Menjadi anak broken home bukanlah cita2 seorang gadis bernama Arlita Mahesa membuatnya menjadi pribadi yang tertutup tidak mempercayai yang namanya cinta,baginya cinta hanyalah kata-kata klise
Hingga seseorang telah membuatnya berubah dia adalah seseorang yang bernama Pramudya Gilang Perdana"Aku akan buktikan bahwa cinta itu indah" ucapnya
"Tunjukan aku hanya ingin bukti bukan ucapan" ucapku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6.Penjelasan
Bel berbunyi tanda istirahat
Sebelum Aku berdiri,Nola dan Tea mendekati tempat dudukku.
"Kenapa kalian liatin gue seperti itu?tanya ku.
" Elo lupa?"tanya Tea.
"Gue tidak lupa tapi makan dulu ya,gue lapar." ucap Lita
"Oke kita ke kantin makan dulu tapi nanti elo cerita".ujar Nola.
"Iya nanti gue cerita,ayo nanti keburu habis baksonya gue lagi pengen makan bakso." ucapku langsung berjalan keluar kelas diikuti Nola dan Tea.
Sampai di kantin Lita memesan bakso sama es jeruk,Nola batagor sama es teh sedangkan Tea pesan mie ayam sama jus mangga.
Sambil menunggu pesanan datang mereka bertiga saling bercerita.
"Lita,tadi pagi gue lihat Elo sama Pramudya sudah saling bicara,
kalo boleh tahu kalian membicarakan apa?sampai- sampai kalian tidak tahu kalau kami sudah ada di dalam kelas". ucap Tea kepo.
"Iya Lita bukannya kita kepo tapi ya memang benar-benar kepo sih". ucap Nola sambil sedikit tertawa.
"Kita membicarakan tentang masa kecil kita.kalian tahu tidak sebenarnya gue sama Pramudya itu pernah bersekolah ditempat sama."
"What,gue nggak salah denger."
"Elo nggak salah denger,ini kenyataan tepatnya waktu gue masih sekolah dasar." ucapku menjelaskan.
"Wah ini yang namanya jodoh Lita,siapa tahu aja kalian memang berjodoh iya kan Nola?"Nola mengangguk tanda setuju.
"Kalau gue pikir-pikir apa dikatakan Tea ada benarnya juga,apalagi setelah bertahun-tahun kalian berpisah".
Arlita mencoba berpikir sejenak.
"Masa sih gue tidak percaya,tapi mungkin saja ini hanya kebetulan".
"Ya ampun Lita masa Elo bilang itu hanya kebetulan,mana ada yang kebetulan.sekarang ini dihadapan elo ada cowok ganteng,mapan yang tiba-tiba datang dari masa lalu hanya untuk bertemu sama Elo kalau tidak ada maksud dan tujuan,ya ngga?
"Benar banget apa dikatakan oleh Nola,siapa juga yang tidak naksir sama sosoknya Pramudya,salah satunya gue.
Dari awal gue sempat naksir sama si anak baru itu yang gantengnya bikin gue susah move on".celetuk Tea.
"Gue yakin bukan cuma Tea tapi masih banyak cewek-cewek di dalam sekolah kita bahkan cewek diluar sana yang suka sama sosoknya Pramudya.
Apalagi kalo mereka tahu dia mempunyai Restoran yang cukup terkenal di sini,wah makin sempurna aja tuh si Pramudya dimata kaum hawa".
Aku hanya diam.
"Sebenarnya elo itu suka sosok laki-laki seperti apa Lita karena yang gue tahu elo selalu menutup diri." tanya Nola
"Yang jelas tipe gue bukannya sosok laki-laki yang brengsek seperti bokap gue.Laki-laki brengsek,tidak bertanggung jawab dan juga tidak pantas dipanggil dengan sebutan Ayah".
Nola,Tea pun terkejut apalagi saat Lita mengucapkan kata brengsek dengan nada yang bergetar karena menahan marah.
Pramudya ,Teo dan Gio baru duduk persis dibelakang meja Lita cs sangat terkejut mendengarnya.
Pramudya tidak menyangka ternyata Lita selama ini mempunyai trauma.pantas saja pada awal pertemuannya sikap Arlita sedikit dingin.Padahal Lita yang dulu dikenalnya sosoknya sangat hangat dan ramah ditambah lagi dengan wajah yang sangat cantik jadi tidak mungkin laki-laki tidak menyukai nya".ucapnya dalam hati.
Pramudya melihat Lita dan teman-temannya masih asyik mengobrol sambil makan.
Hatinya terlihat sangat senang saat melihat gadisnya itu tertawa dan bercanda.
" Hai Pram,makanan elo tidak dimakan?tanya Gio
Pramudya terkejut dari lamunannya dan langsung kembali fokus sama makanannya.
"Elo suka sama Arlita ya?Dari tadi gue perhatiin elo lihatin Lita terus".
Pramudya tidak menjawabnya.
Teo melihat Pram dan langsung kembali fokus dengan makanannya.
" Wajarlah kalo elo suka sama Arlita,dia itu cantik tapi sayang tidak ada satupun cowok yang bisa jadiin dia sebagai pacar."
"Kenapa?" tanya Pram
"Gue juga tidak tahu.Dia selalu menutup diri,temen mainnya saja sama Nola dan Tea tidak ada yang lainnya".
Pramudya hanya menarik nafas.
"Aku akan membuat kamu seperti dulu lagi Ar dan aku berjanji akan membuat hidup kamu bahagia.Janji Pram dalam hati.
bersambung