Secawan Anggur di Padang Gersang

Gerald sama wanita yang bernama Karin itu kini serius membicarakan soal kerja sama mereka untuk sebuah proyek.

Setelah keduanya mencapai kesepakatan dan berjabat tangan.

Karin seakan tak ingin melepaskan tangannya dia masih menatap Wajah Gerald, saat kedua insan itu saling mengagumi.

Tak bisa di pungkiri wanita yang bernama karin ini cantik dan seksi.

Tapi menurut pengamatan Lea, wanita itu hanya cantik polesan.

Melihat tangan keduanya yang masih saling genggam dan bertatap mesra, Lea berdehem.

"Ekhemmm,,,,!!" Lea menarik lembut tangan Gerald dan menggenggam nya.

Keduanya kini baru menyadari, sedang kan lelaki yang katanya papa Karina itu tersenyum penuh arti.

Gerald sendiri merasakan kulit tangan Lea yang halus dan rasanya sangat lembut dalam genggamannya.Sekilas Gerald melirik Lea lalu tersenyum.

Pelayan pun datang membawa makanan dan menyajikan di meja.

Gerald melirik jam tangannya saatnya makan siang. Dia kuatir jangan sampai jam makan siang nya terlewati dan Lea akan komplain lagi.

"Oh ya tuan mari silahkan di nikmati makanan nya" seru Papanya Karina.

"Terima kasih"

"Ayo makan dulu sayang?!" ucap Gerald lembut pada Lea

Lea merasa tersanjung dengan kepura-puraan ini.

Karin dan papa nya mulai menyentuh makanan yang mengundang selera itu. Begitu pula dengan Gerald, namun tidak dengan Lea.

Setelah piring mereka semua sudah terisi makanan barulah Lea membalikkan piring nya.

Tapi tidak mengisi makanan, Lea mengambil apel lalu meraih pisau mengupas apel nya. membelah menjadi beberapa bagian.

Meletakan di piringnya lalu memulai makan perlahan potongan apel itu.

Cara makan nya yang elegan dan perlahan membuat Gerald merasa heran.

Hanya orang orang bangsawan yang memiliki cara makan seperti ini.

mereka akan memulai makan buah barulah memulai dengan nasi dan lauk nya.

Itupun tidak banyak hanya sedikit, bukan hanya Gerald yang terpesona tapi semua yang ada di ruangan itu.

Papa Karina pun tau kalau Lea pasti putri bangsawan tapi anak siapa dia?????

Memang tidak banyak orang yang mengenal anak-anak dari keluarga Albram Zie.Mereka menutup identitas nya. Bahkan mereka lahir dan besar di kampung.

Lea nampak tenang menikmati makan siangnya dia menempatkan dirinya sebagai mana mestinya.

Itulah cara dia memainkan perannya sebagai kekasih seorang CEO terkenal.

Agar tidak mempermalukan Kekasih pura pura nya ini.

Lea tersenyum manis ketika semua orang menatapnya.

Termasuk Gerald yang mulai penasaran dengan sosok yang kini bersamanya.

Setelah makan siang Gerald berpamitan masih ada urusan lain yang harus dia kerjakan.

Tangannya masih setia melingkar di pinggang Lea.

Sementara Lea sendiri berusaha mengimbanginya.

Sepanjang jalan pulang Lea hanya diam tidak banyak bicara biasanya dia selalu berkicau membuat Gerald kesal.

Hari ini dia memilih diam itu membuat Gerald merasa sunyi, hingga dia bertanya pada Lea.

"Di mana orang tua mu?"

"Jangan bilang kamu akan melamar ku" goda Lea, dia tidak ingin Gerald tau siapa orang tuanya.

"jangan Ge er sudah ku bilang kamu bukan tipe ku, melihatmu saja aku tidak berhasrat" ketusnya.

"Apa??? kalau bukan tipe mu kok setiap hari malah suka menjadikan aku pacar pura pura segala, tidak cari yang sesuai tipe mu?!" cibir Lea.

Gerald terdiam gadis ini telah membuat nya menjadi bungkam seribu bahasa. Kembali ke mode datar dan dinginnya.

"Ya sudah ngapain harus tanya orang tua ku segala" cebik Lea.

Gerald tidak menjawab dia kini fokus pada jalanan, dia malas berdebat dengan Lea gadis ini akan semakin ribut.

Mobil sampai di halaman Apartemen Lea, sebelum turun Lea masih sempat menggoda Gerald.

"Apa kah boss tidak akan memberikan ciuman pada pacar pura pura mu ini?" kata Lea membuka pintu mobil hendak turun.

yang mendapat tatapan dingin menusuk tulang dari sang boss.

Gerald masih sempat mendengar tawa Lea, lalu masuk ke dalam apartemen.

"huh,,,aku ingin menjadi pacar nya yang sesungguhnya bukan pura pura,Tuhan! aku suka pada Boss Badai ku itu" Lea bersandar di pintu kamarnya sebelum masuk.

Gerald kembali melanjutkan pulang ke kantor nya,dia memilih untuk tinggal di sana, untuk pulang ke rumah rasanya begitu malas hanya untuk bertemu dengan ibunya.

Gerald meninggalkan tanah air karena ibunya yang telah menabrak wanita yang sangat di cintai nya.

Tiga tahun baru dia kembali dia lebih memilih untuk tinggal di kantor nya.

Daripada harus tinggal bersama orang tuanya.

Berulang kali Papa Liton sudah membujuk nya untuk pulang tapi Gerald menolaknya.

Ketika Lea akan masuk ponselnya berdering panggilan masuk dari My LeGaCy itu lah yang tertulis di ponselnya.

"Centil engkau di mana sekarang?" suara Cynthia.

"Barusan pulang temani Badai makan siang"

"Wah lengket terus dia rupanya"

"Ya lengket pura puranya,lama lama aku capek juga, mendingan bermesraan dengan pacar beneran dari pada pura pura terus rasa nya hambar tau"

"Kamu jadi kan aja dia beneran"

"Modenya Badai mulu, apa apa datar tidak ada manis manisnya" kata Lea

"Hahh..hahaaa,,,,,,di kasi air mineral aja yang ada manis manisnya" ujar Cynthia. Keduanya lalu tertawa.

"udah ah aku mau istirahat capek juga" Lea memutuskan panggilan nya.

Masuk dan berbaring ingin tidur siang, bayang kemesraan yang di lakukan Boss nya melintas di ingatan, membuat Lea senyum senyum sendiri, lalu tertidur.

Sementara di kantor nya Gerald sendirian dia kini sibuk membuka berkas berkas yang belum sempat di baca dan akan membubuhkan tanda tangan nya.

Selintas bayangan Lea terbayang di ingatan nya "Siapa sebenarnya gadis itu? seperti nya dia bukan gadis biasa, gaya dan penampilannya seperti putri bangsawan" Gerald mengetuk kan jari tangan nya di meja.

Gerald segera menepis bayangan itu dia kembali fokus dengan pekerjaannya.

Nama Kiki masih tetap terukir di hatinya, tidak akan ada yang menggantikan posisi Kiki di hatinya.

Selama tiga tahun Gerald mencoba menjalin cinta dengan beberapa wanita Indonesia waktu berada di luar negeri, mereka teman kampusnya di sana.

Namun dari sekian wanita itu tidak ada yang bisa merubah hatinya. Bayang bayang Kiki selalu membuat dirinya tidak bisa memberikan utuh kasih sayang nya pada wanita lain.

Mereka akhirnya berpisah karena tidak tahan dengan sikap Gerald yang dingin dan Kaku.

Para wanita itu memilih laki laki lain yang lebih romantis dari dirinya.

Ada satu wanita yang bertahan sedikit lama namun akhirnya berpisah jua.

Wanita itu kembali ke tanah air karena orang tuanya meninggal.

Wanita yang bernama Jenny dia yang menjadi pacar Gerald terakhir sebelum wanita itu pulang ke tanah air. Mereka pun lost kontak hingga saat ini dan Gerald sendiri tidak ingin mencarinya, melupakan begitu saja.

Sorenya Lea bangun dan bersiap untuk pulang ke rumah.

Saat keluar kakaknya Harsen sudah duduk manis di depan menunggu nya.

"Ayo pulang, bunda sudah menunggu mu" Harsen membuka pintu mobil untuk nya.

"Biar aku bawa mobil sendiri kak"

"Jangan melawan mobil mu biar aja di sini"

"Hufffft,,,, baiklah" Lea terpaksa mengalah, dengan lesu dia masuk ke mobil Harsen yang akan membawanya kembali ke rumah.

Di mobil ponsel Lea berbunyi ada pesan masuk dari My LeGaCy.

Ada pesan dari Cynthia kalau Gabby sedang sakit.

"Kak,,,bisa antar Lea ke kosan!"pintanya.

"Siapa yang sakit?" tanya Harsen heran.

"Teman Lea kak"

"Ya udah kita ke kosan liat teman mu itu" Harsen membawa mobil nya menuju rumah kos yang di tempati Gabby dan Cynthia.

"Kenapa bisa sakit Ganjen?" tanya Lea kuatir.

"Entah lah, aku tiba tiba demam, tapi aku tidak apa-apa kok, hanya demam biasa" Gaby tersenyum.

Lea memeluknya takut kalau sesuatu terjadi sama Gabby.

Karena Gabby yang lagi sakit Lea terpaksa harus menemani Cynthia menjaga Gabby.

"Kak,,?! Kakak pulang duluan,Lea di kosan dulu ya, teman Lea lagi sakit" pinta Lea sedih.

"Ya udah kakak pulang, kalau ada apa apa kasih kabar ya?!" Harsen memeluk adiknya menciumnya lalu pulang.

"Ganjen! beneran kamu tidak apa-apa?" Lea masih kurang percaya.

"Sekarang kamu makan dulu sayang?!nih aku masuk bubur ayam buat kamu" Cynthia muncul dari dapur dengan membawakan bubur panas yang baru dia masak.

Tiga cewek yang terdiri dari My LeGaCy ini begitu saling menyayangi satu sama lainnya.

Satu sakit semua akan ikut merasakan, satu senang semua akan ikut merasakan.

Gabby perlahan mulai makan bubur ayam yang masih panas itu.

Cynthia kembali ke dapur lalu datang membawa dua mangkuk bubur lagi buat Lea dan dirinya.

My LeGaCy ini asyik menikmati bubur ayam nya. setelah itu Gabby meminum obat dan ketiganya berbaring di karpet yang ada di ruang tamu.

Lea menghubungi Bunda memberi tahukan dia tidak pulang malam ini.

Lea akan bermalam di kosan bersama dua temannya.

Bunda pun memberikan ijin dengan penjagaan dua Bodyguard.

Mereka di tugaskan menjaga Lea dua puluh empat jam.

Malam nya Gabby agak baikan tidak lagi demam setelah sore tadi minum obat.

Setelah makan malam ketiga nya duduk di teras menikmati malam.

Bangunan rumah yang di tempati My LeGaCy adalah bangunan khusus untuk pemilik kos kosan elite ini.

Hanya ada dua bangunan yang berdekatan agak jauh dari bangunan lainnya.

Bangunan yang satunya di kos oleh seorang anggota polisi yang masih muda belum berkeluarga.

Lelaki itu pun jarang terlihat karena sibuk di kantor nya.

Lea mengambil gitar memetik nya tiga dara cantik ini mulai bernyanyi.

jangan di tanya kalau Lea piawai dalam bermain alat musik.

Lea sendiri lahir dan dibesarkan dalam keluarga musik.

Malam terasa syahdu dengan alunan lagu dari merdunya suara My LeGaCy ini.

Di iringi petikan gitar dari Lea, sambil bersenandung sebuah lagu milik Asbak "Aku Buakn Dia"

Bait demi bait terdengar pelan mereka senandung kan namun di Reeff nya Suara ketiga nya mulai meninggi.

Hargai aku jaga perasaan ku.....

aku bukan dia ..dia bukan diri ku...

aku punya cara untuk bahagia kan mu..

Maaf ku tak bisa jadi seperti dia...

*

*

*

**** **Selamat menunaikan ibadah puasa Love❤️❤️❤️

Like komentar dan jangan Lupa Vote dong sayang ❤️❤️❤️**