"Anda memang istriku,tapi ingat....hanya di atas kertas, jadi jaga batasan Anda"
" baik.... begitu pun dengan anda, tolong jangan campuri urusan saya juga, apapun yang saya lakukan asal tidak merusak nama baik keluarga anda, tolong jangan hentikan saya"
bismillahirrahmanirrahim...
hadir lagi... si wanita lemah lembut, baik hatinya , baik adabnya , baik ucapnya....tapi ingat, Hanya untuk orang-orang yang baik padanya, apalagi pada keluarga nya...
Rukayyah... gadis bercadar yang menutupi seluruh tubuhnya dengan kain kebesaran serta berwarna hitam, bahkan hanya kedua matanya saja yang terlihat.... terpaksa harus menerima perjodohan, karena wasiat kakeknya dulu, dan memang di lingkungan pesantren semua saudaranya menikah karena di jodohkan...hanya kakak laki-lakinya yang paling lembut hatinya mencari sendiri jodoh nya, siapa lagi kalau bukan Yusuf dan Zora....
nantikan kisah selanjutnya, semoga sukaaaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia nyonya Selena
Rukayyah yang mengemudi seperti pembalap profesional, berhasil tiba di lokasi pertemuan Selena. Ia melaju dengan kecepatan tinggi hingga mobil supercar suaminya yang berharga miliaran itu ia parkirkan sedikit jauh dari lokasi tujuan, disamarkan di balik pohon besar agar tidak menarik perhatian.
Rukayyah terkejut. Melihat Tempat pertemuan itu bukanlah tempat mewah seperti yang ia bayangkan, melainkan sebuah warung makan sederhana yang terbuat dari kayu, jauh dari keramaian dan hiruk pikuk kota. Tempat itu memiliki tirai yang membuatnya sedikit lebih privasi dari pandangan luar.
Rukayyah masuk dengan tenang, memilih meja di sudut yang paling tersembunyi. Dengan cadarnya, ia tidak menarik perhatian. Ia duduk membelakangi Selena dan pria yang bersamanya, memastikan mereka tidak bisa melihat wajahnya, tetapi ia bisa mendengar setiap kata mereka dengan jelas.
Selena terlihat sangat gelisah, duduk berhadapan dengan seorang pria bernama Tono, yang berpenampilan biasa saja.
Selena Berbisik tajam, penuh tekanan"Sudah aku katakan, Tono, jangan hubungi aku lagi! Aku tidak peduli kamu membutuhkan uang! Patricia bukan anakmu, dia anak suamiku, Faisal!"
Tono Tertawa sinis, suaranya mengandung ancaman "Oh, benarkah, Lena? Aku rasa itu tidak mungkin. Aku menikahimu terlebih dahulu, lalu kau minta cerai dengan iming-iming uang banyak, untuk pernikahan kita secara siri jadi mudah sekali untuk berpisah."
Tono menyesap kopinya, menikmati kepanikan Selena.
"Dan dua bulan kemudian kau menikah dengan Faisal. Kau sengaja menjebaknya agar dia menikahimu. Lalu Patricia lahir hanya dengan waktu tujuh bulan. Kau mengatakan itu prematur, tapi aku tidak percaya. Dokter yang menangani persalinanmu adalah temanku, Lena, dia mengatakan kalau usia kandunganmu 9 bulan."
Selena Wajahnya pucat pasi "Tono! Jangan berani kau...."
"Aku akan tutup mulut, asalkan uang itu datang. Jika Patricia tahu siapa ayah kandungnya... dan jika Tuan Faisal tahu dia telah dibohongi selama ini, status mewahnya akan hilang, bukan?"
Rukayyah yang mendengarkan setiap detail pengakuan itu, langsung menutup mulutnya karena terkejut.
Informasi yang ia dapatkan jauh melampaui intrik rumah tangga biasa. Ini adalah skandal besar.
Selena menarik napas dalam-dalam, lalu mengambil buku cek di tas mewahnya. Ia menulis dengan tergesa-gesa.
"Baiklah kalau begitu, ini untukmu. Cek lima ratus juta. Jangan ganggu hidupku lagi!"
Tono mengambil cek itu dengan senyum puas, tetapi ia tahu ini bukan akhir.
"Tapi itu tidak mungkin, Selena. Ingat ini baik-baik. Kalau Patricia menikah, tentu saja aku yang harus jadi walinya, ayah kandungnya. Kalau kau memaksakan Faisal menjadi walinya, maka pernikahan itu tidak sah." tutur Tono serius.
Tono menekankan poin yang paling ditakuti Selena, yaitu konsekuensi agama dan hukum bagi Patricia.
"Kasihan Patricia, dia akan menanggung dosa karena secara tidak langsung, ia melakukan zina berkepanjangan karena pernikahannya palsu. Ingat itu, Selena. Oke, untuk sementara waktu, aku tidak akan mengganggumu, tapi Ingat pesanku tadi!"
Wajahnya berubah tegang, tetapi masih berusaha keras mempertahankan pertahanan "Sudah aku bilang, Patricia anak Faisal!" ucapnya tidak mau kalah.
Tono mengangkat bahu, seolah pasrah dengan kebohongan Selena.
"Baiklah, kalau begitu kita lakukan tes DNA, bagaimana? Itu akan membuktikan siapa yang berbohong."tantang Tono.
Selena menggeleng cepat, tidak mau menghadapi tes itu, semakin mengonfirmasi kebohongan Patricia adalah anak kandung Faisal.
Rukayyah di sudut ruangan tersenyum tipis. Ia sudah mendapatkan semua yang ia butuhkan. Sambil pura-pura sibuk dengan minumannya, Rukayyah telah merekam semua percakapan itu menggunakan ponselnya. Bukti rekaman sudah aman.
Sekarang, ia butuh bukti fisik.
Rukayyah bangkit dari kursinya. Ia mendekati meja Selena dan Tono dengan langkah pelan.
"aku butuh tes DNA" gumamnya dalam hati.
Saat Rukayyah berjalan di belakang kursi Tono, ia pura-pura tersandung sangat dekat dengan Tono. Dalam gerakan yang sangat cepat dan terlatih, seperti gerakan bela diri yang ia tunjukkan pada Zora,Rukayyah menjulurkan tangannya di balik cadarnya.
Dalam sekejap, ia mencabut sehelai rambut Tono yang tersembunyi di kerah bajunya saat Tono hendak berdiri. Tindakannya sangat cepat, hanya terasa seperti senggolan angin bagi Tono.
Tono tidak menyadarinya. Rukayyah kini memiliki bukti , dan yang terpenting, sampel DNA yang akan menghancurkan kebohongan Selena selamanya
Setelah Tono pergi dengan cek di tangan dan ancaman tes DNA yang masih menggantung, Selena mengatur napasnya yang kacau. Ia menatap kepergian Tono, wajahnya penuh kekesalan dan ketakutan.
Selena tidak menyadari bahwa ia baru saja berhadapan dengan bahaya yang jauh lebih besar daripada Tono.
Ia melihat sekeliling, memastikan tidak ada yang melihat atau mendengar percakapannya. Pandangannya sempat menyapu punggung Rukayyah yang baru saja berjalan keluar, tetapi Selena sama sekali tidak curiga pada gadis bercadar itu.
Selena kembali duduk di kursinya, mencoba menenangkan diri. Dalam pikirannya, ia sudah menghapus kemungkinan Rukayyah sebagai ancaman.
"sudah pasti itu bukan gadis bodoh itu" gumamnya pelan..
Selena merasa lega, percaya bahwa masalah terbesar yang ia hadapi hanyalah Tono, dan Rukayyah hanyalah gangguan yang akan segera terselesaikan oleh kebodohannya sendiri. Ia tidak pernah membayangkan bahwa gadis yang ia anggap bodoh itu adalah sosok yang baru saja merekam rahasia terbesarnya dan membawa pulang bukti fisik yang akan meruntuhkan seluruh kekayaannya.
Sebelum pergi, Selena membayar semuanya.
***
Rukayyah kembali ke mobil supercar Hilman. Ia menyalakan mesin yang menderu, dan tanpa memedulikan aturan lalu lintas, ia kembali melaju dengan kecepatan tinggi.
Rukayyah tidak langsung pulang. Tujuannya saat ini adalah mengubah sampel fisik itu menjadi bukti ilmiah yang sah.
Ia mengarahkan mobil menuju salah satu rumah sakit ternama di kota. Rumah sakit itu adalah tempat kerja kakak iparnya, suami dari kakak perempuannya, yang berprofesi sebagai dokter ahli. Rukayyah tahu, hanya dialah satu-satunya orang yang bisa ia percaya untuk melakukan tes DNA secara rahasia dan cepat.
Rukayyah memarkirkan mobil mewah itu dengan cepat di area parkir staf. Ia menemui kakak iparnya di ruangan pribadinya.
Rukayyah Menyerahkan kantong kecil berisi rambut Tono "Bang, aku butuh bantuan mendesak. Aku perlu tes DNA perbandingan dari dua sampel ini. Sangat rahasia dan jangan ada yang tahu."
Kakak iparnya, yang sudah terbiasa dengan kepribadian Rukayyah yang tenang namun penuh kejutan, hanya mengangguk setelah mendengar sedikit penjelasan singkat tentang urgensi masalah ini.
"Tenang, Dek. Serahkan padaku. Ini akan aku masukkan ke laboratorium forensik pribadi. Hasilnya akan aku kirimkan langsung padamu. Beri aku waktu dua hari.tapi...." kakak iparnya berhenti berkata Karena seperti nya ada yang aneh.
"astaghfirullah.... bagaimana mau tes DNA, sedangkan kau belum membawa sample yang akan di cocokkan dengan sampel ini" ucap kakak iparnya yang baru teringat.
Rukayyah sadar sekarang, dia tertawa canggung di balik cadarnya.
"aku baru ingat kak, insyaallah besok aku akan ke sini lagi membawa sample Patricia." ucapnya sambil menahan malu karena begitu ceroboh.