Nina Mahesa permpuan Solehah terpaksa menikah dengan laki-laki bernama Aldi Kurniawan.
laki-laki yang tampan kaya namun jauh dari agama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sumi hulwah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Terlalu PD
Setelah Aldi cerita tuntas tentang Nina, Vika kembali mengagumi, rasa sayang nya kian bertambah besar, ia juga berjanji akan menjaga Nina untuk Aldi, ia juga begitu posesif saat Nina menerima telfon, pasti akan memcecar berbagai pertanyaan, dari siapa? mau apa? Begitu juga saat bepergian, Vika garda terdepan yang siap menjadi pendamping, tentu nya di saat liburan sekolah, seperti pagi menjelang siang ini, Vika sudah bersiap-siap menemani Nina belanja kebutuhan dapur
" Kak Nina...ayo jadi pergi nggak? Teriak nya
Nina masih bersiap-siap, ia sedang di dapur mencatat keperluan apa saja yang di beli
" Ia, jadi dong!" Ucap Nina menghampiri Vika
" Yuk!" Vika menarik tangan kakak iparnya menuju mobil
Di sana sudah ada pak sopir yang membukakan pintu untuk majikannya
Kedua permpuan itu masuk bergantian di kursi yang sama, kursi penumpang, sementara pak sopir duduk sendiri
Ya ia lah sendiri, Monggo mbok ada yang mau nemenin duduk hehe....
Garing banget bercanda yah mangap!
Setelah keduanya masuk sang sopir melesatkan mobilnya membelah jalan raya yang sudah mulai ramai oleh pengendara lain
Vika dan Nina juga tidak ada obrolan, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, hingga melewati kantor pos, Nina menyuruh pak Soleh nama sang supir untuk menepi
" Kakak mau ngapain?" Tanya Vika keheranan
" Mau kirim surat dulu, sebentar yah!" Nina melangkahkan kakinya menuju kantor pos
Kirim surat buat siapa sih?
Hari gini masih surat-menyurat? Vika geleng-geleng kepala sendiri melihat kepolosan kakak iparnya
" Udah ada gadget, ngapain sih nggak di gunain!" Vika ngedumel kesal, ia mengambil gadgetnya untuk berkirim pesan dengan sang kakak
( Kak, tahu nggak, istrimu, lagi pergi ke kantor pos!)
Tidak menunggu lama, balasan pun di dapat
( Ngapain?)
( Kirim surat lah!)
( Buat siapa?)
( Nggak tahu,malas tanya-tanya!)
( Kok gitu sih)
( Aku kesal aja, sudah ada gadget tinggal berkirim pesan, ngapain susah-susah ke kantor pos!)
Vika memberikan emoticon tanduk merah, menandakan bahwa ia benar-benar marah
( Yang sabar!)
Sementara Aldi memberikan emoticon senyum
Vika tidak membalas kembali pesan sang kakak ia menghembuskan nafas kasarnya, bahkan saat Nina sudah masuk kedalam mobil, gadis itu masih terlihat kesal
" Kamu kenapa Vik?" Tanya Nina bingung
" Kirim surat buat siapa sih, kayaknya sepesial banget?
Sampai harus lewat kantor pos segala?" Ungkap Vika mengeluarkan unek-unek nya
Ia benar-benar tidak rela jika Nina berhubungan dengan laki-laki lain
" Oh itu, buat kakak mu?" Jawab Nina malu-malu
Ya Tuhan sweet banget, teriak Vika dalam hati, ia di buat speechless dengan kelakuan Nina siang ini
" Kenapa, ada yang salah?" Tanya Nina melihat Vika yang masih melongo menatap kearahnya
" Ng- nggak!" Vika menggaruk tengkuknya yang gatal, tidak lupa dengan senyum yang di paksakan
Makannya jangan su'udzon terus neng, baru 3 hari yang lalu di jelasin sama kakak tercinta tentang Nina, kini malah kembali mencurigainya dasar bodoh, Vika mengumpat dalam hati
Sementara Nina, ia juga sibuk dengan lamunannya sendiri
Merenungi kehidupan rumah tangga nya, yang unik, dan penuh dengan teka-teki
Kehidupan di desanya yang begitu aman dan damai, kini beralih menjadi nelangsa, banyak tetesan air mata di dalam nya, jiwa dan raga juga ikut merasakan lelah dan letih.
*****
" Aji, apa Nina menitipkan surat balasannya?" Tanya Aldi saat sudah sampai di kantor, ia menduduki kursi kebesaran nya
" Maaf tuan beliau, tidak menitipkan apa pun ke saya!" Jawabannya sopan
" Ck, istri macam apa sih dia, ga tahu suaminya lagi kangen kaya gini!" Gerutu Aldi lirih, namun masih bisa di dengar oleh Aji sang asisten
Laki-laki paruh baya itu tersenyum, melihat tuanya uring-uringan
Benar-benar nyonya Nina permpuan hebat, seorang Aldi Kurniawan yang di kenal angkuh dan sombong, datar dan arogan kini bisa dengan mudah berubah menjadi laki-laki bucin, selain itu sifat tuan Aldi juga berubah drastis, tentunya menjadi lebih baik.
Akhir-akhir ini pak Aji menjadi pengamat setia tuanya, karena dari semenjak ia melihat tuanya mulai melaksanakan shalat lima waktu nya, ia merasa sangat bahagia, ia juga melihat sang tuan juga sudah mulai mau mendengarkan nasihat baik dari ustadz dan berbagai kajian Islam lainnya
Teringat dulu sebelum mengenal Nina, majikannya sangat jauh sekali yang namanya shalat, sering kali menyuruh Vika masuk pesantren dengan harapan sang adik bisa dekat dengan agama nya, tapi dirinya menjauh sejauh-jauhnya, tak heran jika Vika sering membantah.
Kembali lagi mungkin belum dapat hidayah dan hadirnya gadis desa yang takut dosa merupakan jalan hidayah untuk kedua kakak beradik itu
Ih, judul novelnya itu....!!!
Tok...tok....tok...
Aji tersandar dari lamunannya, reflek ia berjalan menuju pintu dan membukanya
Ceklek
" Permisi pak Aji, maaf bos besar ada? Tanya karyawan permpuan yang berpenampilan seksi
" Mau apa!" Pak Aji menjawab dengan datar
" Maaf pak, permpuan ini, memaksa menerobos masuk, katanya ingin bertemu bos besar!"
Pak aji mengalihkan pandangannya pada permpuan berjilbab biru yang ada di samping pegawai kantor milik tuanya
" Kamu siapa?" Tanya Aji
" Kenalkan nama saya Hafshah, saya calon istri dari mas Aldi!"
Krik...krik...krik..
Hening sebentar, pak Aji dan pegawai yang mengantar permpuan tadi saling berpandangan, ada tanda tanya besar di kedua otak manusia itu.
" Heh, jangan sembarangan yah kalau ngomong?"
Ucap Aldi dengan kesal
Awalnya tadi Aldi malas menemui wanita tidak jelas yang datang tiba-tiba ke kantornya, namun setelah permpuan itu mengklaim bahwa dirinya sebagai calon istri Aldi, tidak terima dan mendatangi permpuan itu.
" Aji bawa permpuan ini keluar!"Aldi menunjukkan telunjuknya pada Hafsah, si permpuan berjilbab
Dengan langkah cepat, Aji menarik paksa permpuan itu menuju keluar dari ruangan Aldi.
Huruf ...setelah permpuan itu berlalu Aldi kembali duduk di kursi kebesaran nya dengan mulut komat-kamit melafalkan istighfar
Cara jitu yang Aldi lakukan dalam beberapa hari ini, dalam mereda amarahnya.
" Sebenarnya siapa permpuan itu, bisa-bisanya dengan PD nya menyatakan sebagai calon istri?"