NovelToon NovelToon
JAGOAN YANG TERKHIANATI

JAGOAN YANG TERKHIANATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rudoelf Nggeok

seorang pemuda berusia 18 tahun bernama Dylan Hopkins, adalah seorang dokter magang yang rajin, berwajah tampan dan berkharisma. ditengah kesibukannya, dia tiba-tiba mendapat telpon dari orang yang tak dikenal untuk menginformasikan bahwa

wanita yang dia pacari selama tiga tahun tiba-tiba melangsungkan pertunangan dengan pria lain.

wanita itu mengkhianatinya hanya karena dia miskin dan bukan dari keluarga kaya.

Yang lebih menyakitkan lagi, ditengah rasa sakit hati karena dikhianati sang kekasih,

Dia malah dipecat dari pekerjaannya.

namun suatu ketika, dia tiba-tiba mendapat kekuatan misterius dari cincin yang pernah dia berikan pada mantan pacarnya sebagai hadiah.

cincin tersebut merupakan cincin peninggalan yang ditinggal oleh orang tua kandungnya.

sejak saat itu kehidupan Dylan mengalami peningkatan baik ekonomi, ilmu medis, bela diri dan kekuatan super lainnya. bagaimana kisah selanjutnya nongkrong terus ya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudoelf Nggeok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dia Masih Bisa Diselamatkan

"Dylan, tempramen buruk ibuku susah untuk diubah. tolong jangan menyalakannya, ya?" Kata Cindy yang masih terbaring ditempat tidur dengan suara lembut.

"Tidak, tidak ..."

"Aku sama sekali tidak menyalahkan ibumu, setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk buah hatinya."

"Jadi apa yang dilakukan ibumu adalah bentuk kepeduliannya padamu. kamu jangan pernah berpikir, ibu dan ayahmu pergi meninggalkan kamu."

"Mereka hanya belum bisa menerima keadaan ini, mohon kamu bersabar ya."

Kata Dylan menenangkan sang istri.

"Sayang kamu istirahat dulu, ya? Aku ingin membeli beberapa bahan obat untuk membantu mempercepat pemulihan luka-lukamu. Suara Dylan sangat memikat hati Cindy seperti angin musim semi."

"Oke ..."

Jawab Cindy sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

Setelah melewati berbagai macam kejadian, dengan dibantu oleh pria yang sangat tulus merawatnya, hati Cindy mulai tenang kembali.

Semangat hidupnya perlahan-lahan kembali semangat berkat dukungan sang suami.

Ketika dia mengetahui dirinya cacat, dia tidak terlalu memikirkannya, namun ketika dia melihat bentuk rupanya, dia sangat syok dan sulit untuk menerimanya bahkan dia sempat pingsan.

Namun sekarang dia hanya pasrah, kalau memang dia akan menjadi seperti ini selamanya, minimal ada yang menemani dan menerima keberadaannya Serta memberinya semangat hidup. "Dylan terima kasih banyak!"

Selama beberapa hari ini, hal yang paling dia hindari adalah cermin. dia sama sekali tidak ingin bercermin.

Dylan pun berkata "Jangan khawatir, aku akan mengembalikan wajah cantikmu seperti semula bahkan lebih cantik!" dengan senyum lembutnya Dylan pamit dan pergi.

Melihat kepergian Dylan, Cindy kembali bersedih dan meneteskan air mata putus asa sambil berpikir dalam hati.

Bagaimana saya bisa pulih, pengobatan yang ada di kerajaan naga saja mungkin tidak akan bisa membantu memulihkan kembali penampilanku.

Apalagi Dylan Hanyalah seorang dokter magang. Hanya ahli dan peralatan medis di kerajaan Sakura yang punya peluang untuk melakukannya. Itupun masih menyisakan belas luka.

Cindy tidak menganggap serius ucapan Dylan. dia hanya memikirkan bagaimana dia menghadapi ejekan dari orang-orang pada saat acar peringatan kakeknya dalam dua puluh hari lagi.

Kakeknya selalu memperlakukan Cindy dengan baik ketika masih hidup. Tidak ada yang berani menganggu Cindy ketika itu.

...

Setelah meninggalkan rumah, Dylan terlebih dahulu mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Sang ibu. Ibunya sudah tiga kali menelpon dalam beberapa hari terakhir.

Dia selalu mematikan telpon dan hanya mengirim pesan teks untuk mengabari bahwa dia sedang sibuk. Sekarang akhirnya dia punya waktu untuk menelpon ibunya.

"Anakku, akhirnya kamu menelpon ibu!" Saat telpon terhubung suara yang dia rindukan terdengar dari ujung telpon.

"Apa yang kamu lakukan akhir-akhir ini sampai tidak menelpon ibu?"

"Maafkan aku Bu, bukankah aku bilang aku selalu sibuk bekerja!" jawab Dylan.

"Kamu baik-baik saja kan? Apakah akhir-akhir ini kamu bekerja dengan baik?"

"Aku baik-baik saja Bu, soal pekerjaan tentu saja semuanya berjalan dengan baik. Bu, tidak peduli apa, apa yang aku lakukan akan selalu baik-baik saja, ibu jangan khawatir ya?"

"Direktur berkata, kinerjaku sangat baik akhir-akhir ini. Dan dekanku berharap saya akan tetap bekerja dirumah sakit ini setelah masa magangku berakhir."

Demi menyenangkan hati sang ibu, Dylan terpaksa berbohong. Dia tentu tidak mengatakan yang sebenarnya, dia hanya akan memberitahukan hal-hal baik pada ibunya agar dia tidak merasa khawatir.

"Tuan Robert mengajariku banyak hal, sehingga aku belum sempat pulang kerumah bibi!"

"Rumah sakit juga memberiku bonus sebanyak 50 juta, aku sudah menyimpan di rekening ibu. Apa ibu sudah menerimanya?"

"Ah ..."

"Akhirnya aku tahu dari mana sumber uang itu berasal. Kamu seharusnya menyimpan sendiri uangmu untuk membeli keperluan sehari-hari disana. Dikampung ibu tidak terlalu membutuhkannya!"

"Kamu harus Bekerja keras dirumah sakit, agar bisa bermanfaat bagi orang lain!" pesan sang ibu.

"Baiklah ..."

"Ibu bisa menyimpan uangnya dulu, aku masih punya cukup uang dan rumah sakit menanggung biaya makan dan akomodasi lainnya." Kata Dylan meyakinkan sang ibu.

Setelah mengobrol dengan ibunya, Dylan pun menutup telpon. Dia belum bisa memberitahu ibunya tentang dirinya dan Cindy sudah menikah.

Dia akan memberitahunya ketika Cindy benar-benar sudah pulih dari kondisi kesehatan maupun traumanya.

Saat ini Dylan sudah berada di toko obat tradisional. Setelah mempelajari kitab yang diwariskan tentang pengobatan kuno, Dylan memiliki banyak cara agar Cindy bisa memulihkan kembali wajahnya yang rusak dan tulang kakinya yang retak.

Cara yang paling tepat menurut kitab itu adalah dengan mengunakan beberapa bahan obat. Bahan-bahannya yang dibutuhkan tidak terlalu rumit dan dapat dibeli di toko ini. Yang walaupun harganya selangit.

Setelah memasuki toko, Dylan menyerahkan kertas catatan yang didalamnya berisi bahan-bahan yang dia butuhkan.

"Bisakah kamu mengumpulkan bahan-bahan ini untukku?"

"Baiklah!"

Pelayan toko itu mengambilnya lalu melihat sekilas, dia sontak kaget dan mengerutkan keningnya, "Pak apakah anda yakin ingin membeli bahan-bahan ramuan ini?"

Pelayan itu masih belum mengenali semua bahan-bahan obat yang tertera di kertas itu. yang dia tahu, sepertiga dari bahan ramuan ini beracun dan beberapa lainnya dapat dipakai untuk pengobatan.

Jadi dia tidak mengerti mengapa pelanggan ini menginginkan bahan ramuan seperti ini.

Namun setelah mendapat konfirmasi langsung dari Dylan, dia tidak bertanya lagi dan segera mengumpulkan bahan-bahan yang diinginkan oleh Dylan.

Saat Dylan sedang menunggu bahan obat terkumpul, seorang wanita dari luar toko tergopoh-gopoh masuk

"Tolong, Tolong dokter!!!"

"Anakku sekarat ..."

Wanita itu terus berteriak didalam toko, beberapa pelayan toko bergegas mengangkat anak itu dan membaringkannya diatas meja.

Sala satu pelayan toko berkata pada wanita itu, "Bu, anak ibu dalam kondisi buruk, ini adalah toko obat, bukan rumah sakit, silahkan ibu membawa anak ibu kerumah sakit sebelum kondisinya semakin memburuk!"

"coba saya lihat!"

Seorang pria berusia enam puluhan mengunakan pakaian tradisional melangkah maju. 'Dokter Brian', melihat orang tua itu, semua orang langsung menyingkir.

Orang tua itu adalah pemilik 'Klinik Sentosa' namanya adalah dokter Brian. pria tua itu sangat baik dan jujur. Ada pot yang tergantung di pintu masuk toko tersebut untuk menandakan, jika dia akan selalu membantu orang yang membutuhkan bantuannya.

Setiap orang yang tidak mampu, bisa datang berobat pada dokter Brian secara gratis.

Dan dokter Brian juga adalah seorang tabib pengobatan kuno, banyak pejabat tinggi dan bangsawan yang mengundangnya untuk datang sekedar memeriksa kondisi kesehatan mereka. kalau ada yang mau berobat dan dirawat, mereka rela membayar mahal.

"Jika kamu bisa membawanya kesini lebih awal, mungkin dia bisa tertolong."

Kata dokter Brian sambil menggelengkan kepalanya dengan berat setelah memeriksa kondisi bocah laki-laki itu.

"Sekarang percuma kita berusaha menyelamatkannya, anak ini sudah tidak memiliki tanda-tanda kehidupannya lagi, jantung dan organ dalamnya semua berhenti bekerja, sangat disayangkan masih kecil menderita penyakit separah ini."

"Bawah dia untuk disemayamkan dengan baik, kata guru Brian."

"Tidak !!!"

"Tidak dokter Brian tolong selamatkan anakku, aku mohon selamatkan dia. dia baru berusia sembilan tahun."

"Tolong ..."

Kata wanita itu sambil menangis tersedu-sedu. Tidak sampai disitu, wanita itu berlutut dan bersujud didepan guru Brian.

"Cepat berdiri, dokter Brian sudah mengatakan, bawah pulang anakmu untuk disemayamkan. Dan anak anda sudah tidak punya harapan untuk diselamatkan lagi, dia sudah meninggal."

"Pernahkah ibu bertemu dengan dokter yang bisa menghidupkan orang mati? cepat bawa dia pergi dan jangan menghambat kegiatan di toko kami, bentak sang pelayan laki-laki itu!"

"Benar Bu, anak anda sudah tidak bernafas lagi. Nyonya, sebaiknya anda segera membawa anak anda pergi dari sini, akan menjadi hal buruk bagi toko kami ketika ada orang yang meninggal disini!"

"Mohon nyonya mengerti posisi toko kami. Kata seorang pelayan lain dengan sopan."

"Diam ..."

"Diam semuanya!" teriak guru Brian.

"Tentu sulit menanggung rasa sakit ketika kehilangan seorang anak, jadi wajar jika wanita ini bereaksi seperti ini."

"Jangan menambah bebannya lagi dengan bahas kasar kalian. Biarkan dia istirahat sebentar."

Orang-orang yang turut mengusir sang wanita itu juga turut menyesal atas sikap mereka sebelumnya,

Hal yang paling menyedihkan adalah ketika anak kita meninggal dan kita tidak bisa berbuat apa-apa.

Apa lagi anak itu baru berusia sembilan tahun, sulit bagi ibunya menerima kenyataan kalau anaknya meninggal dalam keadaan seperti ini.

Jangankan ibunya, orang yang berada disekitar juga turut merasakan kesedihan sang ibu.

"Dia belum mati!"

Sebuah suara memecah suasana sedih didalam toko itu. Suara itu berasal dari Dylan.

Dylan sudah memeriksa kondisi anak itu dengan mata tembus pandangnya dan berjalan menghampiri anak itu sambil berkata "Dia masih bisa diselamatkan!"

"Apa?"

Semua yang ada disitu termasuk guru Brian menoleh dan menatap Dylan dengan tatapan aneh.

**********

1
Al Fianto
awal2 baca ceritanya asyik.. tau2nya...
Al Fianto
ceritanya berputar2, dihina, ujung2.... kwkwkwkwk
TVN
Apa ga update lagi biar saya hapus dan unsubscreb
Roki Silaen
kok jenny kaget y jadi penasaran aku
Solar Lardi
masih ada lagi kah lanjutkan nya
Rahmat BK
dah tamat
Dedi Mulyadi
Biasa
Ikram Dicky
lanjut lah tor
Ikram Dicky
mntap2
Ikram Dicky
lnjut
Ikram Dicky
boleh²
Ikram Dicky
mntap2
Ikram Dicky
keren ,👍👍
Ikram Dicky
lanjut
Ikram Dicky
lnjut lgi
Ikram Dicky
lnjut
Ikram Dicky
mntap
Ikram Dicky
mantap
Ikram Dicky
Cindy d lipain anjirr
Ikram Dicky
haha🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!