohon. Membuat tubuhnya menjadi oleng, Estele terkejut ketika Elara malah menarik kerah jubahnya. padahal dia berniat untuk menangkap perempuan itu. Namun niatnya gagal, akhirnya mereka jatuh bersamaan, tak mau kalau tubuhnya akan mendidih Elara. Dengan cepat Estele membalikkan posisi, jika mereka terjatuh maka Elara akan jatuh di atasnya. Biarlah tubuhnya saja yang merasakan sakitnya benturan di atas tanah.

Buk!

"Aduh!"keluh mereka bersamaan.

Elara melotot dikala melihat bahwa dirinya saat ini berada dalam dekapan kakak seniornya yang menyebalkan. Sementara Estele, pria itu menahan rasa sakit di pinggangnya. Elara berusaha untuk bangkit, namun rasa sakit di kedua lututnya kembali berdenyut. Hasilnya dia kembali menubruk dada bidang milik Estele.

"Argh! Kamu ingin membunuhku Ela?"tanya Estele sambil menahan sakit.

"Ck, iya maaf. Aku tidak sengaja!"jawab Elara.

Estele meminta agar Elara tetap diam, kedua tangannya memeluk tubuh Elara. Tentunya hal itu membuat Elara merasa berdebar, dia merasa aneh dengan perasaannya. Estele memeluk tubuh Elara lalu perlahan bangkit. Setelah berusaha, akhirnya Estele bisa duduk dengan tubuh Elara yang berada di atas pangkuannya. Sementara Elara, dia diam mekaku.

"Hei? Apa kamu terlalu menikmati berada dalam dekapan ku?"goda Estele sambil tersenyum.

"Ha?" Elara melotot, dia langsung menjauhkan tubuhnya dari Estele.

Elara merapikan rambut panjangnya yang berantakan, sambil menatap tajam ke arah Estele. Pria itu malah terkekeh melihat raut wajah masam dari Elara. Merasa kesal, Elara langsung berdiri dan diikuti oleh Estele. Saat ingin berjalan, tiba-tiba saja tubuhnya terhuyung. Untunglah dengan cepat Estele meraih tubuh mungil itu.

"Jidatmu terluka!?"

Estele mendadak panik melihat dahi dan juga kedua lutut Elara memar. Dia memegang kedua bahu wanita itu dan memeriksa apakah ada yang luka lagi. Sementara Elara di buat bingung dan salah tingkah secara bersamaan.

"Lepaskan!"tegas Elara.

"Bodoh! Ayo naik ke punggung ku!"ujar Estele.

Elara yang awalnya menolak, terpaksa naik ke punggung Estele setelah pria itu menaikan sedikit suaranya. Mereka berdua berjalan melewati hutan yang gelap, hanya ada cahaya remang dari beberapa lampu. Elara diam, hatinya berdebar. Dia menatap kepala belakang Estele yang tengah menggendong dirinya. Pria itu juga hanya diam tanpa berkata apapun.

"Tidak-tidak, aku hanya mencintai Haru."monolog Elara sambil menggelengkan kepala.

1
Arina Arina
kak tolong donggg
Arina Arina
kak tebal buku nya berapa kak
Arina Arina: ayo dongg plissss🙏🙏
Arina Arina: kak tolong bantu jawab ya
judul buku
penulis
penerbit
tahun terbit
tebal buku
media
total 3 replies
·Laius Wytte🔮·
cerita ini layak dijadikan best-seller, semangat terus!
Zahra Putri: Hallo reader, terimakasih atas dukungannya ❤️🌹
total 1 replies
Haris Saputra
ceritanya keren abis! Thor, kamu hebat!
Zahra Putri: Hallo Reader, Terimakasih atas komentarnya🌹❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!