NovelToon NovelToon
Setelah Talak Tiga

Setelah Talak Tiga

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Cerai / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aina syifa

Setelah menjatuhkan talak pada Amira, Reifan menyesalinya. Reifan ingin merujuk Amira, setelah dia tahu kalau perceraian mereka terjadi hanya karena kesalahpahaman. Selama ini Amira hanya di fitnah oleh ibu mertuanya. Dan setelah Reifan mengetahui hal itu, Reifan menyesal dan ingin menebus kesalahannya dengan merujuk Amira. Namun tanpa sadar Reifan telah mentalak Amira sebanyak tiga kali, sehingga tidak bisa membuat mereka rujuk lagi kecuali Amira menikah lagi dengan lelaki lain dan bercerai dengan lelaki itu.
Apa yang akan Reifan lakukan untuk bisa kembali dengan Amira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan maaf

Pagi ini, Reifan masih duduk di ruang makan. Dia masih tampak menikmati sarapannya. 

"Rei, mama mau ke rumah sakit Rei.  Apa kamu bisa nganterin mama?" tanya Bu Rianti. 

"Maaf Ma. Aku lagi sibuk banget di kantor. Mama bisa kan pergi sendiri atau pergi sama Desti," ucap Reifan di sela-sela kunyahannya. 

"Kak, maaf Kak. Aku nggak bisa nganterin Mama. Aku hari ini ada janji sama teman."

"Ya batalkan saja janjinya."

"Nggak bisa Kak. Soalnya ini urusan penting banget." 

"Urusan apa sih? penting mana urusan kamu sama nganterin Mama ke rumah sakit."

"Kak, tolonglah sekali-kali Kakak yang nganterin Mama. Masa aku terus sih. Hari ini kan jadwal Mama check up ke dokter."

"Ya udah deh."

Setelah menghabiskan makanannya, Reifan bangkit dari duduknya. 

"Mau ke mana Rei?" tanya Bu Rianti. 

"Katanya mau ke rumah sakit. Ya cepatlah! aku tunggu Mama di luar."

"Iya iya. Mama akan siap-siap dulu." 

Bu Rianti buru-buru meninggalkan ruang makan untuk bersiap-siap. Setelah siap, Bu Rianti menyusul Reifan ke depan. Reifan sudah menunggu Bu Rianti di dalam mobil. 

"Mama sudah siap Rei," ucap Bu Rianti setelah dia memasuki mobil. 

Reifan kemudian menyalakan mesin mobilnya dan meluncur pergi meninggalkan rumah. 

Sesampainya di rumah sakit, Reifan dan Bu Rianti masuk ke dalam rumah sakit. 

"Aku tunggu di depan saja Ma," ucap Reifan. 

"Terserah kamu saja Rei." 

Reifan kemudian meninggalkan ibunya di dalam rumah sakit. 

Saat melintas di depan sebuah ruangan, Reifan terkejut saat dia melihat Amira dan Aditya. 

"Amira, Aditya. Kenapa mereka bisa ada di sini," ucap Reifan. 

Reifan buru-buru melangkah menghampiri Amira dan Aditya. 

Amira dan Aditya terkejut saat melihat Reifan. Mereka tidak menyangka kalau Reifan akan menemukan mereka. 

"Pak Reifan," ucap Aditya tampak gugup. 

"Kalian lagi ngapain di sini?" tanya Reifan menatap Aditya dan Amira bergantian. 

"Kayla sakit Pak. Dan kebetulan saya bertemu Bu Amira di sini," jelas Aditya. Aditya tidak mungkin jujur, kalau Aditya lah yang sudah membawa Kayla ke rumah sakit. Karena Aditya takut Reifan akan marah dan salah paham padanya.

"Apa! Kayla sakit. Kenapa kalian tidak memberi tahu saya kalau Kayla sakit," ucap Reifan dengan nada tinggi. 

Reifan tampak kecewa dengan Aditya, karena Aditya tidak pernah memberi tahunya soal kondisi Amira dan Kayla saat ini.

"Mas Reifan. Untuk apa aku memberi tahu kamu tentang kondisi Kayla, kalau kamu saja sudah tidak mau mengakui putri kandung kamu sendiri,' ucap Amira.

Reifan terkejut saat mendengar ucapan Amira. 

"Amira, maafkan aku Mir. Aku tidak bermaksud bicara seperti itu. Waktu itu aku emosi. Aku sudah terhasut oleh ucapan ibu."

Amira membuang wajahnya ke arah lain. Dia muak saat bertemu dengan mantan suaminya. Amira tidak bisa melupakan kejadian waktu itu. Saat Reifan menuduh Amira berselingkuh, menuduh kalau Kayla adalah anak hasil perselingkuhan Amira dengan lelaki lain, bahkan Reifan sampai mentalak Amira. Dan sudah tiga kali, Reifan menjatuhkan talak pada Amira. 

"Mas, lebih baik kamu pergi dari sini. Aku sudah nggak mau melihat wajah kamu lagi Mas," ucap Amira. 

"Amira. Aku mau minta maaf soal kejadian waktu itu. Aku akui aku memang salah. Aku nggak pernah percaya sama kamu. Maafkan aku Amira." 

"Apa kata maaf cukup Mas, untuk mengobati luka hati aku? nggak cukup Mas! Sepuluh tahun kita bersama, tapi kamu nggak pernah mau percaya sama aku. Kamu lebih percaya sama ibu dan adik kamu. Kamu anggap aku ini apa Mas! Maaf Mas, aku nggak bisa memaafkan  kamu Mas." 

Setetes air mata Amira membasahi pipinya. Amira tidak sanggup menahan tangisannya. Amira menangis saat dia teringat bagaimana perlakuan Reifan padanya dulu. 

Reifan menghela nafas dalam. Reifan tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk menebus semua kesalahannya pada Amira.  Reifan tidak tahu, bagaimana caranya agar Amira mau memaafkan semua kesalahannya. 

Reifan meraih tangan Amira. Namun Amira buru-buru menepisnya. 

"Lepas! nggak usah sentuh-sentuh aku Mas!" 

"Pak Reifan, lebih baik Pak Reifan jangan ganggu Bu Amira dulu Pak. Biarkan Bu Amira tenang dulu," bisik Aditya tepat di samping Reifan. 

Reifan hanya mengangguk kecil. 

Beberapa saat kemudian, seorang dokter menghampiri Amira. 

"Keluarga Kayla," ucap dokter itu 

"Saya Dok," ucap Reifan dan Amira bersamaan. 

"Kalian orang tuanya?" 

"Saya ayahnya Dok," ucap Reifan.

"Saya ibunya," ucap Amira menimpali.

"Kalian bisa ikut saya ke ruang saya. Ada hal serius yang ingin saya bicarakan pada kalian," ucap dokter.

Reifan dan Amira kemudian mengikuti langkah dokter ke ruangan dokter.

"Silahkan duduk!" pinta dokter. 

Amira dan Reifan kemudian duduk. Dokter menatap mereka bergantian.

"Saya harus memberi tahu kalian soal ini. Walau berat untuk saya mengungkapkannya," ucap Dokter.

Reifan dan Amira saling menatap. 

"Dokter, anak saya sakit apa Dok?" tanya Amira

"Menurut hasil pemeriksaan lab, anak anda positif mengidap leukimia."

Reifan dan Amira terkejut saat mendengar ucapan dokter. 

"Apa! leukimia?" pekik Amira dan Reifan bersamaan.

"Iya," ucap dokter sembari menunjukan hasil lab pada Amira dan Reifan. 

"Dokter, apakah anak saya bisa disembuhkan Dok?" tanya Amira khawatir. 

"Anda tenang saja. Penyakit ini masih tahap awal. Dan kemungkinan untuk sembuh masih 70 persen. Kami akan melakukan pengobatan yang terbaik untuk Kayla."

"Dokter, lakukan yang terbaik untuk anak saya Dok. Soal biaya, saya akan memberikan berapapun asal anak saya bisa sembuh," ucap Reifan. 

Amira menatap Reifan. Amira tidak tahu, kenapa tiba-tiba Reifan perduli pada Kayla. Padahal terakhir kalinya,  Reifan  bersikap dingin pada Kayla. Dan dia tidak mau mengakui Kayla sebagai anaknya. 

"Iya. Kami akan usahakan," ucap Dokter. 

"Makasih banyak ya Dok," ucap Reifan. 

"Oh ya. Saya akan memberikan resep untuk Kayla." Dokter  menuliskan resep untuk Kayla di secarik kertas. 

"Ini resep obat yang harus kalian tebus." 

Amira mengambil kertas resep itu dari dokter.

"Dokter, berapa lama Kayla harus di rawat di rumah sakit Dok?" tanya Amira.

Amira  khawatir dengan biaya rumah sakit. Dia sama sekali tidak punya uang untuk biaya rumah sakit Kayla. 

"Untuk saat ini, Kayla harus di rawat intensif dulu di rumah sakit sampai kondisinya membaik. Apalagi dia baru saja mengalami kejang-kejang"

"Terus, apa yang harus kita lakukan sekarang Dok?" tanya Amira lagi.

"Kalian tenang saja. Saya sudah memberikan resep obat untuk Kayla. Untuk saat ini, Kayla hanya butuh kasih sayang ke dua orang tuanya. Buatlah Kayla selalu bahagia dan merasa nyaman. Jangan buat dia tertekan dan stres. Karena itu akan memperburuk keadaannya. Jaga pola makan, dan istirahat teratur. Jangan buat Kayla terlalu lelah dengan aktifitasnya." 

"Iya Dok. Kami ngerti," ucap Reifan.

"Kalau begitu kami permisi dulu Dok," Pamit Amira pada dokter. 

"Iya. Silahkan."

Amira dan Reifan kemudian keluar meninggalkan ruangan dokter. Mereka melangkah kembali sampai di depan ruang UGD.

Aditya menatap Amira dan Reifan lekat. Amira dan Reifan mendadak murung setelah menemui dokter. Membuat Aditya penasaran dengan apa yang terjadi.

"Pak Reifan, Bu Amira, apa yang terjadi? apa yang dokter katakan tadi?" tanya Aditya.

Reifan menatap Aditya lekat. 

"Kata dokter Kayla mengidap penyakit leukimia," jawab Reifan dengan wajah sendu.

"Apa! Leukimia?" pekik Aditya.

Reifan mengangguk"Iya." 

Aditya tidak habis fikir, dengan kondisi Amira saat ini, Amira harus dihadapkan dengan penyakit serius anaknya. Itu akan membuat beban untuk Amira kedepannya.

"Tapi kamu tenang saja Amira. Aku yang akan membiayai pengobatan anak kita," ucap Reifan. 

Untuk saat ini, Amira masih diam. Dia belum bisa berfikir jernih karena kondisi Kayla. Sebenarnya dia masih sangat membutuhkan Reifan di sampingnya untuk menjaga dan merawat Kayla. Tapi untuk bersama lagi sepertinya itu tidak mungkin, karena status mereka sekarang bukanlah suami istri sah. Dan untuk kembali rujuk itu juga tidak mungkin. Karena talak tiga yang menjadi penghalang mereka untuk rujuk. 

1
Putri Chaniago
jgn bilang Aditya ada rasa dg Amira, jgn bilang pula Aditya yg d jadikan muhalil antara Amira n suaminya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!