NovelToon NovelToon
Anak Kembar Sang Mafia

Anak Kembar Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / CEO / One Night Stand / Gotcha ! Hati Boss Mafia / Peningkatan diri -peningkatan kemmapuan / Hamil di luar nikah / Anak Kembar
Popularitas:205.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Phopo Nira

Setelah melalui malam panas bersama dengan seorang pria yang dia sewa, Zhia tiba-tiba hamil. Zhia melahirkan sepasang anak kembar yang sangat genius. Tapi dia tidak pernah menyangka pria yang dia sewa dulu adalah seorang Ceo dari perusahaan terbesar didunia bahkan seorang ketua Mafia! Rayden Cano Xavier, Ceo tampan yang memiliki sifat dingin, arogan dan sangat kejam.

Hay, kak!😄😄😄

Novel ini masih On Going 'yah, kak! Dan akan Update 1 Bab/hari.

Jadi, mohon dukungannya 'yah!🙏🙏😄
Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga 'yah! Biar semakin bersinar novelnya!😘

Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon/Mangatoon saja. Yang ada ditempat lain itu semua plagiat. Jadi, mohon dukungan untuk novel orisinilku ini 'yah!😉

Dan jangan Lupa berikan ❤💕💖 untuk Author tersayang kalian ini!😘😘😘

Tambahkan ke rak novel favorit kalian 'yah! supaya tidak ketinggalan kisah seru Double L!😉

Terima kasil All!😉😘😚😙

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merasa Tidak Asing

Zhia langsung saja mengambil langkah seribu untuk mendekat pada orang yang telah memancing emosinya itu, dia seakan sedang menantang pria dingin itu secara tidak langsung melalui sikapnya.

“Maaf, Nona! Anda tidak boleh mendekat.” Ujar Will yang langsung menghadang Zhia dengan menggunakan tubuh kekarnya.

“Minyingkirlah atau kau akan terluka!”

Sebuah peringatan keras sudah Zhia layangkan, dia tidak menyangka dihari pertamanya kerja harus melakukan keributan seperti ini hanya karena 5 menit.

“Siapa dia?” tanya Rayden sembari mengeryitkan dahinya, karena baru kali ada wanita yang menghadangnya seperti preman pasar.

“Maafkan saya, Tuan! Nona ini ‘lah yang saya beritahukan melalui telepon tadi.” Sang Recepsionist pun langsung menjelaskan siapa Zhia itu.

“Hay, karena kau sudah tahu siapa aku. Mari kita bicara sekarang.” Ujar Zhia dengan nada bicaranya yang terdengar sedang menahan kekesalannya.

“Hay, kau! Bukankah kau sudah memberitahunya tadi apa yang aku katakan?”

Rayden malah berbicara dengan Recepsionistnya dan mengabaikan Zhia sepenuhnya.

“Aishh, Sial sekali!” gumam Zhia, tapi masih bisa didengar oleh orang-orang disekitarnya dengan sangat jelas.

“Nona, lebih baik anda mengatur janji lagi saja untuk besok. Karena Tuan Xavier harus pergi untuk menghadiri rapat penting sekarang.” Ujar Will dengan ramah berharap Zhia bisa mengerti dan menyerah sampai disini.

“Aishh, berisik! Menyingkirlah dari hadapanku sekarang.”

Buukkk,…………

Sebuah bogem mentah melayang bebas diwajah Will, hingga membuatnya sampai jatuh terjungkal kebelakang.

Dengan langkah lebar, Zhia langsung mendekat pada Rayden dan mencengkeram kerah jas yang sedang dikenakan pria dingin itu.

Semua orang pun dibuat terkejut dengan aksi nekat Zhia itu, bahkan jantung Rayden terasa berhenti kerena shock.

“Hay, apakah waktumu itu sangat penting dibandingkan dengan pengorbanan seseorang yang bersusah payah pergi kesini? Aku hanya terlambat 5 menit, apakah itu sangat membuang waktumu ‘Hah!” ujar Zhia yang sudah tidak bisa lagi menahan segala amarahnya.

“Hmmm, membuang 5 menit waktuku sama saja dengan membuang 5 Milyar uangku. Jadi, pastikan lainkali anada tepat waktu Nona.” Ujar Rayden dengan penuh percaya diri, dia segera menepis tangan Zhia dari kerah bajunya.

Setelah itu, dia pun membenarkan Kembali dasinya yang tampak kusut karena ulah Zhia.

“Cih, dasar arogan!” gumam Zhia yang tampak salah tingkah tapi berusaha dia sembunyikan.

“Tuan, anda tidak apa-apa?” tanya Will yang langsung memastikan kondisi bossnya dibandingkan kondisinya sendiri.

“Tidak apa! Aku baik-baik saja.” Ujar Rayden dengan nada dinginnya.

Rayden memperhatikan Zhia dengan sangat intens, sebab dia merasa tidak asing dengan wanita itu.

Rayden merasa seperti pernah bertemu dengan Zhia sebelumnya, tetapi dia sama sekali tidak ingan kapan dan bagaimana dia bisa mengenalnya.

Zhia yang merasa tubuhnya sedang diperhatikan oleh pria bernama Rayden itu, sontak saja refleks menutupi bagian depannya dengan mata melototnya.

Rayden tersenyum, melihat refleks Zhia yang menurutnya sangat manis. Sehingga membuat semua wanita yang ada disana terpesona dengan senyumannya itu terkecuali Zhia yang malah merasa bingung.

“Hay, jaga matamu itu. Jangan jelalatan kemana-mana atau pengin aku colok ‘Hah.” Seru Zhia sembari menunjukkan dua jarinya kearah mata Rayden.

Bukannya berhenti tersenyum, Rayden kini malah menertawakannya. Dia bahkan lupa akan sikap dinginnya pada wanita yang dia jaga selama ini.

Hal itu, tentu saja membuat Zhia semakin merasa kesal dan kemudian berteriak “Hay, berhentilah menertawakanku!”.

“Okay, baiklah! Aku akan berhenti menertawakanmu sekarang.” Ujar Rayden yang memang langsung berhenti tertawa.

Awalnya Rayden merasa ragu, tapi rasa penasarannya membuatnya bertanya “Nona, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?”.

“Bertemu? Denganku?” ujar Zhia memastikan bahwa dia ‘lah yang dimaksud Rayden.

“Iya, karena aku merasa tidak asing lagi denganmu.” Ujar Rayden lagi.

“Jika aku pernah bertemu denganmu sebelumnya, mungkin kita tidak akan pernah bertemu lagi seperti sekarang!” sahut Zhia dengan penuh penekanan.

“Kenapa?” tanya Rayden dengan polosnya.

“Karena aku akan membunuhmu saat itu juga.”gumam Zhia dengan sangat pelan, hingga hanya dia saja yang mendengar perkataan itu.

“Nona?” ujar Rayden yang menunggu jawaban Zhia.

“Tidak, kurasa kita baru pertama bertemu disini.” Zhia langsung menjawabnya dengan cepat.

“Benarkah? Berarti aku sudah salah mengira orang.”

Rayden tampak sedikit merasa kecewa dengan jawaban Zhia.

“Ehmmm, sepertinya memang begitu.” Gumam Zhia lagi.

Rayden pun kembali melihat jam tangannya, ternyata waktunya cukup banyak tersita oleh Zhia disana. Dia kembali teringat dengan rapat penting yang akan dia hadiri sekarang.

“Will, ayo kita pergi sekarang!” ujar Rayden pada sekertarisnya.

“Baik, Tuan! Mari, silahkan lewat sini!” Will pun langsung mengarahkan jalan yang akan dilalui oleh Tuannya yang dia rasa aman.

“Tunggu dulu! Bagaimana denganku?” tanya Zhia yang berusaha menghentikan langkah Rayden lagi.

Tapi lagi-lagi Will langsung menghadangnya dengan menggunakan tubuhnya dan berkata “Sebaiknya Nona pulang sekarang, nanti akan saya jadwalkan Kembali pertemuan anda dengan Tuan Xavier.”

“Benarkah? Apa kau yakin?” Zhia mencoba memastikan.

“Iya, Nona! Saya kan memberi kabar pada anda hari ini juga.” Janji Will pada wanita yang telah menghajar wajah tampannya itu.

“Baiklah, aku kan menunggu kabar darimu.” Ujar Zhia yang akhrnya menyerah begitu saja.

Setelah itu, Will pun pergi menhampiri Tuannya yang sudah berada didalam mobil untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Didalam mobil, Rayden terus memperhatikan bekas luka pukulan Zhia diwajah Will.

“Bagaimana rasanya?” tanya Rayden yang penasaran.

“Apa Tuan ingin mencobanya juga?”

Will malah mengajak boss dinginnya untuk bercanda.

“Apa kau sudah bosan hidup?” tanya Rayden dengan ekspresi dinginnya yang terlihat menyeramkan.

“Maafkan saya, Tuan! Rasanya seperti ditonjok oleh preman pasar.” Ujar Will yang langsung membenarkan perkataannya.

Akan tetapi, Rayden sudah tidak tertarik lagi dengan jawabannya itu. Dia kini menatap keluar jendela sembari memikirkan perasaan aneh yang mengganjal dihatinya setelah bertemu dengan Zhia.

Sedangkan Zhia Kembali kemobilnya dnegan perasaan yang sangat kecewa, karena terlambat menyerahkan berkas penelitiannya.

Belum selesai dengan kekesalan dan rasa kecewanya, kini ditambah lagi dengan ban mobilnya yang kempes seperti telah disabotase oleh seseorang.

“Aishh, Sial sial sial! Kenapa ‘sih hari aku sial banget.”

Zhia terus mengumpat sembari menendangi mobilnya sebagai pelampiasan rasa frustasinya.

Kini Zhia harus menhubungi orang bengkel dan harus menunggu lama sampai ban mobilnya selesai diperbaiki.

Lagian dia masih punya banyak waktu sampai jam sekolah anak kembarnya selesai, karena hasil penelitianya belum dia serahkan hari ini.

Bersambung................

1
Reva*Baka
episode ini mengandung bawang
Reva*Baka
Evan itu lebih jahat dari iblis lebih kejam dari psikopat lebih buruk sifatnya dari manusia iya pokoknya Evan adalah segalanya dari iblis
Reva*Baka
lu yang salah malah lu yg jadi orang paling tersakiti
Siti Nurjanah
Luar biasa
Reva*Baka
novel ini disponsori oleh Baygon
Reva*Baka
tapi gw klo mimpi kaya gitu pasti nangis kenceng banget sampe orang tua bangun
Anakrantau
sudah jelas pria misterius itu Evan
Anakrantau
ada stu yang tak bisa dibeli dengan uang, yaitu kesetiaan./Grievance/
Araaa
berarti klo ga cinta jahat dong
aphrodite
wuaaah 3...hebat
aphrodite
se7..ide Levi keren
aphrodite
Will setelah ini harus terus terang mungkin Alea butuh kepastian ..jangan gunakan atas nama nyonya lagi
aphrodite
Rayden terlalu mencintai Zhi..tapi sepertinya Zhi tidak, Zhi terlalu sering ketus ke Ray
aphrodite
bagus Will..kenaikan gaji itu sedikit membuat ringan kerjaan y kan😂
aphrodite
selamat menikmati liburan dokter
aphrodite
karena kalian hebat
aphrodite
yaahh gagal deh
aphrodite
assiiikk..gas Will..otw jadi pengantin
aphrodite
mau bakar2 hiu Luci..tangkap satu cukup untuk rame2😂😂
aphrodite
aduh aduh aduh...Will pun merasakan jatuh cinta juga😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!