Milea arabella, biasa akrab di sapa dengan nama Lea adalah gadis yatim piatu setelah kematian kedua orang tua nya akibat kecelakaan tunggal beberapa tahun yg lalu sepulang dari luar kota, saat itu milea yg baru lulus SMA begitu syok mendengar kenyataan itu, apalagi dirinya harus menghidupi ketiga adik-adiknya.
Akan kah kebahagiaan menghampiri Milea dan ketiga adik-adiknya.?
ikuti terus kisah milea di cerita ini.
Happy reading 😘.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34 Mengadopsi Beby Cio
Lea pun menunggu di depan ruangan bersalin , sungguh ini pertama kali bagi nya melihat dan mendengar rintihan orang yang ingin melahirkan.
Tiba-tiba terdengar suara mekanik sistem.
"SELAMAT NONA MENDAPATKAN KEMAMPUAN MENTAL DAN SUDAH TERPASANG SECARA OTOMATIS."
"Jadi tidak perlu minum ramuan ya tem.?" Ucap Lea.
"BENAR NONA."
Seketika Lea bisa mengetahui identitas dan rahasia seseorang hanya dengan melihat wajah nya saja.
Tak lama kemudian, seorang bidan pun keluar dari ruang bersalin.
Lea pun berdiri di hadapan bidan tersebut.
Tanpa di tanyai, bidan itu pun mengucapkan belasungkawa pada Lea bahwa ibu hamil yg hendak melahirkan tadi sudah menghembuskan nafas terakhirnya setelah berhasil melahirkan seorang putra.
Lea pun masuk ke ruangan dimana seorang wanita malang itu bertaruh nyawa melahirkan bayi nya.
"Kamu wanita hebat mbak, tenang lah di alam sana, semoga kamu di tempat kan di antara orang-orang yg beriman." Ucap Lea mendoakan wanita yg meninggal setelah melahirkan itu.
Pihak rumah sakit pun segera memandikan jenazah dan mengubur kan nya hari itu juga di pemakaman umum, sedang kan Lea dirinya kini masih berada di rumah sakit menemani sang bayi yg sebelumnya lahir dengan kondisi detak jantung yg sempat melemah.
Lea pun teringat pada ibu bayi malang tersebut yg seorang gadis yatim piatu yg tinggal sendiri di kontrakan kecilnya, beberapa bulan yg lalu ia mengalami kekerasan seksual akibat di jebak oleh sahabatnya yg iri dengan kecantikan wanita itu, dengan menyewa sebuah kamar hotel dan memanfaatkan seorang turis yg sedang mabuk, aksi keji para sahabatnya pun berhasil membuat wanita itu kehilangan mahkota nya dan berhasil membuat nya hamil tanpa suami, beruntung ia tinggal di lingkungan orang-orang yg tidak suka mencampuri urusan orang lain dengan kata lain masa bodo, karena ia tinggal di lingkungan bebas tanpa aturan.
Karena kemampuan baru yg ia miliki, Lea bisa dengan mudah mengetahui hal itu.
"Mereka akan mendapatkan balasan setimpal atas kejahatan mereka." Gumam Lea menatap nanar keluar jendela.
Lalu pandangan Lea pun mengarah pada bayi mungil di dekapan nya.
"Wajah kamu tampan banget sih nak." Ucap Lea yg sedang mengelus kepala sang bayi yg berada di gendongan nya.
Bayi itu memiliki warna kulit putih dan memiliki bola mata berwarna biru kelam, dengan tatapan tajam dan tenang, bahkan bayi itu terlihat anteng dan seperti enggan menangis.
"Aku berniat mengadopsi bayi ini menjadi anakku." Gumam Lea tersenyum memandang wajah tampan bayi tersebut.
Sang bayi pun tampak tersenyum sambil memperlihatkan lesung pipi nya yg tercetak di pipi kiri nya.
Bayi tersebut pun di beri nama ARCHIO RYUGA, dengan nama panggilan Cio.
Dan Lea pun berakhir menginap di rumah sakit untuk malam ini demi menjaga Beby Cio.
Lea bahkan sudah menghubungi Fikri agar bisa dengan cepat mengurus surat-surat adopsi Beby Cio.
Tak lupa Lea menghubungi adik-adiknya bahwa dirinya menginap di suatu tempat, agar adik-adiknya tidak mengkhawatirkan dirinya.
.
Keesokan harinya Lea pun sudah bisa membawa pulang Beby Cio.
Bayi tampan itu terlihat anteng di dalam dekapan lea yg tampak sedang tertidur setelah kenyang meminum susu.
Lea pun keluar dari rumah sakit hendak menuju dimana mobil nya terparkir, yg sebelumnya Lea sempat menyuruh asisten nya untuk memasang car seat khusus bayi yg baru lahir di dalam mobil mewah nya itu.
Tiba-tiba Lea di kejutkan dengan sebuah suara yg berteriak keras memanggil nama nya.
Akibat teriakan yg keras itu sehingga membuat Beby Cio yg tadi nya tertidur kini menangis kencang.
Tanpa menghiraukan teriakan itu, Lea pun berusaha menenangkan beby Cio yg menangis itu.
"Tenang lah sayang, mommy di sini." Gumam Lea yg menenangkan Beby Cio.
"Akhirnya ketemu juga kamu di sini, bagus ya kamu sampai-sampai membuat ku dengan bersusah payah mencari mu." Ucap nenek juminten berteriak.
Nenek juminten yg hendak berobat ke rumah sakit dengan di temani bibi sari tak sengaja melihat siluet milea yg keluar dari rumah sakit, Karena penasaran ia pun mengikuti nya dan benar saja, memang cucu nya milea lah yg ia lihat sedang menggendong bayi.
"Hebat nenek bisa mengenali ku." Ucap Lea yg masih menimang-nimang Beby Cio yg kini sudah berhenti menangis.
"Makin ke sini makin kurang ajar ya kamu, mau jadi cucu durhaka, iya.!" Ucap nenek juminten yg tampak emosi.
"Anggap saja kita tidak saling kenal." Ucap Lea yg meletakkan Beby Cio di car seat mobilnya.
"Kamu pikir bisa lepas gitu aja, kembalikan harta milik kakak laki-laki ku." Ucap bibi sari dengan congkak.
"Bukan nya harta kedua orang tuaku sudah kalian rampas,? Apa masih kurang semua itu.?" Ucap Lea bersedekap dada memandang wajah nenek juminten dan bibi sari.
Bibi sari pun membulatkan mata nya kala melihat mobil mewah di samping Lea yg berwarna kuning terang.
"Ini pasti di beli menggunakan uang kakak ku kan.?" Ucap bibi sari dengan mata melotot melihat ke arah Lea.
"Hahahaha, kalian ini lucu sekali ya, apa aku kaya menggunakan hasil kerja keras ku pun akan kalian klaim kepunyaan kalian, sungguh miris sekali hidup kalian yg miskin ini, dulu memang kalian berada di atas ku, tapi sekarang, harga diri kalian pun bisa ku beli, tunggu saja tanggal main nya, dadah nenek dan bibi durjana." Ucap Lea dengan wajah tengil sambil melambaikan tangan nya, setelah itu masuk ke dalam mobil mewah nya dan menghilang dalam sekejap mata di hadapan nenek juminten dan bibi sari yg masih terpaku dengan mulut menganga melihat Lea dengan begitu mahir nya menjalankan mobil mewah itu.
"Aaarghhh dasar anak itu, kenapa dia bisa jadi seberani ini, apa jangan-jangan dia jadi simpanan pria hidung belang ya Bu, bukti nya tadi dia sudah memiliki seorang bayi." Ucap bibi sari dengan praduga nya.
"Bisa jadi seperti itu, lakukan lah sesuatu, temukan dimana tempat tinggal nya." Ucap nenek juminten sambil memegang pelipisnya yg terasa berdenyut-denyut.
.
Sedangkan di dalam mobil nya Lea sudah tertawa mengingat wajah nenek dan bibi nya yg sangat menggelikan menurut nya.
"Mereka pikir mereka siapa seenak nya meng klaim hak orang lain sebagai miliknya, kali ini kalian akan ku biarkan, kalau sampai ada salah satu di antara kalian yg menyakiti keluarga kecil ku, aku tidak akan tinggal diam." Gumam Lea dengan wajah penuh dendam.
Masih hangat di pikiran nya kala dia bersusah payah meminta hak nya pada nenek juminten agar bisa membayar biaya rumah sakit adik nya, tapi bukan nya rasa iba dan pertolongan yg ia terima, malah cacian dan penghinaan lah yg dirinya terima.
Dan mereka juga lah yg membuat seorang milea gadis baik, lemah lembut, kini penuh dengan dendam tatkala mengingat nenek juminten, para bibi dan para sepupu nya.
Bersambung.